Malam ini, aku tidak bisa tidur. Ntah mengapa tiba-tiba aku mengingat kejadian sewaktu aku pingsan. Jarum pendek telah menuju ke angka 2. Tiba-tiba handphoneku berdering. Sms masuk atas nama Ahn Jae Hyun.
: Apakah kau sudah tidur? Mianhae soal kemarin. Apakah kita masih chingu?
Ottokke? Chingu? Apakah aku bisa memaafkannya? Tanpa kulihat baca lagi, aku menarik selimutku dan langsung menuju mimpiku. Sewaktu aku tidur, mimpiku ada api yang besar dan berkoar-koar di lautan yang luas. Aku langsung bangun dari mimpiku yang belum lama. Sampai matahari sudah keluar dari persembunyiannya, aku belum dapat memejamkan mataku karena mimpi itu.
Kim Ahjumma yang tadinya mau masuk untuk membangunkanku terkejut, karena mataku yang seperti panda.
“ Apa yang kau lakukan semalaman Jieun-ah?” Tanya Kim Ahjumma panik melihat mataku.
“ Gweonchana ahjumma. Aku hanya mendapatkan mimpi buruk semalam, dan aku tidak dapat memejamkan mataku ini lagi.”
“ Arraseo, aku akan siapkan es batu dan sendok dingin. Ini akan menghilangkan mata pandamu. Cepat turun agashi, sarapan sudah siap.”
Aku langsung mengambil handukku dan bergegas mandi. Setelah mandi aku memakai seragam dan membawa jimatku yaitu handphone dan jam tangan. Sebelah tanganku mengompres mataku dengan es dan sebelahnya lagi menyuapiku makan. Setelah selesai sarapan, aku menenteng tas dan sendok dingin untuk dikompres lagi selama perjalanan ke sekolah.
Sesampainya disekolah, mata pandaku masih kelihatan walaupun sedikit hilang. Baekhyun menghampiriku.
“ Wae? Matamu kenapa? Seperti sadako “
Aku mencubit perutnya kecil.
“ Arraseo, arreseo, mianhae, mianhae “ Jawabnya sambil menahan sakit
Hari ini pelajaran berjalan seperti biasa. Hari ini aku mendapatkan teman baru. Dia berasal dari sekolah lain yang masih berada di Korea. Dilihat dari mukannya, dia sepertinya anak nakal. Telinganya yang penuh anting dan rambutnya yang dicat pirang. Seragam yang keluar-keluar dan tak menggunakan dasi.
“ Hari ini kalian ada teman baru. Jung Kook. Aku harap kalian berteman baik dengannya.” Ucap Choi Soensangnim.
Ketika soen menyuruhnya duduk, dia mengambil duduk di dekat Ahn Jae Hyun. Mereka melakukan salam mereka dan ngobrol. Mereka sepertinya sudah mengenalnya lebih lama. Istirahat pun tiba, aku langsung mengambil tempat duduk biasa kami. Mulai hari ini aku dan exo akan duduk bersama. Entah mengapa kami menjadi lebih dekat. Tak lupa Key dan Taemin yang ikut duduk bersamaku. Aku tidak berniat untuk makan, karena aku tidak ada tenaga untuk mengambil makananku. Tiba-tiba Jung Kook menghampiriku dan memberiku makanan yang tersedia dikantin.
“ Ahh,, kami Jieun bukan? Aku sudah mendengar banyak tentangmu dari Jae Hyun. Ah.. Kejadian danau. Hahaha.. Kau harus makan Jieun-ah.” Ucapnya dengan nada mengejek.
Aku belum mempunyai tenaga yang cukup untuk melontarkan emosiku yang 2x lebih besar saat aku marah kepada Jae Hyun. Dia langsung pergi ketika rombongan exo datang menghampiri mejaku.
“ Oh.. Dia anak baru itukan? Apa yang dia lakukan denganmu?” Ucap Sehun
“ Anio.” Ujarku sambil melanjutkan makan.
Aku memakan makan siangku tanpa melihat apa yang diambil Jung Kook tadi. Saat lidahku merasakan daging yang kasar, aku langsung pusing. Exo melihatku dengan keadaan panik. Beberapa menit kemudian aku sesak nafas dan pingsan. Kris langsung menggendongku dan menuju ke UKS. D.O langsung memeriksaku dengan gaya dokternya.
“ Sepertinya dia kemakan salmon. “ Ujar D.O yang melihat tanganku membengkak dan ada titik-titik merah seperti cacar.
“ Yak ini bukan saatnya bermain-main D.O” Ujar Luhan Panik
“ Kau lupa ayahku dokter? Ahli ini menurun keaku. “ Ujar D.O sombong.
D.O meminta izin kepada soensaengnim untuk membawaku kerumah sakit dimana appanya bekerja. D.O mencegah taxi yang lewat dan masuk bersama Kris yang masih menggendongku. Baekhyun dan Chanyeol juga ikut kami ke rumah sakit. Sesampainya dirumah sakit, Kris berteriak memanggil dokter. Untunglah appa D.O tidak sedang memeriksa pasien, jadi aku langsung dibawak ke ICU.
Kris, D.O, Baekhyun dan Chanyeol menunggu diluar. Kris yang mondar-mandir sangking paniknya.
“ Hyung, kenapa kau cemas? Dia akan baik-baik saja.” Ucap D.O
“ Yakk,, gimana baik-baik saja. Mukanya pucat tadi.”
“ Dia akan sembuh jika dikasih suntikan khusus. Apakah kau menyukainya?”
“ A.. Anioo, aku menganggapnya sebagai adikku.”
Kris memang kakak kelas. Dia berada di kelas 3-1. Sebentar lagi dia lulus. D.O berada di 2-3, dia menjabat sebagai dokter sekolah. Tentunya dia tau banyak tentang penanganan suatu kecelakaan. Appanya D.O keluar dan tersenyum. Untungnya aku tidak apa-apa. Kris langsung masuk keruangan itu sambil berlari karena panik. Didalam ICU aku belum sadar. Kris masih diruangan ICU menungguku bangun. D.O mencari suster untuk menaruhku dikamar rawat. Baekhyun dan Chanyeol bermain-main dan membeli sedikit makanan untuk kami.Malam ini, aku tidak bisa tidur. Ntah mengapa tiba-tiba aku mengingat kejadian sewaktu aku pingsan. Jarum pendek telah menuju ke angka 2. Tiba-tiba handphoneku berdering. Sms masuk atas nama Ahn Jae Hyun.
: Apakah kau sudah tidur? Mianhae soal kemarin. Apakah kita masih chingu?
Ottokke? Chingu? Apakah aku bisa memaafkannya? Tanpa kulihat baca lagi, aku menarik selimutku dan langsung menuju mimpiku. Sewaktu aku tidur, mimpiku ada api yang besar dan berkoar-koar di lautan yang luas. Aku langsung bangun dari mimpiku yang belum lama. Sampai matahari sudah keluar dari persembunyiannya, aku belum dapat memejamkan mataku karena mimpi itu.
Kim Ahjumma yang tadinya mau masuk untuk membangunkanku terkejut, karena mataku yang seperti panda.
“ Apa yang kau lakukan semalaman Jieun-ah?” Tanya Kim Ahjumma panik melihat mataku.
“ Gweonchana ahjumma. Aku hanya mendapatkan mimpi buruk semalam, dan aku tidak dapat memejamkan mataku ini lagi.”
“ Arraseo, aku akan siapkan es batu dan sendok dingin. Ini akan menghilangkan mata pandamu. Cepat turun agashi, sarapan sudah siap.”
Aku langsung mengambil handukku dan bergegas mandi. Setelah mandi aku memakai seragam dan membawa jimatku yaitu handphone dan jam tangan. Sebelah tanganku mengompres mataku dengan es dan sebelahnya lagi menyuapiku makan. Setelah selesai sarapan, aku menenteng tas dan sendok dingin untuk dikompres lagi selama perjalanan ke sekolah.
Sesampainya disekolah, mata pandaku masih kelihatan walaupun sedikit hilang. Baekhyun menghampiriku.
“ Wae? Matamu kenapa? Seperti sadako “
Aku mencubit perutnya kecil.
“ Arraseo, arreseo, mianhae, mianhae “ Jawabnya sambil menahan sakit
Hari ini pelajaran berjalan seperti biasa. Hari ini aku mendapatkan teman baru. Dia berasal dari sekolah lain yang masih berada di Korea. Dilihat dari mukannya, dia sepertinya anak nakal. Telinganya yang penuh anting dan rambutnya yang dicat pirang. Seragam yang keluar-keluar dan tak menggunakan dasi.
“ Hari ini kalian ada teman baru. Jung Kook. Aku harap kalian berteman baik dengannya.” Ucap Choi Soensangnim.
Ketika soen menyuruhnya duduk, dia mengambil duduk di dekat Ahn Jae Hyun. Mereka melakukan salam mereka dan ngobrol. Mereka sepertinya sudah mengenalnya lebih lama. Istirahat pun tiba, aku langsung mengambil tempat duduk biasa kami. Mulai hari ini aku dan exo akan duduk bersama. Entah mengapa kami menjadi lebih dekat. Tak lupa Key dan Taemin yang ikut duduk bersamaku. Aku tidak berniat untuk makan, karena aku tidak ada tenaga untuk mengambil makananku. Tiba-tiba Jung Kook menghampiriku dan memberiku makanan yang tersedia dikantin.
“ Ahh,, kami Jieun bukan? Aku sudah mendengar banyak tentangmu dari Jae Hyun. Ah.. Kejadian danau. Hahaha.. Kau harus makan Jieun-ah.” Ucapnya dengan nada mengejek.
Aku belum mempunyai tenaga yang cukup untuk melontarkan emosiku yang 2x lebih besar saat aku marah kepada Jae Hyun. Dia langsung pergi ketika rombongan exo datang menghampiri mejaku.
“ Oh.. Dia anak baru itukan? Apa yang dia lakukan denganmu?” Ucap Sehun
“ Anio.” Ujarku sambil melanjutkan makan.
Aku memakan makan siangku tanpa melihat apa yang diambil Jung Kook tadi. Saat lidahku merasakan daging yang kasar, aku langsung pusing. Exo melihatku dengan keadaan panik. Beberapa menit kemudian aku sesak nafas dan pingsan. Kris langsung menggendongku dan menuju ke UKS. D.O langsung memeriksaku dengan gaya dokternya.
“ Sepertinya dia kemakan salmon. “ Ujar D.O yang melihat tanganku membengkak dan ada titik-titik merah seperti cacar.
“ Yak ini bukan saatnya bermain-main D.O” Ujar Luhan Panik
“ Kau lupa ayahku dokter? Ahli ini menurun keaku. “ Ujar D.O sombong.
D.O meminta izin kepada soensaengnim untuk membawaku kerumah sakit dimana appanya bekerja. D.O mencegah taxi yang lewat dan masuk bersama Kris yang masih menggendongku. Baekhyun dan Chanyeol juga ikut kami ke rumah sakit. Sesampainya dirumah sakit, Kris berteriak memanggil dokter. Untunglah appa D.O tidak sedang memeriksa pasien, jadi aku langsung dibawak ke ICU.
Kris, D.O, Baekhyun dan Chanyeol menunggu diluar. Kris yang mondar-mandir sangking paniknya.
“ Hyung, kenapa kau cemas? Dia akan baik-baik saja.” Ucap D.O
“ Yakk,, gimana baik-baik saja. Mukanya pucat tadi.”
“ Dia akan sembuh jika dikasih suntikan khusus. Apakah kau menyukainya?”
“ A.. Anioo, aku menganggapnya sebagai adikku.”
Kris memang kakak kelas. Dia berada di kelas 3-1. Sebentar lagi dia lulus. D.O berada di 2-3, dia menjabat sebagai dokter sekolah. Tentunya dia tau banyak tentang penanganan suatu kecelakaan. Appanya D.O keluar dan tersenyum. Untungnya aku tidak apa-apa. Kris langsung masuk keruangan itu sambil berlari karena panik. Didalam ICU aku belum sadar. Kris masih diruangan ICU menungguku bangun. D.O mencari suster untuk menaruhku dikamar rawat. Baekhyun dan Chanyeol bermain-main dan membeli sedikit makanan untuk kami.Malam ini, aku tidak bisa tidur. Ntah mengapa tiba-tiba aku mengingat kejadian sewaktu aku pingsan. Jarum pendek telah menuju ke angka 2. Tiba-tiba handphoneku berdering. Sms masuk atas nama Ahn Jae Hyun.
: Apakah kau sudah tidur? Mianhae soal kemarin. Apakah kita masih chingu?
Ottokke? Chingu? Apakah aku bisa memaafkannya? Tanpa kulihat baca lagi, aku menarik selimutku dan langsung menuju mimpiku. Sewaktu aku tidur, mimpiku ada api yang besar dan berkoar-koar di lautan yang luas. Aku langsung bangun dari mimpiku yang belum lama. Sampai matahari sudah keluar dari persembunyiannya, aku belum dapat memejamkan mataku karena mimpi itu.
Kim Ahjumma yang tadinya mau masuk untuk membangunkanku terkejut, karena mataku yang seperti panda.
“ Apa yang kau lakukan semalaman Jieun-ah?” Tanya Kim Ahjumma panik melihat mataku.
“ Gweonchana ahjumma. Aku hanya mendapatkan mimpi buruk semalam, dan aku tidak dapat memejamkan mataku ini lagi.”
“ Arraseo, aku akan siapkan es batu dan sendok dingin. Ini akan menghilangkan mata pandamu. Cepat turun agashi, sarapan sudah siap.”
Aku langsung mengambil handukku dan bergegas mandi. Setelah mandi aku memakai seragam dan membawa jimatku yaitu handphone dan jam tangan. Sebelah tanganku mengompres mataku dengan es dan sebelahnya lagi menyuapiku makan. Setelah selesai sarapan, aku menenteng tas dan sendok dingin untuk dikompres lagi selama perjalanan ke sekolah.
Sesampainya disekolah, mata pandaku masih kelihatan walaupun sedikit hilang. Baekhyun menghampiriku.
“ Wae? Matamu kenapa? Seperti sadako “
Aku mencubit perutnya kecil.
“ Arraseo, arreseo, mianhae, mianhae “ Jawabnya sambil menahan sakit
Hari ini pelajaran berjalan seperti biasa. Hari ini aku mendapatkan teman baru. Dia berasal dari sekolah lain yang masih berada di Korea. Dilihat dari mukannya, dia sepertinya anak nakal. Telinganya yang penuh anting dan rambutnya yang dicat pirang. Seragam yang keluar-keluar dan tak menggunakan dasi.
“ Hari ini kalian ada teman baru. Jung Kook. Aku harap kalian berteman baik dengannya.” Ucap Choi Soensangnim.
Ketika soen menyuruhnya duduk, dia mengambil duduk di dekat Ahn Jae Hyun. Mereka melakukan salam mereka dan ngobrol. Mereka sepertinya sudah mengenalnya lebih lama. Istirahat pun tiba, aku langsung mengambil tempat duduk biasa kami. Mulai hari ini aku dan exo akan duduk bersama. Entah mengapa kami menjadi lebih dekat. Tak lupa Key dan Taemin yang ikut duduk bersamaku. Aku tidak berniat untuk makan, karena aku tidak ada tenaga untuk mengambil makananku. Tiba-tiba Jung Kook menghampiriku dan memberiku makanan yang tersedia dikantin.
“ Ahh,, kami Jieun bukan? Aku sudah mendengar banyak tentangmu dari Jae Hyun. Ah.. Kejadian danau. Hahaha.. Kau harus makan Jieun-ah.” Ucapnya dengan nada mengejek.
Aku belum mempunyai tenaga yang cukup untuk melontarkan emosiku yang 2x lebih besar saat aku marah kepada Jae Hyun. Dia langsung pergi ketika rombongan exo datang menghampiri mejaku.
“ Oh.. Dia anak baru itukan? Apa yang dia lakukan denganmu?” Ucap Sehun
“ Anio.” Ujarku sambil melanjutkan makan.
Aku memakan makan siangku tanpa melihat apa yang diambil Jung Kook tadi. Saat lidahku merasakan daging yang kasar, aku langsung pusing. Exo melihatku dengan keadaan panik. Beberapa menit kemudian aku sesak nafas dan pingsan. Kris langsung menggendongku dan menuju ke UKS. D.O langsung memeriksaku dengan gaya dokternya.
“ Sepertinya dia kemakan salmon. “ Ujar D.O yang melihat tanganku membengkak dan ada titik-titik merah seperti cacar.
“ Yak ini bukan saatnya bermain-main D.O” Ujar Luhan Panik
“ Kau lupa ayahku dokter? Ahli ini menurun keaku. “ Ujar D.O sombong.
D.O meminta izin kepada soensaengnim untuk membawaku kerumah sakit dimana appanya bekerja. D.O mencegah taxi yang lewat dan masuk bersama Kris yang masih menggendongku. Baekhyun dan Chanyeol juga ikut kami ke rumah sakit. Sesampainya dirumah sakit, Kris berteriak memanggil dokter. Untunglah appa D.O tidak sedang memeriksa pasien, jadi aku langsung dibawak ke ICU.
Kris, D.O, Baekhyun dan Chanyeol menunggu diluar. Kris yang mondar-mandir sangking paniknya.
“ Hyung, kenapa kau cemas? Dia akan baik-baik saja.” Ucap D.O
“ Yakk,, gimana baik-baik saja. Mukanya pucat tadi.”
“ Dia akan sembuh jika dikasih suntikan khusus. Apakah kau menyukainya?”
“ A.. Anioo, aku menganggapnya sebagai adikku.”
Kris memang kakak kelas. Dia berada di kelas 3-1. Sebentar lagi dia lulus. D.O berada di 2-3, dia menjabat sebagai dokter sekolah. Tentunya dia tau banyak tentang penanganan suatu kecelakaan. Appanya D.O keluar dan tersenyum. Untungnya aku tidak apa-apa. Kris langsung masuk keruangan itu sambil berlari karena panik. Didalam ICU aku belum sadar. Kris masih diruangan ICU menungguku bangun. D.O mencari suster untuk menaruhku dikamar rawat. Baekhyun dan Chanyeol bermain-main dan membeli sedikit makanan untuk kami.
----
Dont be a silent readers. Give me a comment and Love. Kamsahamida.