home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > Open Arms

Open Arms

Share:
Author : FrizkaSMDN
Published : 17 Mar 2014, Updated : 31 Aug 2014
Cast : Jung Hana (Hana Adara Wijaya), Kim Joon Myeon/SUHO (EXO), Xiau Luhan (EXO)
Tags :
Status : Complete
4 Subscribes |50398 Views |19 Loves
Open Arms
CHAPTER 3 : Trap

JUNG HANA POV

Penilaianku selama ini ternyata salah besar cara mereka menyelesaikan masalah benar – benar merubah pandanganku, Sudah kuputuskan mungkin menjadi Kpop Star bukan tempatku mereka terlalu naif.

Tok tok tok....

“siapa? (indonesian)”

sorry, i don’t understand, it’s me Exo manager (maaf aku tidak mengerti, ini aku manager exo)” manager itu, ada apalagi? Ahh benar ini sudah 2 hari.

wait a minute (tunggu sebentar)” aku membukakan pintu lalu mempersilahkannya masuk.

Hana – ssi, where is Frizka? I can’t talk to you without her (Hana dimana Frizka? Aku tidak bisa berbicara padamu tanpanya)” benar juga, tapi dia bisa pakai bahasa inggriskan? Tapi bagaimana denganku? Inggrisku kan buruk sekali ck.

i don’t know you can talk in english, but not that fluent (kau bisa bicara dengan bahasa inggris, tapi aku tidak lancar)”.

i see, i’ll call her” manager itu mengeluarkan smartphonenya yang super canggih menurutku.

“yeobseyo, Frizka.. eodiseyo? (halo, Frizka kau dimana?)”

“....”

“ahh nee, annio aku ingin berbicara pada Hana dan aku butuh translator, tapi sekarang kau sedang di kampus” wahh apa unni Friz kuliah?.

“....”

“baiklah, mungkin kau benar kita bertemu di cafe dekat station tv ‘s’, aku akan berada disana pada jam 4 sore”

“...”

“eohh aku tutup duluan, eoh”

Frizka will send you a message, so i gotta go (frizka akan mengirim pesan untukmu, jadi aku sekarang harus pergi)” dia membungkukan badannya akupun membalasnya, lalu ia pergi.

Tidak lama kemudian

Triiiing~

Suara ringtone Ponselku, ini pesan dari unni Friz

From : Unni Friz

Hana tadi disitu ada manager exo kan? Unni udah ngatur jadwal biar kamu bisa pergi sama unni hari ini kita bakal bahas yang kemaren bareng, unni jemput jam 4 ya

Kurasa pesan ini tak usah di balas, sekarang baru jam 12 siang aku bosan... setelah kemarin Danessa pulang ke Indonesia karena tidak lolos Second Audition aku tidak ada teman, dia pasti kecewa tapi kurasa hadiah dari unni friz bisa sedikit menghapus ke kecewaannya bagaimana tidak unni Friz memberikannya Foto polaroid Lay exo yang sudah di tanda tangan dengan eksklusif.

Aku memasangkan earphoneku dan mulai menenggelamkan diri pada bait perbait lagu If you leave me – musiq soulchild , pertama aku mendengar lagu ini saat D.O Exo menyanyikannya di Exo Showtime episode ke 2.

***

Ini sudah jam 4, aku sedang menunggu unni Friz menjemputku di lobby gedung SM, terasa aneh memang kami akan membicarakan sesuatu yang menjadi rahasia perusahaan di tempat umum seperti itu tapi.. yasudahlah.

Kulihat unni Friz berjalan mendekatiku.

“udah siap? (Indonesian)” tanyanya langsung.

“udah unni, berangkat sekarang? (Indonesian)”

“yuk”

Kami pergi dengan bis, ini pertama kalinya aku keluar Gedung SM. Aku duduk di kursi dekat jendela, Tidak banyak yang bisa aku katakan dengan pemandangan di sepanjang perjalanan, situasi jalanan terlihat tertib, bersih, banyak orang berjalan kaki di trotoar, kurasa korean drama cukup mewakili suasana yang kulihat saat ini.

“Hana, kamu liat ini deh” unni Friz menyerahkan Smartphonenya padaku dan memperlihatkan sebuah artikel yang telah di translate kan kedalam bahasa Indonesia.

“ini artikel yang bikin Luhan mmm”

“panggil aja dia Luhan oppa dia lebih tua dari kamu kan” unni Friz mengerti ternyata, memang sedikit canggung jika memanggil nama orang yang lebih tua dengan hanya sebutan nama.

“iya Luhan oppa, mendapat masalah?”

“iya, tadi aku baca sih katanya banyak schedule yang di batalin gara – gara rumor itu” apakah dampaknya bisa sebesar itu? Apa itu tidak terlalu kejam?.

“kenapa bisa? Apa sebegitu parah pengaruh sebuah rumor bagi idol?”.

“netizen di Indonesia dengan netizen disini sangat berbeda, mereka sangat mengedepankan citra seorang idol. Apalagi tentang rumor Luhan yang sangat sensitif ini”.

Terdengar mengerikan..

Kami melanjutkan perjalanan dalam diam, aku hanya berfikir jika aku tidak menerima rencana ini apa yang akan dialami Luhan oppa? Tapi jika aku menerimanya apa yang akan aku alami nanti? Masalah ini membuatku frustasi.

akhirnya kami turun di station di daerah Gangnam, jalanan sangat ramai banyak terlihat berbagai toko dengan merk terkenal, satu yang dapat aku katakan ketika turun dari bis adalah dingin, sangat dingin.

JUNG HANA POV END

XIAO LUHAN POV

Gadis itu terlambat 20 menit.

“Luhan, pastikan kau melakukan apa yang sudah aku perintahkan tadi” sudah 20 kali manager hyung mengatakan kalimat yang sama.

“kenapa kita harus memaksanya jika ia memang tidak menyutujuinya? Ini sangat terlihat menyedihkan hyung, padahal banyak gadis yang bisa melakukannya untukku” memang ini salahku karena tidak berhati – hati, tapi harus kah aku bertingkah semenyedihkan ini.

“kau tahu kita sudah kehilangan banyak job akibat rumor konyol ini, jika menolak kau tahu resikonya adalah kehilangan pekerjaanmu” kalimat tersebut membuat semua ini terlihat lebih menyedihkan. Lebih baik aku menutup mulutku.

“Jika kau bertanya untuk menggantikan gadis itu dengan orang lain, jangan berharap CEO akan menyetujuinya”.

“terserahlah, lagipula opiniku tidak terlalu pentingkan” kata terpedas yang aku keluarkan hari ini.

“bukan begitu tapi...”

“sudahlah hyung, biarkan aku hanya melakukan perintah jangan bicara lagi itu membuatku terlihat semakin menyedihkan” manager hyung menatapku dengan kesal.

Aku tak peduli.

“sunbae, ohh Luhan – ssi kau datang juga?”

2 orang gadis yang membuatku menunggu hampir 1 jam akhirnya tiba, mereka telah duduk dihadapanku sekarang.

“jadi bagaimana sunbae?” gadis pendamping itu memulai percakapan setelah memesan beberapa menu.

“sekarang keputusan ada pada Hana – ssi, apapun itu kami akan menerimanya” manager hyung sudah memulai rencana menyedihkannya.

Gadis pendamping itu menerjemahkan perkataan manager hyung kata – perkata, lalu Hana membisikkan sesuatu pada gadis pendamping.

“Hana mengatakan jika keputusannya sudah bulat bahwa... dia menolak rencana ini, dia akan memilih mengundurkan diri sebagai seorang trainee dan kembali ke Indonesia” ahh penolakanmu tidak akan ada artinya Hana, karena SM tidak sesederhana itu.

“baiklah Hana – ssi kami akan menerima keputusanmu, tapi frizka bisa kita bicara sebentar? Hanya berdua”

“nee sunbae”

Gadis pendamping dan manager hyung meninggalkan aku dan Hana, dan saat ini lah aku harus melaksanakan perintah manager hyung tapi haruskah?.

Aku menjatuhkan tas Hana yang kebetulan ada dihadapanku.

“ahh Dàoqiàn (maaf dalam bahasa mandarin)” ucapku lalu meraih tas Hana yang terjatuh bersamaan dengan itu Hana juga mencoba meraih tasnya.

Pandangan kami bertemu, kami bertatapan cukup lama dan aku baru menyadari mata gadis ini sangat terlihat cemerlang.

“mè... mè..mèiguānxì (tidak apa apa dalam bahasa mandarin)”tapi sedetik kemudian aku kembali ke posisi duduku dan membiarkan Hana mengambil tasnya.

Kurasa tugasku selesai adegan tadi mungkin cukup untuk menager hyung membuatku terlihat sangat sangat menyedihkan.

***

Esok harinya dorm ramai dengan sebuah artikel yang tidak perlu membacanya pun aku sudah tahu apa isi artikel itu.

“hyung kau... apa artikel ini benar?” tanya Sehun sambil mengacungkan smartphonenya ke depan muka ku, sangat dekat.

“yaa! Kau tidak sekalian tempelkan ponselmu itu dengan wajahku hah?!” maknae ini memang kadang – kadang perlu dibaptis lagi.

“maaf hyung.. tapi ini benar?” ia menurunkan tangannya dan juga nada bicaranya.

“kau tanyakan pada manager hyung, dia akan menjelaskannya padamu dengan sedang hati” jawabku agak sinis.

“kenapa kau tidak menjawabnya langsung saja hyung?” sebelum aku menjawab pertanyaan sehun, Jongdae berteriak dari pintu.

“Luhan hyuuung ada YEOJA yang mencarimu” Jongdae berteriak dengan menekan kata yeoja pada rangkaian kalimatnya, tunggu yeoja? Siapa? Sasaeng fans? Mana mungkin?!.

Aku langsung menghampiri Chen meninggalkan sehun “yaa! Hyung kau mau kemana? Jawab aku dulu hyung??!” berisik sekali maknae ini.

“hyung yeoja itu berbeda dengan yang di artikel? Kau playboy hyung? Sejak kapan?” Jongdae menyerangku dengan berbagai pertanyaan begitu aku melewatinya.

Tanpa menjawab serangkaian pertanyaan darinya, aku menghampiri pintu dan membukanya.

Ternyata Dia si gadis pendamping.

“Luhan – ssi saat melihat reaksimu yang tidak terkejut melihatku, aku tahu kau pasti sudah membacanya jelaskan padaku apa yang terjadi” nada gadis pendamping yang biasanya lembut saat ini terdengar naik.

“aku rasa aku tidak perlu menjelaskannya padamu gadis pendamping”.

“apa maksudmu? Apa kau sengaja melakukannya? Kau sangat munafik Luhan – ssi” asshhh gadis ini.

“aku tidak peduli”

“lalu bagaimana dengan Hana?! Kau jauh dari apa yang aku bayangkan!” aku pun memikirkan gadis itu, tapi apa yang bisa aku perbuat keadaan membuatku melakukan ini.

-To be Continued-

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK