AUTHOR POV
Setelah mengalami perjalanan yang tidak terlalu panjang dan ternyata hari sudah mulai gelap, akhirnya mereka-pun sampai di Sungai Meguro. Sungai ini menjadi pilihan banyak pasangan dimalam hari saat musim semi. Lampu-lampu yang dipasang disekitar pagar tepian sungai, pohon-pohon, dan jembatan, juga musik-musik romantis yang terkadang dilantunkan dan juga pemandangan yang indah dari tepi sungai, menambah kesan yang romantis pada malam hari. Photographer pun tidak mau melewatkan kesempatan terbaik dimusim semi ini disekitar Sungai Meguro. Tempat ini menjadi tempat surga bagi para photographer juga para pasangan yang ingin menghabiskan waktunya berdua.
Sehun benar-benar tidak bisa berkedip saat ini, ia langsung saja menyambar kameranya dan sibuk untuk memotret pemandangan yang indah. Sehun berlari dan mengelilingi setiap bagian tepian sungai dan ia benar-benar puas dengan hasil potretannya. Tidak salah jika Dasom membalasnya dengan mengajaknya ketempat yang indah ini. ‘’ Tunggu, dimana gadis itu?’’, batinnya.
Sehun berlali terus mencari dimana keberadaan gadis itu, ia bingung mengapa gadis itu bisa hilang dari sisinya dalam sekejap saja, apa mungkin ia mempunyai kekuatan tertentu? Bodohnya juga ia terlalu sibuk dengan pekerjaannya hingga melupakan gaids itu. Sampai akhirnya Sehun menemukan sosok wanita yang sedang duduk dan berayun di ayunan sambil menundukan wajahnya, ‘’ Akhirnya gadis sadako itu aku termukan.’’, batinnya. Jika ada seseorang yang lewat didepannya pasti akan berfikir jika Dasom adalah hantu Sadako, tapi tidak untuk Sehun. Cukup tertipu satu kali saja. Akhirnya, Sehun-pun mendekatinya dan memposisikan dirinya dibelakang Dasom sambil membantu mengayunkan ayunannya.
‘’ Hei, kenapa sendirian disini? Bagaimana jika ada seseorang yang mengganggumu? ‘’, sahut Sehun yang langsung membuat Dasom menegakkan kepalanya dan menolehkan pandangannya kearah Sehun.
‘’ Eoh, tidak. Aku hanya tidak ingin mengganggumu saja ‘’, balas Dasom sambil menolehkan kembali pandangannya kedepan sambil menikmati angin yang berhembus menerpa wajahnya.
‘’ Apa kau marah? ‘’
‘’ Marah? Tidak tidak aku tidak marah, hanya tidak ingin mengganggu ‘’
‘’ Sudah, sekarang ikut aku dan jangan mencoba untuk pergi dariku lagi, arra?’’
Sehun langsung menarik tangan Dasom menjauh dari taman bermain kecil itu dan langsung membawa Dasom berjalan-jalan ditepian sungai. Sesekali mereka tertawa bersama atas gurauan mereka masing-masing, bahkan mereka sudah beberapa kali mengambil foto mereka berdua.
Benar-benar hari yang sangat indah bagi mereka berdua. Tiba-tiba Dasom terhenti didepan penjual yang menjual beberapa pernak-pernik. Mata Dasom langsung berbinar saat melihat gelang couple yang berwarna biru laut yang menurutnya itu sangat indah dan menarik. Sehun yang bingung langsung saja mengarahkan pandangannya kearah pandangan Dasom. Sehun yang melihat mata Dasom sangat menunjukan aku-ingin-gelang-itu langsung mengambil gelang itu dan membayarnya. Belum sempat Dasom berbicara, gelang itu sudah berada di pergelangan tangan Dasom. Sehun yang memandangnya dengan tampang polos serta Dasom yang memandangnya dengan tampang bingung.
‘’ Terima kasih banyak untuk hari ini ‘’, kata Dasom.
‘’ Terima kasih untuk apa? Karena gelang itu? Bukan masalah ‘’, balas Sehun sambil mengusap puncak kepala Dasom.
‘’ Bukan. Tapi karena telah membantu meringankan bebanku ‘’, balasnya sambil mengulas senyumnya.
‘’ Bukan masalah ‘’, balas Sehun singkat.
Mereka mulai menikmati malam mereka diatas jembatan Sungai Meguro. Tidak hanya Dasom dan Sehun banyak pasangan yang sedang menikmati waktu mereka juga. Mereka berduapun larut dalam keheningan tidak seperti pasangan yang ada disekeliling mereka yang sedang ber,esraan dan bergurau satu sama lain. Sehun mengedarkan pandangannya kepada pasangan yang ada disebelahnya, melihat sang lelaki sedang memeluk gadisnya dari belakang sambil membisikkan sesuatu yang membuat si gadis tersenyum malu.
Dengan ide yang terlintas dikepalanya akhirnya Sehun-pun mencoba memposisikan dirinya seperti pasangan yang ada disebelahnya. Ia merasa ada gerakan menolak dari Dasom karena perilakunya, tetapi Sehun tetap teguh pada posisinya dan tidak ingin berubah, ia mulai gugup dan mulai takut jika nantinya gadis yang sedang dipeluknya akan memebrontak dan menamparnya tau lebih parahnya mendorongnya hingga jatuh kedalam sungai. Tapi dugaannya salah, Dasom malah diam dan menikmati pelukan Sehun yang menurutnya hangat. Sehun juga begitu menikmati wangi Sakura yang sedari tadi masih menempel apda tubuh Dasom.
‘’ Apa kau memakai Body Lotion itu lagi? ‘’, tanya Sehun dengan nada dinginnya.
‘’ Tidak! Aku hanya memakainya di stasiun tadi ‘’, bantah Dasom.
‘’ Kenapa baunya tidak hilang-hilang? ‘’
‘’ kau! Terlalu banyak protes’’, sungut Dasom sambil mencubit lengan Sehun.
SEHUN POV
Astaga! Aku tidak tahu bagaimana ide gila seperti ini melintas dalam pikiranku, memeluknya dari belakang dan mencoba sebagai lelaki romantis seperti pasangan yang aku lihat tadi semoga saja lelaki itu tidak marah karna aku mengikuti gayanya.
Rasanya benar-benar tidak rela jika aku harus melepaskan pelukan ini. Tubuhnya yang wangi dan kulitnya yang lembut juga halus sangat candu untukku. Aku juga tidak rela jika da lelaki selain aku yang menikmat tubuhnya seperti ini. Tunggu, pasti aku terdengar seperti lelaki mesum yang sedang menikmati tubuh gadis kecil. Tidak! Maksudku, aku sungguh tidak rela jika ada lelaki yang memeluknya seperti ini selain aku jadi, mungkin ini saat yang tepat. Kau harus berani Oh Sehun.
‘’ Aku Menyukaimu ‘’
1…
2…
3…
4…
5…
6…
7…
8…-
DASOM POV
‘’ Aku Menyukaimu ‘’
APA?
Astaga! Apa baru saja dia mengatakan bahwa ia menyukaiku? Oh Sehun? Menyukai Kim Dasom? Apa aku bermimpi saat ini? Astaga aku benar-benar tidak bisa berfikir jernih saat ini, apa benar ia menyukaiku atau hanya merasa kasihan karna ceritaku tadi siang? Tuhan, aku harus bagaimana?
Kugigit bibir bawahku dan semakin menguatkan remasan pada baju bagian bawahku untuk menghilangkan rasa gugup ini, sungguh aku benar-benar bingung dan tidak tahu harus berkata apa. Aku menyukainya tapi aku juga takut jika ia menyukaiku hanya karna rasa belas kasihannya saja, aku tidak ingin dipermainkan lagi aku terlalu lugu dan polos.
‘’ Dasom-san….. ‘’
Astaga! Dia memanggil namaku, aku harus bagaimana? Haruskah aku mengatakan seperti itu? Tapi aku tidak ingin menyakiti hatinya.
AUTHOR POV
Terlalu lama Sehun menunggu jawaban dari bibir Dasom, akhirnya ia memaksa memutar balikan tubuh Dasom hingga menatapnya. Sehun menatap lekat mata Dasom sebagaimana Dasom juga menatap lekat mata Sehun. Mereka saling memandang satu sama lain, yang satu mengibaratkan aku-menyukai-mu dan yang satu mengibaratkan aku-sangat-takut.
Dasom yang ditatap tajam oleh Sehun langsung menundukkan kepalanya dan sibuk dengan pikirannya. Sehun yang melihat itu-pun langsung menarik Dasom dan mempersempit jarak antara keduanya dan memberikan pelukan hangat untuk gadis yang sedang bingung dibuatnya saat ini.
‘’ Aku benar-benar menyuk-ah tidak mencintaimu Dasom-san, bukan karna aku kasihan atau apa, aku benar-benar tulus ‘’, kata Sehun sambil mengangkat dagu Dasom dan mencoba memancarkan rasa percaya untuknya. Dasom yang melihat mata Sehun-pun tidak melihat adanya kebohongan darinya. Lelaki yang ada dihadapannya ini benar-benar tulus.
‘’ A-ak-aku…menyukaimu ‘’, balas Dasom sambil terbata. Sungguh saat ini ia tidak bisa menyembunyikan rona merah yang ada di pipinya. Sehun yang melihat gadis yang sudah membalas perasannya ini sangat senang, akhirnya ia bisa mengencani seorang gadis bukan kamera.
‘’ Hanya menyukaimu? Padahal tadi aku menggantinya menjadi mencintaimu ‘’, selidik Sehun.
‘’ Ishhh, kau ini terlalu banyak protes! Baiklah aku juga mencintaimu, puas? ‘’, balas Dasom tak mau kalah.
Mereka berdua-pun langsung berpelukkan satu sama lain, menyalurkan rasa hangat, kasih sayang, dan bahagia yang telah mereka rasakan sesekali melompat-lompat kecil seperti dua anak kecil yang baru saja diberlikan ice cream oleh orang tuanya. Merasa mereka menjadi pusat perhatian, langsung saja mereka melepaskan pelukan dan tertunduk tersipu malu.
Tidak mau kalah dengan Sehun, selagi ia tidak terlalu memperhatikan Dasom langsung saja Dasom mengeluarkan Body Lotion yang ada ditasnya dan langsung mengaplikasikan pada kulitnya. Sehun yang menyadari bau Sakura yang menusuk hidungnya dan dengan cepat menoleh kearah gadisnya yang sudah membantah peraturan yang sudah dibuatnya.
‘’ Kau! Sudahku bilang untuk tidak memakai barang seperti itu disini ‘’, geram Sehun.
Dasom yang mendengarnya hanya tertawa dan langsung memasukan Body Lotionnya kedalam tas sebelum menjadi bahan amukan Sehun.
‘’ Sekarang lihat disekelilingmu! Semua lelaki mencoba untuk mencari sumber wangi Sakura! ‘’
‘’ Lalu apa masalahnya? Aku hanya merasa tidak enak dengan kulitku, terasa gatal ‘’, bela Dasom.
‘’ Masalahnya? Mereka semua menatap kearahmu! Sudah kubilang aku tidak suka jika orang lain terlalu memusatkan perhatiannya padamu, dan belum lagi kau membuat wanitanya menjadi iri karna kau dianggap merebut pasangan mereka! Kau mau jadi bahan amukan? ‘’
‘’ Astaga, kau cemburu? Hahahaha ‘’
‘’ kau benar-benar! Aku heran kenapa semua setiap kau memakai barang itu semua orang langsung tertuju padamu termasuk aku, wangi Sakura dari barang yang kau pakai terlalu wangi ‘’, sungut Sehun.
Dasom yang mendegar Sehun bersungut seperti itu semakin senang dan tertawa, lelaki yang lebih muda darinya itu sunggu pencemburu. Ia senang karena ia bisa merasakan bagaimana rasanya diperhatikan tulus dari hati seseorang. Langsung saja Dasom meninggalkan Sehun yang dari tadi bingung menatapnya.
‘’ YAA!! Mau kemana? ‘’. Sehun yang melihat gaids yang sedang ditatapnya tiba-tiba kabur, ia langsung saja berteriak dan mengejarnya sampai akhirnya Dasom berhenti tepat 1 meter darinya.
‘’ Kau mau tahu mengapa semua orang mengalihkan perhatiannya padaku? ‘’
Sehun bingung kenapa tiba-tiba gadisnya mengatakan hal seperti itu. Dasom yang meihat Sehun mengerutka keningnya pertanda bingung hanya tesenyum lembut.
‘’ Karna……Putih itu Shinzu’I ‘’. Sambil mengedipkan sebelah matanya Dasom langsung pergi menghindar dari Sehun. Sehun yang mendengar penuturan dari Dasom hanya tersenyum manis.
'' ternyata gadisku tidak buruk untuk mejadi model iklan '', batin Sehun sambil tersenyum menatap gaidsnya yang semakin lama menajuhinya.