“Benar juga, bagaimana mungkin mereka masih punya muka untuk bertemu denganmu”
Sontak mereka bertiga –Dasom Kyuhyun dan Naeun– menatap Henry kaget. Henry hanya mengedikan bahunya tidak mau tahu. Dia menggenggam tangan Dasom dan pergi meninggalkan Kyuhyun dan Naeun yang masih terpaku di tempatnya. Kyuhyun ingin sekali bertanya pada Henry, apakah lelaki itu tau semuanya?
WITH LOVE THAT DOESN’T YOU
Dasom menghempaskan tangan Henry kasar. Menatap Henry menuntut meminta kejelasan pada lelaki kelahiran Canada itu. Henry yang mengerti dengan tatapan Dasom hanya menghembuskan nafasnya. Ia enggan untutk memberitahu Dasom bahwa ia telah mengetahui permasalahan pelik yang dialami Dasom. Namun setelah melihat raut wajah Dasom yang menuntutnya untuk menceritakannya akhirnya luluh juga.
“Aku sudah tau tentang perselingkuhan Kyuhyun dan Naeun. Soyou noona yang menceritakan semuanya. Tenang saja aku tak akan bilang siapapun” Dengan santai Henry menjelaskannya.
“Kenapa rasanya sangat sakit ketika melihat mereka berdua bersama” Cetus Dasom yang membuat Henry menatapnya lekat.
Tubuh tegap Henry memeluk Dasom. Membiarkan Dasom menumpahkan segala kesedihannya dipelukannya. Setidaknya dengan begitu Dasom bisa melupakan kekecewaanya pada kedua pengkhianat itu walau hanya sementara.
WITH LOVE THAT DOESN’T YOU
Hari ini Dasom sudah melakukan aktifitas seperti biasa. Pergi ke kampus dan bekerja paruh waktu lagi. Sejenak ia melupakan tentang penyakitnya dan Kyuhyun. Dan lebih memilih menyibukan diri dengan aktifitas barunya. Ia telah mengundurkan diri dari caffe dan restaurant tempatnya dulu bekerja. Menurut Dokter Kim ia tidak boleh terlalu lelah karena dapat mengganggu aktifitas paru-parunya. Entah mengapa ia merasa tak sesehat dulu. Tentu saja! Sekarang ada penyakit yang bersarang pada tubuhnya. Karena penyakitnya itu pula ia harus banyak kehilangan berat badannya. Rencananya hari ini ia akan mengunjungi sang kakak di rumahnya. Sudah hampir 2 bulan mereka tidak berjumpa. Ia juga rindu pada keponakannya Lee Hyunjae.
“Apa aku harus membeli susu juga?” Tanyanya pada diri sendiri sembari memilih-milih barang belanjaan yang akan dibelinya
Ia merasa khawatir karena kakaknya Kim Daeun sudah dua bulan terakhir ini tidak menghubunginya. Biasanya Daeun akan menghubungi Dasom tiap minggunya. Tapi sejak terakhir kakaknya itu menghubunginya, tak pernah lagi ia mendengar kabar tentang kakaknya. Sempat ia menelfon Daeun namun hanya suara operator yang terdengar. Ia juga sempat menghubungi suami kakaknya itu, tapi yang mengangkat seorang wanita yang ia yakini bukanlah sang kakak. Perasaanya tak enak. Makanya hari ini dia memutuskan langsung saja kerumah kakak iparnya.
WITH LOVE THAT DOESN’T YOU
Setelah membayar argo taksi ia mulai menyusuri jalan setapak menuju rumah kakak ipanya dan kakaknya itu. Jalanan yang menanjak membuatnya sedikit kelelahan, ia memutuskan untuk beristirahat sebentar dan melanjutkan kembali perjalan kerumah kakaknya. Betapa kagetnya ia melihat pemandangan di hadapannya. Daeun terduduk didepan rumahnya dengan banyak lebam disekujur tubuhnya akibat pukulan sang suami. Didekapnya Hyunjae agar anaknya itu tidak terkena pukulan suaminya. Melihat hal itu Dasom langsung menolong sang kakak. Ia memegangi tangan Lee Jaegil –Suami Daeun– bermaksud menyuruh lelaki itu berhenti. Namun malah ia yang terkena imbasnya, lengan kecilnya dihempas begitu saja sehigga membuatnya jatuh mengaduh.
“HENTIKAN! JAEGIL-AH!!” Murka Daeun sambil mengambil batang kayu besar dan memukulkan kayu itu tepat pada punggung belakang suaminya, sehingga membuat Jaegil terhuyung jatuh dan pingsan
“Kau tak apa-apa Dasom-ah? Mana yang sakit eoh?” Tanya kakaknya bertubi-tubi sambil memegangi wajah Dasom, ia panik.
“Aku baik-baik saja. Harusnya aku yang menanyakan itu padamu, apa eonni baik-baik saja? Lihat luka lebam ini, kita harus ke rumah sakit secepatnya!” Jawab Dasom tak kalah paniknya.
Ia memunguti barang belanjaannya dan membantu Daeun berdiri. Menarik tangan Daeun agar pergi dari tempat itu sebelum suaminya sadar. Menyetop taksi dan mereka masuk terburu-buru. Perjalanan dari rumah Daeun kerumah sakit membutuhkan waktu 40 menit. Hyunjae yang sedari tadi berada dalam dekapan Ibunya itu tak henti-hentinya menangis. Dasom yang melihat itu segera menarik Hyunjae dari dekapan Daeun dan menggantikan tempat Daeun. Kakaknya terluka parah, darah keluar dari ujung bibirnya. Beberapa luka lebam menghiasi wajahnya. Membuat Dasom meringis perih.
Seoul Internasional Hospital , Seoul.
Soyou hanya menatap kedua kakak beradik ini tidak mengerti. Ia kaget ketika seorang perawat mengatakan ada sanak saudaranya yang baru saja dilarikan keruang operasi. Yah benar Daeun baru saja menjalani operasi. Luka sobek dipelipisnya membuatnya harus dijahit. Dan beberapa luka berat disekitar daerah badan dan kakinya. Keadaanya mulai membaik dan sudah sadarkan diri. Hyunjae tertidur di samping Daeun, sepertinya ia kelelahan setalah menangis lama.
“Sebetulnya apa yang terjadi?” Interogasi Soyou.
“Aku ingin mengunjungi eonni, tapi aku melihat Jaegil oppa memukuli eonni dan aku membantunya. Eonni memukul oppa dengan kayu, setelah itu kami kabur” Jelas Dasom sembari memegangi tangan kecil Hyunjae.
Soyou mengalihkan pandangannya pada Daeun yang sedari tadi terdiam. Menuntut penjelasan dari Kakak sepupunya itu. Daeun yang merasa risih ditatap seperti itu akhirnya menyerah dan menceritakan semuanya. Uang yang selama ini diberikan Dasom selalu ia berikan pada suaminya, namun uang itu digunakan untuk mabuk-mabukan dan menyewa perempuan unuk ditiduri. Segala harta benda yang dimiliki Daeun dirampas oleh Jaegil dan dijualnya untuk memenuhi kesenangan suaminya itu. Kemarin saat ia meminta bercerai dengan suaminya, pria itu malah murka dan memukulnya membabi buta. Sampai akhirnya Dasom datang membantunya. Saat itu ia hanya memikirkan Hyunjae, jadi ia pasrah saja saat suaminya memukulnya.
“Lalu kenapa kau tidak memberitahuku atau Dasom? Kau inikan masih mempunyai saudara eonni” Kesal Soyou setelah mendengar seluruh cerita Daeun.
“Aku tak ingin menyusahkan kalian lebih banyak lagi. Sekalipun kalian memberikan harta benda, tetap saja lelaki gila itu akan menjualnya untuk memenuhi hasrat berjudinya itu. Biarkan saja aku yang ia siksa” Jelas Daeun emosi ketika mengingat bagaimana sikap suaminya itu selama ini.
“Lalu setelah ini kau akan tinggal di mana?” Tanya Soyou.
“Molla aku– “
“Dia akan tinggal bersamaku” Sela Dasom yang masih memainkan jari-jari lentik Hyunjae.
“Dasom-ah”
“Jangan mencoba membantah, eonni. Mana mungkin aku tega membiarkanmu kembali ke rumah pria gila itu dan membiarkan dirinya menyiksamu dan Hyunjae. Itu tidak akan mungkin”
“Benar, ikuti saja adikmu dan tinggal di rumahnya. Sekalian menjaga Dasom , agar membuatku tenang” Cetus Soyou yang membuat Dasom mendelik ke arahnya, Soyou hanya tersenyum canggung saat tau ia hampir saja membocorkan penyakit Dasom.
“Tapi aku tidak ingin menyusahkanmu lagi Dasom-ah”
“Dan rela dipukuli oleh suamimu itu? Apakah kau gila? Kalo tahu kelakuan bejat suamimu itu sudah kulaporkan dia kepolisi” Emosi Dasom memuncak mengingat kejadian kemarin
Dasom menjaga Kakak dan keponakannya itu sendiri. Soyou harus menjalani tugasnya sebagai Dokter jadi tidak bisa menemani Dasom menjaga Daeun. Tiba-tiba Dasom merasa dadanya sangat sakit, ia terus saja terbatuk. Segera ia mengambil tisu dari dalam tasnya untuk menutupi laju batuknya. Bercak darah terlihat pada tisu yang ia gunakan tadi. Sudah lama sejak batuknya tak mengeluarkan darah lagi. Kini batuk darahnya mulai kambuh lagi.
WITH LOVE THAT DOESN’T YOU
Suasana Kyunghee terlihat lebih sunyi daripada biasanya. Banyak Mahasiswa semester akhir yang sedang sibuk mengerjakan tugas akhirnya dan mengejar dosen pembimbing mereka. Tapi tidak dengan Kyuhyun. Ia seperti tidak peduli dengan tugas akhirnya. Menggandeng tangan Naeun agar menemaninya tidur di halaman belakang kampus. Dulu ia sangat suka mangajak Dasom ke sana dan tertidur dipangkuan Dasom. Sangat nyaman, namun itu sudah berlalu. Kebiasaannya itu sudah ia tinggalkan, tapi entah mengapa ia sangat merindukan masa-masa itu.
“Apa oppa tidak mengerjakan tugas skripsimu? Lihatlah teman-teman angkatanmu saja sedang sibuk mengejar Dosen pembimbing mereka. Seharusnya kau mengerjakannya agar cepat-cepat lulus eoh?” Ujar Naeun sembari memainkan rambut halus Kyuhyun.
Kyuhyun hanya memamerkan senyumnya ketika mendengar nasihat dari gadisnya itu. Entah mengapa ia merasa lelah akhir-akhir ini dan ingin berduaan saja dengan Naeun. Kepalanya yang sedari tadi berada dipangkuan Naeun mulai bergerak kesamping kearah perut Naeun. Mencari kenyamanan disana. Naeun terkekeh geli meresakan hembusan nafas Kyuhyun di perutnya.
“Oppa, geli. Hentikan!” Kata Naeun sambari menatap wajah Kyuhyun.
“Sebentar saja. Dulu saat masih bersamanya aku selalu seperti ini bila ingin tidur”
“Dasom eonni”
Raut wajah Naeun berubah ketika mengingat nama itu. Mendengar Kyuhyun membicarakannya membuat dirinya terserang rasa bersalah dan cemburu. Kyuhyun yang menyadari hal itu langsung bangkit dan memeluk Naeun. Ia mengelus rambut panjang bergelombang milik Naeun. Berusaha menenangkan kekasihnya itu. Tapi akhir-akhir ini Kyuhyun merasa begitu merindukan sosok Dasom dalam hidupnya. Dasom selalu datang dalam mimpinya. Entah mengapa ia ingin sekali Dasom yang berada dipelukannya bukan Naeun.
“Mianhae”
WITH LOVE THAT DOESN’T YOU
Rak-rak buku menjulang tinggi. Ribuan buku tertata rapi di perpustakaan milik Kyunghee. Tempat dimana banyak anak jenius di dalamnya. Termasuk Dasom. Ia yang sejak tadi membaca buku sedikit terganggu dengan panggilan seseorang. Saat ia menyingkirkan buku dari wajahnya ia melihat Naeun di hadapannya tersenyum ke arahnya. Tiba-tiba moodnya hancur. Melihat salah satu dari dua orang yang paling dia benci. Ketika hendak berdiri dan meninggalkan Naeun, ia merasa tangannya dipegang oleh seseorang yang ia yakini itu Naeun. Kemarahan mulai menyelimuti Dasom. Sebenarnya apa lagi yang diinginkan gadis ini. Ia hempaskan dengan kasar tangan Naeun yang memegang pergelangan tangannya. Menatap Naeun lelah yang memiliki arti—apa lagi yang kau inginkan?.
“Kita harus bicara eonni” Ucap Naeun pelan.
“Tidak ada yang perlu dibicarakan lagi” Kilatan kemarahan terlihat jelas dimata Dasom.
“Maafkan aku. Aku tau aku salah, daripada eonni membenciku seumur hidup. Lebih baik aku putus dengan Kyuhyun oppa. Aku tak ingin kau terus menatapku seakan-akan aku adalah hama dalam hidupmu”
“Kau benar. Kau memang hama dalam hidupku. Setelah aku meyerahkannya padamu kau masih saja menjadi hama dalam hidupku. Setelah melihat aku tersakiti dengan ulah kalian berdua sekarang kau bilang kau ingin putus dengannya daripada melihatku membencimu. Dengar Son Naeun, aku tetap membencimu. Malah mungkin lebih membencimu. Aku tau Kyuhyun sangat mencintaimu aku melihat ia bahagia bersamamu. Dan kau berfikir ingin memutuskan hubunganmu dengan Kyuhyun hanya karena kau tak ingin aku membencimu!. Aku mencintainya, aku merelakannya untukmu karena menurutku, hanya dengan bersamamu Kyuhyun tertawa lepas. Aku sudah suka rela memberikan Kyuhyun padamu untuk kau bahagiakan dan sekarang kau berniat memutuskan hubunganmu dengannya? Lalu apa arti pengorbananku Son Naeun?!” Ujar Dasom panjang lebar.
Wanita itu menangis. Ia baru saja memberitahu bahwa ia masih mencintai laki-laki itu. Betapa sakit perasaanya saat ini. Dadanya berdenyut sakit. Ia segera memegang dadanya. Mengambil sesuatu di dalam tasnya. Batuknya kambuh lagi, dan ia sedang mencari tisu di tasnya. Naeun yang melihatnya merasa khawatir. Ia mencoba memegang lengan Dasom, tapi Dasom tanpa sengaja mendorongnya. Naeun mengaduh sakit. Kyuhyun melintas dan tak sengaka melihat kejadian tersebut. Ia berlari kearah Naeun dan membantunya berdiri. Setelah itu Kyuhyun mencengkram pergelangan Dasom dengan kasar. Tapi Dasom masih saja sibuk mencari tisu di tasnya.
“Kalau kau marah tidak seperti ini Kim Dasom! Aku tau kau kecewa tapi tidak dengan cara kasar seperti itu kau melampiaskannya” Marah Kyuhyun yang menatap Dasom kesal.
“…..”
Dasom hanya terdiam. Batuknya semakin parah saja, pergelangan tangannya yang dicengkram Kyuhyun terasa sakit. Ia menutupi batuknya dengan tangan sebelah kirinya. Cairan merah terlihat ketika Dasom terbatuk keras. Paru-parunya benar-benar tidak bisa diajak berkompromi kali ini. Kyuhyun yang melihat kejadian itu mulai melonggarkan genggamannya dari pergelangan tangan Dasom. Ia melihat cairan merah disekitar bibir Dasom seiring dengan batuk yang Dasom keluarkan. Tubuh Dasom ambruk ke lantai, membuat Kyuhyun harus menahannya. Beberapa mahasiswa berhenti dan menatap penasaran dengan kejadian itu. Naeun kaget ketika melihat bercak darah pada tangan kiri Dasom.
“To—tolong p-p-pangil-kan ambu—lans uhuk huk huk” Ucap Dasom terbata sambil terus terbatuk.
