Hari ini matahari mengarahkan sinarnya lebih terang menghantam kulit kulit orang dibawahnya dan menambah hawa panas siang itu. walaupun bulan mulai memasuki musim gugur tetapi bekas panas peninggalan musim panas masih berasa hingga siang ini, buktinya para siswa mulai merasa gerah dan mengantuk dalam kelas yang hanya difasilitasi beberapa kipas angin di langit langit kelas.
"Ji Ae, dimana Oh Sehun?" suara Miss Choi agak mengagetkannya saat ia sedang asyik asyiknya mencoret coret halaman belakang buku tulisnya "eh? aku tidak tahu miss" ucap Ji Ae gelagapan. "hm, baiklah. tolong nanti kau sampaikan kepadanya untuk menemuiku setelah sekolah usai" balas Miss Choi dan kembali melanjutkan pelajaran. 'pasti dia di ruangan seni.. Oh Sehun' Ji Ae hanya melempar arah pandang kembali menuju buku tulisnya dan melanjutkan kegiatan nya yang tengah terhenti tadi.
Suara dentuman musik terdengar samar dari arah ruang seni, tampak seorang laki laki tengah berdiri mematung dengan bersimbah keringat menatapi tubuhnya didepan cermin, Ya. Oh Sehun. Ia berjalan gontai ke arah Speaker dan mematikannya. sekarang ruangan itu kembali hening, hanya terdengar suara langkah seseorang yang datang mendekat.
"Ada apa?" sehun menyahut tanpa menoleh, seperti sudah tahu siapa yang akan datang "apa ada pesan dari Miss Choi untukku?" tambahnya sambil meneguk air mineral dari dalam ranselnya. "seperti biasa" ucap gadis yang ternyata Ji ae itu, berdiri menghadap ke punggung sehun. "kau diminta untuk keruangannya sekarang. entah hukuman apa lagi yang akan ia berikan kepadamu" Ji Ae menambahkan "ya aku tahu, tunggu aku. bisakah kau menjaga ransel berghargaku? ini sepertinya akan lama" sehun membalikkan tubuhnya dan memasang wajah termanisnya didepan Ji Ae. Ji Ae hanya bisa meringis ngeri melihat ekspresi sehun dan menarik ranselnya "aku akan menunggumu dikelas, ingat. selesaikan pekerjaanmu dengan cepat" Ji Ae berlari pesat meninggalkan ruang seni.
".....Ya hanya itu yang bisa kami bantu sejauh ini" tukas Miss choi kepada sehun yang tampak duduk menghadap ke arah jendela setelah menyelesaikan tugasnya membersihkan perpustakaan. sepintas terlihat guratan sedih di wajah sehun tapi seketika kembali menjadi wajah datar andalannya "terima kasih atas bantuanmu selama ini Miss, apakah Luhan Hyung Sudah tahu?" sambung Sehun "Iya, Luhan sudah diberi tahu terlebih dahulu. Panggilan telah diberikan, hanya tinggal menunggu konfirmasi dari kalian berdua, kapan.." "ya aku mengerti, aku permisi dulu" sehun memotong pembicaraan dan meninggalkan ruangan Miss Choi.
Sehun berjalan pelan di koridor menuju kelas, ia berfikir tetang ucapan Miss Choi tadi kepadanya 'ini saatnya..saat yang aku nantikan..tapi bagaimana dengan..ah! kenapa aku jadi ragu? ayolah Oh Sehun kau laki laki, kau harus memiliki keputusan.. Demi janjimu, demi dia..' fikiran fikiran yang mulai mengganggunya muncul satu persatu sampai akhirnya ia sampai didepan kelas tempat Ji Ae menunggu. "hm" sehun hanya mengeluarkan nafas pendek untuk menjernhkan lagi fikirannya. "Hey Bodoh.. Ayo" Baru sehun ingin menyentuk dahi Ji Ae tetapi dengan sigap malah ditahan terlebih dahulu oleh Ji Ae "Mwo? Bodoh? Aku sudah menunggumu selama satu jam Oh SeHun! dan kau memanggil ku bodoh?" langsung saja sehun menarik ransel miliknya dari tangan Ji Ae tanpa menunggu lebih lama, apalagi menanggapi perkataannya. ah tidak akan pernah selesai "jangan banyak bicara.. atau kutinggal" sehun berjalan melewati pintu kelas danselang beberapa detik dugaan sehun pun tepat "YA OH SEHUN! KAU......." teriakan Ji Ae pun terdengar. sehun berhenti beberapa detik dan sedikit senyum terlukis dibibir mungilnya.
******
Dengan cepat sehun membuka lemari esnya untuk mendapatkan segelas air dingin untuk melepaskan dahaganya, mengayuh sepeda dengan beban dua orang tidak gampang walaupun ia sudah rutin melakukannya tetapi tetap saja rasa haus selalu ada. dengan langkah gontai ia menuju kamarnya meletakkan ransel disudut ruangan dan mulai menyetel lagu playlistnya. setelah mulai terdengar alunan musik ia pun menghempaskan tubuhnya kekasur. mengecek telfon genggamnya dan melihat kalender untuk memastikan sesuatu. "ah sudah lewat.." sehun kembali membuang telfon genggamnya kesamping tempat tidurnya, menenggelamkan wajahnya kebantal tiba tiba terdengar suara yang tidak asing ditelinga sehun. Han Ji Ae. "hey bodoh.. apakah kau tidur? ayolah jangan berpura pura.." Ji Ae berdiri di depan jendela kamarnya.
kamar sehun dan Ji Ae memang berhadapan, dari kecil mereka selalu berkomunikasi dengan telepon benang saking dekatnya tapi karena umur yang semakin bertambah jadilah mereka berkomunikasi seperti biasanya.
"ada apa?" sehun beringsut turun dari empat tidurnya menuju kejendela "tadi siang eomma mu sempat pulang dan mengambil beberapa keperluan lalu pergi lagi.." "ya aku tahu, lalu?" sehun balik bertanya "ibuku mengajakmu untuk makan malam dirumahku malam ini, itu saja" Ji Ae melanjutkan "ya baiklah, ada lagi?" sehun menjawab sambil mengusap matanya "aku ngantuk" tambahnya. "aku rasa tidak ada, ya kau! tidur jam berapa semalam? apa kau begadang lagi menonton video video dance itu? ck kasihani tubuhmu yang lelah walaupun otak mu tidak, Sehun bodoh" Ji Ae menaikkan nada suaranya "ya ya aku tahu, maafkan aku.. biarkan aku tidur untuk beberapa menit. arra? jangan mengganggu." tiba tiba suara nada dering berasal dari telefon genggam milik sehun menghentikan percakapan mereka. Xi Luhan terpampang jelas memanggil di layar ponsel milik sehun. "ne hyung.. ada apa?" suara berat khas Oh sehun menyapa telinga luhan, melihat sehun yang tengah asik dengan ponselnya Ji Ae memilih untuk turun kedapur meninggalkan oh sehun.
"apakah Miss choi sudah memberitahumu?atau belum?" suara lembut luhan menggelitik kuping sehun "hm sudah hyung" balas sehun "tapi sepertinya kau tidak senang mendengar kabar tersebut" sehun mendengus "anni hyung, aku senang sekali.. hanya saja aku menjadi ragu akhir akhir ini.." sehun terdiam "wae sehunnie? mau berbagi dengan ku?" luhan menawarkan " hyung, kau tahu kan mimpi terbesarku.. kau juga tahu kan masalah terbesarku.." sehun menghela nafas panjang "sekarang aku benar benar terjebak didalam nya"
"lalu apa yang akan kau lakukan? apa kau kan melepaskan semuanya?" luhan balik bertanya "aku tidak tahu hyung, aku belum bisa memastikannya.. antara janji dan perasaanku" ujar sehun. luhan terdiam mendengar pengakuan sehun sepertinya ia menyadari sesuatu. ada yang salah disini. "hmm baiklah, aku mengerti. ayo kita bahas lagi nanti, pikirkan dengan matang. sekarang kau sedang apa sehunnie?" luhan mengalihkan pembicaraan "gomawo hyung" senyum tipis terlukis sekilas dibibir sehun "aku sedang merenggangkan otot-ototku" sehun bercanda "apa kau bolos lagi tadi? aku melihatmu di ruang seni tadi siang.....bersama Ji Ae" suara luhan mengecil "oh iya hehe maafkan aku hyung padahal aku sudah berjanji untuk tidak bolos lagi" sehun tertawa renyah "berarti kau berhutang bubble tea padaku.. akan ku tagih besok" luhan menimpali kemudian obrolan pun mengalir hingga sehum tertidur dengan sendirinya.
******
Sehun bergegas menuju rumah Ji Ae untuk makan malam, seperti biasanya ia datang satu jam lebih awal, memberi salam dan menuju ke taman belakang favorite mereka berbincang seperti biasanya satu sama lain. sehun sangat suka memperhatikan Ji Ae jika di saat saat seperti ini, tingkahnya, perkataannya, senyumnya semua tentang Ji Ae. walaupun Ji Ae selalu di balas dengan sikap dingin sehun yang kadang berlebihan tapi Ji Ae tidak pernah pergi, tidak pernah meninggalkan sehun sendirian bahkan sejak 12 tahun yang lalu. 'tidak akan ada yang berubah, aku disini untukmu' itulah kata kata Ji Ae yang selalu jadi semangat kecil dibalik kehidupan sehun yang dingin dan sepi.
******
Seperti biasa sehun selalu menjemput Ji Ae dan berangkat bersama dengan sepeda kesukaan Ji Ae. sebenarnya sehun memiliki kendaraan seperti mobil tetapi Ji Ae lebih memilih untuk naik sepeda karena ia tidak suka berada di ruang sempit.
Saat sedang memarkirkan sepedanya luhan datang menghampiri sehun, "anyeong Sehunnie..Ji Ae" sapa luhan " ah ne, anyeong oppa.." Ji Ae yang sedikit kaget dengan kedatangan luhan "hyung.. ada apa? apa kau akan menagih bubble tea pagi ini?" sehun sedikit terkekeh "mungkin? haha anni.. aku mau membicarakan sesuatu kepadamu" jawab luhan "ah aku ke kelas duluan kalau begitu.." Ji Ae sadar kalau lebih baik untuk tidak mendengar percakapan itu.
"Ada apa hyung? sepertinya sesuatu yang serius terjadi?" sehun membenarkan letak ranselnya "bisakah kita bicara diluar? aku fikir disini akan tidak nyaman?" luhan menatap sehun "bolos? pagi pagi? apa kau yakin?" sehun balik bertanya "gwencanayo..kali ini saja sehunnie.. kajja" luhan berjalan lebih dulu dari sehun dan sehun mengikutinya dari belakang.
-Sungai Han-
"sudah lama aku tidak ke sini.. ternyata sungai han dipagi hari juga indah" luhan tersenyum lebar sambil duduk disalah satu bangku taman ditepi sungai han. sehun hanya tersenyum kecut dan ikut duduk disamping luhan "aku..terakhir kali kesini beberapa tahun yang lalu.. bersama orang tua ku dan Ji Ae"
luhan hanya tersenyum "apa kau tahu? aku menyukaimu Oh Sehun" "aku tahu kau akan kaget, tapi mau kah kau mendengar ceritaku terlebih dahulu?" wajah luhan tampak serius menatap lurus kedepan.
sehun yang masih kaget hanya bisa diam mendengar penjelasan luhan.
"2 tahun yang lalu saat pertama kali aku bertemu dengan mu dan Ji ae.."
Flashback
"sehun bodoh!! sehun bodoh!!" suara Ji Ae terdengar ke penjuru tempat di tengah pertokoan tersebut, dua anak yang berseragam SMP yang saling bertengkar "sssstt... apa kau tidak lihat kita sedang di tengah tengah keramaian bodoh" sehun berusaha menutup mulut Ji Ae yang dari tadi berteriak teriak memanggil nama sehun "kau bodoh! meninggalkanku ditempat sempit, lihat sekarang aku berdarah.. apa kau senang?" suara Ji Ae meninggi "maafkan aku.. tapi tolong, bisakah kau diam?" sehun panik "lakukan sesuatu untukku" Ji Ae mulai usil "apa?" "lakukan dance di tengah tengah mereka "Ji Ae munjuk ke arah salah satu tempat ditengah pertokoan tersebut "tapi kau benar benar harus diam. janji?" sehun menatap wajah Ji Ae "janji" senyum Ji Ae mengembang.
sehun berdiri ditengah tengah pertokoan tersebut kemudian mulai menari. gerakan dancenya cekatan. Ji Ae jatuh cinta dengan gaya sehun saat menari. benar benar seperti bintang, sama seperti 12 tahun lalu saat pertama kali Ji Ae melihat gerakan sehun saat menari "he is a big star" tiba tiba suara seseorang mengagetkan Ji Ae dan membuatnya segera menoleh kebelakang. "teman mu?" laki laki itu bertanya "ya.." Ji Ae menjawab agak ketakutan. tiba tiba sehun sudah kembali ke sisi Ji Ae dan menatap laki laki tadi "apa maumu?" tanya sehun ketus "ah tidak tidak.. aku bukan orang jahat, akujuga siswa seperti kalian tapi sudah di SMA, perkenalkan namaku Xi LuHan" laki laki yang dianggap 'cantik' ini mengulurkan tangannya "aku Oh sehun dan dia Han ji ae, sudah?" sehun menantang.luhan hanya tersenyum manis menatap kedua anak tersebut "kau bisa datang kesekolah ku jika kau mau, di dekat sini. dan kita akan bertemu lagi nanti. teruslah berlatih oh sehun. aku memperhatikanmu" ucap luhan dan pergi meninggalkan mereka berdua mematung tak mengerti maksud dari omongan luhan barusan.
Flashback End-
"benar benar hari yang tidak pernah aku lupakan" luhan menatap langit "sejak saat itu aku benar benar selalu memperhatikanmu, melihat setiap gerakan mu dan perkembanganmu hingga sampai aku bisa menjadi orang terdekatmu seperti sekarang" luhan tesenyum menatap sehun. "aku menyadari perasaanku lebih dari seorang teman, aku menyukaimu. sangat menyukaimu dari caramu berbicara, berjalan, bertindak bahkan tertawa. aku selalu memperhatikannya. dulu 2 tahun yang lalu. tetapi saat aku sadar kau berubah jika bersama gadis itu.. Han Ji Ae.." "kau terlihat lebih tegar, kuat seperti dinding yag sulit ditembus. awalnya aku mengira bahwa kau menjaga jarak dengannya. tetapi ternyata aku salah. kau hanya ingin melindunginya. dan sekarang aku sadar yang aku sukai bukan kau tetapi bagian dirimu yang lain dan kau tahu apa? bagian dirimu yang lain itu menuntunku untuk selalu memperhatikan gadis yang membuat mu seperti itu. hingga akhirnya aku benar benar tersadar dan yakin bahwa aku menyukai Han Ji Ae" luhan menyelesaikan ceritanya sambil menunduk memperhatikan kedua ujung sepatunya. " aku tahu kau akan kaget dengan semua cerita ku, tapi ini nyata oh sehun. maafkan aku, aku tau bagaimana hatimu. tapi aku tidak akan menyerah sama sepertimu. aku punya caraku sendiri untuk melakukannya" luhan mengangkat wajahnya menatap sehun yang membatu disampingnya. sangat jelas wajah sehun mengeras mendengar cerita luhan.
hanya keheningan yang bisa mereka lewati bersama detik detik waktu yang sedari tadi silih berganti. dan sehun belum mengeluarkan satu katapun menanggapi cerita luhan "hyung.. terima kasih sudah menjelaskan semuanya.. sekarang aku mengerti" sehun akhirnya mengeluarkan suaranya "sekarang aku menegerti apa yang harus aku lakukan.." sehun mulai menggerakkan matanya menatap luhan.
"aku juga menyukaimu hyung....sebagai orang yang paling aku butuhkan, keluarga" sehun merangkul luhan dan mereka saling tersenyum satu sama lain.
matahari sepertinya akan pulang keperaduan, hawa dingin mulai menyapu kota seoul. sehun yang tengah santai mengayuh sepedanya menuju rumah terhenti karena melihat seorang gadis yang sangat dikenalnya berjalan perlahan dipinggir jalan dengan langkah sempoyongan. "Ji Ae?" sehun menyipitkan matanya memastikan bahwa gadis yang ia lihat memang benar benar Han Ji Ae. setelah yakin ia segara mendekati gadis tersebut "Ji Ae, dari mana saja kau? kenapa baru pulang?" sehun menghentikan sepedanya tepat di depan Ji Ae
"aku...tidak.. tinggalkan aku sendiri.." Ji Ae berjalan menjauh meninggalkan sehun. sehun yang bingung dengan keadaan Ji Ae langsung turun dari sepedanya dan mengejar Ji Ae "wae? ada apa denganmu? Ji Ae ya jawab aku" sehun yang panik melihat Ji Ae yang tidak seperi biasanya, pucat dan dengan mata yang masih berair. 'apakah dia menangis?' fikir sehun "anni.. aku cuma ingin waktu sendiri.. sehunna tinggalkan aku.. jebal" airmata mulai menetes lagi dari mata Ji Ae "jangan.. jangan lihat aku.." Ji Ae membalikkan tubuhnya "kenapa kau menangis? katakan padaku.. siapa yang membuatmu menangis?! Ji Ae ya!" sehun memeluk Ji Ae dari belakang, berteriak panik meliaht Ji Ae yang tidak seperti biasanya.
"berhenti! aku bilang berhenti oh sehun!" sekarang tangis pecah dari mulut Ji Ae "kau.. kau yang membuatku seperti ini.. kau yang membuatku menangis.. aku menyukaimu!! tapi aku harus merelakanmu bersama orang lain, apa itu tidak menyakitiku? sungguh aku benar benar tidak bisa melepaskanmu. tapi aku hanya akan menyakiti orang orang disekitarku. apa kau puas? sekarang tinggalkan aku" Ji Ae melepaskan pelukannya dan berjalan menjauhi sehun. "apa maksudmu Ji Ae? Han Ji Ae? jawab aku" sehun berteriak tapi tidak digubris oleh Ji Ae. dia hanya terus berjalan..berjalan..dan akhirnya berlari semakin menjauhi Sehun dan tiba tiba hujan pun turun dengan deras...
To Be Continue.................