“Ye! Satu bulan lagi musim semi!”seru Luhan heboh sampai-sampai dia tanpa sadar melempar blazer yang tadi dia putar-putar di udara.
“Ya! Xi Luhan!”
“Ups! Sorry!”seru Luhan keras sembari mengangkat tinggi-tinggi kedua jarinya yang dibentuk ‘v’ agar entah siapa yang terkena blazernya itu bisa melihatnya. Padahal jelas-jelas korban kena blazernya itu tidak bisa melihat tanda ‘v’ Luhan akibat terhalangi blazer Luhan yang menutupi wajahnya. Dasar Luhan luhan-_-
“Oh, aigo! Chanyoung-ah, gwaechanayo?”Orang yang dipanggil Chanyoung mengangguk setelah kepalanya terlepas dari jeratan blazer yang dia yakini milik Luhan itu.
“Kyungsoo, kau tidak perlu seperti ini. Sudah sekitar 4 atau 5 bulan berlalu, pasti jahitannya sudah cukup kering jadi-”
“Tapi Chanyoung-ah, aku.....”Kyungsoo mulai menggigiti ujung kuku-kukunya membuat Chanyoung hanya bisa terkikik. Kyungsoo mulai lagi, batinnya.
Kyungsoo memang jarang bicara kecuali saat menceramahi teman-temannya atau sikap keibuan pasti muncul. Chanyoung sendiri bingung, sebenarnya antara dia dan Kyungsoo siapa yang yeoja?
“Chanyoung benar, Kyungsoo-ah. Lihat ini.” Sehun baru mau menyentuh bahu Chanyoung dengan jari tapi Chanyoung langsung melompat ke belakang punggung Kyungsoo yang berada di sebelahbnya.
“O-oh, refleksimu berlebihan sekali. Kau mulai tertular Luhan rupanya.”ujar Sehun sedikit terkejut.
“Tuh! Lihat sendiri! Katamu kalau tidak sakit harusnya tidak mencegah. Dia memang tidak mencegah tapi berkelit!”seru Kyungsoo kembali mengigit ujung kuku-kukunya.
“A-aku hanya refleks saja, Kyungsoo-ah. Kau tau sendirikan kalau Sehun menunjuk orang dengan kuku jarinya yang tajam itu. Pasti sakit!”seru Chanyoung panik karna sekalinya sikap keibuan Kyungsoo muncul, dia pasti sensitif dan mudah ngambek dan Kyungsoo ngambek itu masalah.
Sehun baru membuka mulutnya untuk mengajukan protes langsung ditatap sengit oleh Chanyoung.
Jangan protes dulu! Pikirkan agar Kyungsoo tidak ngambek!
“Kalau kau tidak percaya. Pegang saja lukaku. Jangan memakai kuku seperti Sehun ya!”Kyungsoo menatap Chanyoung dengan matanya yang mulai berkaca-kaca. Chanyoung semakin panik. Saking paniknya, dia menyalurkannya ke rambut dengan menjambaknya dan berharap rasa paniknya berkurang setelah ini.
“Benar? Tidak apa-apa?”tanya Kyungsoo pelan dan Chanyoung mengangguk dengan semangatnya.
Apapun kulakukan asal kau tidak ngambek Kyungsoo-ah z_z
Tek...
“Tidak sakit kan?”Chanyoung melongo parah dan mengangguk pelan.
Benar tidak sakit! Huah! Aku sudah sembuh!
“Hey hey! Ada apa ini? Kyungsoo-ah? Kau kenapa? Hey! Apa yang kalian lakukan pada Kyungsooku?”cerocos Luhan sembari menggenggam tangan Kyungsoo. Saat itu juga Sehun melipat kedua lengannya di depan dada, persis seperti orang kesal.
“Luhan, kau berlebihan. Um, Kyunghan itu crack pairing tidak bagus. Tidak ada semenya. Dan kupikir Sehun cemburu.” Sahut Chanyoung.
Luhan mengalihkan pandangannya ke arah Sehun sementara itu Sehun hanya mendelik sebagai respon.
“Sehun-ya~~~~Jangan cemburu ne ne ne ne? Aku tetap milikmu kok....”
“Sialan-_- Luhan! Aku masih normal!”seru Sehun bergidik ngeri dengan tatapan jijik membuat Chen, Luhan, dan Kyungsoo tertawa.
“Huah, Kyungsoo-ah~~~”rengek Chanyoung langsung memeluk Kyungsoo tanpa sebab. Kyungsoo sendiri yang benar-benar anti-wanita –selain Ibunya pasti hanya bisa menunjukkan wajah kepiting rebusnya.