“Apa yang ter-“ Henry datang dan menatap Dasom yang berada dalam pelukan Kyuhyun. Perkataannya terputus setalah melihat kondisi Dasom.
“Dasom-ah! Kau baik-baik saja? Yak! Tunggu apa lagi, bawa Dasom kerumah sakit Kyuhyun-ah!”
Kyuhyun menggendong Dasom dan membawanya ke arah mobilnya. Ia panik melihat keadaan Dasom. Sebetulnya ada apa dengan gadis ini? Kyuhyun menidurkan tubuh Dasom di kursi penumpang dan ia segara berlari ke arah kursi pengemudi dan menstater mobilnya cepat.
“Bawa dia ke Seoul Internasional Hospital, aku akan menghubungi Soyou noona” Teriak Henry dari luar jendela.
Kyuhyun menginjak pedal gasnya dengan cepat. Ia harus membawa Dasom segera. Dengan kecepatan tinggi agar ia cepat sampai di rumah sakit.
WITH LOVE THAT DOESN’T YOU
Kyuhyun terduduk menatap ruang UGD. Betapa khawatirnya ia melihat Dasom tadi. Batuknya mengeluarkan darah. Sebetulnya apa yang terjadi dengan gadis itu? Awalnya ia sempat marah karena perlakuan kasar Dasom pada Naeun, namun jatungnya berdetak cepat saat melihat Dasom terjatuh di pelukannya. Sudah satu jam lebih ia menunggu disini. Setelah sampai di rumah sakit tadi, beberapa perawat sudah berjaga di depan untuk membantunya.
----------------------
Henry dan Naeun ikut menyusul Kyuhyun. Disusul oleh Donghae dan teman-teman Kyuhyun yang lain. Mereka menatap Kyuhyun yang terduduk di pojokan dengan kaki terlipat dan kepala yang ditundukan. Henry memegang pundak Kyuhyun. Kyuhyun menengadahkan kepalanya menatap Henry. Lelaki itu menangis. Kyuhyun yang selama ini terlihat kuat dimatanya sedang menangis menatapnya sendu. Teman-temannya yang lain termasuk Naeun kaget melihat Kyuhyun yang menangis. Ada apa dengan pria itu? Kyuhyun bangkit dan langsung memegang kerah kemeja yang digunakan Henry. Ia begitu emosi. Bagaimana bisa lelaki itu menyembunyikan penyakit Dasom darinya. Tadi sebelum teman-temannya datang, ia sempat berbicara dengan salah seorang dokter yang menangani Dasom. Dokter itu menjelaskan tentang penyakit yang diderita Dasom. Dasom menderita kanker paru-paru stadium III, bagai disambar petir hal itu membuat raganya melayang. Badannya melemas mendengar hal itu, dan selama ini Henry tau keadaanya.
Kyuhyun meninju pipi kanan Henry kencang, hingga membuat Henry tersungkur. Henry tidak terima dengan pukulan tiba-tiba Kyuhyun. Ia balas membalas memukul pipi mulus milik Kyuhyun hingga mengeluarkan darah di ujung bibirnya. Donghae dan Eunhyuk mencoba melerai perkelahian itu. Naeun yang menyaksikannya hanya terdiam takut.
“BAGAIMANA BISA KAU SEMBUNYIKAN PENYAKIT DASOM PADAKU HAH?!” Teriak Kyuhyun kesal mencoba lepas dari pelukan Eunhyuk dan kembali menghajar Henry.
“Jadi kau sudah tau huh?! Baguslah. Berarti kau sudah sadar atas kelakuanmu itu bukan? Sadarlah Cho Kyuhyun, kenapa kau menyalahkanku hah?! Kau yang bercumbu dengan gadis lain, kau yang menyakiti dia dan sekarang kau yang marah karena aku tidak memberitahukan tentang penyakit Dasom padamu?” Jawab Henry tak kalah garang dari Kyuhyun
Semuanya hanya menatap kedua lelaki itu tidak mengerti. Penyakit, perselingkuhan dan Dasom. Apa maksud pembicaraan Kyuhyun dan Henry itu. Namun Naeun sedikit samar-samar bisa mengerti maksud pembicaraan itu. Tapi ia tidak tahu tentang penyakit yang diderita Dasom. Sebenarnya ada apa?
WITH LOVE THAT DOESN’T YOU
1 months later …
Saat terakhir kali Kyuhyun dan Naeun bersama. Mereka memutuskan untuk mengakhiri hubungan mereka. Hubungan yang dilatar belakangi perselingkuhan itu menyadarkan mereka bahwa hubungan yang mereka jalani salah. Tak seharusnya mereka menjalani hubungan di atas penderitaan Dasom. Dan pada akhirnya mereka sepakat untuk mengakhiri semuanya. Tepat pada saat insiden Dasom yang sempat bertengkar dengan Naeun. Naeun tak bermaksud untuk mengejek Dasom, ia datang untuk menjelaskan hubungannya dengan Kyuhyun telah kandas. Dan ingin kembali berbaikan dengan Dasom. Namun Tuhan berkata lain, karena perkataannya waktu itu Dasom murka dan jatuh sakit. Tuhan mengungkap semuanya. Kebenaran tentang penyakit yang diderita Dasom selama ini. Naeun benar-benar merasa bersalah. Ia sungguh menyesal. Setelah berpamitan dengan Dasom ia memutuskan untuk kembali ke Jepang. Mengubur cintanya untuk Kyuhyun.
Dua minggu sejak Dasom sadar. Semua keadaan menjadi lebih baik. Dasom bisa menerima semuanya. Melihat Kyuhyun terpuruk membuatnya merasa iba. Ternyata lelaki itu masih mencintainya. Ia sangat bahagia dengan kenyataan itu. Tapi tidak dengan kenyataan bahwa hidupnya tak lama lagi. Ketika semua kebahagian kembali kepadanya ia dihadapkan pada kematian. Namun Kyuhyun tak sedikitpun meninggalkan Dasom. Setidaknya sebelum wanita yang dicintainya itu pergi, ia ingin menorehkan kenangan indah bersamanya. Kenyataan bahwa hidup gadisnya itu tak lama lagi membuatnya merasa sedih. Ia menyesal dengan apa yang ia telah torehkan pada Dasom.
‘ Kesenangan akan selalu menyapa kita lebih awal, berbeda dengan Penyesalan yang selalu datang lebih akhir ‘
WITH LOVE THAT DOESN’T YOU
“Bagaimana kalau kita berlibur ke Lotte World” Ajak Kyuhyun sambil menyuapkan potongan apel pada Dasom.
“Aku ingin ke pantai” Jawabnya pelan.
Kyuhyun memandang wajah cantik di depannya. Entah mengapa perasaannya bilang kalau tak lama lagi Dasom akan meninggalkannya. Kyuhyun coba menepis perasaan itu. Ia ingin terus melihat Dasom dalam hidupnya.
“Arraseo. Sehabis ini kau ada jadwal kemoterapi. Kita harus bersiap-siap” Ujar Kyuhyun lembut
Tarikan dibajunya membuat Kyuhyun menoleh. Mata kecoklatan milik Dasom menatapnya lembut. Kyuhyun mengelus rambut Dasom sayang. Lelaki itu ingin sekali menangis tiba-tiba. Akankah ia bisa hidup bila gadis itu tak ada disampingnya. Jemari lembut Dasom mengelus wajah tampan milik Kyuhyun. Meraba wajah itu sekali lagi, ia takut akan lupa dengan wajah tampan itu. Hidungnya yang mancung. Alisnya yang tebal. Serta bibir merah yang selalu menciumnya dan mengucapkan kata-kata cinta padanya. Ia pasti akan merindukannya. Entah setan apa yang merasukinya. Ia mencium lembut bibir penuh milik Kyuhyun. Merasakan debaran jantungnya yang mengencang bila bibir penuh lelaki itu menyentuh bibirnya. Kyuhyun hanya menikmati apa yang Dasom berikan. Entah mengapa ia meras bahwa ini ciuman terakhirnya dengan wanita itu. Setetes air mata jatuh begitu saja dan mengaliri pipi Kyuhyun. Kenyataan bahwa gadisnya itu akan pergi meninggalkannya untuk selama-lamanya membuatnya igin mati saja.
