home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > Wish Ur My Love

Wish Ur My Love

Share:
Author : Gendis_227
Published : 29 Jun 2014, Updated : 07 Jul 2014
Cast : Song Ji Hye,Kim Na Eun,Cho Kyuhyun,Park Jungsoo,Shim Changmin,Lee donghae,Jessica
Tags :
Status : Ongoing
0 Subscribes |5735 Views |2 Loves
Wish Ur My Love
CHAPTER 4 : No More

Previous Chapter

Hatinya masih panas karena ulah Cho Kyuhyun kemarin. Dan sekarang kekesalannya bertambah lagi dikarenakan yeoja genit itu. Song Ji Hye menghela nafas berat dan ia kembali melanjutkan langkahnya menuju gerbang sekolah yang sudah di depan mata.

Bagaimana hari – hari yang akan dijalani Ji Hye selanjutnya? Akankah semakin berat nantinya?      

.

.

.

Author POV

Kring… kring…kring…
Bel tanda  dimulainya pelajaran pun berdering.

Tampak para siswa dan siswi yang berlari – lari kecil agar mereka cepat sampai ke kelas masing-masing. Tak terkecuali dengan 2 orang namja dengan salah seorangnya yang senang sekali tebar pesona dengan gummy smilenya sedang berjalan beriringan menuju kelasnya yang ada di lantai 3 gedung sekolah ini.

Park Jungsoo melirik jam tangannya lalu tersenyum tipis. Ia menatap Lee Donghae yang berada di sampingnya dengan serius "Aah~ semua agenda hari ini bisa membuatku gila. Terlebih wajah anehmu itu membuatku lebih cepat gila. Jangan terlalu suka tebar pesona Donghae~ah. Aku tidak suka." Ujar Jungsoo sambil memijat tengkuknya dan mulai berjalan mendahului Donghae yang masih sibuk dengan sapaan para gadis yang menyambutnya.

“YA! Jungsoo~ah! Jangan tinggalkan aku! Tunggu sebentar,ne?! Aku akan segera menyusulmu!”

Ucap Donghae sedikit berteriak melihat Jungsoo yang kini tengah berjalan menjauh darinya.

“ Oppa?! Kau mau kemana,eoh? Temani kami,ne?! ujar seorang gadis yang sedang bergelayut manja di lengan kiri Donghae.

“ Ne,oppa! Temani kami sebentar. Sudah lama kita tak bermain bersamakan?” timpal seorang gadis yang kini mulai begelayut manja di lengan kanannya.

Melihat tingkah para gadis yang kini mulai manja dengannya, Lee Donghae dengan sedikit kasar menepis kedua tangan tersebut. Dia mencoba member pengertian kepada 2 gadis yang kini tengah merengut kesal karena Dongha menepis tangan mereka.

“Ahhh~ Mianhae ne?! Oppa harus masuk kelas sekarang! Tidakkah kalian melihat koridor ini telah sepi,eoh?! Jja…oppa duluan! Annyeong!” Sahut Donghae seraya melambaikan kedua tangannya dan tersenyum tipis meninggkan kedua yeoja tadi.

.

.

Jihye POV

“Aissh…jinjja! Damn it! Kalau aku tau sekolah di Korea itu lebih buruk dari sekolahanku di Indonesia. Lebih baik aku tidak mengambil beasiswa itu.” Rutukku dalam hati sembari berjalan keluar dari toilet.

Ya,setelah kejadian insiden kecipratan mobil tadi. Dia berinisiatif untuk pergi ke toilet dulu untuk membersihkan lengan kemejanya dan sebagian sisi roknya yang sedikit kotor karena cipratan air itu, sebelum pergi menuju kelasnya.

Sesampainya di kelas

Brakk..

Song Ji Hye meletakkan begitu saja tasnya ke atas meja. Ia mendesah pelan dan menarik kursinya untuk kemudian di duduki dengan punggung yang bersandar.

“Ada apa dengan wajahmu? Dan juga bajumu yang sedikit…” ujar seseorang yang tengah serius memperhatikanku sembari mengeryitkan dahinya.

“Sudahlah, aku tidak ingin membahasnya. Sebaiknya kau kembali ke tempatmu, aku sedang kesal hari ini.” Ucapku pelan mencoba memberi pengertian kepada temanku yang bernama Kim Naeun itu.

Tampaknya namja menyebalkan yang duduk di sebelahku ini tengah sibuk dengan PSP kesayangannya. Sedari tadi namja itu hanya diam sembari memasang wajah datar yang tak sedikitpun menunjukkan ekpresinya itu.

“ Kenapa menatapku seperti itu? Kau jatuh cinta pada pangeran paling tampan di sekolah ini,eoh?” ujarnya tiba-tiba tanpa mengalihkan pandangannya dari PSP. Aku pun sedikit terlonjak kaget dan segera mengeluarkan buku yang ada di dalam tas untuk sekedar mengalihkan pandanganku padanya.

“….”

“ Aku mengerti kalau aku ini memang tampan, tapi jangan diam-diam mencuri pandang begitu padaku. Kau bisa memandangiku sepuasnya kapanpun kau mau. Tak perlu sembunyi-sembunyi begitu.” Ucapnya lagi dengan percaya diri.

“Cihh…tampan? Masih tampanan juga Siwon member Super Junior itu! Dan kau tidak ada apa-apanya dibanding dia!” ujarku sembari menatap meremehkan padanya.

“ Aigoo..aigoo! Kau buta ya? Pangeran sekolah ini kau bilang tidak ada apa-apanya? Apa kau tidak lihat hamper seluruh gadis di kelas ini menyukaiku,eoh???” jawab Kyuhyun tak kalah ketusnya.

“ Ne..ne..tuan Cho yang T-A-M-P-A-N!“ sahutku dengan penuh penekanan khususnya pada kata – kata tampan.

“ Haishhh…kau ini! Apa..mmpphh”

“ Sudah tutup mulutmu itu! Kau tidak liat seongsaengnim tengah berdiri di depan,hah?”

Tanyaku seraya menutup mulutnya dengan sebelah tanganku tanpa memperhatikan wajahnya yang memerah dan tatapannya yang siap membunuhku kapan saja.   

“Lep-lepas!” bentak Kyuhyun tanpa memperhatikan susasana kelas yang tengah sepi.

 Normal POV

Tak berapa lama setelah bentakkan dari bibir tebal Kyuhyun, Ji Hye pun melepaskan tangannya dari mulut Kyuhyun. Namun, beberapa detik kemudian terdengar suara bentakkan yang tak kalah kerasnya.

“ YA! Ada apa denganmu Kyuhyun-ssi? Kau tidak lihat kita sedang belajar,hah?!” sahut seongsaengnim yang tengah bersiap melemparkan penghapus papan tulis kearah Kyuhyun.

“ Ahh…mi-mianhayo..guru Kang. Aku tidak bermaksud untuk berteriak tadi. Yeoja disebelahku ini sedari tadi yang tengah menggagguku Seongsae..” jelas Cho Kyuhyun seraya menundukkan kepalanya takut.

“MWO?!” ujar Jihye tak terima atas tuduhan yang Kyuhyun tujukan padanya.

“ Sa-saya tidak menggaggu dia kok! Sungguh guru Kang?! Percayalah..” ujarnya lagi mencoba membela diri disertai dengan tatapan yang dibuat semelas mungkin agar guru Kang percaya padanya.

“ Dia berbohong,saenim! Jelas-jelas aku berteriak karena tadi dia membekap bibirku yang seksi ini!” ucap Kyuhyun lagi dan jangan lupakan kenarsisan yang tak pernah lepas dari dirinya meskipun dalam keadaan darurat sekalipun.

