Synopsis:
Kadang kehidupan memiliki makna tersendiri pada masing-masing manusia. Tidak terkecuali aku. Ketika aku bahagia bersamanya, dan hidupku menjadi begitu lengkap karnanya. Namun takdir mempermainkanku. Ternyata cinta tidak selamanya membuat hati ini berbunga. Sampai akhir hidupku aku masih mencintainya, walau aku tau cintanya padaku tak sebesar perjuangan hidupku untuk terus melihatnya tersenyum ….. walaupun bersama wanita lain -Kim Dasom #ShinzuiWhiteConcert
WITH LOVE THAT DOESN’T YOU
Bunyi alat-alat medis begitu terdengar disalah satu ruangan rumah sakit, alat tersebut tersambung dengan tubuh seseorang yang masih saja nyaman memejamkan matanya. Dua hari sudah wanita itu tertidur. Seperti tak berniat kembali membuka kedua mata indahnya. Kulit putih yang biasanya bersinar kini memucat. Bibir yang merah merekah kini sedikit memutih. Seperti tidak ada tanda-tanda kehidupan padanya. Terbujur kaku tanpa ada pergerakan sama sekali. Tubuhnya semakin ringkih saja. Berharap Tuhan segera membangunkan wanita cantik itu dari tidurnya.
“Maafkan aku yang tak bisa berbuat banyak Dasom-ah”Suara getir yang dikeluarkan seorang wanita yang sedari tadi hanya menatap kosong wanita yang sedang terbaring diranjang tersebut.
Tak ada jawaban. Hanya dengkuran halus yang dikeluarkan wanita bernama Kim Dasom tersebut. Tidak ada niatan darinya untuk bertahan hidup. Kelelahan dalam menjalani ketidakadilan pada hidupnya. Penyakitnya yang membuat dirinya harus bersentuhan dengan alat-alat medis. Dan cinta. Ia seperti menyerah pada hidup karena cintanya pada seseorang. Beban hidup yang terlalu banyak ditambah lagi dengan pengkhianat dalam kehidupan percintaannya membuat ia ingin menyerah saja pada penyakitnya. Keberuntungan tak pernah memihak padanya. Semakin lama memeluk kaktus semakin sakit pula, Semakin lama ia hidup semakin tersiksa dirinya. Setidaknya Tuhan pernah memberikannya sesosok laki-laki yang membuatnya ingin bertahan hidup. Namun laki-laki itu pula yang membuat dirinya ingin menyerah pada kehidupan.
‘Berjanjilah padaku eonni-kakak- biarkan aku yang menderita sendiri. Tak ingin ada belas kasihan lagi pada hidupku. Cukup engkau yang mengetahuinya. Biarkan aku yang menanggung sakit ini, kau hanya perlu merahasiakannya’
Soyou salah satu member girl group kebanggan Korea Selatan, SISTAR. Gadis yang sedari tadi berdiri disamping ranjang sambil memperhatikan adik sepupunya itu hanya tersenyum getir ketika terlintas difikirannya perkataan Dasom terakhir kali yang memohon padanya agar terus merahasiakan penyakitnya. Dasom terkena penyakit Kanker Paru-Paru, yang dideritanya kurang lebih satu tahun belakangan ini. Penyakit yang ia dapat dari sang ayah. Ayahnya meninggal 5 tahun yang lalu karena penyakit yang sama. Penyakit itu menurun padanya dan membuat kerja tubuhnya tak normal. Walaupun kanker yang dideritanya belum mencapai tahap stadium lanjut namun tetap saja mengkhawatirkan. Soyou juga seorang dokter. Ia sendiri yang merawat Dasom. Masih terbayang dalam ingatannya setahun yang lalu Dasom datang dengan wajah yang pucat dan penuh peluh. Dasom mengaduh nyeri di bagian dadanya diselingi dengan batuk yang mengeluarkan darah. Soyou akhirnya menyarankan Dasom untuk melakukan CT Scan. Dugaannya pun benar, Dasom menderita kanker paru-paru walau masih stadium awal.
“Uisa-nim –Dokter– Dokter kepala ingin anda keruangannya” ujar salah satu perawat dan menyadarkan Soyou dari kecamukan fikirannya.
“Ne, Ghamsahamnida –Termakasih–“ Jawabnya diselingi senyum tipis dikedua ujung bibirnya
Ia masih menatap Dasom yang masih saja memejamkan matanya. Merasa waktunya dengan adik sepupunya itu sebentar lagi. Mengingatnya saja sudah membuat hatinya bersedih. Berharap keajaiban datang agar gadis dihadapannya itu sembuh dan tersenyum lagi untuknya.
“Dasom-ah aku akan berbicara dengan ayah tentang operasimu. Jadi bertahanlah” Soyou berbalik dan perlahan meninggalkan Dasom yang tanpa ia sadari linangan air mata jatuh dari sudut mata Dasom.
WITH LOVE THAT DOESN’T YOU
Soyou keluar dari ruangan sang ayah. Ayahnya merupakan pemilik rumah sakit ini. Dan Soyou salah satu dokter disini. Ia telah membicarakan tentang operasi yang akan dijalani Dasom. Ketika Dasom sadar nanti ia akan segera berbicara dengan Dasom tentang operasi yang akan ia jalani. Walau kesempatannya kecil tapi tetap saja ada celah untuk penyembuhan Dasom.
“Oh! Noona –Kakak–“ Soyou membalikan badannya dan melihat seorang lelaki dengan wajah yang tampan dan mata segaris menghampirinya.
“O Henry-ya apa yang kau lakukan disini?”
“Donghae hyung –Kakak– sedang sakit jadi aku yang menjaganya” Jawab lelaki yang diketahui bernama Henry itu.
“Dasar. Lelaki menyebalkan itu selalu saja berbuat ulah. Sekarang apa lagi yang dilakukannya?”
“Terlalu banyak berpesta, meminum banyak wine dan bir. Biasa, gangguan pencernaan” Ujar Henry sambil menggelengkan wajahnya perihatin.
Dengusan kasar terdengar dari bibir ranum Soyou. Henry hanya terkekeh melihatnya. Donghae dan Soyou memang selalu bertengkar. Tidak jarang mereka berdua mengeluarkan kata-kata menghina satu sama lain.
“Apa yang kau lakukan di sini noona?”
“Ehm? Aku baru saja bertemu dengan ayah” Ujarnya sambil tersenyum
“Oh bagaimana kita makan siang bersama? Kebetulan sudah jam makan siang” Ajak Henry sembari melihat jam tangan mahal yang bertengger dipergelangan tangan kanannya.
“Baiklah, keunde –Tapi– kita makan saja diruanganku. Aku malas makan diluar”
“Arraseo, kita pesan jajangmyun saja”
Soyou tiba-tiba harus memeriksa salah satu pasien yang mendadak tak sadarkan diri. Sembari menunggu Soyou kembali Henry melihat-melihat ruang kerjanya. Melihat sebuah map yang berada di atas meja kerja Soyou rasa penasaran Henry pun bangkit. Ia mengambil map tersebut dan membaca isinya. Hanya perkembangan penyakit seorang pasien-gumamnya. Ia terus membalik berberapa lembar isi map tersebut. Matanya langsung membulat tak percaya saat melihat sebuah nama yang ia yakini sangat ia kenal.
Nama : KIM DA SOM
Usia : 22 Tahun
Penyakit : SCLC ( Kanker Paru Sel Kecil )
“Kim Dasom? Bukankah ia–“ Gumam Henry yang terputus saat melihat Soyou datang dengan setelan khas seorang Dokter.
Soyou menatap Henry dan map yang dipegangnya. Ia langsung mengambil map tersebut dan menatap Henry garang. Henry hanya terdiam karena terlalu kaget dengan apa yang dilihatnya. ‘Apa dia benar Dasom mantan kekasih Kyuhyun?’ Debatnya dalam hati. Soyou hanya mengangkat alisnya tidak mengerti dengan raut muka Henry. Tiba-tiba terdengar suara pintu diketuk. Keduanya langsung menatap pintu yang menampakan seoarang suster yang membawa dua mangkuk jajangmyun yang mereka pesan.
“Uisa-nim ini pesanannya” Ujar suter tersebut
Soyou langsung menaruh map yang berada digenggamannya dan mengampil nampan yang berada ditangan suster tersebut. Suster itu membungkuk mengucapkan permisi dan berlalu dari ruangannya. Soyou menaruh nampan tersebut yang berisi dua mangkuk jajangmyun dan duduk dikursi kekuasaanya. Henry yang telah sepenuhnya sadar ikut duduk dihadapan Soyou.
“Bolehkah aku bertanya?” Ujar Henry memecah keheningan.
“Hm tanyakan saja” Jawab Soyou acuh sambil terus mengaduk Jajangmyun lezat dihadapannya.
“Apa Kim Dasom pasienmu itu mahasiswi Kyuhee University, Noona-ya?”
Soyou menghentikan suapan Jajangmyunnya dan menatap Henry yang bisa diartikan –Bagaimana kamu tahu itu? –. Henry yang mengerti arti tatapan Soyou tersebut langsung berdecak kaget. Jadi benar dugaannya. Tapi sejak kapan Dasom menderita penyakit itu. Apakah Kyuhyun tahu? Apakah absennya Dasom selama seminggu dari kampus karena perawatannya di Rumah sakit? Terlalu banyak pertanyaan yang ada di fikirannya. Hingga bunyi perutnya mengintrupsi kebingungnnya sejak tadi. Soyou hanya menatapnya geli. Henry menyusul Soyou untuk melahap jajangmyun pesanannya. Setelah mereka menghabiskan jajangmyunnya suasana masih terasa sunyi. Tidak ada satupun dari mereka berdua yang mulai berbicara. Soyou mulai memeriksa kembali hasil laboratorium sedangkan Henry masih saja dihinggapi ‘Bagaimana bisa itu Dasom!’ ‘Apa mungkin aku salah orang?’ ‘Tapi dia benar mahasiswi Kyunghee’.
“Aku mengenal pasienmu itu” Ujar Henry memecah keheningan.
Soyou yang sedang fokus melihat catatan perkembangan penyakit Dasom mengalihkan padangannya pada lelaki tampan didepannya. Ia menatap Henry tidak mengerti. Wajah Henry yang diliputi keingin tahuannya tentang apa yang terjadi dengan mantan pacar sahabatnya itu.
“Benarkah?” Jawab Soyou acuh, yang membuat Henry kesal.
“Cih! Aku bersungguh-sungguh. Ia mantan kekasih Cho Kyuhyun sahabatku”
Tiba-tiba Soyou menatap Henry penuh minat. Bukan karena wajah tampannya, tapi karena Henry baru saja menyebutkan nama yang terasa familiar ditelinganya. Ingatannya kembali berputar beberapa bulan yang lalu. Dasom datang keruangannya dengan peluh hampir membasahi seluruh daerah wajahnya sambil menangis. Wajah penuh senyum yang biasa Dasom umbar tak melekat pada wajah cantiknya. Hanya tangisan kepedihan yang bisa Soyou lihat. Ia ingat, saat itu Dasom datang menceritakan tentang kekasihnya yang baru ia pergoki sedang bercumbu dengan sahabatnya sendiri.
FLASHBACK ON
Tok Tok Tok!
Pintu ruangan milik Soyou terbuka menampakan seorang wanita dengan wajah pucat dan mata berkaca-kaca menahan tangisnya. Soyou yang sedari tadi sedang memeriksa laporan langsung mengalihkan perhatian pada wanita dihadapannya. Badan kurus Dasom langsung terjatuh dihadapannya, membuat Soyou bangkit dan menghampiri adik sepupunya tersebut. Dasom langsung memeluk erat Soyou dan menangis dalam pelukannya. Wajah pucat disertai isakan tangisnnya membuat Soyou terenyuh. Ada apa gerangan? Mengapa wajah cantik yang biasa menyapanya dengan senyuman hangatnya kini berubah dengan isakan tangis yang memilukan. Ia ingat beberapa hari yang lalu Dasom datang dengan wajah yang ceria dan mengatakan bahwa kekasihnya baru saja memberikannya sebuah cincin, tapi sekarang seperti berbanding terbalik. Soyou yakin pasti ini ada hubungannya dengan kekasihnya.
“Di—dia berselingkuh di belakangku eonni, aku melihatnya sedang berciuman dengan Naeun mereka begitu mesra eonni-ya. Aku harus bagaimana? Aku begitu mencintainya” Ungkap Dasom terbata-bata karena isakannya yang semakin keras.
“Tenang dulu baru ceritakan padaku, menangislah sepuasmu lalu setelah tenang ceritakan semuanya padaku” Soyou memeluknya dan mengelus punggung Dasom dengan sayang, sepertinya wanita yang ia sudah anggap seperti adiknya sendiri ini baru saja patah hati.
3 menit … 5 menit … 10 menit berlalu mereka tetap bertahan diposisi semula, dengan tubuh yang terduduk dilantai dan saling memeluk. Soyou harus membuat Dasom tenang baru menanyakan apa yang telah terjadi. Adiknya itu masih shock sepertinya. Baru kali ini ia melihat Dasom sedih seperti ini, padahal ia ingat beberapa hari yang lalu Dasom masih baik-baik saja dengan kekasihnya tersebut. Apa benar adiknya ini telah dikhianati? Bagaimana teganya lelaki itu membuat adik sepupunya menangis penuh haru dipelukannya. Isakan Dasom mulai melemah, sepertinya ia mulai lelah. Soyou membantu Dasom berdiri. Tubuh yang semakin kurus itu terlihat lemas, Soyou membopong Dasom untuk duduk di sofa yang terletak didalam ruang kerjanya. Ia mengambil segelas air dan memberikannya kepada Dasom agar semakin tenang. Tatapan kosong terpancar dari mata Dasom, Soyou yang melihatnya hanya menatapnya prihatin.
“Baru saja aku mempunyai tujuan hidupku lagi, tapi mengapa Tuhan begitu mudah mengambil kebahagianku. Disaat aku ingin terus berjuang melawan penyakit ini karena ingin terus bersamanya. Dia menduakanku eonni!” Soyou hanya menatap Dasom tanpa ingin berkomentar, biarkan Dasom mengeluarkan semua kekecewaanya dahulu.
“Aku ingin mati saja eonni-ya” Ujar Dasom sambil memegangi dadanya dengan air mata yang menggenang melewati kedua pipinya.
Pergelangan tangan Dasom digenggam erat oleh Soyou. Dasom hanya menatap Soyou sendu. Ia lelah dengan segala kemoterapi yang ia jalani. Ia lelah. Terus bertahan hidup hanya untuk tersakiti. Ia menyerah. Karena tujuan hidupnya sudah tidak ada lagi. Lelaki yang begitu dia cintai sekarang tak mencintainya lagi. Tak ada lagi tempat ia untuk berkeluh-kesah. Tak ada lagi tempat untuk ia berbagi kasih. Tak ada lagi senyumannya hangat lelakinya itu untuk dirinya. Sekarang ia hanya makhluk yang paling lemah. Musnah sudah harapannya untuk membangun impiannya bersama lelaki itu. Sendirian lebih baik untuknya saat ini.
“Aku benci Cho Kyuhyun!!! Dia torehkan cintanya di hatiku tetapi dia sendiri yang menorehkan sayatannya ditempat yang sama. Aku sungguh membencinya eonni!!! Aku membencinya” Raungan Dasom terdengar jelas ditelinga Soyou yang berusaha menenangkannya.
Tubuh kurus Dasom tiba-tiba berdiri. Ia berjalan terpogoh-pogoh ke arah peralatan rumah sakit yang tersedia diruangan Soyou. Soyou menatap bingung adik sepupunya. Betapa kagetnya dia melihat Dasom mengambil pisau operasi dan mengarahkan pisau tersebut ke arah pergelangan tanggannya. Soyou sedikit berlari menghampiri Dasom, ia hempaskan begitu saja tangan Dasom dan menampar wanita itu. Dasom sendiri hanya terdiam tidak merasa nyeri sedikitpun berkat tamparan keras Soyou. Ia menghiraukan rasa sakitnya pada pipinya yang mulai memerah tersebut dan memegangi dadanya. Sakit di hatinya tak sebadanding dengan tamparan Soyou. Ia berjongkok sambil terus meraung menangis memikirkan mantan kekasihnya tersebut. Memukul-mukul dadanya berharap sakit di hatinya bisa hilang. Soyou ikut berjongkok dang memeluk Dasom sayang.
“Maafkan aku Dasom-ah. Tapi bukan itu jalan terakhirnya. Setidaknya bertahanlah demi orang-orang yang menyayangimu!”
“Siapa? Siapa eonni?”
“Aku! Aku menyayangimu. Bertahanlah demi eonnimu dan keponakanmu. Setidaknya walaupun kau tak mau bertahan demi aku. Bertahanlah demi mereka. Keluarga yang kau miliki!” Isak Soyou
“Sungguh aku mencintai Cho Kyuhyun eonni”
Badan Dasom tiba-tiba melemas begitu saja. Ia pingsan. Soyou dengan segera memanggil suster untuk membantunya. Dasom dibawa ke ruang UGD. Keadaan tubuhnya yang memburuk membuat dirinya sempat kritis. Untung saja Soyou cepat tanggap. Walaupun pada akhirnya Dasom masih koma.
FLASHBACK OFF
WITH LOVE THAT DOESN’T YOU
Lorong Rumah Sakit itu begitu sepi. Tubuh tegap tinggi itu mulai menyusuri lorong yang terasa hening itu. Hanya perawat yang sedari tadi keluar-masuk beberapa ruangan. Ini sudah jam 9 malam. Waktu jam jenguk sudah habis. Tetapi laki-laki bernama Henry itu masih saja berkeliaran. Ia masih kaget dengan sesuatu yang baru saja ia ketahui. Dasom sakit. Dan selama menjalin hubungan dengan Kyuhyun ia menyembunyikan penyakitnya tersebut.
‘Jangan beritahu siapapun tentang ini. Termasuk lelaki –Kyuhyun– itu’
Pikirannya melayang. Mengingat mesranya Dasom dan Kyuhyun dulu. Ia tidak percaya bahwa sahabatnya bisa menjadi sebrengsek itu. Pantas saja, belum dua hari sahabatnya itu dan Dasom putus. Henry sudah dibuat kaget dengan kabar Kyuhyun dan Naeun berpacaran. Ia tahu persis bagaimana dekatnya Dasom dan Naeun. Bahkan Dasom rela mencelakai dirinya sendiri demi Naeun. Tapi bagaimana bisa Naeun bermain api di belakang Dasom. Pengkhianat.
“Cinta memang berbahaya” Ujar Henry mengeluarkan senyum sinisnya dan mengepalkan tangannya emosi.
Kilatan marah terlihat di kedua pancaran matanya. Ingin sekali dia datang dan menghajar muka tanpa dosa Kyuhyun itu. Kalau Kyuhyun tau apa yang diderita Dasom selama ini akankah ia menyesal? Sepertinya tidak sekali brengsek tetap brengsek. Henry benar-benar kecewa dengan kelakuan sahabatnya itu. Bagaimana bisa sahabat yang ia anggap sebagai panutannya itu melakukan hal sebrengsek itu. Dan juga Naeun. Bagaimana bisa wanita yang terlihat baik-baik dan polos sepertinya melakukan hal paling memalukan seperti itu.
WITH LOVE THAT DOESN’T YOU
Menjadi perhatian seluruh mahasiswa merupakan keahlian seorang Cho Kyuhyun. Selain tampan dan kaya ia juga salah satu mahasiswa jenius di kampusnya. Ayahnya seorang pemilik salah satu perusahaan kontraktor besar di Korea. Beliau juga merupakan pemilik Kyunghee University. Universitas yang dimana anak bungsunya itu menimba ilmu. Cho Seunghwan –Ayah Kyuhyun– mendidik putra bungsunya tersebut dengan keras, ia berharap kelak Kyuhyun akan meneruskan kerajaan Cho Corp. Karena latar belakangnya tersebut Kyuhyun selalu menjadi perhatian seluruh kampus. Termasuk kisah cintanya. Sejak awal Kyuhyun mendekati Dasom , gadis itu telah menjadi pusat perhatian. Sifatnya yang ceria dan selalu tersenyum tersebut membuat ia disenangi banyak teman. Wajah putih cantiknya itupun dapat menarik lawan jenisnya. Sejak awal pertemuan mereka, Kyuhyun sudah merasa tertarik padanya. Namun Dasom mengacuhkannya.
Dasom tinggal sendirian. Ibunya telah meninggal saat melahirkannya. Dan ayahnya meninggal 5 tahun yang lalu karena penyakit kanker paru-paru yang dideritanya. Ia mempunyai satu kakak perempuan, namun ia telah menikah dan tinggal terpisah dengannya. Sambil kuliah ia bekerja paruh waktu disebuah caffe, restaurant dan menjadi guru les. Uang yang ia kumpulkan biasanya ia tabung untuk membeli keperluan sehari-hari dan membayar uang kuliahnya. Beberapa ia sisihkan untuk kakaknya.
Salah satu mahasiswi berprestasi di Kyunghee, aktif di berbagai organisasi membuat ia dikenal di kampusnya. Walaupun sekarang ia sudah merasa cukup, tetapi sebenarnya ia merasa kesepian. Ditinggal kedua orang tuanya pada umur belia membuatnya merasa kekurangan kasih sayang kedua orang tuanya. Tinggal berdua dengan sang kakak tetap saja membuatnya rindu dengan ayah dan ibunya. Terkadang ia merasa iri dengan orang lain karena masih memiliki orang tua yang lengkap. Diumurnya yang terbilang masih muda, ia harus kehilangan sang ayah. Ayah yang selalu menjadi ibu untuknya kini sudah tiada. Tak ada lagi tampatnya berkeluh kesah. Sejak kematian ayahnya ia mulai membantu kakaknya untuk bekerja. Bahkan karena kepolosannya ia hampir saja dijual oleh seorang mucikari. Hidup susah sering ia alami dengan sang kakak. Diusir dari rumah mereka sendiri sampai menjadi seorang buruh cuci pernah ia alami. Walau bagaimanapun ia tetap bersyukur. Setidaknya kakak satu-satunya itu masih ada disisinya.
Pertemuannya pertama kali dengan Kyuhyun saat Kyuhyun dan beberapa temannya mengadakan pesta di restaurant tempat Dasom bekerja. Kyuhyun mulai tertarik ketika melihat Dasom sedang menenangkan anak kecil yang sedang menangis. Wajah cantiknya membuat Kyuhyun tak bisa tidur dibuatnya. Ia mendapati bahwa dirinya telah jatuh cinta pada pandangan pertama. Perlahan-lahan ia mendekati Dasom. Ternyata gadis itu memberi respond negative kepadanya. Dasom merasa risih dengan kehadiran Kyuhyun. Dari mulai Kyuhyun yang selalu datang di tempatnya bekerja sampai mendekatinya di kampus. Tapi Kyuhyun tidak gentar dengan segala penolakan Dasom. Ia yakin wanita itu lambat laun akan menyukainya.
Pada akhirnya hati Dasom luluh juga dengan segala perlakuan Kyuhyun padanya. Membuatnya merasa spesial dan nyaman bila Kyuhyun di dekatnya. Kyuhyun mengutarakan seluruh perasaannya pada Dasom. Walaupun saat itu Dasom belum memberikan jawaban pasti, tapi Kyuhyun tetap tak menyerah untuk mendapatkannya. Dasom membuatnya jadi orang yang berbeda. Ia merasa ada sesuatu dalam diri gadis itu yang berbeda. Segala caranya telah Kyuhyun lakukan agar gadis itu percaya bahwa ia tak ingin main-main dengannya. Sampai akhirnya Dasom menerimanya dan mereka berpacaran.
Dasom kalut pada saat itu. Ia tak mungkin bisa bersama Kyuhyun. Penyakit yang ia derita telah menamparnya bahwa ia tak pantas bersanding dengan Kyuhyun. Meskipun ia sangat mencintainya tapi fakta bahwa penyakit yang bersarang pada tubuhnya tersebut dapat sewaktu-waktu membunuhnya membuat ia berfikir ulang untuk menerima Kyuhyun. Tapi, dengan segala cara Kyuhyun lakukan demi meyakinkan Dasom membuatnya luluh. Setidaknya ia ingin merasakan cinta yang orang lain bilang rasanya sangat indah.
Tak pernah disangkanya, cinta seindah itu. Perlakuan Kyuhyun kepadanya selalu membuat perutnya diterbangi ribuan kupu-kupu. Ia merasa senang dan merasa raganya seperti terlahir kembali. Ia ingin terus hidup agar ia dapat terus merasakan indahnya hidup bersama seseorang yang ia cintai. Sampai suatu ketika cobaan dalam hubungan mereka datang. Seorang gadis yang sangat cantik dan polos hadir dalam kehidupan mereka berdua. Son Na Eun. Teman semasa kecil Dasom.
FLASHBACK ON
“DASOM EONNI!!”
Dasom yang sedang melayani pesanan pembeli melayangkan padangannya kearah suara yang baru saja memanggilnya. Pandangannya tertuju pada salah satu tempat duduk di ujung caffe. Seorang gadis dengan baju one piece bertali spageti dengan corak bunga-bunga dibajunya melambaikan tangan kearahnya. Dasom menyipitkan matanya berusaha mengenali sosok tersebut. Ia menghampiri gadis tersebut dan langsung mengenalinya.
“EO! SON NAEUN!” Jeritnya bahagia setelah mengetahui gadis yang memanggil itu ternyata teman semasa kecilnya dulu.
Mereka berdua langsung berhamburan dan saling berpelukan. Melepas rindu yang selama 9 tahun ini menyergap. Dulu saat mereka berada di junior high school mereka sering bermain bersama. Naeun merupakan adik kelasnya. Pertemanan mereka terjalin sangat erat. Hingga akhirnya Naeun harus pindah ke Jepang karena ayahnya dipindah tugaskan di sana. Awalnya mereka masih saling mengirimi pesan satu sama lain, namun musibah yang dialami Dasom membuatnya harus kehilangan kotak dengan sahabat yang ia anggap sudah seperti adiknya sendiri itu.
“Woa! Kau semakin cantik saja sepulangmu dari Jepang Naeun-chan” Goda Dasom
“Eish kau yang semakin cantik eonni, tinggimu saja bahkan sudah melebihiku”
Naeun ingat. Dulu saat junior high school, tingginya melebihi Dasom. Tapi sekarang bahkan Dasom lebih tinggi 10 senti darinya. Ia bahkan masih ingat. Dulu Dasom sangat tomboy, banyak lelaki yang takut mendekatinya karena ia dekat dengan Dasom. Dasom sudah dianggapnya sebagai kakak, dia begitu merindukan Dasom dan memutuskan untuk kembali ke Korea setalah urusan ayahnya selesai. Setelah rumah terdahulu Dasom terbakar, mereka tidak pernah berkomunikasi lagi. Ia sempat mendengar dari sang ibu bahwa rumah yang ditempati Dasom terbakar. Ketika ia bertanya di mana sekarang Dasom tinggal , ibunya pun kurang tau dimana sekarang Dasom tinggal.
“Kau tambah cantik saja Naeun-ah pasti banyak lelaki yang mengejarmu” Naeun hanya tersipu. Ia menarik tangan Dasom agar duduk didepannya.
“Kau juga. Bagaimana bisa kau tak mengabariku, aku sampai harus menyuruh pegawai ayahku untuk mencari keberadaanmu. Sudah berapa lama eonni bekerja di sini? Apakah sekarang eonni kuliah? Kuliah dimana? Eo! Yang terpenting di mana sekarang dirimu tinggal?” Tanya Naeun bertubi-tubi.
Dasom memandang Naeun geli. Ia tertawa dengan ekspresi Naeun yang sangat penasaran itu. Gadis cantik di hadapannya ini sudah banyak berubah. Dulu Naeun hanya seorang gadis pendiam. Ia selalu menyendiri, karena itu banyak yang menjahilinya. Tidak disangka gadis yang dulu pendiam dan sangat pemalu itu kini lebih banyak berbicara.
“Eo, bisa kau ulang pertanyaanmu? Bagaimana bisa aku menjawab semua kalau cara berbicaramu itu lebih cepat dari pada kereta api sinkasen” Dasom terkekeh geli
“Mianhae, aku sangat penasaran sekali eonni hahaha bagaimanapun sepulang kau kerja kau harus meluangkan waktumu untukku! Arrachi!”
“Baiklah tuan putri” Ujar Dasom sambil menyunggingkan senyum indahnya.
------------------
Rambut panjang bergelombang milik Naeun melambai-lambai karena tertiup angin. Wajah cantiknya tak lepas dari hiasan senyuman yang disunggingkan bibir tipis merahnya. Ia begitu bahagia bertemu dengan Dasom lagi. Masih jelas dalam ingatannya pertemuan pertamanya dengan Dasom. Saat itu Dasom datang menyelamatkannya dari para penjahat yang ingin meculiknya. Mereka akhirnya selamat ditolong oleh dua orang polisi yang sedang berjaga. Seulas senyum tersungging di bibir manisnya. Betapa ia sangat bersyukur saat itu.
Jam sudah menunjukan pukul lima sore. Waktunya Dasom untuk kembali kerumahnya. Ia berpamitan dengan seluruh karyawan dan manajer. Saat ia membuka pintu caffe, seseorang menghalangi jalannya. Dasom sudah tau siapa yang menghalangi jalannya itu. Ia sangat mengenali bau perfume ini. Lelakinya datang. Pelukan hangat diterima Dasom. Tangan kekar posesif melingkar dipinggang rampingnya. Dasom hanya tersenyum didekapan kekasihnya itu. Bagaimana ia bisa lupa kalau hari ini Cho Kyuhyun akan menjemputnya. Dasom menengadahkan kepalanya menatap Kyuhyun.
CHU!
Satu kecupan manis Kyuhyun berikan pada bibir ranum gadisnya itu. Ia tak bisa bertahan lama bila menatap bibir mungil gadis itu. Wajah Dasom memerah. Aksi Kyuhyun barusan benar-benar membuatnya merasa spesial. Bersembunyi di dada bidang milik Kyuhyun adalah solusi terakhir untuk menutupi rasa malunya itu. Ia benar-benar tidak terbiasa dengan perlakuan Kyuhyun padanya. Walaupun sudah hampir setahun mereka menjalin kasih, tapi tetap saja Dasom merasa malu dengan segala perhatian dan kecupan yang Kyuhyun berikan.
“Ini tempat umum. Bisakah kau tidak menciumku disembarang tempat Tuan Cho?” Ujar Dasom sambil melepas pelukan tangan Kyuhyun dipinggangnya.
“Suruh siapa bibirmu itu menggodaku”
“Eish! Dasar mesum”
“Aku hanya mesum kepadamu saja nona paruh waktu” Ledek Kyuhyun
“Dasar menyebalkan. Apa kau tidak berkumpul dengan Donghae oppa?”
“Anni. Bukankah aku sudah berjanji akan menjemputmu” Ucap Kyuhyun sembari menjawil hidung mancung gadisnya itu
Dasom sempat melirik kebelakang Kyuhyun. Ia lupa bahwa ia sudah berjanji akan menemani Naeun berjalan-jalan. Tatapannya langsung beralih kembali pada wajah tampan di hadapannya. Kyuhyun sangat mengerti dengan raut wajah milik kekasihnya.
“Katakan saja sayang” Tatapan lembut Kyuhyun benar-benar membuat kerja jantungnya melemah
“Sebenarnya aku sudah punya janji lain dengan seseorang”
“Siapa?” Kyuhyun seperti tidak suka fakta bahwa gadisnya ini sedang memiliki janji dengan orang lain selain dirinya.
“Dia teman masa kecilku” Jawab Dasom takut
“Pria atau wanita”
“Kenapa kau menatapku begitu, kau membuatku gugup tuan Cho”
“Jangan mengalihkan pertanyaanku Kim Dasom!”
“Wa–wanita” Jawabnya terbata-bata
“Syukurlah, kalau dia Pria sudah kuhabisi dia” Ujar Kyuhyun deselingi hembusan nafas kelegaan.
Kyuhyun tidak suka melihat Dasom berdekatan dengan lawan jenisnya pengecualian untuk dirinya. Walaupun sikap Kyuhyun sangat posesif tapi Dasom tetap menikmatinya. Dasom menunjuk ke arah belakang Kyuhyun. Kepala Kyuhyun berputar kebelakang melihat objek yang ditunjuk oleh kekasihnya itu. Dasom menarik lengan kekar Kyuhyun. Menyeretnya kearah Naeun berdiri.
“JJa! Naeun-ah maaf menunggu lama” Ujar Dasom memecah keheningan.
“Perkenalkan ini namja chinguku, Cho Kyuhyun” Lanjutnya mengenalkan lelaki tampan yang sedari tadi menatapnya tidak mengerti.
“Annyeonghaseyo, Cho Kyuhyun imnida” Ujar Kyuhyun sambil menjulurkan tangan.
Naeun sempat terdiam memandang lelaki di hadpannya ini. Tampan. Ia seperti tersihir oleh mata kecoklatan milik Kyuhyun. Suara berat lelaki itu mengintrupsi dirinya agar segera memperkenalkan dirinya. Ia menjabat tangan kekar kekasih sahabatnya itu.
“Annyeong, Son Naeun imnida” Senyuman indah miliknya menjadi tanda perkenalannya dengan Kyuhyun.
“Aku ada janji dengannya. Jadi apa aku boleh pergi?” Tanya Dasom pada Kyuhyun.
“Baiklah. Ingat jika sampai di rumah hubungi aku eoh!”
Pelukan hangat diterima Dasom lagi. Ia merasa enggan melepas pelukan Kyuhyun. Kyuhyun mencium dahinya dan tersenyum mendapati lingkaran merah disekitar pipi gadisnya itu. Ia sangat suka saat Dasom sedang tersipu. Naeun yang melihat adegan barusan hanya tersenyum kecut. Entah kenapa ia merasa cemburu melihatnya. Kyuhyun melepaskan pelukannya dan berbalik kearah mobilnya berada. Ia sempat melambaikan tangannya ke arah Dasom sebelum masuk ke mobilnya dan berlalu dari hadapan Dasom dan temannya itu.
“Betapa bahagianya dirimu” Goda Naeun sambil menyikut lengan Dasom yang masih saja menatap kepergian kekasihnya tersebut.
“Jangan menggodaku Naeun-ssi” Tawa keluar begitu saja dari kedua bibir gadis itu.
“Kajja! Hari sudah mulai senja, sebaiknya kita berjalan-jalan di Itaewon saja bagaimana?” Tawar Dasom.
“Aku ikut dirimu saja eonni” Sambil mengapit lengan Dasom, Naeun membawanya ke arah mobil yang sudah disiapkan oleh orang suruhan Naeun.
FLASHBACK OFF
WITH LOVE THAT DOESN’T YOU
“Keadaan pasien mulai membaik Soyou-ssi, ia telah melewati masa komanya. Semoga saja Dasom cepat sadar” Ujar Soomin, rekan Soyou dan juga salah satu dokter yang merawat Dasom.
“Ghamsahamnida, Soomin-ssi. Yah semoga saja adikku itu cepat bangun dari mimpi panjangnnya”
“Tapi sebaiknya kita lakukan pembendahan. Mungkin akan lebih baik untuk kesehatannya. Cepat atau lambat penyebarannya dapat membunuh Dasom kapan saja. Kita harus memeriksanya lebih lanjut, lebih cepat lebih baik. Aku permisi dulu Uisa-nim”
“Ne” Jawab Soyou singkat disertai dengan senyuman tipis dibibirnya
Masih saja memejamkan matanya. Dasom masih saja nyaman dengan mimpi indahnya. Ia merasa tak ingin bangun dan menerima semua kenyataan. Setelah 2 tahun ia mengidap kanker paru-paru baru kali ini ia merasakan sakitnya. Tidak hanya sakit pada paru-parunya, sakit pada hatinya pun menambah daftar penderitaanya. Setelah cobaan bertubi-tubi menimpanya entah mengapa untuk kali ini ia merasa ingin menyerah saja. Bayangan Kyuhyun bahagia bersama wanita lain membuatnya ingin mati saja. Tapi ia tidak ingin egois. Setidaknya melihat lelaki itu tersenyum dan tertawa lepas saja sudah membuatnya lega.
Soyou memaksakan senyumnya. Walaupun keadaan Dasom telah membaik tapi tetap saja kematian menghantuinya. Apa yang harus ia katakan pada Daeun tentang kondisi adik kandungnya itu. Sampai saat ini Daeun belum mengetahui penyakit yang diderita Dasom. Dasom sendiri yang memintanya merahasiakan peyakitnya pada kakaknya itu. Cepat atau lambat ia harus memberi tahu Daeun soal penyakit kanker yang diderita Dasom. Setidaknya hanya itu yang bisa ia lakukan untuk membuat Dasom kembali bertahan agar tidak menyerah pada keadaanya.
“Bangunlah. Setelah itu tunjukan pada lelaki itu. Bahwa dirimu tidak seterpuruk yang ia duga. Jangan membuatnya besar kepala karena telah membuatmu menderita Dasom-ah. Setidaknya buat ia menyesal dengan apa yang ia torehkan padamu. Setelah kau puas, aku mengizinkanmu untuk beristirahat. Tersenyumlah. Biarkan mereka yang berbahagia di atas penderitaanmu menyesal pada nantinya. Setidaknya kau harus memberitahukan bahwa cinta tulusmu tak sebanding dengan pengkhianatan yang mereka perbuat” Ujar Soyou panjang lebar sambil memegang tangan Dasom dan menciumnya.
Entah mengapa ia jadi ikut tersulut emosi mengingat bagaimana teganya Kyuhyun bermain api dengan Naeun di belakang Dasom. Dua orang yang Dasom cintai tapi pada akhirnya menyakitinya. Membayangkan perasaan Dasom saat itu pasti sangat membuatnya frustasi.
“Aku tidak bisa berbuat banyak untukmu, bertahanlah. Setelah kau benar-benar lelah untuk menahan sakitnya, menyerahlah. Tuhan lebih menyayangimu Dasom-ah”
Soyou merasakan tangan Dasom bergerak. Ia segera menghapus jejak-jejak air mata yang melewati pipinya. Matanya tak lepas dari wajah pucat Dasom. Memandang tak percaya apa yang baru saja terjadi. Ia begitu bersyukur Dasom mulai meresponnya. Dengan perlahan mata indah Dasom mulai terbuka. Mata itu mulai mengerjap menyesuaikan diri dengan lingkungan disekitarnya. Genggaman tangan Soyou makin mengencang, Betapa bahagianya ia melihat Dasom sadar. Tatapan mata Dasom tertuju pada Soyou, bibir yang mulai memucat itu mulai tertarik dan membetuk sebuah senyuman. Dasom begitu lega bisa melihat Soyou lagi.
“e—eonn—ni” Ucapnya terbata.
“Eo Dasom-ah. Ini aku, Akhirnya engkau sadar” terdengar nada kelegaan dari perkataan Soyou.
WITH LOVE THAT DOESN’T YOU
1 week later …
Salah satu ruangan VVIP di Seoul Internasional Hospital terlihat begitu ramai. Donghae yang mengalami kram pada perutnya harus dilarikan kerumah sakit. Beberapa sahabatnya datang menjenguk. Begitupula dengan Kyuhyun. Kyuhyun membawa Naeun bersamanya. Mereka terlihat bahagia. Membuat teman-teman Kyuhyun sibuk menggoda sepasang kekasih baru itu. Tapi tidak dengan Henry. Ia menatap jijik dua sejoli itu. Mereka berbahagia di atas penderitaan orang lain. Benar-benar menjijikan.
“Secepat itu kau mendapatkan pengganti Dasom, Cho Kyuhyun?” Ceplos Donghae dengan kekehan khasnya.
Semua orang yang ada di ruangan itu terdiam. Tak terkecuali Kyuhyun. Ia hanya menatap Donghae diam. Maksud Donghae hanya bercanda, tapi sepertinya topik tersebut sangat sensitive. Donghae yang mengerti dengan situasi yang sedang dihadapinya ini tersenyum tanpa dosa, seakan-akan yang barusan ia katakan bukanlah kesalahan yang fatal. Membuat Siwon geram dengan kelakukan sahabatnya itu. Bagaimana bisa manusia sok polos itu berbicara tentang Dasom padahal ada Naeun di sini. Namun Siwon juga merasa aneh. Ia ingat betapa gigihnya Kyuhyun untuk mendapatkan Dasom namun secepat kilat Kyuhyun mendapatkan pengganti Dasom. Dan yang membuatnya paling penasaran, Bagaimana bisa Kyuhyun dan Naeun berkencan? Bukankah Naeun adalah sahabat baik Dasom.
“Bukankah tidak aneh seorang Cho Kyuhyun bergonta-ganti kekasih?” Cetus Henry memecah keheningan.
“Setelah berpacaran dengan Dasom, ia mulai mengencani sahabatnya” Lanjutnya yang tambah membuat suasana memanas.
Kyuhyun menatap Henry marah. Tidak biasanya Kyuhyun menatapnya seakan-akan dia pelaku utamanya. Henry hanya tersenyum sinis mendapati kilatan marah pada kedua mata kecoklatan milik Kyuhyun. Apa ia salah bicara? Bukankah si brengsek ini memang bersalah. Henry hanya tertawa sinis dalam hatinya. Naeun yang merasa terpojok hanya terdiam. Ketika nama Dasom disebut entah mengapa hatinya merasa tak tenang. Perasaan bersalah benar-benar menghantui dirinya. Setelah kejadian itu Dasom tak pernah menampakan dirinya lagi. Seperti menghilang begitu saja.
“Berbicara tentang Dasom. Sepertinya ia juga dirawat dirumah sakit ini” Semua mata tertuju kearah Eunhyuk yang sedari tadi memainkan gadgetnya.
Eunhyuk yang tau bahwa dirinya menjadi pusat perhatian akibat perkataanya tadi segera memasukan handphonenya kedalam saku dan menatap teman-temannya. Kedua tangannya ia masukan kedalam saku jeans mahalnya. Matanya menerawang, mengingat pertemuannya dengan Dasom beberapa jam yang lalu. Ia datang lebih awal kerumah sakit, dan secara tidak sengaja ia melihat Dasom yang sedang memegangi selang infuse dan berpakaian seragam rumah sakit di ujung lorong. Ketika ia hendak mendekati Dasom, wanita itu sudah menghilang. Ia sangat yakin itu Kim Dasom.
“Aku yakin itu benar-benar dia. Sudah dua minggu Dasom absen dari semua kegiatan kampus. Yah tepat saat kau dan Naeun berpacaran. Apakah ia sakit?” Tanya Eunhyuk pada Kyuhyun.
Suasana semakin canggung saja. Eunhyuk tau petanyaannya barusan telah membuat suasana semakin keruh saja. Karena sebenarnya ia tau apa yang telah terjadi. Ia ingat hari dimana Dasom dan Kyuhyun mengakhiri hubungan mereka. Bahkan ia sendiri menyaksikan kemesraan Kyuhyun dan Naeun. Hanya ingin memojokan Kyuhyun saja, entah mengapa ia merasa Kyuhyun benar-benar keterlaluan kali ini. Namun ia hanya manutup mata dan telinganya, tak ingin terlalu ikut campur dengan urusan percintaan sahabatnya itu. Soal melihat Dasom, itu benar-benar terjadi, keyakinanya bahwa wanita itu benar Dasom. Walaupun badannya sedikit kurus, ia tetap saja dapat mengenalinya.
“Eish! Bukankah kalian kesini untuk menjengukku, kenapa malah membahas orang lain!” Keluh Donghae, padahal ia sendiri yang awalnya menimbulkan masalah.
Henry juga terdiam. Mengingat Dasom yang sekarang harus melakukan kemoterapi. Beberapa hari belakangan ini ia selalu menemani Dasom untuk kemoterapi. Awalnya Dasom menolak, karena ia tahu Henry sahabat Kyuhyun. Ia takut Henry membeberkan penyakitnya pada lelaki yang sangat ia cintai itu. Namun lambat laun ia mulai percaya pada Henry. Dan menerima Henry sebagai temannya. Setidaknya untuk saat ini ia merasa memiliki teman dalam hidupnya.
“Sepertinya aku harus pamit duluan. Aku sudah ada janji dengan temanku” Ujar Henry pada teman-temannya.
“Sejak kapan kau mempunyai teman selain kami?” Ejek Donghae yang hanya dibalas kekehan oleh Henry.
“Cepatlah sembuh dan mulai mengoda banyak wanita lagi hyung” Jawab Henry sambil meninju lengan kiri Donghae.
Setelah Henry berlalu pergi. Suasana mulai sedikit mencair berkat kelakuan aneh Donghae. Setidaknya untuk saat ini, mereka tidak seharusnya membahas Dasom. Biarkan Kyuhyun yang menyelesaikannya.
WITH LOVE THAT DOESN’T YOU
“Kemoterapi sangat penting untuk penderita kanker paru sel kecil sepertimu. Walaupun masih stadium awal, penting untukmu melakukan kemoterapi dan radiasi. Diharapkan setelah kau mengikuti kemoterapi, kanker pada paru-parumu tidak menyebar ke daerah yang lain. Setidaknya walau hanya kemungkinan 5% dirimu dapat bertahan selama lima tahun, kau harus giat-giat menjalani kemoterapi. Bila Stadium akhir hanya dapat bertahan hidup kurang dari 1% untuk penderita kanker paru sel kecil. Jadi, berjuanglah!” Jelas Dokter Soomin panjang lebar sambil mengepalkan tanggannya ke atas memberi semangat pada Dasom.
“Ne Uisa Seongsangnim, terima kasih atas penjelasanmu” Senyumnya mulai ia tunjukan pada wanita muda di hadapannya. Dokter Soomin memang masih muda, namun ia seorang jenius.
Dasom keluar dari ruangan kemoterapi, mendapati Henry yang sedang tertidur di tempat duduk yang terletak di depan ruang kemoterapi. Senyumnya mulai mengembang. Ia tau Henry sangat kelelahan, tapi pria itu masih saja kekeh ingin menemaninya kemoterapi. Perlahan Dasom mulai mendudukan dirinya di sebelah Henry. Membenarkan letak kepala Henry agar dapat bersandar di bahu kecilnya. Posisi ini sangat nyaman, walau bahu sebelah kanannya terasa lebih berat. Matanya ikut terpejam. Setelah mengikuti kemoterapi tadi rasanya sangat lelah. Sampai akhirnya ia menyusul Henry ke alam mimpi.
WITH LOVE THAT DOESN’T YOU
It’s been such a long time
Have you been well?
Sudah hampir 3 minggu ia berada di rumah sakit. Jenuh rasanya terus-terusan meminum banyak obat dan terus melakukan kemoterapi. Dasom menyisir rambutnya yang mulai rontok. Efek samping dari kemoterapi, banyak helaian rambut Dasom yang rontok. Ia hanya tersenyum, berfikir bila terus begini ia bisa saja botak. Setelah itu ia mulai menyemprotkan perfume kesukaannya. Bau buah-buahan terasa nyaman pada tubuhnya. Dasom mengoleskan kulit cantiknya dengan Shinzu’i body lotion, ia juga selalu membersihkan tubuhnya dengan Shinzu’i body cleanser setiap mandi dan ia juga rajin menjaga kecantikkan kulitnya dengan menggunakan Shinzu’i body scrub secara rutin, karena menurut Dasom Putih itu Shinzu’i. Setidaknya walau ia sakit penampilannya harus terlihat menarik. Entah siapa yang akan ia temui, tidak biasanya dia berdandan seperti ini. Biasanya ia akan berdandan bila Kyuhyun mengajaknya berkencan. Kyuhyun. Dasom menghentikan kegiatannya. Mendengar nama itu membuatnya sangat rindu dan sakit secara bersamaan. Namun ia hanya menyamarkan senyumnya. Menatap geli dirinya sendiri di cermin karena memikirkan lelaki itu.
“Bagaimana bisa kau berdandan seperti ini hanya kerena firasatmu yang mengatakan bahwa lelaki brengsek itu akan datang. Rasanya sangat mustahil” Makinya pada diri sendiri, menatap iba pada refleksi dirinya sendiri dicermin.
Ingin menghirup udara segar di taman rumah sakit. Setelah bibir pucatnya ia olesi lipbalm agar terlihat lebih mengkilap dan mengoleskan sedikit lipsgloss. Ia telah bersiap untuk keluar dari ruangannya. Hari ini awal musim gugur. Ia ingin melihat daun maple di taman rumah sakit berguguran. Biasanya bila musim gugur tiba, ia dan Kyuhyun akan datang kesebuah taman dan menuliskan keinginan mereka pada selembar daun maple. Rasanya masih teringat jelas bagaimana indahnya bila Kyuhyun ada di sampingnya. Bila terus-terusan mengingat lelaki yang telah menyakitinya itu kepalanya selalu pening. Selesai memakaikan jaket tipis pada badannya yang mulai mengurus itu ia melangkah keluar kamarnya. Beberapa perawat dan pasein yang berlalu-lalang memberikan senyum hangat untuknya. Dasom begitu lega. Setidaknya ia masih bisa melihat orang lain tersenyum padanya. Selain kakak sepupunya Soyou dan Henry yang beberapa minggu ini selalu menemaninya.
Bibirnya tak menghentikan senyumnya sedari tadi. Betapa bahagianya dia masih diberi kesempatan untuk merasakan indahnya Musim Gugur. Dasom merentangkan tangan dengan kepala menengadah ke atas menatap langit. Matanya terpejam menikmati angin yang menyapu permukaan wajahnya. Hal yang selalu ia lakukan bersama Kyuhyun. Sepertinya ia benar-benar merindukan pria itu. Menyadari ketidak beradaan Kyuhyun di sampingnya membuat hatinya menjerit perih. Setitik cairan bening menyembul dari ujung matanya. Yang lambat laun cairan bening itu menggenang melewati pipi tirusnya. Kesedihan selalu menderanya bila ia mengingat lelaki tampan itu. Seberapa ia benci dengan apa yang telah Kyuhyun torehkan pada hatinya tak berpengaruh sama sekali pada rasa cintanya pada pria itu malah semakin menjadi perasaanya. Benar-benar gadis bodoh. Makinya dalam hati.
Is it the same you, who had made my heart race before?
Even after time passed,
Your warm voice hasn’t changed at all
Setelah puas menikmati udara musim semi ia kembali ke dalam rumah sakit. Hatinya sudah terasa ringan. Sepanjang lorong ia bertegur sapa dengan para suster yang lewat. Ketika hendak berbelok kekanan menuju ruangan Soyou, entah mengapa hatinya berdebar lebih kencang. Firasatnya tidak enak. Walau begitu ia tetap melanjutkan perjalanan menuju ruangan Soyou. Melewati lorong yang sepi. Jari-jari lentiknya menyentuh dinding rumah sakit yang berwarna putih bersih sambil terus berjalan kearah ruangan Soyou. Dasom tak menyadari di depannya terdapat pasangan sejoli yang baru saja keluar dari ruangan VVIP rumah sakit itu. Pasangan kekasih itu –Kyuhyun dan Naeun– terdiam di tempatnya. Mereka berdua kaget melihat Dasom dengan setelan khas rumah sakit berdiri sambil memegangi tembok rumah sakit. Dasom yang merasa sedang ditatap mengalihkan pandangan pada tembok dan beralih menatap objek di depannya.
I think I know too, that I’m not the one for you
But still, I wanted to love
There was so much I wanted to say
And I finally saw you
But I can’t say anything and I’m just looking at you
Mata Dasom menyipit. Jatungnya berdetak lebih kencang setelah mendapati Kyuhyun dan Naeun berada dihadapannya. Ia menatap ke arah tangan Kyuhyun dan Naeun yang saling bertautan. Tiba-tiba kenyataan bahwa keduanya telah berpacaran begitu menohok hatinya. Kyuhyun langsung melepas tautan tangannya dengan Naeun. Pria tampan itu mengalihkan pandangannya ke depan melihat wanita yang juga sedang memandangnya –lebih tepatnya memandang ia dan gadis disampingnya–. Betapa kurusnya Dasom sekarang. Wanita itu lebih kurus dari terakhir ia melihatnya. Oh ayolah! Terakhir kau melihatnya saat kau sedang bercumbu dengan Naeun. Saat itu untuk terakhir kalinya ia bertatapan dengan Dasom. Namun ia merasa Dasom berubah banyak. Bahkan pipinya menjadi tirus. Wajah dan bibirnya mulai memucat. Jadi benar yang dikatakan Eunhyuk bahwa gadis ini juga sedang dirawat di rumah sakit yang sama dengan Donghae. Sakit apa dia? Dalam hati Kyuhyun bertanya. Pria itu memandang Dasom khawatir. Tidak pernah ia melihat Dasom seperti ini. Walau kecantikannya masih saja terpancar tetapi tetap saja ia bisa tau ada yang tidak beres dengan keadaan wanitanya ini. Wanitanya? Bagaimana bisa ia masih menyebut Dasom ‘wanitanya’ padahal di sampingnya kini ada kekasihnya. Ia hanya tersenyum kecut menyadari kenyataan tersebut.
I told you that I love you
I told you to please look at me
Because it might be the last chance
I told you that I missed you like crazy
I cried without saying anything, I only shed tears
Naeun mulai maju mendekati Dasom. Sejujurnya ia sangat khawatir dengan keadaan temannya itu. Setelah kejadian itu Dasom tak pernah lagi terlihat dikampus. Entah mengapa suasana kampus menjadi sepi. Dengan tidak tahu malunya ia. Setelah bermain api dibelakang Dasom sekarang ia malah berkencan dengan Kyuhyun. Tanpa ia dan Kyuhyun ketahui akibat perbuatan mereka berimbas buruk pada kesehatan Dasom. Hingga akhirnya gadis itu harus menjalani perawatan yang intensif.
“Eonni” Panggil Naeun lirih.
Dasom hanya menatapnya kosong. Pikiran melayang pada kejadian waktu itu. Tiba-tiba saja air mata keluar dari sudut matanya. Masih terasa nyata sakit di hatinya. Seperti tidak sanggup untuk menatap kedua pengkhianat itu lagi. Luka yang mulai sembuh kini menganga kembali.
FLASHBACK ON
You didn’t know
That I hated the girl that you loved
The day I stood in front of your house
The night I saw the two of you
I remember how I turned around and ran as I cried
Malam yang dingin tak menyulutkan semangat Dasom untuk berbelanja bahan masakan. Kyuhyun hari ini pulang dari China. Lelaki itu bilang ia akan sampai di Korea pukul 8 malam. Dasom ingin memberikan Kyuhyun kejutan dengan memasakan Kyuhyun makanan kesukaannya. Ia begitu merindukan kekasihnya itu. Merasakan saku celana jeansnya bergetar ia segera menggambil handphone miliknya. Melihat nama Naeun dilayar ponselnya langsung saja ia mengangkatnya.
“Yeobeoseyo –Hallo–” Panggil Dasom
“Yeobeoseyo Eonni , mianhae sepertinya aku tidak bisa menemanimu berbelanja. Tiba-tiba Park seongsangnim memberikanku tugas yang banyak. Mungkin lain kali aku bisa menemanimu berbelanja” Sesal Naeun di ujung sana.
“Eo, Gwenchana. Belajarlah yang rajin eoh, baiklah tuan putri sebaiknya kau menutup ponselmu dan lanjutkan tugasmu. Hwaiting! –semangat! –“ Ujar Dasom memberi semangat.
“Ne. Kau yang terbaik. Aku tutup dulu yah eonni, saranghae!”
Klik!
Dasom hanya memandang ponselnya geli. ‘Gadis itu benar-benar telah berubah’ batinnya. Ia melanjutkan mencari bahan makanan. Membayangkan reaksi Kyuhyun membuatnya semakin tidak sabar. Sudah lima hari Kyuhyun di China. Ia benar-benar merindukan lelaki tampan itu. Tidak sabar memeluknya dan mencium feromon pria itu. Bau tubuh Kyuhyun benar-benar membuatnya kecanduan.
Setelah ia membayar seluruh belanjaannya ia pergi meninggalkan supermarket itu. Menyetop taksi dan masuk kedalamnya. Tak henti-hentinya ia tersenyum. Tak sabar melihat lelaki yang sangat dirindukannya itu. Kyuhyun tinggal di rumahnya sendirian. Ia tinggal terpisah dengan kedua orang tuanya. Kawasan perumahan elite Kyuhyun memang dijaga ketat. Namun keleluasaan bagi Dasom untuk masuk kedalam karena telah mengenal beberapa penjaganya. Ia menyunggikan senyumannya untuk penjaga tersebut dan masuk ke dalam kawasan perumahan elite tersebut. Sambil menenteng belanjaannya ia mulai menyusuri jalanan sepi itu. Ia bersiul untuk mengungkapkan betapa bahagianya. Dasom merelakan jadwal kemoterapinya demi menyambut pujaan hatinya. Sungguh tidak sabar ia melihat wajah tampan milik Kyuhyun itu.
Ketika ia sudah sampai di depan sebuah rumah berdinding tinggi dengan cat berwarna abu-abu itu, ia membuka pagarnya. Dasom sudah terbiasa keluar-masuk rumah Kyuhyun. Jadi ia merasa tidak sungkan. Setelah masuk ke halamannya ia mulai memencet password untuk membuka pintu utama. Ia sangat hapal, karena password pintu rumah Kyuhyun merupakan tanggal mereka resmi berpacaran.
1106
Setelah membuka pintu tersebut ia merasaa janggal karena ada sepatu wanita di hadapannya dan di sebelahnya sepatu Kyuhyun. Apa mungkin kakak Kyuhyun sedang datang berkunjung? Setelah bergelut dengan pikirannya akhirnya Dasom masuk ke dalam. Jatungnya berdegup sangat kencang. Entah kenapa firasatnya berkata buruk. Ketika ia memasuki ruang tamu , ia mendengar suara lenguhan. Seperti seseorang yang sedang berciuman. Fikiran buruk sudah tak bisa ia tepis. Apa mungkin Kyuhyun….
Tlek!
Betapa kagetnya Dasom melihat pemandangan di hadapannya. Setelah lampu dinyalakan ia bisa melihat jelas apa sedang Kyuhyun lakukan. Matanya memanas. Namun yang membuat hatinya sangat sakit karena melihat Naeun duduk dipangkuan Kyuhyun sambil mengalungkan tangannya di leher jenjang Kyuhyun. Kedua insan yang sedang bercumbu itu sadar bahwa seseorang telah menyalakan lampu. Betapa mereka berdua kaget melihat sosok Dasom di ujung ruangan menatapnya tidak percaya. Naeun segera turun dari pangkuan Kyuhyun dan berdiri. Kyuhyun pun tak kalah kaget dengan Naeun. Pria itu membenarkan letak kemeja yang kusut ulah tangan Naeun. Dasom membulatkan matanya tak percaya. Ia menjatuhkan belanjaan yang ia bawa begitu saja. Ketika Kyuhyun hendak mendekat ke arahnya. Dasom berteriak.
“Jangan mendekat!” Teriak Dasom dengan linangan air mata membasahi pipinya.
“Mianhae Dasom-ah” Sesal Kyuhyun menghantikan laju jalannya
Naeun juga mengeluarkan air matanya. Ia benar-benar merasa bersalah. Dasom memandangnya benci. Ia benar-benar tak habis fikir , bagaimana bisa Naeun menusuknya dari belakang. Fikiran yang selama ini selalu ia tepis karena pesan-pesan Naeun pada Kyuhyun ternyata benar adanya. Awalnya dia berfikiran tidak mungkin Naeun tega menusuknya dari belakang. Setelah melihat betapa mesranya Kyuhyun dan Naeun ketika mereka sedang mengirimi pesan satu sama lain. Ia kira itu hanya karena Naeun sahabatnya dan menganggap Naeun seperti adiknya sendiri makanya Kyuhyun memperlakukannya seperti itu. Tapi dugaannya salah. Dua orang yang paling ia percaya ternyata bermain api di belakangnnya. Ia sungguh tak mempercaiyainya.
“Jadi ini tugas dari dosenmu Naeun-ah?” Tanya Dasom sarkratis.
“Ini yang kau bilang tugas? Tugas bercumbu dengan kekasihku? Apakah ini tugasmu?” lanjut Dasom yang takbisa lagi menahan tangisnya.
Naeun tak bisa menjawab pertanyaan Dasom. Merasa benar-benar malu menatap Dasom. Ia ikut menangis. Benar-benar tak sanggup untuk melihat Dasom. Ia tahu ia salah tapi ia benar-benar menyukai kekasih sahabatnya itu. Jika ia bisa menepis perasaanya pada Kyuhyun, tapi apa daya cinta membuatnya lupa daratan. Tapi ia yakin bahwa Kyuhyun juga menyukainya. Ia merasa dirinya seperti wanita jalang saja. Tapi memang benar dia jalang. Mengambil kekasih sahabatnya sendiri. Benar-benar tak tahu diri.
“Ini bukan salahnya, ini salahku Dasom-ah. Maafkan aku” Sesal Kyuhyun kembali mencoba memberi penjelasan pada Dasom.
“Jangan mencoba membelanya. Kau dan dia sama saja, Daebak!” Jawab Dasom dengan penuh emosi.
“Aku mencintai Naeun, maafkan aku. Aku yang tak bisa menahan rasaku padanya. Sungguh aku menyesal Dasom-ah. Aku tak bisa memungkiri bahwa sekarang hatiku mulai terisi oleh Naeun, Aku tak bisa menahannya sungguh. Aku benar-benar menyesal” Wajah Kyuhyun memerah ia merasa lega telah mengatakannya pada Dasom.
Tiba-tiba dada Dasom terasa sesak. Penyakitnya kambuh disaat yang tidak tepat. Tapi tidak hanya paru-parunya saja yang terasa sakit. Hatinya juga mengeluh sakit. Ia benar-benar sudah muak. Dan hatinya benar-benar tersakiti. Dasom bergantian menatap Kyuhyun dan Naeun. Pancaran matanya memandang mereka berdua dengan tatapan menusuk. Setelah pengakuan Kyuhyun tadi ia sudah cukup bisa menangkap keadaan. Kedua orang yang paling dicintainya ini ternyata saling mencintai. Kenyataan itu telah menohok hatinya. Tak ada lagi dirinya di hati Kyuhyun. Itu yang bisa ia tangkap.
“Baiklah. Jalani semaumu Kyuhyun-ssi, sekarang sudah tidak ada lagi ‘Kita’. Aku turut berbahagia bila kau berbahagia. Setidaknya terima kasih atas cinta palsumu itu!” Tekan Dasom sarat emosi.
“Eonni, aku menyesal” Naeun mencoba membuka mulutnya, sambil terus terisak.
“Menyesal? Karena apa? Karena telah merebut Kyuhyun dariku? Bukankah jawabannya sudah kau katahui? Dirimu menang Naeun-ah. Aku kalah, lebih tepatnya aku yang memang mengalah. Tak ada yang harus dijelaskan lagi. Terima kasih atas kejutan untukku malam ini. Aku sungguh tersanjung!” Ujar Dasom dengan setiap tekanan dari cara bicarnya.
Dasom benar-benar sudak tak kuat lagi menatap kedua pengkhianat itu. Ia membalikan tubuhnya hendak meninggalkan kedua orang yang masih saja terdiam itu. Namun pergelangan tangan Dasom digenggam erat oleh tangan kekar Kyuhyun. Dasom semakin terisak, ia merindukan sentuhan tangan itu. Namun hatinya benar-benar sakit.
“Dasom-ah kita selesaikan dulu. Beri aku waktu untuk menjelaskannya!” Ucap Kyuhyun berusaha meyakinkan Dasom.
“Apa lagi? Bukankah sudah jelas semuanya? Kau mencintai Naeun dan juga sebaliknya. Ck aku merasa seperti orang ketiga dalam hubungan kalian. Aku yang diselingkuhi tapi aku sendiri yang merasa bahwa akulah yang tidak seharusnya masuk dalam kehidupan kalian berdua”
“Bukan begitu Dasom-ah! Tolong beri aku waktu untuk memikirkan ini semua. Aku mohon”
“Cobalah untuk setia Kyuhyun-ah, bila kau ingin bersamaku seharusnya kau tak mengingkari cinta ini. Cobalah untuk setia. Sekarang apa maumu? Setalah kau pilih diriku dalam hidupmu tapi nyatanya yang ku lihat dirimu tak bisa untuk setia. Sudah cukup Kyuhyun-ah, aku sudah memberikan waktu untukmu” Jelas Dasom panjang lebar
“Aku tahu aku salah! Jadi kumohon padamu agar kau memberikan waktu untuk aku berfikir!” Membuat Dasom meyakinkannya membuat Kyuhyun frustasi sendiri.
“Yang selalu aku inginkan dan yang selalu ku nanti dirimu coba untuk mengerti apalah arti mencinta. Cinta tidak ada kebohongan di dalamnya. Dari awal harusnya aku tau kau nantinya hanya akan mempermainkanku! Sudah cukup Kyuhyun-ah harusnya sudah puas kau sakiti aku. Setelah kau membawaku terbang kini kau hempaskan begitu saja. Masihkah kau menginginkanku? Masihkah kau mendambakanku? Jika masih ada waktu untukmu akankah aku bisa menjalani hidup? Harusnya kau sadar bila dari awal kau ingin bersamaku seharusnya kau mencoba untuk setia. Tidak menodainya dengan bercumbu dengan sahabatku sendiri Kyuhyun-ah! Naeun adalah sahabatku!” Bentak Dasom yang tak bisa lagi menyembunyikan kekecewaannya.
Tangisnya mulai pecah. Isakan tangis Dasom mulai menggema di seluruh penjuru ruangan. Kyuhyun ingin sekali memeluk Dasom, ia ingin menenangkan wanita itu. ‘Aku benar-benar lelaki brengsek’ gerutunya dalam hati. Ia tak bisa menahan laju air matanya. Kyuhyun benar-benar merasa tertampar dengan perkataan Dasom. Mencoba untuk memungkiri tapi perkataan Dasom memang benar adanya. Naeun yang juga terisak mencoba mendekat kearah Kyuhyun dan Dasom. Dasom yang menyadari hal itu langsung menghempaskan tangan Kyuhyun dan pergi dari ruangan itu. Hatinya benar-benar tidak bisa menolerir kelakuan orang-orang yang sangat ia sayangi itu.
FLASHBACK OFF
I told you that I love you
I told you to please look at me
Because it might be the last chance
I told you that I missed you like crazy
I cried without saying anything, I only shed tears
The days I longed for you, the nights I longed for you
Again today, I wait for you
You told me that you are sorry
I ended up shedding a bucket of tears
Because I couldn’t forget you
I told you that it’s okay even if I just look at you
I endlessly shouted that I loved you
Davichi – Cry For Love
Mengingat kejadian itu membuatnya pusing. Naeun perlahan mulai menghampirinya, namun ia mulai mundur perlahan. Tak mau wanita itu mendekat. Karena dari radius yang jauh pun Dasom sudah bisa merasakan hal pahit itu mulai mendekatinya lagi. Ia tak mau melihat kedua orang yang paling dibencinya itu.
“Dasom-ah! Kim Dasom” Tiba-tiba suara seseorang mengintrupsinya, ia membalikan tubuhnya dan mendapati Henry datang sambil menenteng sebuket bunga.
Senyuman yang selalu Henry berikan padanya membuat hatinya yang sedikit emosi menjadi tenang. Henry terdiam ketika melihat Kyuhyun dan Naeun. Apa lagi yang diperbuat dua orang pengkhianat itu? Kyuhyun menatap Henry tidak mengerti. Sejak kapan Henry dan Dasom mulai dekat?
“Eo kalian. Habis menjenguk Donghae hyung atau ingin menjenguk Dasom?” Ujar Henry memecah keheningan.
“Dasom-ah ini bunga. Bukankah kau bilang kau sangat menyukai bunga tulip?” Lanjut Henry sambil tersenyum manis pada Dasom.
Dasom mengambil buket bunga yang diberikan Henry. Sebenarnya ia sudah tak ingin lagi melihat bunga tulip. Karena setiap Ia dan Kyuhyun merayakan hari jadi hubungan mereka setiap bulannya membuatnya Kyuhyun selalu memberikan bunga tulip. Lelaki itu mengatakan, bunga tulip itu banyak warnanya dan itu menggambarkan kisah cinta mereka berdua. Seharus Kyuhyun memberika bunga tulip berwarna Hitam juga. Melambangkan perselingkuhan. Dasom hanya tersenyum kecut dengan fikirannya itu.
“Gomawo Henry-ya” Jawab Dasom sambil memamerkan senyum indahnya.
Kyuhyun sempat terhipnotis dengan senyuman itu. Senyuman yang selalu Dasom tunjukan padanya sekarang ia tunjukan pada orang lain. Ada rasa sedikit tidak suka. Namun apa haknya, Dasom bukan miliknya lagi.
“Apa mereka berdua mengunjungimu?” Tanya Henry sambil menatap Kyuhyun dan Naeun bergantian.
“Tidak. Hanya kebetulan bertemu”