home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > Letter

Letter

Share:
Author : kaebsong
Published : 04 Jul 2014, Updated : 11 Aug 2015
Cast : kim taehyung, shin nara, park jimin, kim jung hwa, park yura, oc
Tags :
Status : Complete
2 Subscribes |20970 Views |13 Loves
Letter
CHAPTER 13 : The End

Nara berjalan di koridor sekolah, ia mendekati V yang sedang berkumpul dengan temannya

“aku harus berbicara sesuatu padamu”

“apa?”

Tanpa menjawab pertanyaan V, Nara menarik lengannya dan membawanya ke belakang sekolah “ada apa dengannya?” tanya Yongguk. “mana ku tau? Memang aku pacarnya?” jawab Ren

 

“aku ingin jujur kalau aku yang...” Nara memelankan suaranya dan menghela nafas “yang mengirimimu surat”

“aku sudah tau”

“apa?”

“ya, aku sudah tau. Kenapa kaget? Hh..aku juga ingin jujur padamu”

“katakan, apa itu?”

“aku...menyukaimu”

Nara menatap V bingung “menyukaiku? Hh..ini gila. Aku baru saja memutuskan untuk berhenti menyukaimu. Aku memang penggaggu. Lihat, aku saja merebut kekasih orang”

“hh..kau tidak percaya? Tidak apa. Selama tersesat di hutan waktu itu, aku mulai menyukaimu”

“aku mohon V, aku ingin menjauh darimu. Aku tidak mau berurusan lagi denganmu, apalagi Yura”

“kau itu tidak tau apa yang Yura sukai dari diriku, ia hanya menginginkan harta ayahku saja! Bahkan ia membujuk ayahku untuk menjadikanku tunangannya. Agar ia bisa membangkitkan perusahaan ayahnya diluar negeri!”

“hh.. Entahlah V, aku saja bingung dengan perasaanku sendiri” Nara berjalan menjauhi V

“perlu kau ketahui, aku mencintaimu! Sangat mencintaimu! Doa ku terkabul bahwa gadis surat itu adalah kau! Semenjak kau mengirimiku surat, disitulah kau membuat aku semangat!”

Nara diam di tempat. “aku tidak tau” ‘sebenarnya aku masih mencintaimu V’ ia menangis dalam diam dan ia pun berjalan meninggalkan V sendirian

 

V mengacak rambutnya kesal

“Arrgghh!”

 

***

 

Nara keluar dari toilet dan berjalan menuju kelas, karena pelajaran terakhir akan selesai, ia berjalan dengan santai. Tiba-tiba ia di hampiri Yura dan temannya “oh, hai gadis pengganggu” ucapnya menatap remeh Nara

“mau apa kau? Urusanku selsai. Aku tidak ada hubungan lagi dengan V apalagi kau” ucapnya menatap sinis Yura

“oh, matamu itu..bisakah memandang orang biasa saja?”

“mataku? Kenapa? aku memang seperti ini”

“berani melawan hah? Kau masih belum jera ya?”

“mau mu apa Yura-ssi? V sudah menceritakan semuanya padaku tadi, kau hanya menginginkan harta ayahnya kan? Membangkitkan usaha ayahmu yang bangkrutkan? Dasar licik!”

 

Yura kaget mendengar ucapan Nara, ia pun memanas “anak-anak, seret dia!”

Mereka memegang tangan Nara kuat. “ku peringati kau jangan mendekati V!”

“memangnya kau siapanya V hah?”

 

PLAK!

 

Bibir Nara mengeluarkan darah. Ia tidak terima dan sekuat tenaga ia melepaskan tangannya dari geganggaman teman Yura

“beraninya kau!” teriak Nara. Ia pun menjambak rambut Yura, begitu juga Yura, membalas perbuatan Yura. Tidak sengaja kuku Yura mengenai pipi Nara “aakhh..!”

Nara melepaskan jambakkannya. Ia memegang pipinya, seketika itu juga kesempatan Yura  mendorongnya ke gudang.

KLEK!

“yyak! Bukakan pintunya dasar wanita jahat!”

“siapa surumacam-macam dengan Yura? Inilah akibatnya, ayo kita pergi dari sini” ajaknya. Ia pun membuang kunci gudang ke sembarang arah

 

“yyak! Buka pintunya!” Nara mencoba menggedor-gedorkan pintu, tetapi percuma saja, tidak ada yang mendengarnya.

“ayolah! Buka pintunya!” Nara menendang pintunya kuat.

BRAK!

“aww..ini sakit! Aissh...”

 

***

 

“V-ah, bisa kau ambilkan meja baru untuk guru? Di gudang” pinta Lian

“bisa, sebentar, aku akan mengambilnya”

 

V berjalan ke arah gudang, sesampainya di sana, ia membuka pintu “terkunci, tumben?”

Duk..Duk..

“tolong buka pintunya..hiks”

“ah? Siapa didalam?!”

“V..itu kau? Bukakan pintunya! Ini aku! Nara!”

“sebentar! akan ku cari penjaga sekolah!” V berlari ke pos sekolah dimana ada penjaga sekolah

“Pak Yoo, bapak ada kunci gudang? Aku ingin mengambil meja”

“aku hanya ada kunci cadangan.ini dia, kau simpan saja dulu ya?”

“baiklah pak!”

 

V bergegas ke gudang dan membuka pintunya.

“V!” Nara beralari menuju V dan menghambur ke pelukannya.

“ah Nara! Bagaimana bisa kau disini?”

“hikss..Yura...ia mengurungku disini” V mengangkat wajah Nara yang penuh luka. “sebaiknya kita obati dulu luka di wajahmu ini” Nara menggeleng pelan “tidak usah, aku baik-baik saja” “seperti ini kau bilang baik-baik saja?”

 

Nara melepaskan pelukannya “Maaf membuatmu cemas”

“ng? Kau memang selalu membuatku cemas”

“maka itu aku...yyak! turunkan aku!”

 

V tidak menjawab perkataan Nara, ia tetap menggendongnya hingga sampai di UKS

“jangan kabur. Aku akan mengobatimu dulu”

“tapi aku baik-baik saja. Sungguh!”

 

V meletakkan perban, plester dan obat luka di samping Nara. Ia pun mulai mengolesi obat luka di pipi kanan Nara dan membalutkan perban lalu di eratkan dengan pelster. “cha~ selesai”

Nara memandang V saat ia mengobati pipinya dari awal. Wajah mereka sangat deka sekali hingga akhirnya V menyadarinya. “kenapa kau melihatku begitu?”

“ah..tidak. tidak apa-apa”

“aku tau aku manis, ya kan?”

“yyak! Siapa bilang?” muka Nara memerah.

 

CHUP~

 

Nara tersentak saat V mencium pipinya. “lain kali, hati-hati, oke? Aku menyayangimu”

Nara diam. Matanya memanas dan terliahtlah kristal bening tertampung di matanya “hiks..hiks..”

“aa..ada apa?” tanya V cemas

“huwaaaa... aku tidak bisa jauh darimu!hiks.. Huwaa” Nara menangis kencang di depan V dan memeluknya. V membalas pelukannya “aku mencintaimu” bisik V

“aku juga, hiks..”

“jangan menangis lagi oke? Sekarang kau mau kan jadi kekasihku?”

Nara melepaskan pelukannya, ia menangguk bahagia “aku mau”

 

CHU~

 

Bibir mereka bertemu. Ciuman tanpa nafsu, hanya cinta. V tersenyum di sela ciumannya. Nara tidak dapat berpikir apa-apa lagi, sampai V melepaskan tautan pada bibirnya “ayo ke kelas”

Nara menggangguk. “tapi..kenapa kau bisa menemukanku di gudang?”

“itu..astaga! aku mau mengambil meja! Kau pergi lah dulu ke kelas” V berlari, tapi ia berhenti saat Nara menyuruhnya untuk tunggu

“ada apa?”

 

CHUP~

 

Nara segera berla menjauhi V sebelum ia menyadari kalau pipinya memerah. V hanya tersenyum.

 

***

 

“mau ku antar pulang?”