“Cho Kyuhyun. Aku sungguh Mencintaimu”
WITH LOVE THAT DOESN’T YOU
Sepasang kekasih itu bergandengan tangan menyusuri indahnya lepas pantai di Mokpo. Deburan ombak dan suara burung-burung terasa semakin lengkap menemani sore hari itu. Mereka berdua berfoto bersama, membuat banyak kenangan dengan gadisnya itu. Menikmati keindahan panorama pantai hanya berdua.
“Yak! Lihat bajuku basah” ucap Kyuhyun sambil bersedekap menatap Dasom
Dasom hanya tersenyum. Ia sungguh bahagia hari ini. Menghabiskan waktunya bersama Kyuhyun menikmati kencannya dipantai. Dari dulu Dasom sudah menyusun rencana kencannya dengan Kyuhyun, dan pantai adalah tempat yang paling ia ingini untuk berkencan. Hari ini impiannya itu terpenuhi. Hanya berdua dengan lelaki yang ia cintai. Bermain air, berfoto bersama , menuliskan perasaannya pada pasir. Ia merasa bersyukur dengan hal itu. Tuhan memberikannya satu kesempatan untuk merasakan kebahagian yang dulu sempat terputus.
“Kau ingin punya anak berapa?” Ceplos Kyuhyun memecah keheningan, sambil merangkul Dasom yang bersandar pada bahu bidang milikinya
“Dua. Aku ingin punya anak dua” Jawab Dasom asal
“Em. Aku juga, setelah itu kita membangun rumah bersama dan hidup sampai tua bersama” Lirih lelaki itu
“Aku berharap yang sama”
“Semoga Tuhan mendengarnya”
Sebelum meninggalkan pantai. Mereka berdua menuliskan sesuatu dipasir. Keinginan mereka masing-masing.
‘AKU CHO KYU HYUN. BERJANJI AKAN TERUS MENCINTAI KIM DASOM SELAMA SISA HIDUPKU. TUHAN TEMPATKAN GADIS YANG AKU CINTAI PADA SURGAMU. BILA KAU SUDAH MEMANGGILNYA NANTI. AKU MOHON INGATKAN PADANYA, TENTANG AKU YANG SELALU MENCINTAINYA’
‘AKU KIM DASOM, BERJANJI AKAN SELALU MENGINGAT CHO KYUHYUN SAMPAI SISA HIDUPKU. DAN MENGENANGNYA DALAM INGATANKU. TUHAN. TERIMA KASIH KARENA TELAH KAU KIRIMKAN DIA UNTUKKU’
WITH LOVE THAT DOESN’T YOU
“Kyuhyun-ah” Henry memanggil Kyuhyun yang sedari tadi menatap batu nisan dihadapannya
“Aku pulang, jangan terlalu berlarut-larut. Dia pasti melihatmu disana”
Kyuhyun hanya tersenyum lemah mendengar perkataam Henry. Saat mereka pulang dari Mokpo, keadaan Dasom memburuk. Paru-parunya tak bekerja. Dan pada akhirnya gadis itu harus meregang nyawanya dan meninggalkan Kyuhyun seorang diri.
“Dasom-ah, Cinta memang tak selalu membuat hatimu berbunga. Tapi percayalah, Cinta juga selalu memihak pada orang yang tulus. Cinta tulusmu membuatku sadar, bahwa kesetiaan adalah pangkal dari suatu hubungan. Aku mencintaimu Kim Dasom” Tubuh tegap itu berdiri dan mulai menjauh dari area pemakaman itu. Saat tubuh Kyuhyun berbalik untuk menatap kuburan Dasom untuk terakhir kali. Ia melihat bayangan Dasom yang sedang tersenyum kearahnya. Memakai Gaun putih gading. Sangat cantik. Kyuhyun yang melihatnya ikut tersenyum. Tubuh tegapnya lambat laun meninggalkan area pemakaman. Dengan hati yang berselimutkan kebahagiaan dan kesedihan.
RIP
KIM DA SOM
11-06-2014
--The End--