TITLE : MY PROTOTYPE GIRL
AUTHOR : ZAHRA aka SONG JI HYE (@ZAHRA_RAINYRAIN)
GENRE : SCIENCE FICTION, FANTASY , ROMANCE, ETC.
LENGHT : SHORTSTORY
RATING : PG-16
MAIN CAST : KIM JI WON as CHOI ARIA
DO KYUNG SOO (EXO) as CHOI KYUNG SOO
BYUN BAEK HYUN as KIM BAEK HYUN
SEO YU NA_AOA
LEE HA YI (LEE HI)
MIN YOON GI _BTS (SUGA) as MIN SUGA
DISCLAIMER : Cerita murni dari saya pribadi,tokoh milik tuhan YME. kesamaan nama, tempat, alur, sungguh diluar ketidaksengajaan. NO BASH. NO COPAS. Saran dan kritik diterima asal dengan bahasa yang sopan. Tengkiyu. ^^
Happy read ^^
PART 7
12, Agst, 2013
Aria mempercantik dirinya di depan cermin besar yang terpasang di tembok kamarnya, setelah semuanya siap ia pun keluar dari kamar cantiknya menuju halaman depan. Sebuah mobil mewah berpintu 2 terparkir manis di depan rumah nya. Di dalamnya seorang namja tampan keluar dari mobil itu dan mengulurkan tangannya pada Aria yang mengenakan dress putih dengan renda. Sepasang senyum tergurat di wajah mereka. Hari ini hari sabtu. Kyung Soo mengajak Aria untuk berjalan-jalan di taman.
“kau cantik sekali Aria.”
“ah? Nde. Gomawo.. Kyung Soo, mengapa kau menungguku di dalam mobil?“
“ya, aku baru saja membeli sesuatu di toko sebelah sana, jadi aku menunggumu di mobil.”
“mengapa kau mengajakku jalan-jalan, tak seperti kau yang biasanya.. apalagi kau kan baru saja pulang kuliah kan..?”
“ah, aku hanya ingin mengajakmu keluar saja. Baek Hyun juga akan menyusul ke taman setelah menjemput Yuna. eomma dan Appa juga sedang pergi ke pesta temannya kan?” jelas Kyung Soo, Aria mengangguk.
“nah, Aria. Kau duduk disini ya, aku ingin membeli cemilan dan yang lainnya. Apa kau ingin kembang api..?” ujar Kyung Soo saat ia tiba di taman. Aria mengangguk senang.
“cepat lah kembali,.sebelum oppa, Yuna juga Suga datang..”
“Suga?”
“ne. Tadi dia menelponku, dan ternyata ia juga tak jauh dari tempat ini. Kau tak apa-apa kan Kyung Soo? Lagipula Suga itu baik. Kau harus segera berbaikan dengannya.”
Kyung Soo mengangguk dan segera pergi menjauh dari Aria. Ia menengok ke arah Aria. Dengan senyuman Aria menatap serius layar handphonenya, ia memang mempunyai ponsel yang di berikan Appa padanya.
Buukk!!
“aishh..” Kyung Soo mengerang kesakitan saat bahunya menabrak tiang listrik di sebrang jalan, seorang wanita menertawainya. Kyung menengok, dan bersemu merah. Memalukan.
“Kyung Soo, gwaenchana..? mengapa kau menabrak tiang..?” ujar yeoja itu sambil menghampiri Kyung Soo yang memegang tengkuk lehernya. Kyung Soo menyeringai.
“ah, kau Yuna. sejak kapan kau disini? Mana Baek Hyun..?” Kyung Soo mengalihkan, Yuna menengok ke belakang. Dan menunjuk namja yang setengah berlari menghampiri mereka.
“nah itu dia!”
“Baek Hyun? Kau jauh lebih cepat sampai di banding yang kuduga.”
“hm.. ya, sepulang kuliah aku langsung menjemput Yuna dan langsung berangkat Hyung. Dimana Aria? Aku membelikannya kalung pasti cocok untuknya..” tukas Baek Hyun seraya merogoh saku jeans nya. Namun kalung itu tak berada di dalam celananya. Kyung Soo memicingkan matanya.
‘Baek Hyun ingin memberikan kalung pada Aria, hhh..’ dengus Kyung Soo dalam Hati.
“aish. Pasti tertinggal di mobil. Hyung, aku mengambil kalung untuk Aria sebentar. Kau dan Yuna duluan saja.” Ujar Baek Hyun kemudian. Kyung Soo mengangguk dan memberikan beberapa lembar uang pada penjual kembang api. Yuna menatap Kyung Soo lekat-lekat.
“mwo? Kau menatapku terus..” ujar Kyung Soo sambil berjalan menuju tempat Aria menunggunya. Yuna terkesiap.
“nde? Ah. Tidak. Aku hanya bingung, mengapa kau dan Baek Hyun menyayangi Aria..” jawab Yuna, Kyung Soo menatapnya bingung, “ah, maksudku-“
“eoh? Kau berfikir begitu?” Kyung Soo memotong. “jelas aku dan Baek Hyun menyayanginya karena dia adik kami, walaupun dia anak dari keluagaku yang tinggal di new York.” Kyung Soo melanjutkan. Yuna terdiam dan melanjutkan berjalan mengekori Kyung Soo. Namun tiba-tiba Kyung Soo berhenti tepat 1 meter di belakang Aria. Kyung Soo mengepal tangannya, dan wajahnya berubah muram. Yuna yang bingung hanya bisa terdiam dan mengikuti arah penglihatan Kyung Soo pada seorang gadis yang sedang duduk di atas kursi taman di temani seorang namja yang memeluknya erat. Dan disitulah Yuna tahu bahwa tatapan Kyung Soo pada Aria bukanlah tatapan seorang kakak pada adik gadisnya. Namun tatapan lain yang aneh, yang membuat Yuna tak suka.
“ada apa Kyung Soo?” ucap Yuna berpura-pura tidak tahu. Kyung Soo menunduk lalu menengok ke arah Yuna kosong. Ia menggeleng.
“jangan menatap Aria dengan pandangan seperti itu aku tak menyukainya..” tambah Yuna, Kyung Soo bergeming. Yuna menatap kesal Kyung Soo, lalu meraih leher jenjang Kyung Soo.
Cupp.
Sebuah kecupan mendarat manis di bibir Kyung Soo, Kyung Soo terkesiap. Dipandanginya nanar wajah yeoja yang berani menciumnya. Yuna terlihat berkaca-kaca, entahlah mungkin dia menyesali perbuatannya.
“lupakan ciuman tadi. Mianhae.. aku hanya terbawa suasana. Aku pulang ,aku lupa ada janji hari ini, dan katakan pada Aria dan Baek Hyun. Bye!” papar Yuna dengan wajahnya yang menunduk, gadis itu pun berlari menjauhi Kyung Soo yang masih mematung dan tak tahu apa yang harus ia lakukan. Disisi lai Baek Hyun yang melihat kejadian tadi tak sengaja menjatuhkan kalung yang ingin ia berikan pada Aria. Aliran darahnya memanas, ia tak habis pikir Yeoja yang selama ini menjadi incarannya mencium Kyung Soo kakaknya sendiri.
Kyung Soo berjalan mendekati Aria, Aria tersenyum melihatku dan melepaskan pelukan erat namja itu. ia berlari ke arah Kyung Soo, dan bergelayut manja di lengannya. Namja yang memeluknya sedikit kesal, ternyata ia Suga guru biolanya. Kyung Soo tersenyum pada Aria, ia memang gadis polos yang tak memiliki perasaan sempurna seperti manusia. Ia hanya gadis boneka. Prototype elektroda. Tapi mengapa gadis itu selalu menjadi angan-angan di dalam hidup Kyung Soo. Entahlah..
***
Kyung Soo merebahkan tubuh lelahnya di atas soffa ruang tamu. Aria sudah menuju kamarnya untuk beristirahat. Kyung Soo memejamkan matanya berat, ia mengingat kembali saat Suga memegang erat tangan Aria saat memainkan kembang api tadi. Dan Kyung Soo juga masih berfikir aneh dengan sosok Yeoja yang menciumnya.. hh.. BaekHyun yang tiba-tiba acuh dan marah padanya.. ini benar-benar membuat Kyung Soo bingung.
Braaakkk!
Suara pintu terbuka cukup keras, Kyung Soo yang sedang merebahkan dirinya langsung terperanjat lalu berdiri ke sang sumber suara. Kyung Soo mendapati seorang namja dengan pakaian berantakan berjalan gontai ke arahnya. Aroma alkohol langsung menyeruak melalui hidungnya. Itu Baek Hyun. Baek Hyun menatap kosong Kyung Soo yang mencoba membantunya berjalan.
“kau mabuk? Tadi kau bilang kau lelah dan memutuskan pulang duluan.” ujar Kyung Soo sambil menopang tubuh Baek Hyun yang hampir ambruk di lantai. “kau jarang sekali mabuk berat seperti ini. Ada apa denganmu? Jangan membuatku khawatir, appa dan eomma akan segera pulang.”
“yya!! Apa urusanmu..! jangan membantuku dan jangan perhatian padaku mulai dari sekarang, kau ini munafik, Kyung Soo!” bentak Baek Hyun dan langsung menepis tangan Kyung Soo dari bahunya. Dengan penglihatan tidak fokus, Baek Hyun berjalan menuju kamarnya. Kyung Soo menatapnya bingung.
____
“Suga?”
“appa? Kau belum tidur?”
“hm. Aku menunggumu. Bagaimana usahamu mendekati Aria selama ini?”
“ia masih ragu padaku.”
“bodoh! Kau harus mengambil hati boneka itu! sebelum Choi Kyung Soo curiga padamu.. Jika perlu Ajak lah sepupumu Ha Yi untuk mempermudah ini semua.” Suga mengangguk. Ia memang di program untuk tak bisa membantah perintah ayahnya sejak kecil, namun ia juga tak mungkin melakukan tindakan itu pada Aria. Sekian lama mereka bersama, Suga sadar ada perasaan lain di hatinya, perasaan tak ingin melukai Aria, ingin terus menjaganya walaupun ia tahu Aria adalah seorang boneka buatan manusia.
Keesokan paginya seperti biasa Kyung Soo sudah sibuk mempersiapkan segalanya untuk pergi berkuliah. Namun pagi ini tak nampak seperti biasanya, Aria dan Baek Hyun sudah tak menampakan batang hidungnya di meja makan. Ny. Choi juga hanya berkata bahwa Aria ingin berangkat kursus lebih pagi dari biasanya.
“Kyung Soo!?” panggil Ha Yi saat Kyung Soo berada di depan perpustakaan kampusnya. Kyung Soo melambaikan tangan, dan Ha Yi berlari kecil menghampirinya. Matanya yang sipit terlihat semakin menutup saat ia sedikit terengah-engah.
“Kyung Soo. Aku ingin bicara denganmu.” Ucapnya kemudian dengan nada serius. Kyung Soo menyipitkan matanya.
“ada apa? Sepertinya serius.”
“ini tentang Aria.”
“Aria, ada apa dengannya..?” ujar Kyung Soo panik. Tapi Ha Yi tak menjawab pertanyaannya, ia hanya memberikan sebuah surat ke arah Kyung Soo lalu pergi begitu saja. Kyung Soo menangkap suatu kenehan pada temannya itu. ia pun segera membuka surat yang isinya tidak banyak, namun berhasil membuat wajahnya pucat. Di tekannya nomor ponsel milik Aria, namun tak ada jawaban dari ssebrang sana. Dan Dengan langkah seribu Kyung Soo pun berlari cepat menuju sebuah tempat dimana Baek Hyun biasanya menghabiskan diri di tempat itu.
Matanya berputar mencari dongsaengnya itu keseluruh tempat, namun nihil. Caffe itu masih lengang tanpa ada satu pun orang yang makan atau sekedar menghabiskan waktu di tempat itu. Kyung Soo, menghentakan pukulan tangannya ke meja, terlihat memar. Ia mencoba menenangkan dirinya. Ia berusaha menghubungi Baek Hyun maupun Aria namun hasilnya tak ada satupun yang mengangkat ponselnya. Pikirannya berkecamuk, Aria benar-benar telah hilang, entah siapa yang membawanya pergi entah kemana. Namun Baek Hyun adalah orang yang terakhir bersama Aria. Ia mengepal tangan kirinya kuat, hingga seorang gadis yang tak asing di matanya menepuk bahunya.
“Kyung Soo..? maaf aku baru tiba. Aku sangat panik mendengar kabar Aria menghilang , dan aku langsung menuju kesini meninggalkan kursus ku.”
“kau benar-benar tak melihat nya di tempat kursus..? apa dia benar-benar tak datang?” Kyung Soo terlihat panik di depan Yuna, yeoja yang baru di hubunginya untuk datang beberapa menit sebelumnya.
“ne, Kyung Soo. Suga sunbae pun tak terlihat mengajar. Aku takut Aria terjadi sesuatu yang buruk.”
‘Suga..? dia pun tak ada..?’ batinnya. Keanehan mulai terbayang di pikirannya. Ayah Suga adalah seorang Ilmuwan. Jika tak salah ia biasa di panggil dengan Mr. Min.. hmm, rasanya tak asing nama itu di telinga Kyung Soo. Mr. Min..
“kau tidak tahu Baek Hyun ada dimana..?” tanya Kyung Soo, Yuna menggeleng lemah.
“aku tak bisa diam begini, aku harus mencari Aria,” tukas Yuna kemudian.
“kita mencarinya bersama.”
“tidak, biar aku saja , jika kita berpencar akan lebih mudah. “ Yuna mengangguk mantap, Kyung Soo hanya bisa tersenyum datar. Ternyata ada yang benar-benar peduli dengan Aria.
New York 24 Dec, 2013
‘aku menemukan sesuatu yang pernah hilang dari hidupku.
Sesuatu yang absurd yang ku rindu.
Kau masih mengingat Aria..?
Ya, boneka Prototype PS.533. aku berhasil menemukannya di pusat penilitian di laboratorium New York.’
“Dad, aku berusaha mencarinya, sudah setengah tahun lamanya. Kau tak tahu kan begitu marah nya aku pada orang yang menculik Aria, hingga ia kini ia kembali ke sini, ke New York. Kota kelahirannya. Dan 2 hari lagi Aria berulang tahun. Dad.. andaikan kau disini..” Kyung Soo lagi-lagi menangis, di tatapnya makam sang ayah berulang kali. Kyung Soo memang telah kehilangan sosok ayahnya tepat saat Aria telah di temukan olehnya. Profesor. Choi yang tiada lain adalah ayah Kyung Soo kehilangan nyawanya secara tragis. Prof. Choi di temukan tewas setelah menerjunkan dirinya dari gedung berlantai 34. Entah apa yang di fikirkan Prof. Choi saat itu, namun saat Kyung Soo kembali ke New York ia hanya menemukan pesan singkat melalui jurnal kerja ayah nya itu.
‘selamatkan Aria. Jika tidak, Mr. Min akan mewujudkan cita-citanya untuk membuat boneka Prototype yang tak bisa punah. Jika kau tak bisa menyelamatkannya, bunuhlah Aria. Maaf kan aku karena melibatkanmu dalam situasi ini. Aku akan mati, dan kau harus tetap membungkam.’
Hanya itu pesan yang di terimanya, ia begitu muak pada sosok yang membuat hidupnya menderita seperti ini. Sosok yang berpura-pura menjadi malaikat bagi Aria. Kyung Soo menegok kebelakang, dua namja dan satu yeoja menatap nya datar, atau mungkin kasihan. Ah, sudahlah..
“setidaknya kau punya kami Kyung Soo. Kau punya kami..” ujar salah satu namja. Kyung Soo tersenyum kecut. Namja yang di hadapannya ini adalah sosok yang diduga dalang dari semua kejadian ini. Namun perkiraannya salah.
“kita harus benar-benar menyelamatkan Aria. Kyung Soo jika kau berfikir Aria tak memiliki perasaan layaknya manusia normal kau salah. Dia mempunyai perasaan, itulah yang membuatku jatuh hati pada sosok boneka milikmu.” Pungkas Namja yang memakai mantel tebal bewarna hitam itu. matanya kembali menerawang. Ah, Kyung Soo juga menduga namja inilah pelakunya, lagi-lagi ia salah. Justru namja inilah yang membuat Kyung Soo bisa menemukan Aria, namja inilah yang berusaha meyakinkan bahwa Aria baik-baik saja di tangani oleh Ayahnya yang seorang ilmuwan.
Mereka beranjak dari tempat pemakaman yang di selimuti salju tebal. Saat di perjalanan mereka saling terdiam dalam lamunannya masing-masing. Aria yang hilang beberapa waktu yang lalu berhasil membuat Kyung Soo menjadi lebih diam dan selalu berwajah datar.
“Kyung Soo, mianhae. Karena aku dan appaku. kau kehilangan Aria. Aku awalnya setuju dengan rencana Appa untuk menculik Aria. Namun semakin lama aku tak ingin melakukan itu. appa ingin membuat boneka seperti Aria, namun formulanya selalu gagal. Ia tahu bahwa ayahmu sudah berhasil menghidupkan boneka itu dan hasilnya sempurna. Appa ingin membuat duplikasi mendiang ibuku. Ia sangat mencintainya, dan ibuku yang sekarang ini sebenarnya adalah ibu tiriku.” Suga membuat pengakuan yang membuat Kyung Soo terperanjat. Kyung Soo menepuk bahu musuhnya itu, ya walaupun perasaanya kini tak menganggap Suga sebagai orang yang di bencinya.
“aku meminta maaf atas perlakuan Ayahku padamu. Dia sekarang tak akan menganggumu lagi. Dia sudah melupakan ambisinya, ia akan pergi ke eropa untuk menjalankan tugas disana. Yuna juga sudah dipulangkan orangtuanya ke jepang. ”
“maafkan aku juga, karena tak bisa menjaga adikku dengan baik, terakhir aku bersamanya saat aku mengantarkannya ke tempat kursus biolanya. Aku tidak tahu bahwa itulah saat terakhir aku bersamanya. Aku pun tak menyangka bahwa Yeoja yang kusuka melakukan itu. aku marah padamu saat ia menciumu malam itu maka aku dengan seenaknya membawa Aria pergi semauku...” tukas Baek Hyun dengan nada menyesal. Ia mengikuti Kyung Soo untuk menyelamatkan Aria ke New York bersama Suga dan Ha Yi. Kyung Soo menepuk punggung Baek Hyun. Ia menguatkan dirinya untuk tak terlihat cengeng di hadapan mereka.
Yuna. orang yang di percayainya dan peduli pada Arialah yang justru pelakunya. Ia bekerja sama dengan Mr. Min untuk menculik Aria. Namun sebenarnya niat Yuna adalah untuk menjauhkan Aria dengan namja yang di sukainya yang tiada lain adalah Kyung Soo.
New York, 11 feb. 2014
“Mr. John bolehkah aku membuka tabung itu sebentar saja, kumohon.” Ujar seorang pria muda dengan wajah memelas. Matanya sedikit berkaca-kaca melihat wanita yang di biarkan didalam tabung silinder berisi ribuan kabel yang terpasang di tubuhnya.
“No. Kyung Soo. Iam sorry..”ujar pria setengah abad itu mantap, sambil menepuk bahu pria muda tadi. Lalu meninggalkan pemuda itu. kini pria berusia 24 tahun itu benar-benar menangis.
“iam sorry. Aria. Aku tak bisa membantumu.” Batin pemuda itu. sudah berulang kali ia mendatangi kediaman Aria yang disimpan di dalam Laboratorium untuk dijadikan penelitian para ilmuwan lain. dan kini ia memandangi Aria begitu lama. Aria pun melihatnya, namun ia tak bisa bergerak. Ia mengedipkan mata dan tersenyum, pasir dari hidungnya pun terkadang berjatuhan ke lantai.
“Kyung Soo,.” Suara Mr. John kembali terdengar, ia memegang kunci di tangan kirinya. “kau adalah putra dari Mr. Choi. Kau dan ayahmu yang membuat Prototype ini, maka sudah sepantasnya kau memiliki boneka ini,” lanjutnya.
“apa maksudmu?”
“bawalah Aria pergi, jauhkanlah dia dari kota ini. Aku tidak pernah tega melihatmu selalu datang ke tempat ini dan menangis. Biar aku yang bertanggung jawab pada semuanya.”
Kyung Soo mematung, ia meyakinkan pendengarannya ini salah atau tidak. Namun memang ternyata pendengarannya masih berfungsi dengan baik, Mr. John memberikan kunci dan sebuah chip untuk menggerakan tubuh Aria kembali.
“welcome back CHOI ARIA..”
***
“ayo kita berfoto bersama, Baek Hyun, kepalamu tidak kelihatan, hanya bagian kakimu yang nampak...” ujar Kyung Soo sambil tertawa pelan. Baek Hyun terlihat mendengus, ia merapatkan tubuhnya ke arah Tn. Kim. Disitu pun nampak Ny. Han, Suga, Ha Yi dan tentu saja Aria. juga satu orang yeoja yang menjadi teman dekat Kyung Soo.
“ya, bagus seperti itu. Hanna, Dul, Set. Klik!”
Semua tertawa senang, Ha Yi dan Baek Hyun pun terlihat sedikit mesra. Ya, mereka sepertinya menjalin hubungan spesial, Baek Hyun pun sudah tak menjadi seorang Playboy. Ia sekarang mempunyai toko Eyeliner terbesar di kota Seoul.
“sekarang kau Kyung Soo, biar aku yang memotret. Aku sarankan kau duduk disebelah Suzy, hehehe.. jangan duduk di sebelah Aria, dia milikku sekarang, hahaha” bisik Suga sambil mengambil alih camera yang di pegang Kyung Soo. Mereka pun merapatkan tubuhnya kembali. Ny. Han dan Tn. Kim tertawa melihat Kyung Soo yang bersemu merah saat Suzy teman dekatnya menggandeng lengan Kyung Soo erat.
Ini acara keluarga Tn. Kim dan Ny. Han. Tapi karena mereka hanya memiliki dua orang putra dan 1 putri mereka mengajak teman-teman mereka untuk hadir dalam piknik tersebut. Kyung Soo sudah mulai membuka hatinya untuk yeoja lain selain Aria. ia tahu satu hal bahwa perasaannya terhadap Aria tak bisa ia teruskan. Ia lebih memilih Aria sebagai adik kecilnya yang manis, Kyung Soo pun tahu bahwa Aria memang lebih terbiasa bersama guru biolanya, Suga. Lagipula kini Kyung Soo dan Suga sudah berteman baik, apalagi Mr. Min yang memutuskan untuk menjaga hasil temuan Prof. Choi dengan baik.
“Aria?”
“ah, oppa..”
“kau dan Suga ada hubungan spesial?”
“ani. Kau dan eonni Ha Yi juga terlihat dekat. Harusnya aku yang bertanya begitu.”
“hahaha, Kyung Soo dan Suzy tampak sangat serasi juga ya..?”
“hm..” Aria mengangguk seraya melihat Kyung Soo yang sedang di suapi Suzy puding kesukaanya. Aria tidak tahu sampai kapan ia menjadi boneka Prototype. Namun ia sangat berterimakasih pada Kyung Soo beserta ayahnya yang telah membuatnya dan menempatkannya pada posisi bahagia seperti ini.
***
___ Namun apa salahnya mencoba? Bukankankah Thomas Alva Eddison pun mencoba ribuan kali untuk menemukan bola lampu..?___
END