“ah? Bagaimana dengan Junghwa?” tanya Nara saat berjalan disamping Junghwa

“aku bersama Jimin saja, kau duluanlah dengan V, oke? Bye~” junghwa melengang pergi dan meninggalkan V dan Nara berdua.

“bagaimana?”

“baiklah..aku mau” ucapnya menunduk. Mereka pun berjalan berdua bergandengan tangan.

“tunggu dulu! Heh kau! Aku minta maaf karena telah jahat padamu, ini permen untukmu” ucap Yura menghadang Nara. Yura pergi begitu saja.

“uhmm..permen apa ini?” tanpa menjawab pertanyaan Nara, Yura segera menjauh meninggalkan mereka berdua.

 

Yura bersembunyi dan melihat apa yang akan terjadi pada mereka “kekeke~ sebentar lagi dia pasti sakit perut” ia pun terus mengintainya

 

“sini, berikan padaku, aku sedang ingin permen saat ini” V mengambil permen tersebut dengan cepat dari tangan Nara dan berjalan ke seberang jalan, pada akhirnya, Nara mengejarnya. “berikan padaku!”

“aku sedang ingin permen!”

“itu punyaku!”

V membuka bungkus permennya. Ia ingin memasukkan permen tersebut ke dalam mulutnya

 

“JANGAANN!!”

 

BRAK!

 

Yura tertabrak mobil, sedangkan mobil tersebut pergi entah kemana

 Ia bermaksud menghentikan V yang ingin memakan permen tersebut, tapi ia kena batunya.

“ah? Yura!” pekik Nara, ia pun menghampiri Yura dan memegang pipinya “Yura-ah, kau tidak apa?”

“Yura? Kenapa dia bisa tertabrak?” gumam V. Semua orang yang melihat kejadian tersebut segera nghampiri Yura.

“V, cepat telfon taksi, bawa dia ke rumah sakit” V sgeera menelfon dan hingga akhirnya taksi pun datang.

 

***

 

Yura membuka matanya perlahan, di lihatnya sekelilingnya, ruangan berbau ah dan berwarna putih

“ooh, kau sudah sadar?” tanya Nara disamping Yura

“ah? Aku dimana?”

“kau dirumah sakit” jawab V

“....hiks..Nara..maafkan aku, aku terlalu egois..hiks..aku terlalu jahat. Hingga akhirnya seperti ini, aku baru sadar..hiks” Yura memeluk Nara erat

“sudah tidak apa, sudah ku maafkan” ia mengelus punggung Yura.

“V-ah..aku minta maaf..” lirihnya

“....”

“yyak! Jawab pertanyaannya! Kau tidak boleh begitu!”

“baiklah, kau ku maafkan. Lain kali jangan macam-macam” ucapnya datar

“terimakasih..hiks..aku senang jika kalian saling suka”

“bahkan kami sudah menjadi sepasang kekasih” ucap V menyodorkan bunga ke arah Yura “terimakasih. Keluarlah. Aku ingin sendiri”

 

***

 

Nara duduk di salah satu taman di rumah sakit. Begitu juga dengan V, yang duduk disamping Nara

“apa aku melakukan hal yang salah?”

“tidak. kau tidak salah. Dialah yang salah. Hhh..ini rumit sekali”

Nara mengangguk. Ia melihat sepatunya. “aku minta maaf apa yang terjadi”

“tidak apa. Aku juga” V memegang tangannya “sekarang, apa kau benar-benar yakin ingin melepaskanku? Menjauhiku?”

“nng.... kalau kau rela” senyum Nara

“yyak! Aku tidak akan pernah rela!”

“hahaha...” Nara berjalan pang kerumah sambil melihat langit ‘aku akan tetap mencintaimu V’

“yyak Nara-ah! Kau mau kemana? Aku ikut!”

“aku mau pulang. ayo”

V berlari menghampiri Nara.

 

‘Cinta memang butuh proses kan? Serumit apa pun, pasti hasil akhirnya selalu dapat. Sama seperti matematika. Haha, bahkan aku membenci pelajaran matematika’

 

endingnya aneh? maaf ya, author masih kecl, maklum ^^

 

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK