home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > Miracle

Miracle

Share:
Author : deandeyy
Published : 11 Apr 2014, Updated : 04 May 2014
Cast : - Oh Se Hun -Xi Lu Han - Han Ji Ae - Shin Min Hee
Tags :
Status : Complete
0 Subscribes |19954 Views |2 Loves
Miracle
CHAPTER 3 : Xi Luhan

kring..kring..kring..
suara alarm telfon genggam membangun kan seorang laki laki dari mimpi indahnya, dengan sedikit menggeliat dan setengah sadar, ia meraih telfon genggamnya dan mematikan alarm tersebut. Dengan mata yang setengah terbuka, ia mengintip untuk melihat jam yang ternyata sudah menunjukkan pukul 6.30 dan itu artinya ia akan terlambat jika tidak bersiap siap dengan segera.
walaupun tahu dengan konsekuensinya, laki laki tersebut tetap bergerak dengan gerakan lambat. Tidak terusik dengan waktu yang memburu, ia terduduk untuk beberapa detik. Memikirkan hal yang telah disampaikan ole orang yang diseberang sana kemaren sore. ‘kau merubah fikiranku’ laki laki tersebut menatap hampa ke depan dan sedikit menyunggingkan senyum dibibirnya sebelum ia turun dari tempat tidur tersebut.


Xi Luhan, laki laki tersebut sudah mengenakkan seragamnya sekarang. Bersiap turun menuju meja makan untuk mengambil sepotong roti, ia tak mau berlama lama disana, asing dan ia tak menyukai anggota baru keluarganya. Ibu Tirinya. Xi Luhan adalah anak satu satunya dari keluarga itu, ayah dan ibunya bekerja di salah satu perusahaan di kota Seoul , dulu. Tetapi semenjak kecelakaan 5 tahun yang lalu yang menyebabkan kepergian ibunya, ayahnya berhenti dan memulai usaha sendiri. Sekarang ayahnya memiliki perusahaan kecil milik sendiri dan memilih untuk menikah lagi 2 tahun yang lalu dan keputusan itu pula yang membuat Luhan seperti ini, ia sudah tidak menganggap rumah itu sebagai miliknya ataupun sebagai tempat yang ia rindukan. Rumah itu hanya sebagai tempat persinggahannya dan ia hanya pulang saat ia ingin tidur. Selama 5 tahun terakhir pula Luhan menyibukkan dirinya dengan ‘dance’. Luhan memang suka menari, hal itu juga karena ibunya. Dulu ibunya pernah bercerita tentang bagaimana rasanya menari dan di beri tepuk tangan dari orang banyak. Luar Biasa. Dan hal itu juga yang membuat Luhan berjuang sampai sejauh ini, berjuang hingga meraih ‘Mimpi Terbesarnya’.


Matahari tampak cerah pagi ini saat Luhan membuka pintu rumahnya saat ingin berangkat, sekali lagi ia melirik ke jam tangannya dan waktu sudah menujukkan pukul 7.00. ia tersenyum dan bergegas menuju motor kesayangannya dan beberapa detik kemudian suara bising khas Motor balap pun terdengar mulai meninggalkan rumah putih tersebut.

******

Luhan memarkirkan motornya di parkiran sekolah, tetapi tidak jauh darinya tampak 2 sosok manusia yang tak asing lagi baginya. Sepertinya mata lebih dahulu bekerja dari pada otaknya. Oh Sehun dan Han Ji Ae, ya gadis itu. Seketika rencana yang ia fikirkan dari semalam ingin segera ia laksakan, ‘ya ini saat yang tepat. Aku sudah mengerti semuanya. Sekarang atau tidak’ luhan meyakinkan kan dirinya,  dengan cepat luhan turun dan melepaskan helmnya sesegera mungkin menuju ketempat mereka.
“anyeong sehunnie.. Ji Ae” luhan akhirnya menghampiri mereka. “ah ne, anyeong oppa..” balas Ji Ae yang tampak sedikit kaget dengan kedatangan luhan “hyung.. ada apa? Apa kau akan menagih bubble tea pagi ini?”sehun menimpali dengan sedikit candaan “mungkin? Haha anni..aku ingin menyampaikan sesuatu pada mu..” jelas luhan sambil tersenyum manis. “ah aku kelas duluan kalau begitu..” potong Ji Ae. Sebenarnya Luhan sengaja mengatakan hal itu di depan Ji Ae agar dia bisa bicara berdua dengan sehun dan ia tak ingin Ji ae mengetahuinya. Belum.


“ada apa hyung? Sepertinya sesuatu yang serius terjadi..” suara sehun membuyarkan tatapan luhan yang tengah memperhatikan punggung Ji Ae yang semakin menjauh “bisakah kita bicara diluar? Aku fikir disini akan tidak nyaman?” luhan memancing sehun “bolos? Pagi pagi? Apa kau yakin?” sehun tampak ragu, dan dengan cepat dipatahkan oleh luhan “gwenchanayo.. kali in saja sehunnie.. kajja” luhan langsung membalikkan tubuhnya dan berjalan terlebih dahulu.

-Sungai Han-
setelah menemukan tempat yang lumayan nyaman dan terlindungi dari pejalan kaki disana, luhan memulai pembicaraan. Basa basi seperti biasa hingga ia membenarkan posisi duduknya, ia akan menyatakannya kali ini dengan jelas, agar tidak ada penyesalan, agar semuanya berjalan dengan benar. “aku menyukai mu” akhirnya kata kata itu meluncur dari mulut manis laki laki tersebut, Xi Luhan. Kenyataan yang selama ini ia percayai, semangat yang selama ini redup dan ia temukan saat melihat Oh sehun. Senyumnya, suaranya, tingkahnya dan gerakan dancenya, semua hal membuatnya jatuh cinta saat melihat Oh Sehun. Ya. Juga Kenyataan yang telah ia katakan pada Han Ji Ae, gadis itu mengetahuinya. Dengan wajah yang tidak terbaca Oh sehun mendengarkan setiap kata dari Xi Luhan, hanya ekspresi misterius yang tampak terbingkai di wajah putih Oh Sehun. Luhan hanya menjelaskan setiap petak dalam hatinya, ia benar benar akan meledak sekarang. Semua yang ia rasakan dan sembunyikan 2 tahun ini pada akhirnya akan ia ceritakan.. Hingga detik detik kesimpulan dari cerita yang luhan sampaikan mulai terbaca, nampak jelas wajah sehun berubah merah. Sepertinya ia tidak suka dengan akhir bahwa ‘ternyata orang yang luhan sukai adalah Ji Ae.. Han Ji Ae’ sehun membatu, benar benar beku. Luhan hanya melirik sebentar dan menyelesaikan kalimatnya sambil menunduk menatap kedua ujung sepatunya dan diam. Perasaannya lega, benar benar lega. Dia tahu sehun akan sulit mencerna keadaan ini, cerita ini dan kelanjutan hal ini, makanya hal ini juga membuat luhan ikut ikutan diam  sampai akhirnya sehun membuka suara dan ternyata dia bisa menerima semuanya, walaupun sebenarnya luhan tahu persis bagaimana perasaan sehun kali ini tetapi ia senang sehun tetap tersenyum dan merangkulnya seperti biasa.


“lalu bagaimana kau akan memberi tahukan hal ini kepada Ji Ae?” luhan mengalihkan pembicaraan “Hal ini? Apakah tentang itu? Maksudku hal yang kemaren sore kau tanyakan padaku?” sehun menjawab “ya.. hal itu.. kau sudah menetapkan pilihanmu kan? Atau jangan jangan kau belum memutuskan apa apa?” luhan melirik sehun “hmm.. ya aku akan mengatakannya dalam waktu dekat.. tapi aku belum memutuskan apa apa” sehun menatap lurus “itu mimpi mu sehun.. mimpinya.. mimpi kita..” luhan berkata pelan “pertimbangkan lah lagi” tambah luhan. “ya hyung..  aku tahu” sehun tersenyum simpul. “ingat kita hanya punya waktu 1 minggu lagi” ujar luhan “ah benar benar menyenangkan bolos seharian seperti ini, apa lagi dengan pria cantik sepertimu hyung” goda sehun, tidak memperdulikan ucapan luhan sebelumnya. Mendengar hal itu luhan langsung tersipu, pipinya memerah “ya oh sehun! Jangan permainkan aku..” luhan sedikit berteriak ditelinga sehun dan mereka pun kembali bercanda sampai luhan memutuskan untuk berangkat terlebih dahulu karena ada part time di sebua bar.

-Bar-
Luhan mengenakkan pakaian bartender malam ini, dengan kemeja putih dan celana hitam serta dasi kupu kupunya ia terlihat manis walaupun dalam balutan maskulin seperti itu. Ia telah bekerja lama di bar tersebut, walaupun ia adalah siswa tetapi ia di erbolehkan bekerja disana karena pemilik bar tersebut adalah teman ayahnya yang mengetahui cerita kehidupan luhan.
tiba tiba seorang perempuan yang tidak asing baginya duduk di salah satu kursi di bar itu, walaupun suasana agak gelap dan remang,luhan dapat melihat perempuan itu sdang memperhatikannya sedari tadi, merasa risih luhan pun mendatangi perempuan itu.

“ada yang bisa di bantu?” tawar luhan “ah tidak.. aku fikir aku membutuhkanmu “ goda perempuan tersebut. “aku rasa aku mengenalmu..” tambah luhan, mengabaikan pernyataan perempuan tersebut.”kau Shin Min Hee?” luhan bertanya “ aku tidak mengira kau akan mengenaliku dengan cepat.. padahal penampilan ku sudah seperti ini” balas perempuan yang bernama Shin Min Hee itu.”ah ternyata benar, aku hanya menebak.. kenapa kau ada disini lagi? Ini bukan bar untuk anak sekolah” ketus luhan “ya oppa.. kau selalu saja mengatakan hal itu saat aku disini.. apakah tidak boleh aku datang dan menghibur diriku sendiri?” Min Hee menatap luhan “disini hanya bukan tempat orang sepertimu” singkat luhan “aku akan mengantarmu pulang, shift ku juga sudah selesai” lalu luhan berbalik dan meninggalkan Min Hee, selang beberapa menit Luhan kembali dengan pakaian sekolahnya dan menarik Min Hee keluar dari Bar tersebut.
 

“kenapa kau selalu mengikutiku belakangan ini?” pertanyaan luhan memecah keheningan di antara mereka berdua malam itu sambil berjalan berdampingan “karena aku menyukaimu..” singkat Min Hee. Luhan terdiam, walaupun tidak terlalu kaget karena ia telah menduga sebelumnya tetapi ia tidak menanka akan menerima pernyataan secepat ini “jangan bercanda” luhan tertawa kecil “Kau temannya Ji Ae. Sahabatnya.. dan aku..” “aku tahu kau menyukai sehun” potong Min Hee segera “dan aku tidak peduli”  Min Hee berhenti dan menatap luhan sekarang “oppa.. aku menyukaimu sejak 2 tahun yang lalu.. saat pertama kali kau datang kesekolahku untuk mencari Oh Sehun” jelas Min Hee “walaupun aku tahu hatimu.. aku tahu semuanya.. tapi tidak bisa kah kau mencoba untuk menerimanya? Kau dan oh sehun.... itu tidak akan berhasil, semua isi sekolah juga menyadari kalau Oh Sehun menyukai Han Ji Ae” Min Hee menyelesaikan kalimatnya.


Luhan kaget, dari mana Min Hee bisa mengetahuinya? Padahal ia baru menyatakannya tadi siang dan ia sudah memastikan tidak ada yang mengetahuinya. Tapi tunggu dulu, sepertinya Min Hee juga salah paham dengan kata suka terhadap sehun. Luhan bingung, ia hanya menghela nafas panjang untuk menenangkan fikirannya yang seketika semeraut “Min Hee-ssi, aku rasa kau salah paham.. dan dari mana kau bisa berfikiran seperti itu? Dan maaf.. aku tidak bisa menerimanya walau bagaimanapun. Karena aku mempunyai orang yang aku sukai..” luhan membalas tatapan Min Hee. Tampak buliran air mulai jatuh ke pipi gadis itu walaupun dengan cepat langsung di hapus olehnya. “aku tidak apa apa.. terima kasih oppa, terima kasih atas kesempatan yang kau berikan agar aku bisa menyatakannya” Min Hee tersenyum pahit sambil menunduk”tetapi tidak bisakah kau bercerita tentang perasaan mu kepadanya? Orang yang beruntung itu? Setidaknya untuk menghiburku..” Min Hee benar benar sakit sekarang.


Luhan mengawali ceritanya sambil duduk dibangku taman, walaupun ia kasihan harus menyakiti Min Hee dengan menceritakan hal ini kepadanya tetapi ia merasa harus meluruskan sesuatu yang sepertinya salah di mata Min Hee. Sama seperti apa yang ia katakan kepada sehun tetapi dengan objek yang berbeda Luhan mulai bercerita, hingga akhirnya nama Han Ji Ae disebutkan. Wajah Min Hee seketika pucat, berbagai fikiran muncul seketika di otaknya. “apa oppa yakin?” hanya kata itu yang keluar dari bibir Min Hee “ya..” luhan tampak senang dan bahagia saat menceritakan Ji Ae. Mulai dari awal saat mereka bertemu hingga saat Luhan mulai memiliki perasaan tersendiri terhadap Ji Ae. Virus bahagia yang ditularkan Ji Ae ternyata menyentuh hati Luhan yang beku dan sepi.
“apa oppa mau aku ceritakan tentang sesuatu yang menarik?” ujar Min Hee setelah beberapa menit luhan menyelesaikan ceritanya “tentang apa?” balas luhan “ Tentang Keajaiban Han Ji Ae” senyum tipis tergambar di bibir gadis tersebut.

To Be Continous......

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK