“Hya, lepaskan” berontak Ae yg mencoba melepas tangannya yg digenggam kuat oleh salah seorang teman laki-laki sekelasnya
Diikuti oleh murid yg lain, mereka terus berteriak menyemangati namja itu agar terus menyeretnya. Kelas Ae yg berada di lantai paling atas membuatnya harus bekali-kali terjatuh di tangga saat di seret. Membuat bajunya kotor, stockingnya koyak dan lututnya berdarah.
Ia di tarik menuju lapangan sekolah, karena ini jam istrirahat banyak sekali murid lain yg menyaksikan kejadian kejam itu.
Ae di ikat pada sebuah tiang besi di pinggir lapangan, sepertinya memang tempat “mengeksekusi” murid baru di sekolah itu.
Teriakannya tak membantu sama sekali, tak ada yg menolongnya karena jika menolongnya ia akan ikut di bully bersama Ae. Terlihat siswa-siswa sudah berkumpul mengelilinginya yg berdiri paling depan adalah murid di kelasnya
“Hyaa .. Lepaskan” teriak Ae mencoba berontak
Namun tak ada yg mempedulikan Ae yg telihat begitu kesakitan. Mereka semua malah tertawa senang melihatnya tak karuan dan takut seperti itu.
“Hei anak baru, kau pikir kau ini siapa bisa berteriak seenakmu di sini ?” ucap seorang namja yg tadi menarik tangan Ae dan mengikatnya
Ae mungkin akan mengingat baik-baik wajah namja tengik itu seumur hidupnya
“Kalian mau cari mati ya ?” teriak Ae kesal
Tak mendapat jawaban apapun, seorang murid malah menyiramnya dengan air kotor membuat murid lain tertawa puas melihatnya basah kuyup dan bau.
“Cari mati ?” tanya seorang yeoja yg juga sekelas dengannya sinis
“Kau tahu bagaimana cari mati di Korea ?” lanjut yeoja itu langsung melepar Ae dengan buat tomat busuk
Disusul oleh murid lain yg ikut meleparkan buah tomat ke arahnya, membuat seluruh badannya sakit dan tentunya berlumuran tomat.
Ia mencoba menahan amarahnya, karena jika ia terus berteriak dan melawan mereka akan lebih parah mengerjainya. Ae pun hanya diam dan menunduk lesu dengan tangan terikat.
“Wah, lihatlah .. Anak baru sombong ini sekarang ketakutann” ejek murid lain
“Aigoo~ Kau tidak mengalaminya di England ?” lanjut murid lain
“Benar-benar membosankan bukan sekolah di sana ?” tambah murid lain ikut mengejek
Tiba-tiba, datang murid lain membawa tabung pemadam kebakaran dan menyemprotkannya ke arah Ae, selain membuat seluruh tubuhnya putih ia juga terbatuk karena menghirpnya dan masuk ke mulutnya.
Itu tak membuat murid-murid lain berbelas kasihan. Mereka malah menyiram Ae kembali dengan air, lalu menaburkan tepung ke sekujur tubuhnya. Lalu melemparinya dengan telur. Sebuah telur tepat menimpuk kepala Ae yg sedaritadi masih menunduk.
“Ahh, kepalaku ..” keluh Ae merasakan sakit yg luar biasa pada kepalanya
Matanya berkunang-kunang, terkadang hanya terlihat gelap namun ia terus berusaha menahan dirinya untuk tidak kalah.
Berkali-kali ia di siram air, di semprot gas pemadam kebakaran, ditaburi tepung dan dilempari telur lagi. Menahan sakit di seluruh badannya, terbatuk dan sesak karena menghirup dan menelan tepung. Membuat Ae tak sanggup lagi menahan tubuhnya.
Ketika hampir menyerah, tiba-tiba datang seorang yg langsung memeluknya dan melindunginya. Ae yg sempat menyadari ada seseorang dihadapannya merasa sedikit lega akhirnya ada yg datang, tak sempat ia menaikkan kepalanya dan melihat siapa orang itu, dunianya menjadi gelap ..