AUTHOR : Ainayah [@nhayaa_]
[Note : Maaf bila Nama, Tempat dan Alur cerita terdapat kesamaan dari beberapa drama. Cerita ini aku buat dari inspirasi beberapa drama dan khayalan ku sendiri. Maaf jika terdapat TYPO] thanks! <3
Chanyeol hanya bisa melihat gadis itu pergi meninggalkannya.
“Kau akan pergi saat Musim Dingin Tiba”
“Kata-kata dokter itu memang menakutkan” ucap Chanyeol yang kemudian berdiri dan meninggalkan atap.
Sunmi berlari menuju UKS sekolah dengan keringat serta kepanikan.
“Ada apa ini?” tanya Sunmi saat tiba diruang UKS
“Dia cedera. Tangannya terluka” jawab Jiwon.
Sunmi mendekat kearah Taeyong yang sedang terkapar.
“Maaf. Lalu bagaimana dengan masa pelatihannya?” tanya Sunmi pada seorang wanita yang merupakan staff SM.
“cederanya akan sembuh setelah 3 minggu masa perawatan. Selama ini, tangan kanannya akan dibalut dengan perban” jawab wanita itu.
“Apa ayahnya sudah kemari?” tanya Sunmi.
“Hmm. Ayahnya datang ketika mengetahui anaknya sedang bermain bola basket” jawab Jiwon.
“Syukurlah...” ucap Sunmi.
“Kalau begitu aku akan tinggal sebentar” ucap wanita itu menginggalkan ruang UKS.
“Sunmi-ya. Aku harus pergi melanjutkan acara” ucap Jiwon memegang lengan Sunmi.
“Eoh.. pergilah, Senior Han mencarimu”
Sunmi mengambil handuk putih dan memerasnya dengan air dingin kemudian menaruhnya dikening Taeyong.
Sunmi kemudian merapikan selimut dan duduk disamping Taeyong yang tengah pingsan.
Beberapa jam kemudian..
Taeyong melihat seorang gadis yang ternyata tertidur menjaga Taeyong.
Pria itu mengusap rambut Sunmi dan tersenyum.
“Semua orang benar. Disisi lain, kau sangat khawatir dan baik hati” gumam Taeyong.
Sunmi kemudian membuka mata dan melihat Taeyong sedang duduk dengan headset dan menutup matanya.
“Taeyong-ssi” panggil Sunmi.
Sunmi melambaikan tangannya, “Kau tertidur?” tanya Sunmi.
Taeyong membuka mata dan tersenyum “Ah.. ternyata kau sudah bangun” ucap Sunmi kemudian beranjak dari duduknya.
“Kau mau kemana?” tanya Taeyong.
“Aku harus melanjutkan acara” jawab Sunmi
“Sudah selesai” ucap Taeyong yang bangun dari kasur UKS
“Apa??!!”
“Jam berapa sekarang?” tanya Sunmi.
“Senior Han berkata. Besok kita akan melanjutkannya dengan acara penutupan. Dan katanya akan ada pesta BBQ” jawab Taeyong mendekat kearah Sunmi yang mematung didepan pintu.
Keesokan harinya..
“Ah.. bagaimana ini?! Aku akan dihukum oleh Senior Han” teriak Sunmi panik.
Sunmi berlari mengelilingi apartemennya mencari kaus kaki panjang untuk sekolah.
Ia kemudian menghadap kecermin dan..
“Rambut, tas, sepatu, nametag”
“Ah.. dimana kaus kaki ku??!!!” tanyanya kesal.
“Sunmi-ssi? Kau tidak sekolah?!” teriak Taeyong dari luar.
Sunmi berhenti dan mengarah kepintu apartemen.
“Taeyong-ssi. Kau punya kaus kaki?”
SKIP
“Kenapa kau memakai kaus kaki pendek?”
“Apa kau pikir ini tempat wisata ??!!” bentak Senior Han ketika Apel.
“Kau terlambat tiga menit setelah gerbang ditutup. Kau juga tidak memakai kaus kaki panjang. Apa kau minta dihukum ??”
Sunmi hanya diam menundukkan kepalanya.
“Kali ini aku maafkan. Kedua kali aku melihat kau berantakan begini. Larilah keliling lapangan sebanyak sepuluh kali” ucap Senior Han
“Sunbae..”
“Kau mau membersihkan gedung olahraga ini?!” teriaknya.
“Maafkan aku..” ucap Sunmi.
Taeyong tertawa..
“Kenapa kau tertawa? Jangan seenaknya setelah kau cedera kau bisa tertawa, Hah?!” bentak Senior Han.
“Cepat siapkan alat dan bahan untuk penutupan hari ini. Bubar” ucapnya.
“Good Job. Kau memang cocok mengospek merek” puji Miss Hanna.
“Hanya.. melihat mereka tertunduk dan mematuhi perkataanku. Aku merasa berada dalam sebuah Drama” ucap Senior Han.
“Kerja keraslah”
Gerbang SOPA telah dipenuhi pengunjung. Sepuluh menit setelah dibukanya tiket masuk para pengunjung antri ingin menonton pertandingan, menikmati cafe sekolah dan lain lain.
“Kami menjual berbagai macam peralatan seni. Tolong dilihatlah !!” teriak salah satu siswa.
“Mampirlah ke cafe kami. Kami menyediakan coffee special untuk para tamu luar” ucap siswa yang sedang membagikan brosur.
Sunmi berjalan memakai topi kelinci dan melihat Taeyong yang sedang melamun memikirkan sesuatu.
“Taeyong-ssi” panggilnya.
Tak ada sahutan.
Sunmi melambaikan tangannya, tapi Taeyong tidak menyadari.
Sunmi kemudian duduk disamping Taeyong.
“Taeyong-ssi” ucapnya.
“Ada apa kau kesini?” tanya Taeyong.
“Hanya.. aku juga ingin melihat para tamu dihari terakhir festival ini. Apakah itu salah?” tanya Sunmi.
Taeyong bingung “Apa aku harus mengatakannya?” gumam batin Taeyong.
“Sunmi-ssi”
“Hmm?”
“Bisakah kau tidak berbicara sopan dihadapanku?” tanya Taeyong.
“Hei. Tolong beri aku dua botol minum” teriak Sunmi.
“Apa yang kau katakan? Aku tidak mendengarnya”
“Tidak. Itu tidak masalah” ucap Taeyong tersenyum.
“Hei... kalian seperti pasangan yang sedang kencan. Benarkah?” tanya Jiwon
“Apa kau sedang mengambil gambar para pengunjung sekolah?”
“Hmm. Begitulah. Kalau begitu..”
“Hei. Hei. Apa yang kau lakukan?” tanya Sunmi ketika Jiwon ingin mengambil gambar.
“Tersenyumlah. Aku akan memotret kalian”
“Satu.. Dua.. Tiga !!”
“Woah.. kalian sangat serasi” puji Jiwon.
“Apa maksudmu?” tanya Taeyong.
Taeyong kemudian berdiri meninggalkan Sunmi dan Jiwon
“Ada apa dengannya?” tanya Jiwon.
Sunmi melihat pria itu pergi “Mungkin dia marah” ucapnya
“Marah? Katakan padaku” ucap Jiwon
“Itu hanya masalah kecil” balas Sunmi tersenyum
“Kerja keraslah” ucap Sunmi meninggalkan Jiwon.
“Mengapa mereka canggung satu sama lain?” tanya Jiwon bingung
Sunmi berjalan membawa troli dan membagikan minuman yang disediakan sekolah untuk para pengunjung dengan topi kelinci dikepalanya.
“Kau pasti haus bukan?” sapa Sunmi memberi sebotol minuman dingin.
“Kau Sunmi bukan?” tanya pengunjung itu.
“Hei.. kau benar-benar cantik daripada dimajalah. Kami menunggu edisi selanjutnya dari busanamu” ucap pengunjung.
Sunmi hanya kaget melihat para pengunjung mendapati dirinya sedang berjalan memberi minuman.
“Dia sangat cantik bukan? Rambutnya diikat dan memakai topi kelinci”
“Benar-benar imut dan cantik. Badannya juga bagus”
Bisikan itu yang membuat Sunmi merasa semangat untuk memberi minuman.
“Silahkan jika kalian lelah. Kami memberi ini secara gratis” teriak Sunmi.
Chanyeol tiba-tiba datang menghampiri Sunmi.
“Mau kubantu?” tanya Chanyeol.
“Tidak usah. Aku bisa sendiri” jawabnya meninggalkan Chanyeol.
“Apa dia sudah membaca suratku?”
SKIP
Sore hari..
Gerbang sekolah ditutup dan para panitia berkumpul setelah acara penutupan.
“Pulanglah lebih awal. Awan hitam sedang menggeluti kota Seoul” ucap Senior Han.
“Maaf bila acara malam tidak terlaksanakan. Kalau begitu.. terima kasih atas kerja samanya” ucap Senior Han.
Semua siswa akhirnya bubar. Sunmi dan Taeyong pun berjalan kearah sekolah mengambil suruhan dari Jiwon.
“Sunmi-ya. Aku meninggalkan sesuatu dilaci mejaku. Bisa kau mengambilnya?” tulis Jiwon melalui SMS
Setelah tiba dikelas. Taeyong hanya menunggu didepan pintu dan Sunmi masuk sendirian mencari barang itu.
“Tidak ada apa-apa disini” gumam Sunmi.
“Ada apa. Kau sudah menemukannya? Cepatlah akan turun hujan hari ini” ucap Taeyong.
“Tidak ada apa-apa disini” ucap Sunmi mengeluarkan ponselnya.
“Hei.. Kim Jiwon apa kau yakin menyimpan sesuatu didalam lacimu?” bentak Sunmi ditelepon.
“Heol.. Mian, aku baru saja ingin menelponmu. Aku sudah menemukan barang itu—“
Hujan pun turun..
“Ah. Bagaimana ini? Seharusnya kita naik bis dulu” ucap Sunmi pada Taeyong.
“Hei. Sunmi-ya, apa disana hujan?”
“Lupakan. Ah.. bagaimana ini? Hujan..” tutup Sunmi
Jiwon sedang tersenyum gembira dikamarnya.
“Pasangan yang serasi. Akhirnya aku menjebakmu” gumam Jiwon
DON’T BE A SILENT READERS. JANGAN LUPA BERI LOVE DAN KOMENTAR KALIAN TERHADAP FF KU. THANKS! <3