Tampak Guru Kang yang hanya memperhatikan dua muridnya yang sedang mencoba membela diri. Namun, memang pada dasarnya jiwa disiplin yang tertanam dalam diri guru muda yang bernama Kang Minhyuk itu, memutuskan untuk mengusir kedua muridnya tersebut keluar kelas tanpa belas kasihan sama sekali.

“Kalian berdua bediri! KELUAR sekarang juga, sebelum pengahpus ini melayang kearah kalian berdua! Ppaliwa! “ bentak guru Kang sembari berkacak pinggang dengan tatapan tajamnya.

“Ba-baiklah..seongsaenim” ujar keduanya kompak seraya menunduk dalam tanda menyesal.
Mereka pun dengan berat hati melangkahkan kakinya keluar kelas. Entah apa yang sedang mereka pikirkan. Tak satupun dari dua insan yang berbeda jenis itu mengeluarkan suaranya semenjak berdiri diluar. Sepertinya mereka terlalu larut dengan pemikirannya masing-masing.
Sampai akhirnya Jihye pun pergi dari tempat itu meninggalkan Kyuhyun sendiri dan memutuskan untuk pergi ke perpustakaan untunk menenangkan pikirannya yang sedang kacau saat ini.
Sedangkan Cho Kyuhyun yang menyebabkan ini semua terjadi hanya mendengus kesal sambil menatap punggung Jihye yang semakin lama semakin menjauh dari pandangannya.

.

.

Jungsoo side’s

Drrrrtt…..Drrrttt…. Drrrrttt
 

Ketika sedang berjuang dalam mengerjakan tugasnya, sebuah getaran kecil yang menjalar di dalam saku celananya membuat Jungsoo menolehkan kepalanya sejenak. Dia pun merogoh saku celananya bermaksud untuk mengangkat panggilan di ponselnya tersebut. Ditatapnya benda kecil yang tergenggam di tangannya dengan pandangan bosan. Benda kecil berwarna putih metalik tersebut terus menerus bergetar dengan layar yang berkedip beberapa kali.

“ Haah…kenapa orang itu terus menghubungiku sih?” omel Jungsoo.
Ada 15 panggilan masuk tak terjawab yang tertera di layar ponselnya, dan semua itu berasal dari satu penelepon yang sama. Jadi hampir selama dua jam yang lalu, si penelepon ini terus menerus mencoba menghubunginya.

Padahal tadinya Jungsoo sudah memutuskan bahwa ia tidak akan mengankat panggilan dari siapapun sebelum tugasnya selesai. Tapi kali ini, Jungsoo mengalah untuk yang kedua kalinya. Menunda tugasnya untuk beberapa menit sepertinya tidak masalah. Lagipula hati kecilnya merasa sedikit tidak tega untuk terus mengabaikan orang yang menelponnya sedari tadi.

Jungsoo menekan tombol berwarna hijau, dan menarik napas dalam-dalam sebelum menghembuskannya perlahan.

“Yeoboseo, ada apa lagi?”
“ Maaf, Jungsoo-ssi jika saya menghubungi anda terus menerus seperti saat ini. Apa tuan sedang sibuk?” sahut seseorang diseberang sana dengan nada yang sedikit ragu.

Jungsoo menghela napasnya. Ia merebahkan punggungnya ke sandaran kursiuntuk bersantai sebentar. Meregangkan punggungnya yang kaku karena duduk tegak selama beberapa jam yang lalu.
“ Gwaenchana,Sekretaris Lee. Aku sudah terbiasa dengan panggilanmu itu. Katakan ada apa?” jawab Jungsoo.
“Begini,Jungsoo-ssi. Tuan Park menyuruh anda agar datang ke pertemuan kali ini di kantor setelah anda pulang dari sekolah. Kami akan mengirimkan sopir untuk menjemput anda ke sekolah.” jelas seseorang yang dipanggil Sekretaris Lee.

“ Jam berapa?” tanya Jungsoo to the point.
“ Sekitar jam 3, kami akan menjemput anda” jawabnya lagi.
“ Baiklah, aku mengerti…” balas Jungsoo, lalu menutup ponselnya cepat.

Jungsoo meletakkan ponselnya kembali kedalam saku celananya dan menatap datar ke lembaran-lembaran kertas yang berisi berpuluh-puluh kalimat panjang sambil berpikir dalam hatinya.

Sekretaris Lee, adalah salah satu sekretaris pribadi kepercayaan ayahnya. Ayahnya memiliki 4 sekretaris sekaligus untuk membantunya dalam menyelsaikan berbagai bidang dalam pekerjaannya di perusahaan. Tak jarang Sekretaris Lee kerap kali diperintahkan oleh sang ayah  untuk menghubungi anaknya agar mau datang ke perusahaan. Sudah hampir setengah tahun sejak perusahaan ayahnya mengalami perkembangan yang sangat pesat, Jungsoo ikut mengambil andil.

Pekerjaan sulit yang dilimpahkan sang ayah terkadang ikut membuat kepalanya berdenyut-denyut sakit, ayahnya justru lebih sering membuat Jungsoo kesal. Bagaimana tidak? Jika Jungsoo menolak permintaan ayahnya, ia akan diomeli habis-habisan bahkan tak jarang ayahnya melayangkan pukulannya. Tidak hanya itu, bahkan sang ayah yang sangat dicintainya itu sekaligus juga ditakutinya  mengacam tidak akan memperbolehkannya kuliah di jurusan yang Jungsoo  inginkan. Kejam sekali,bukan?

Tapi mau bagaimana lagi, begitulah kehidupan sosok Park Jung Soo yang sebenarnya. Dia adalah satu-satunya pewaris tunggal dari perusahaan The Grand Seoul itu. Namja yang terlihat selalu tersenyum ramah kepada semua orang, ternyata begitu menyimpan beban yang begitu berat yang sedang dipikulnya. Tak jarang, dirinya sering berkeluh kesah kepada sahabat satu-satunya, Lee Donghae. Pria bertubuh pendek dengan wajah innocentnya serta senyumnya yang memikat banyak gadis di sekitarnya itu.

Meskipun Lee Donghae terkadang bersikap kekanakan bahkan sangat menyebalkan di matanya. Namun, Park Jung Soo tidak ambil pusing semua sikapnya itu. Justru sikap kekanak-kanakkannyalah yang membuat hiburan tersendiri bagi Jungsoo.

.

“ Kalau saja dia bukan appaku, mungkin aku tidak segan-segan untuk menolak dan mengabaikan permintaannya.”
Jungsoo kembali menegakkan tubuhnya dan menghirup udara dalam-dalam. Cara yang biasa ia lakukan setiap kali merasa stress ataupun tertekan. Setelahnya, ia mulai kembali melanjutkan aktivitasnya yang tertunda, yaitu menulis tugas makalahnya.

Namun, kegiatannya terusik kembali saat ada seseorang yang memanggilnya.

“Oppa?!” pekiknya sedikit kaget dengan tangan kanan yang menutupi mulutnya guna meredakan suaranya yang keras mengingat dirinya sedang di perpustakaan.

Tepat saat suara itu menginterupsi kegiatannya, Jungsoo menolehkan kepalanya sebentar hanya untuk sekedar tau siapa yang memanggilnya tanpa berniat untuk menanggapi orang itu.

Tapi sepertinya dia harus mengubur dalam-dalam harapannya tadi,melihat orang yang dihadapannya saat ini. Justru Park Jung Soo dengan kerelaan hatinya malah berbalik mengabaikan tugas-tugas yang belum sempat terselesaikan itu.

 

---------------------------------------------------------TBC------------------------------------------------------

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK