home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > Fight For This Unrequited Love

Fight For This Unrequited Love

Share:
Author : natadecocoo
Published : 10 May 2014, Updated : 09 Oct 2014
Cast : Oh Sehun,Park Yoonmi (YOU),Kim Myungsoo,Park Chanyeol,etc
Tags :
Status : Ongoing
1 Subscribes |47343 Views |9 Loves
Fight for This Unrequited Love
CHAPTER 3 : --one

 

"Gadis itu selalu tampil cantik dan anggun.

Apalagi di seragam khusus hari Kamis yang ia kenakan.

I admit it, she’s the beauty I cant ressist" - Oh Sehun


Yoonmi membuka sepasang matanya secara perlahan. Hangatnya sinar matahari pagi menerpa wajahnya.  Ia mengerjap perlahan. Mencoba mengadaptasikan mata yang tadinya terpejam lama kini telah membuka lebar. Dilihatnya jam dinding berbentuk Rillakuma yang nangkring indah di tembok kira-kira 4 meter di depannya. Ia fokuskan matanya ke arah jarum jam dan sedetik kemudian ia dapatkan jam dindingnya menunjukkan waktu 07.00. seketika itu juga, ia bangkit dari tempat tidurnya dan berteriak layaknya orang gila setelah melihat sadako.

            “Aaaaack”

            Yoonmi mengobrak-abrik rambut cokelatnya dan melangkah terburu-buru menuju kamar mandi.  

            “Aku selalu membenci hari Kamis.” Kutuknya pelan sambil menghentakkan kaki penuh amarah. Kamis selalu menjadi hari menyebalkan bagi siswa-siswi Woollim High karena di hari Kamis mereka harus berangkat lebih awal.  Dari yang seharusnya 08.45 menjadi 07.30. sebenarnya resiko Yoonmi juga sih memasuki sebuah sekolah swasta yang paling diminati oleh hampir semua remaja yang ada di Seoul . menempati peringkat 3 nasional membuat sekolah swasta ini menggenjot lebih keras lagi prestasinya. Ya salah satunya dengan mengadakan jam tambahan pelajaran yang dikamuflasekan namanya menjadi ‘diskusi kelompok’. Well, judulnya sih memang diskusi kelompok akan tetapi pada akhirnya akan tampak seperti jam tambahan karena sang guru pasti akan mendominasi diskusi dan murid hanya akan melongo sambil mendengarkan sang guru bertutur kata.

            Yoonmi melihat bayangannya di cermin besar yang ada di hadapannya setelah mengenakan make up seadanya. Dilihatnya lingkar hitam di sekitar matanya dan kantung mata yang menggantung. Ia baru menyadari bahwa menangis di malam hari akan membuat matanya tampak menjadi seperti ini. walaupun begitu, Yoonmi menghiraukan hal tersebut dan bergegas mengambil tasnya yang sudah ia siapkan isinya kemarin malam. Setelah benar-benar siap—walaupun tidak sesiap hari-hari biasanya--, Yoonmi melangkahkan kakinya keluar kamar dan menuruni anak tangga yang berkelok. Didapatinya ayahnya yang seorang single parent tengah berdiri gagah bersandarkan meja makan dengan tangannya yang berkacak pinggang. Yoonmi terhenti sejenak sembari mendengarkan suara ayahnya yang saat itu terdengar sangat menyebalkan di telinganya.

            “Ayah kira kamu lupa bahwa ini adalah hari Kamis,Park Yoonmi.Jangan harap 10 menit akan dapat membawamu ke sekolah dengan tepat waktu karena ayahmu bukan seorang pembalap.”diskusi kelompok

 

 

            Yoonmi memutar bola matanya; mengetahui apa yang akan terjadi selanjutnya. Setelah sekian lama ia tidak merasakan bagaimana rasanya terlambat, kini ia merasakannya lagi. dan itu berarti, sesuatu yang lebih menyebalkan dari senyum misterius ayahnya akan terjadi. Woollim High sangat membenci keterlambatan dan siswa-siswi Woollim High termasuk Yoonmi sangat membenci kenyataan tersebut.

____

            Dan insting tajam—jika kita bisa menyebutnya sebagai insting—Yoonmi benar. Di saat ia turun dari sedan silver ayahnya, pintu gerbang yang besar itu sudah tertutup. Ia kemudian berjalan mendekat sambil menghembuskan napasnya yang panjang dan berat.

            “Oh Tuhan. Aku benar-benar terlambat.”

            Di sela perjalanannya menuju pintu gerbang, dilihatnya seseorang namja yang sedang berdiri santai sambil menggunakan headsetnya sedang menyenderkan punggungnya ke mobil audi merahnya.

            “Yo, Park Yoonmi! Kamu juga terlambat?” sapa namja bermuka manis bermarga Oh.

            Yoonmi hanya diam saja dan memasang wajah dingin. malas meladeni namja yang menjadi sahabat sekaligus sunbae nya tersebut.

            “Ayeee.. Gadis ini sungguh...” Sehun berdecak kesal sambil melepas headsetnya. “Bisa tidak sih kamu lebih hangat sedikit terhadapku? Dingin sekali.” Lanjutnya

            Yoonmi yang mendekatinya hanya bisa memutar bola matanya malas.

            “Aku tahu kamu hanya akan mengejekku,kan Tuan Oh?” ia melirik sebentar ke arah Sehun.

            “Tentu saja. Kamu terlambat itu salah satu keajaiban dunia, Yoonmi-ah.”

            Di saat Sehun mengatakannya, didapatinya pukulan melayang di lengan kirinya, menghasilkan suara aduh dari bibir sang penerima.

            Tak lama, seorang satpam sekolah mendatangi mereka dan membukakan gerbang.

            “Setelah ini kalian bisa menghadap Ny. Lee.” Ujarnya, disambut oleh hembusan napas berat dari sepasang insan tersebut mengingat bencana besar akan terjadi.

____

Sehun’s POV

Kuhentikan mobil audi merahku tepat di depan gerbang sekolah. Kemudian kutilik smartphone yang kuambil dari saku jasku. Kupanggil nomornya lagi dan lagi-lagi ia tidak mengangkatnya. Ini sudah keduapuluhkalinya sejak tadi malam.

Apakah dia sedang ada masalah?

Apakah dia sedang tidak enak badan?
atau mungkin ia sedang marah padaku?

Sesaat kemudian, aku melihat ke arah smartphoneku lagi lalu memanggil sebuah nomor telepon.

“Yoboseyo” sebuah suara dari seberang terdengar dari telingaku.

“Kang ahjumma, apakah Yoonmi sudah berangkat?” tanyaku, merasa lega karena akhirnya ia dapat mengakses informasi tentang Yoonmi.

“Ah..Nyonya Yoonmi? Dia baru saja berangkat dengan ayahnya.”

“Apakah dia lupa bahwa ini hari Kamis?” tanyaku dalam hati.

Aku kemudian menutup percakapanku dengan Kang Ahjumma, kepala pembantu keluarga Park.

Apakah Yoonmi benar-benar sedang ada masalah?

Berbagai pertanyaan kembali menyerbu kepalaku. Aneh saja, sangat aneh. Bagaimana gadis dingin itu bisa terlambat? Dan anehnya kenapa aku begitu memikirkannya?

Sebetulnya tadi malam aku berniat untuk mengajaknya pergi ke sebuah pasar malam yang baru saja dibuka tapi entahlah ia membuang handphonenya atau bagaimana. Tak satupun panggilan dariku ia jawab. Begitu juga pesan yang kukirim.

Aku hafal betul dengan bocah dingin tersebut. Tidak biasanya dia seperti itu. Ia selalu membalas semua panggilan dan pesan. Walaupun tampilannya dan sikapnya yang sedikit arogan, ia tidak seburuk itu. Ia selalu membalas semua panggilan dan pesan. Termasuk dariku, namja yang sepertinya sudah ia tulis di deretan deathnote nya.

“Yoonmi-ah, Gwaenchana?” ujarku pelan. Sedikit resah.

Gadis malang itu, aku mengkhawatirkannya. Ia tidak boleh memiliki masalah. Karena,well, tidak ada tempat baginya untuk menampung masalahnya. Ayahnya yang sibuk dan otoriter, selalu menekannya. Ibunya sudah lama meninggalkan rumahnya karena setelah Yoonmi berumur 4 tahun, ayah dan ibu Yoonmi merasa bahwa mereka tidak sejalan,tidak sependapat. Ibunya adalah seorang aktris sedangkan ayah Yoonmi adalah seorang kepala Rumah Sakit. Dua jalur yang jauh berbeda.

Menghembuskan napas, aku mengambil earpieceku dan berjalan keluar dari mobil. Berusaha mencari udara pagi yang segar. Iya, aku tidak ingin gadis itu dihukum sendiri. Cukup gila, eoh? Pernah mendengar kalau cinta itu gila? Ya seperti itulah diriku. Diam-diam mengingat dirinya. Diam-diam merindukannya. Diam-diam melindunginya. Diam-diam ingin memilikinya... Perasaan tersembunyi yang menyakitkan, tapi aku menyukainya. Menyukai setiap bagian dari diriku yang menginginkan dirinya.

“Let it be..Let it be..”

Alunan lagu the Beatles tersebut mengalir lembut ke lorong telingaku dan menembus gendang telingaku. Lagu ini memberiku sensasi tersendiri. Memberiku kenangan yang nostalgic dan juga agak menyayat hati. Karena di dalam kenangan tersebut, ada nama namja jahanam itu terukir. Namja yang membuat Yoonmi kehilangan rasa percayanya kepada namja lain.

Saat aku membuka mataku, kulihat Yoonmi turun dari mobilnya dengan sangat anggun.

Well to the well well well,

Gadis itu selalu tampil cantik dan anggun.

Apalagi di seragam khusus hari Kamis yang ia kenakan.

I admit it, she’s the beauty I cant ressist

Sehun’s POV Ends

            Yoonmi melangkahkan kakinya malas ke arah ruang kedisiplinan. Ia mereka-reka hukuman apa yang akan dia hadapi. Ia dan Sehun sedang duduk di sebuah sofa merah maroon.

            “Kalian akan mendapatkan hukuman, Park Yoonmi, Oh Sehun.” Ucap Ny. Lee pelan sambil menatap kartu kedisiplinan milik Yoonmi dan Sehun yang sedang ia pegang sementara Sehun hanya mendengarkannya malas. Tentu saja ia tahu bahwa ia dan Yoonmi akan menerima hukuman, mengapa harus mengatakannya?

            “Karena drama ‘Si Gadis Berjubah Merah’ yang diampu oleh suami saya kekurangan satu pemain, maka...” Ny Lee menjeda kalimatnya, membuatnya menggantung sangat lama sambil melangkahkan kakinya menuju sofa dimana Sehun dan Yoonmi duduk. Sehun yang tadinya duduk bersandar malas kini agak menegakkan badannya karena dilihatnya Ny. Lee mendekatinya.

            “Oh Sehun,hukumanmu, jadilah pemain utama namja dari drama tersebut.”

            Seakan tersengat listrik 2000 Volt, Sehun hanya bisa melongo tanpa sedikitpun bergerak. Jika ia memiliki penyakit jantung, mungkin ia akan wafat saat itu juga. 

            “Sedangkan Park Yoonmi, karena kamu memang sudah terdaftar sebagai ‘Little Red’,sang pemeran utama wanita dari drama tersebut, bimbinglah sunbaemu. Lomba Drama akan dilakukan 2 minggu lagi.”

            Menyunggingkan senyum yang tidak dapat diartikan, Ny. Lee mengatakan kalimat terakhirnya dengan mulus.

            “Jadi, bersiap-siaplah kalian berdua.”

______

Aku tahu ini pendek,absurd dan agak kecepetan plotnya tapi mau gimana lagi ya. Aku gatel kalo ada uncompleted fic di list stories ku. Apalagi yang berbahasa Indonesia. hehe

Jadi, ini dulu updateanku. Semoga para readers suka~

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK