Aku sedang bersama Baekhyun dan Chanyeol. Mereka mengajak aku berkencan di suatu restoran yang bisa dikatakan sangat mahal dan diiringi oleh piano. Baekhyun memberiku beberapa tangkai bunga mawar merah dan putih. Chanyeol memberiku sebuah lagu yang dibuatnya sendiri dan dinyanyikan bersama piano. Mereka berdua ingin aku menjadi pacar mereka. Tapi aku tidak mungkin memiliki pacar 2. Jadi aku memilih...
*HUSH*
Kim Ahjumma segera membangunkanku dari mimpiku yang sangat sangat bagus. Kim Ahjumma langsung menaruh handuk di kasurku dan membangunkanku hingga aku terduduk.
" Pali nona, pali. Tuan. Jung sedang dibawah menunggumu untuk sarapan."
Aku langsung membuka mataku yang tadinya seperti ada lem sehingga tidak mau terbuka sama sekali. Aku segera mandi dan memakai baju yang sopan. Hari ini aku memakai kaos dengan gambar kodok dan baju kodok. Perpaduan yang unik bukan? Setelah itu aku segera menuju ke meja makan dimana Appa dan Oppa telah menungguku untuk sarapan bersama.
" Selamat pagi."
" Selamat pagi nak. " Jawab Appa sambil mencium keningku
" Selamat pagi Jieun. Apakah kau bermimpi indah?"
" Aku bermimpi indah semalam sampai Kim Ahjumma membangunkanku"
Mereka semua tertawa begitu juga denganku. Kami langsung mengambil sendok dan garpu kami untuk memakan sarapan kami. Hari ini menunya Omurice with Tempura.
" Seungho, Sore ini Appa akan berangkat ke America karena ada rapat. Jieun akan menjadi tanggung jawabmu selama sebulan."
" Mwo? Appa akan berangkat lagi? Appa tak ingin menghabiskan waktu denganku?" Rengekku
" Mianhae Jieun. Aku harus mengikuti rapat kali ini. Setelah Appa pulang kita akan liburan ke Jepang. Kau mau?"
Aku mengangguk, namun badanku masih lemas karena Appa akan berangkat LAGI sebelum menghabiskan waktu sehari denganku. Aku langsung beranjak dari sana karena tidak nafsu makan lagi mendengar rencana Appa sore ini. Oppa hendak mengejarku.
" Biarkan saja dia Seungho. Sifatnya mirip seperti Omma'nya." Jawab Appa
Aku langsung mengambil handphoneku dan menelepon Marcella.
" Hallo Celll.. Long time no see.. Aku merindukanmu."
" Apa kau sinting? Sekarang sudah tengah malam."
" Bukankah masih pagi?"
" Pabo, kau kan di Seoul, aku dimana? Aku kan di Indonesia. Pabo."
" Mian hehe.. Yasudah kau lanjutkan tidurmu....."
* tut tut tut *
Belum selesai aku berbicara, Marcella telah menutup teleponnya lebih dahulu. Moodku langsung hancur sejenak. Dimana Appaku tak bisa menemaniku dan sahabatku sendiri begitu. Rasanya aku mau kubur ke dalam tanah yang paling dalam. Oppaku mengetuk pintu. Aku mengizinkan oppaku yang satu ini masuk.
" Aku tau kau kecewa.. Bagaimana kau ikut ke dorm kami? Aku harus tinggal di dorm mulai hari ini. Setiap weekend aku baru tinggal dirumah?"
" MWO? Oppa juga mau meninggalkanku setelah Appa, Marcella dan Omma?"
Aku merasa hidupku sangat hancur saat itu. Aku langsung menangis di bawah bantalku dan menyuruh Oppa keluar. Oppa pun mengikuti perintahku. Oppa menyuruh Pengawal Park untuk menjagaku ketika Oppa tidak ada. Malam pun tiba. Ternyata aku tertidur setelah aku menangis dengan jangka waktu yang bisa dikatakan lumayan lama. Mataku seperti mata panda saat itu. Aku langsung kebawah, dan mengambil beberapa es batu untuk mengompres mataku yang bengkak.
Karena malam itu sangat dingin, aku memutuskan untuk tidak mandi. How lazy am i? Aku langsung mengganti bajuku dengan kaos dan celana panjang. Tak lupa syal, topi raju serta jaket. Pengawal Park melihatku berpakaian seperti itu langsung mencegatku.
" Nona, anda akan kemana?"
" Aku akan keluar sebentar. Aku ingin mencicipi jajanan disini."
" Kata Tuan. Jung dan Tuan muda, saya harus menemani anda dan menjaga anda."
" Apakah Appa'ku sudah pergi?"
" Tadi sore Tuan. Jung berangkat. Tuan melihat nona tertidur dan tidak ingin membangunkan anda."
" Alasan." gumamku pelan
Pengawal Park mengambil mobil untuk mengantarku mencari jajanan. Ia juga tau banyak tentang daerah ini. Bagaimana tidak? Ia asli orang Seoul. Pabo Jieun. Pabo. Ia membelikanku kimbap dan teh hangat. Aku langsung memakan itu. Rasanya enak dan moodku membaik secara bertahap ketika Pengawal Park memberi beberapa lelucon.
Setelah selesai makan, kami bergegas pulang karena suhunya semakin dingin. Aku mendengar suara Choi Siwon. Aku menoleh melihatnya. Aku mengabaikan ia, namun ketika aku mencoba kabur, terdengar suara bahwa ia memanggilku. Mau tak mau pun aku menoleh dan memberi senyum.
" Anyeonghaseo Jieun-ah"
" Anyeonghaseo. Siwon-nie"
" Yak.. Panggil aku Oppa."
" Ye..."
" Mari kutraktir Jieun-ah."
" Gomawo, aku sudah makan tadi, sekarang aku bergegas pulang karena suhu semakin dingin. Kau pulanglah, jangan lama-lama disini. Nanti kau bisa jadi Patung es. "
" Hahahaha... You're so funny Jieun-ah. Anyeong Jieun. Masuklah ke mobil sebelum kau menjadi patung es. Hahahaha"
" Hahahaha.. Anyeong Oppa."
Siwon Oppa melihat punggung mobil'ku yang menjauh, menjauh dan hilang.
-------
Give me Love and a Comment. Kritik atau saran akan diterima. Gomawo ;)