“A-Ada apa Chanyoung-ah?”Chanyoung menggeleng keras tapi masih tetap memeluk Kyungsoo.
“Ah......cuaca hari ini panas sekali ya.” Chen mundur beberapa langkah, menjauhi Sehun sambil mengibas-ibaskan tangannya di depan wajah.
“Iya...Padahal masih sebulan musim semi akan ada.”keluh Luhan mengusap dahinya layaknya orang menghapus keringat di kening.
“Ya! Park Chanyoung! Kau ini sedang PMS ya hingga memeluk Kyungsoo begitu?”tanya Sehun terdengar seperti errrr....orang membentak?
“Bukan begitu! Aku hanya terharu dengan perhatian Kyungsoo. Dia begitu perhatian tidak seperti temanku yang lain huhuhuhuhu.”ujar Chanyoung melepas pelukkannya lalu berakting layaknya orang menangis dengan mensengaukan suaranya.
“Chanyoung-ah, kau menangis? Uljimayo....”
“Sudahlah, aku panas dengan akting kalian. Racun King Dramanya Luhan benar-benar parah. Aku pergi saja.”ujar Sehun mengibas-ibaskan tangannya lalu beranjak pergi.
“Ya! OH SEHUN! AKU KESINI KARNA DAPAT PESAN DARI GURU KESISWAAN.”
“Byun songsaengnim bilang apa?”Sehun yang bertanya lantas menoleh untuk menatap Chen yang tengah mengatur nafas akibat berteriak denagn 4 oktafnya itu.
“Kita disuruh menghadap Byun songsaengnim. Aku tebak Baekhyun mengadu pada pamannya itu soal luka Chanyoung.” Rahang Sehun mengeras. Luhan yang melihat hal itu menyikut pinggang Chen yang sama sekali tidak peka.
“E-eh, aku salah bicara.....”
“Anak itu benar-benar...”desis Sehun merapatkan blazernya.
“Ayo kita ke ruang kesiswaan. Bukankah habis ini kita akan kedapatan pelajaran membosankan? Itu pas sekali.”ujar Sehun sesantai mungkin tapi teman-temannya masih bergeming dengan tatapan menerawang kecuali Chanyoung pastinya. Chanyoung hanya bisa menatap lurus dengan tatapan kosong.
Tidak seperti biasanya
“HEY!”seru Sehun keras membuat keempat temannya terlonjak kaget –bahkan Luhan jatuh terduduk, Kyungsoo membulatkan matanya yang memang sudah besar, dan Chanyoung menunjukkan ekspresi lemas sambil mengusap dadanya.
“Ah sudahlah. Lagipula hanya ke ruangan itu! Apa karena ada gurunya? Tenang saja. Chanyoung yang biasa masuk sana saja tetap tenang. Benar bukan Kim Chanyoung?”
“E-eh iya.”jawab Chanyoung terbata-bata. Mendengarnya Sehun hanya menghela nafas berat. Ia memutar kepalanya ke depan lagi dan melanjutkan perjalanan kakinya.
“Kalian juga ikut jalan jangan bergeming saja. Aku yang jalan duluan.”ujar Sehun tanpa mengalihkan pandangannya ke belakang lagi. Sheun tersenyum tipis saat mendengar suara langkah kaki beriringan di belakang punggungnya.
“Sehun-ah....”panggil seseorang dari sisi kanan Sehun. Sehun sudah tau itu suara siapa hanya menoleh ke kanan tanpa memperlambat langkahnya yang terbilang cepat itu.
“Aku tau perasaanmu.”Sehun menghela nafas panjang, terutama saat melihat raut wajah serius Luhan yang jarang ditunjukkan itu.
“Kau tidak meng-”
“Aku mengerti. Sangat mengerti. Begini-begini aku lebih tua beberapa bulan darimum ngeuh?”
“......”
“Kim Chanyoung kita sudah dewasa. Sudah waktunya dia dekat dengan pria lain selain kita berempat hm? Jangan mencegahnya begitu.”
“Tapi, aku-”
“Aku mengerti. Tapi tetap biarkan dia bebas ya?”Luhan tersenyum sembari menepuk-nepuk punggung Sehun.
“Aku kembali dulu.” Sehun mengangguk dan Luhan berjalan mundur ke belakang.
“Kim Chanyoung kita sudah dewasa. Sudah waktunya dia dekat dengan pria lain selain kita....”
“Hng....Xi Luhan, kau memang benar.”
-TBC-