---mystery of old house---
Chae rin seorang siswi yang awalnya hanya orang biasa tiba-tiba berubah setelah kejadian aneh yang dialaminya satu minggu yang lalu.
----Flashback satu minggu lalu-----
Sepulang sekolah seperti biasa young min, kwang min, min woo dan chae rin pulang bersama dan mereka harus melewati sebuah rumah tua yang tak berpenghuni dan konon katanya sering terlihat seorang gadis kecil yang membawa boneka-nya berdiri didepan rumah itu sambil menangis.
*Didepan rumah tua*
“kwang tangkap” kata chae rin sambil menendang batu yang ada disana.
Kwang pun segera menangkap batu itu dan ia oper lagi ke chae rin. Setelah melewati rumah tua itu min woo yang dari tadi diam pun angkat bicara.
“ya.. apa kalian tahu, katanya kemarin ada seorang namja yang melihat anak kecil itu” kata min woo pelan.
“jinjja?” Tanya chae rin sambil menendang batu yang dari tadi ia dan kwang mainkan.
“ne. katanya anak itu menangis sambil menanggil eommanya. Dan setelah namja itu Tanya dimana rumahnya, anak itu membawa namja itu sampai didalam rumah tua itu. Dan kalian tahu apa yang namja itu lihat??” jelas min woo.
“apa,, apa?” Tanya kwang penasaran.
“katanya di dalam sana ada hantu tanpa kepala” kata min woo menakut-nakuti.
“ah jinjja?? Aku tidak percaya.” Kata chae rin
Sesampainya dirumah,dia segera mengambil batu yang dari tadi ia bawa dari depan rumah tua dan berniat ingin membuangnya ke saluran air. Tetapi setelah di perhatikan ternyata itu bukan sebuah batu, dan bisa dibilang seperti mata untuk boneka. Niatnya untuk membuang benda itu pun diurungkan, benda itu pun ia simpan dikamarnya.
Ketika chae rin sedang mandi ia teringat perkataan min woo tentang rumah tua itu dan anak kecil yang ada disana. Entah kenapa tiba-tiba ia menjadi merinding dan segera menyelesaikan mandinya. Belum sempat ia keluar dari kamar mandi terdengan suara anak kecil menangis. Chae rin mengira yang menangis tadi keponakannya tetapi setelah ia tanya pada adiknya ternyata kakak dan keponakannya sedang pergi keluar dari siang.
‘kalau itu bukan keponakanku lalu siapa yang tadi menangis?’ batin chae rin.
“aish.. mungkin itu hanya ilusinasiku saja.” kata chae rin mencoba menenangkan diri.
Tengah malam chae rin terbangun dari tidurnya dan langsung pergi menuju toilet. Selesai dari toilet ia mencoba untuk tidur lagi tapi ia terus mengingat perkataan min woo tadi sore. tiba-tiba mata boneka itu terjatuh dari meja belajarnya dan membuat chae rin ketakutan. Chae rin mencoba untuk setenang mungkin dan berjalan untuk mengambil mata boneka itu. Ketika ia berbalik untuk menuju tempat tidurnya ia melihan anak kecil sedang menangis diatas tempat tidurnya dan sontak ia berteriak sekeras mugkin lalu pingsan.
Setelah kejadian itu mata batin chae rin terbuka dan kemana pun ia pergi ia melihat mahluk yang tak kasat mata.
Flashback end
*istirahat*
“ya chae rin, ayo kita kekantin” ajak minwoo
“ne”jawab chaerin singkat.
Sesampainya dikantin chaerin melihat seorang yeoja yang diikuti hantu.
“kesihan yeoja itu” kata chaerin pelan.
Min woo yang ada disebelahnya tak sengaja mendengar ucapan chaerin tadi.
“nugu?” Tanya min woo.
“aniya, bukan siapa siapa” jawab chaerin.
“ya kau kenapa dari minggu lalu kau berubah?” Tanya kwang penasaran.
“aku akan mengatakannya kalau aku sudah siap” jawab chaerin yang membuat min woo dan kwangmin semakin penasaran.
“aku kekelas duluan nafsu makanku tiba-tiba menghilang.” Lanjut chaerin dan langsung pergi meninggalkan min woo dan kwangmin.
“ada apa dengannya?” Tanya youngmn yang baru saja sampai dikantin.
“molla” jawab minwoo singkat.
***
*Sepulang sekolah tak jauh rumah tua*
“eonni.. eonni” panggil anak kecil yang ada dirumah tua itu sambil menarik baju chae rin.
‘aish kenapa dia ada disini’, batin chae rin.
Mendekati rumah tua, anak itu menarik tangan chae rin dan membawanya masuk kedalam rumah tua itu. young min, kwangmin , dan minwoo yang berjalan dibelakangnya hanya mengikuti chaerin dengan terheran-heran. Chaerin mencoba untuk melepaskan tangannya dari anak itu, tapi semakin ia mencoba untuk pergi anak itu memegang tangan chae rin semakin erat.
“ya chaerin mengapa kita kesini??” Tanya kwangmin yang mulai ketakuatan.
“jujur aku tak ingin kesini tapi anak ini terus menarik tanganku” jelas chaerin sambil menarik tangannya.
“a... anak… anak yang mana?? Disini hanya ada kita berempat??” Tanya min woo mencoba mengkonfirmasi perkataan chaerin tadi.
“aish, penjelasannya panjang, kumuhon jangan tinggalkan aku sendirian disini yah”, Kata chaerin memelas.
“nde” jawab 3mins.
Brak.. pintu luar tiba-tiba tertutup, youngmin, kwangmin, minwoo dan chae rin yang didalam rumah tua itu binggung harus melakukan apa. Anak itu terus membawa chaerin dan 3mins kedalam rumah tua itu. sesampainya disuatu ruangan akhirnya anak itu melepaskan tangan chaerin. Anak itu menunjuk kan sebercak darah yang ada dilantai, karena mereka tidak bisa berkomunikasi anak itu menulis disebuah cermin dengan darah. ‘APPA’ tulis anak itu.
“appa?” Tanya youngmin mulai penasaran.
Anak itu hanya mengangguk sambil menunjuk ke arah pistol yang tergeletak tak jauh dari bercak darah itu. dan kemudian ia menulis lagi dan kali ini ia menulis kata ‘MATI’.
“appa, pistol, mati, apa maksudnya?” Tanya chaerin mencoba mengerti apa yang dimaksud anak itu.
“mungkin appanya mati karena ditembak seseorang” kata young min. Dan di iyakan oleh anak itu.
“siapa yang melakukannya?” Tanya chaerin pada anak itu. dan kali ini anak itu menunjuk ke tas yang ada tak jauh dari tempat itu. chaerin pun segera mengambil tas itu dan melihat barang yang ada didalamnya, terdapat sebuah kartu tanda pengenal didalamnya. Anak itu mencoba menjelaskan pada chaerin kalau orang itu adalah kakaknya.
Hampir setengah jam mereka didalam rumah itu saat mereka berkeliling youngmin menemukan sebuah foto keluarga.
“kwang, minu, chae cepat kesini” panggil young. Mereka bertiga pun segera menghampiri young.
“lihat ini,
***
Keesokan harinya kelas mereka kedatangan murid baru, seorang yeoja yang sangat cantik.
“annyeonghasaeyo, joneun kim gyuri imnida”
salamnya dengan senyuman manis yang tersinggung di bibirnya. Tetapi berbeda dengan seorang yeoja yang ada dibelakangnya. Yeoja itu melirik dan tersenyum sinis kearah chaerin, sepertinya yeoja itu menyadari kalau chaerin dapat melihatnya. Yeoja itu pun berjalan mendekati chaerin. Chaerin yang sangat ketakutan menundukan kepalanya dan tanpa ia sadari keringat dingin keluar dan membasahi wajahnya. Yeoja itu sempat berhenti tempat disamping chaerin dan melihatnya dengan tatapan sinis dan kemudian berjalan kebangku kosong yang ada dibelakang chaerin. Min woo yang baru menyadari chaerin terlihat pucat dengan keringat yang membasahi wajahnya segera menanyakan apakan chaerin baik-baik saja. Youngmin dan kwangmin pun menghampirinya dan menanyakan pertanyaan yang sama dengan min woo.
“ya chaerin ah, kau kenapa? Apa kau sakit? Ayo kita ke uks” ajak youngmin.
“gwaenchana. kwangmin-ah apa kau mau bertukar tempat duduk denganku?” Tanya chaerin.
“wae?” Tanya kwang balik.
“aku sedikit pusing, aku ingin tidur. Maukah kau bertukar tempat duduk denganku? Satu hari saja. Kumohon.” Pinta chaerin
“ah. Baiklah” jawab kwang.
Ketika istirahan chaerin memutuskan untuk tidak ikut kekantin karena gyuri ada disana. Ketika gyuri kembali kekelas ia melihat chaerin yang sendirian, dan kemudian menghampirinya.
“kau tak perlu takut dengannya, dia penjagaku” jelas gyuri.
“bagaimana aku tidak takut dengannya dia selalu menatap sinis padaku, seperti ingin membunuhku” jawab chaerin ketus.
“eooh ka.. kau tahu aku bisa melihatnya?” Tanya chaerin tak percaya.
---TBC---
huhha akhirnya setelah sekian lama ini ff nongkrong di lapie dan gak tau harus diapain lagi akhirnya ada inspirasi masuk buat lanjutin ff ini *syukuran*
oke baca juga ya ff saya yg ice love, padahal itu belum rampung malah lanjutin ff lain #plok