Synopsis :
The first I met you……….
And I believe your are my destiny……….
And I believe you are my love……….
And I believe you are my soul, my life, my future……….
You are like a Sakura……….
Just give me one day……….
You are gonna be mine……….
Sakura Girl……….
#ShinzuiWhiteConcert Sisxo
(sistar exo)
Ueno park, Tokyo
SEHUN POV
Bau angin musim semi sudah menemaniku di pagi hari ini. Dengan sebuah kopi yang ada di tangan kiriku dan kamera yang menggantung di leherku, sesekali kuminum sedikit kopi yang tadi kubeli. Dengan tangan kananku yang tidak melakukan aktivitas, ku genggam kamera dan memulai untuk memotret objek yang bagus. Ueno Park tempat yang sangat bagus untuk membantu pekerjaanku sebagai photographer, banyak orang yang sedang piknik bersama keluarga di bawah pohon Sakura dan juga beberapa pasangan yang sedang menikmati waktu mereka sambil merangkul sama lain, tertawa, dan bermesraan.
‘’ Tidak bisakah kalian membuatku iri seperti itu? aku juga ingin menikmati waktu berdua dengan seorang gadis, bukan sebuah kamera’’, batinku.
Kembali ku telusuri jalanan di Ueno Park sampai mataku terpaku pada suatu objek yang membuatku heran.
Apa hantu Sudoku juga menikmati musim semi di Ueno Park? di pagi hari?
Saat aku melintas di depannya, aku berhenti sejenak untuk memastikan apakah itu benar-benar Sudoku yang sedang menikmati musim semi? Akhirnya dengan penuh tekat untuk meyakinkan diri bahwa itu bukan hantu, akupun mendekatinya dengan perlahan-lahan.
Semakin dekat……….
Semakin dekat……….
Semakin dekat……….
Dan……….
Astaga dia manusia. Ternyata ia seorang gadis dengan berpakaian dress putih duduk di kursi taman dengan kepala yang menunduk hingga rambut-rambutnya menutupi wajahnya. Bodohnya mengapa aku mengira ia adalah hantu Sudoku? Akhirnya aku mencoba untuk duduk di sebelahnya.
Bahunya sedikit gemetar. Apa ia menangis?
Sudah 10 menit aku duduk di sebelahnya sambil meminum kopiku yang akhirnya habis. Kumainkan jari-jari di atas kameraku sambil melihat hasil potretanku, juga sambil menunggu gadis itu untuk segera menyadari jika ada orang di sebelahnya yang tadi menganggapnya hantu. Lelah sudah menunggu akhirnya ku coba untuk menepuk pundaknya.
‘’ Sumimasen ‘’, kataku pelan.
Dan akhirnya ia menengok ke arahku. Astaga! Ada apa dengan gadis ini? Mata yang sedikit sembab dengan warna hitam di sekelilingnya.
DASOM POV
Musim Semi yang seharusnya aku nikmati dengan perasaan gembira dan hati yang tenang, kini berubah dengan perasaan yang sedih dan hati yang gelisah. Bagaimana tidak? Aku melanjutkan kuliahku di Jepang karena dia yang menyuruhku dengan alas an untuk meneruskan cita-citaku. Dia bilang dia akan menungguku, tapi apa? Sekarang aku tahu mengapa ia berkata seperti itu, untuk ,melanjutkan hubungan gelap dengan teman sekelasku padahal 2 hari yang lalu kami baru saja merayakan hari jadi kami yang ke-1 tahun melalui Skype, dan beberapa jam setelah itu sahabatku mengirimkan foto lewat e-mail yang berisi bagaimana mantan pacarku sedang bermesraan dengan gadis lain.
Setelah mengetahui hal itu langsung saja aku hubungi dia dan minta penjelasan, aku harap dia akan menyangkal semua itu dan meyakinkanku bahwa itu adalah salah paham tapi apa yang ku dapat? Ia malah memarahiku dan membentakku, ‘’ Itu benar jika aku berhubungan dengan teman sekelasmu yang cantik dan manis itu bahkan melebihimu, Jung Eunji. Dan yaa, kau perlu tahu bahwa hubungan kita selama setahun ini hanyalah sandiwara, aku benar-benar tidak mencintaimu atau menyukaimu sedikitpun, kau itu terlalu polos dan lugu atau terlalu bodoh?haha kau hanya bahan taruhan Dasom dan ternyata aku sudah berhasil memenangkan taruhan itu dan hasilnya aku bisa mendapatkan gadis cantik teman sekelasmu itu. Jadi, selamat tinggal bodoh ‘’.
‘’ Lelaki bodoh! Lelaki mesum! Lelaki tidak punya hati! ‘’, teriakku dalam hati.
Sakit. Sakit jika harus mengingat kembali kata-kata yang ia lontarkan 2 hari yang lalu padaku ternyata hubungan kami selama ini hanya sandiwara dan aku hanya barang taruhan dan bodohnya aku baru menyadari bahwa Kim Myungsoo benar-benar lelaki brengsek yang telah membuatku mencintainya dan disakiti olehnya. Aku hanya menunduk di kursi taman ini menangis diam, aku tidak peduli jika orang-orang yang lewat didepanku memandangiku dengan wajah yang aneh aku tidak peduli dan orang-orang juga tidak peduli.
Aku merasa sedikit ada getaran di sebelah kiri kursi yang sedang aku duduki. Biarlah, mungkin hanya lelaki gendut yang sedang menikmati takoyaki. Sudah lebih dari 20 menit aku berposisi seperti ini sampai akhirnya-
‘’ Sumimasen ‘’. Aku merasa ada yang berbicara dan menepuk pundakku.
‘’ Apa lelaki gendut itu akan menawariku sebuah takoyaki? ‘’
Dengan sangat berat hati dan berat kepala akhirnya aku mengadahkan kepalaku dan menengok ke arah yang tadi menepuk pundakku. Astaga! Yang kulihat bukanlah lelaki gendut dengan takoyaki tetapi lelaki tampan dengan kamera, apa ia akan mengambil fotoku? Astaga! Aku habis menangis tolong aku tidak bisa menjelaskan bagaimana wajahku saat ini. Hancur.
AUTHOR POV
Sehun tidak tahu lagi apa yang harus ia lakukan, ia terlalu kaget dan takut saat melihat gadis yang ditegurnya tadi berwajah benar-benar hampir mirip seperti Sadako yang kurang tidur. Sehun begitu gugup dan dengan berani ia memulai untuk melakukan percakapan dengan gadis itu, lalu ia mengambil sesuatu yang ada di saku jaketnya.
Dasom hanya melihat Sehun dengan tampang yang sulit diartikan, ia berfikir apa yang dilakukan lelaki itu apa ia akan memebrinya sebuah permen atau sebuah coklat untuk bisa menenangkannya seperti disebuah drama yang pernah ia tonton sebelumnya. Dasom langsung mengerutkan keningnya saat Sehun mengeluarkan sebuah buku kecil dari dalam saku jaketnya, apa mungkin ia akan membacakan sebuah cerita lucu untuknya?
‘’ Hajimami-aah Hajimemashite, Wa-watashiwa Sehun desu ‘’, ucapnya sedikit terbata sambil melihat rangkuman yang ada di buku kecilnya dan tersenyum polos.
1
2
3
Dasom baru menyadari bahwa lelaki disebelahnya telah memperkenalkan dirinya dengan aksen Jepang yang masih belum lancar, Dasom hanya membuang mukanya dan mengangguk bahwa ia mengerti apa yang Sehun ucapkan tetapi Sehun tidak mengerti apa yang Dasom lakukan.
‘’ Watashiwa, Dasom desu ‘’, katanya sambil menengokan kembali kepalanya untuk menatap Sehun dan sambil tersenyum.
DEG!
Sehun benar-benar tidak bisa mengedipkan matanya, senyuman gadis yang ada disebelahnya begitu menghipnotisnya. Biarpun gadis yang ada di depannya habis menangis dengan mata yang disekelilingnya hitam, baginya saat gadis itu tersenyum sungguh manis dan cantik. Terlihat seperti anak kecil yang habis jatuh lalu menangis dan beberapa saat kemudian ada yang seseorang yang datang dan memberinya ice cream. Sehun mencoba untuk memalingkan wajahnya kembali dan menetralkan detak jantungnya yang tadi berpacu sangat cepat karna senyuman Dasom.
‘’ Ehemm, KankÅkyaku? ‘’, kata Dasom untuk memecah keheningan di antara mereka berdua sekaligus untuk menyadarkan Sehun yang dari tadi hanya memandang kosong objek yang didepannya, yang ternyata objek didepan Sehun adalah sepasang kekasih yang sedang berciuman.
Saat mendengar gadis itu mulai berbicara, Sehun-pun kaget dari lamunanya dan langsung membuang muka saat mengetahui objek didepannya. Sehun tidak mengerti apa yang gadis itu katakan, sebenarnya tidak tahu. Sehun terlalu sibuk dengan lamunanya dan pikiran yang kosong.
‘’ Are you tourist? ‘’, ucap Dasom lagi. Ia berfikir bahwa lelaki asing dan tampan yang ada di sampingnya ini belum terlalu mengerti Bahasa Jepang. Ia juga berfikir bahwa lelaki di sebelahnya ini dari Amerika, melihat kulitnya yang tidak terlalu jauh dengan warna salju.
‘’ Y-yes ‘’
‘’ Where are you from? ‘’
“ Korea ‘’
‘’ Waaaw, are you here on Vocation? ‘’, kata Dasom dengan sedikit aksen kagetnya.
‘’ Yeaah ‘’
Dasom tidak menyangka bahwa lelaki ini dari Korea sama dengan tanah kelahirannya, ia sedikit bingung dengan gerak-gerik Sehun yang terlihat tidak nyaman, keringat mulai muncul dari pori-pori kulit di dahinya padahal musim semi ini tidak terlalu panas. Dasom hanya diam dan mulai menyibukkan diirnya dengan melihat keadaan disekelilingnya dan saat mengedarkan pandangan tepat didepan Sehun pasangan kekasih itu sudah menghilang digantikan dengan sepasang orang tua yang sedang bermesraan. ‘’ Cepat sekali waktu berjalan ’’, batin Dasom.
Sehun cukup canggung untuk memulai percakapan kembali, ia hampir saja terkena serangan jantung karena jantungnya berdetak sangat cepat dan hampir meledak.
‘’ Your English so good, where are you from? ‘’, ucap Sehun memecah keheningan.
‘’ Arigataou, same with you from Korea ‘’, ucap Dasom sambil tersenyum kembali.
Sehun membelalakan matanya dan saat ini ia benar-benar tidak bisa mengontrol dirinya, gadis itu berasal dari Korea? Sama seperti dirinya? Dan mengapa disaat gadis itu tersenyum terlihat semakin cantik dan semakin mempercepat jantungnya berdetak, Sehun tidak ingin mati sekarang. Ia masih ingin hidup, dengan susah payah ia harus mengontrol detak jantungnya yang tadi berdetak sangat cepat tidak lucu jika nanti Sehun meninggal karena berbicara dengan seorang gadis yang mempunyai senyum kematian. Tidak lucu.
‘’ Kim Dasom ‘’, ucapnya sambil mengulurkan tangan dan tersenyum kembali.
Tuhan jangan biarkan aku mati
‘’ Oh Sehun ‘’, balasnya sambil membalas uluran tangan gadis yang ada di sampingnya itu dan mencoba tersenyum.
DASOM POV
Oh Sehun Oh Sehun Oh Sehun. Nama yang bagus, aku hanya mengangguk dan mengedarkan pandanganku kearah lain. Ternyata senyumannya tidak terlalu buruk dan aku merasa bahwa pipiku tidak jauh berbeda dengan kepiting rebus yang kemarin aku makan. Astaga senyuman itu berbeda jauh dengan mantan pacarku. Jika tersenyum lebih seperti ahjussi mabuk yang sedang menggoda gadis dihadapannya. Mesum.
SEHUN POV
Saatku balas uluran tangannya sungguh gadis ini seperti Putri Salju. Kulitnya begitu halus dan lembut juga putih seperti mutiara dan setelah itu kami melepaskan kontak tangan dan mulai sibuk dengan pikiran masing-masing. Setelah 5 menit kami terdiam aku menolehkan pandangan kearahnya dan ia sedang mengusap air mata dengan punggung tangannya. Kesempatan bagus.
‘’ Ini ‘’, ucapku sambil memberikannya sebuah sapu tangan.
‘’ Arigataou ‘’, ucapnya sambil mengambil sapu tangan dari tanganku.
Aku merasakan hal yang aneh saat berada didekatnya. Astaga! Apakah ini Cinta pada pandangan pertama?. Dengan berani aku mulai mempersempit jarak di antara kami, kurasa gadis ini tidak menyadarinya karena ia terlalu sibuk dengan sapu tanganku dan matanya. Peluang Bagus.
AUTHOR POV
Sehun sedikit tersenyum karena Dasom tidak menolak rasa pedulinya, ia ingin bertanya mengapa bisa ia duduk sendirian disini sambil menangis menunduk sehingga membuat siapapun yang berfikiran sepertinya menganggap hantu Sudoku yang menikmati musim semi.
‘’ Ada masalah? ‘’, kata Sehun sambil memberanikan diri dan mencoba untuk fokus dengan gadis yang ada di sampingnya.
‘’ hmmm ‘’, balas Dasom sambil mengangguk.
‘’ Ingin cerita? Aku tidak memaksa hanya saja mungkin dengan bercerita bebanmu akan hilang sebagian ‘’.
Dasom takut untuk menceritakan masalahnya dengan Sehun yang baru saja dikenalnya kurang lebih 1 jam yang lalu. Biasanya Dasom akan bercerita dengan sahabatnya yang ada di korea, namun Dasom tidak mungkin bercerita kepada temannya mengingat temannya sedang terbaring lemah di rumah sakit karena bermasalah dengan pita suaranya yang mungkin itu karena ia habis memarahi habis-habisan mantan pacarnya yang telah mempermainkannya.
Sehun yang dari tadi melihat kearah Dasom sudah memancarkan wajah keraguan. Ia tahu mereka baru saja saling kenal dan tidak heran jika Dasom menaruh keraguan pada Sehun. Sehun kembali dengan pikirannya yang kosong, sekarang apa yang harus ia lakukan untuk meyakini gadis ini bahwa ia bukan orang jahat.
‘’ Hey ‘’, kata Sehun sambil melambaikan tangannya di depan muka Dasom.
‘’ Eoh! ‘’
‘’ Aku tidak memaksamu, aku tahu kau masih ragu karena kita baru saja saling kenal, tapi mungkin aku bisa membantumu ‘’,
‘’ Membantu? ‘’, balas Dasom sambil memandang Sehun dengan tatapan bingung dan polosnya.
Sehun menarik keatas kedua sudut bibirnya hingga membentuk sebuah senyuman yang manis, Dasom masih tidak mengerti apa yang akan Sehun lakukan terhadap dirinya. Akhirnya, Sehun berdiri sambil mengulurkan tangannya kearah Dasom, bermaksud untuk membantunya berdiri dan mengikutinya. Dasom makin menunjukan ekspresi bingungnya saat Sehun mengulurkan tangannya, Dasom masih terlalu ragu. Sehun yang tidak ingin menunggu lama langsung meraih tangan Dasom dan langsung menariknya.
‘’ Tidak usah takut, niatku disini hanya untuk membantumu dan percaya aku tidak akan berbuat yang macam-macam, Kim Dasom’’, ucap Sehun sambil menunjukkan smirk handalannya dan menggenggam tangan Dasom.
Dengan nyali yang kuat tidak tahu entah dari mana datangnya, Sehun mulai berjalan sambil menggenggam tangan Dasom keluar dari Ueno Park. Dasom yang tangannya digenggampun tidak bisa berbuat jauh, otaknya terlalu sibuk untuk memerintah jantungnya berhenti berdetak cepat ia tidak ingin mati dalam genggaman lelaki yang baru dikenalnya.
‘’ Genggaman ini sangat hangat berbeda dengan lelaki bodoh itu. Entah mengapa aku merasa nyaman jika ada didekatnnya, aku merasa bahwa ia yang akan melindungi serta menjagaku. ‘’, batin Dasom.
‘’ Akhirnya yang kugenggam adalah tangan seorang gadis bukan kamera. Saat berada didekatnya ia begitu sangat wangi dan mampu menenangkan hatiku, tangan halus dan lembut. Parfum? Body Lotion? Body Scrub? Body Cleanser apa yang ia gunakan? ‘’, batin Sehun.