home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > Open Arms

Open Arms

Share:
Author : FrizkaSMDN
Published : 17 Mar 2014, Updated : 31 Aug 2014
Cast : Jung Hana (Hana Adara Wijaya), Kim Joon Myeon/SUHO (EXO), Xiau Luhan (EXO)
Tags :
Status : Complete
4 Subscribes |50403 Views |19 Loves
Open Arms
CHAPTER 27 : Thanks For Having Me!

AUTHOR POV

Hana duduk disebuah kursi di sekitar taman, mukanya tertunduk sambil memejamkan mata yang sudah 2 hari kurang beristirahat.

Seseorang menempelkan minuman dingin ke lehernya membuatnya langsung mendongak kaget.

“ohh oppa” ucapnya sambil mengambil minuman dingin itu dari tangan Xiumin.

“kenapa kau membuatku harus keluar di tengah malam seperti ini?” Xiumin duduk disebelah Hana.

“aku butuh udara segar dan seorang teman untuk bersandar” jawab Hana lalu membuka kaleng minumannya.

“hanya itu?” Xiumin memandang gadis itu dan tersenyum.

“aku sangat mengantuk jadi akan lebih baik jika oppa berasa disini bersamaku” canda Hana tetap dengan nada yang lemas.

“gadis ini hanya memanfaatkanku ternyata” Xiumin tekekeh kecil.  

Hana menyandarkan kepalanya pada bahu Xiumin lalu memejamkan matanya.

“apa kau akan selalu menyandarkan kepalamu padaku seperti ini?” ungkap Xiumin setelah menengguk minumannya.

“apa orang itu masih menungguku oppa?” tanya Hana tanpa membuka matanya.

“dia tidak pernah berhenti menunggumu”.

“lalu kapan dia akan menyatakannya padaku?” Hana mengangkat kepalanya dari bahu Xiumin dan menengguk minumannya.

“disaat kau siap untuk mendengarnya” jawab Xiumin.

Pandangan mereka tertuju pada sungai Han tepat di depan mereka, tak banyak orang yang datang ketempat itu pada tengah malam seperti ini jadi Xiumin bisa leluasa keluar tanpa penyamaran apapun.

Hana menyandarkan kepalanya lagi.

“bagaimana dengan pekerjaanmu?” tanya Xiumin.

Tak ada jawaban dari Hana.

“kau tertidur?” Xiumin melirik gadis itu dan benar saja Hana telah tertidur pulas di bahunya.

“aku tidak pernah menyangka kau akan menanyakannya” gumam Xiumin pelan.

Hana yang mendengarnya tersenyum tanpa membuka matanya.

***

“one two three” seru Frizka pada model di depannya.

“bagus satu kali lagi one two three...” blitz berkilat bersamaan dengan shutter kamera yang di tekan oleh Frizka.

“aku rasa sudah sampai disini dulu pemotretan kita” ungkapnya.

“minggu depan kita lanjutkan di luar studio”.

“nee” jawab para Staff.

“terimakasih atas kerjasamanya Frizka – ssi” ucap Ahn Jaehyun sang model.

“ahh nee sunbaenim kau yang hebat dalam berpose” Frizka tersenyum menatapnya.

“ayo makan bersama lain kali” ajak Ahn Jaehyun.

“tentu saja”.

“kalau begitu aku pergi duluan”Ahn Jaehyun berpamitan lalu meninggalkan studio.

Frizka pun ikut meninggalkan studio menuju ruang ganti untuk mengambil tasnya.

Drrttttt drttttt

“yeobseyo..”

“...”

“tidak, aku tidak membawa mobilku”

“...”

“tentu saja, aku senang kau menjemputku”

“benarkah?” seseorang memeluknya dari belakang.

“yaaa~ aku kira kau masih di Dorm” Frizka mengelus tangan Chanyeol yang melingkar di pinggangnya.

“sudahlah ini tempat umum malu jika terlihat oleh orang lain” Frizka berusaha melepas tangan Chanyeol dari pinggangnya.

“kau malu berpelukkan denganku?” Chanyeol memutar badan Frizka.

“anii~ bukan begitu”.

“lalu?” Chanyeol mengangkat alisnya.

“bagaimana jika hubungan kita ketahuan” ucap Frizka pelan.

“staff kantormu kan sudah tahu, lagipula aku tidak keberatan jika hubungan kita diketahui oleh orang lain” Chanyeol tersenyum lebar.

“jangan bercanda” gertak Frizka lalu memasukan beberapa barang ketasnya.

Chanyeol memegang bahu Frizka dan memaksanya untuk menatap kearah matanya “aku tidak akan bercanda tentang ini”.

Frizka diam tidak berkutik.

muka Chanyeol mendekat ...

Frizka memejamkan matanya ...

Ia bisa merasakan nafas Chanyeol di wajahnya ...

“Fuhh” Chanyeol meniup wajah Frizka lalu tertawa kecil.

Frizka membuka matanya lalu mukanya berubah menjadi merah dan shock.

Namun dengan cepat Chanyeol menempelkan bibirnya pada bibir gadis didepannya, gadis itu membulatkan matanya tapi lama – kelamaan matanya pun terpejam.

Ckleekk ...

Seseorang membuka ruangan itu dan menyadari apa yang dilihatntya.

“jeoseonghamnida” ucapnya seperti menahan tawa lalu menutup pintu itu kembali.

Frizka berencana melepasnya namun pinggangnya ditarik dan di tahan oleh Chanyeol.

***

Luhan merentangkan tangannya di balkon dormnya menatap kearah depan.

“kau sudah bangun?” ucap seseorang datang dari belakangnya.

“yahh~” Luhan menyandarkan punggungnya pada pembatas balkon.

“semalam?”.

“hanya menemaninya sebentar” jawab seseorang itu tampak mengerti.

Luhan mengangguk “bukankah menunggu itu mengesalkan?”.

“bisa saja seperti itu jika kau tidak benar – benar ingin menunggunya” ungkap seseorang itu.

“aku kenal seseorang, menunggu adalah keahliannya” lanjut orang itu.

***

“Hey!” seru Frizka begitu memasuki ruangan Hana.

“ohh Unni kau datang..” Hana berdiri dari duduknya.

“apa aku mengganggumu?” tanya Frizka dia tahu jika Hana sangat sibuk akhir – akhir ini.

“tentu saja tidak unni ayo duduk” Hana menuntun Frizka duduk di sebuah sofa.

“aku hanya ingin berbagi ini, aku yakin kau merindukan makanan ini” Frizka menyodorkan sebuah kotak makan.

“apa ini unni? Aaaaaaaa Soto betawi? Aku rindu sekali makanan Indonesia huhuhu” Hana langsung melahap makanan itu tanpa ampun.

“makanlah pelan – pelan nikmati ahahaha” Canda Frizka.

Frizka berdiri lalu berkeliling melihat – lihat isi ruangan yang di tempat Hana itu.

“banyak sekali corak batik, aku jadi ingin pulang” ucap Frizka sambil menatap salah satu sisi dinding bercorak batik.

Tidak ada tanggapan dari Hana, ia terlalu sibuk dengan makanannya.

“ohh iya apa ia telah mengungkapkan sesuatu padamu?” tanya Frizka kembali duduk di sofa setelah melihat Hana selesai dengan makananya.

“belum..”.

“astaga dia begitu lama menunggu dan sekarang dia belum juga mengatakannya juga” gerutu Frizka.

“dia akan mengatakannya ketika aku siap” ungkap Hana.

“lalu kau belum siap?”.

Hana hanya menggelengkan kepalanya.

“apa yang kau tunggu, bukankah dengan kesetiaanya menunggumu begitu lama terbukti jika dia akan sangat baik untukmu? Akupun tidak pernah percaya jika dia menyimpan suatu perasaan padamu” Hana terlihat berpikir mendengar kalimat Frizka.

“Luhan oppa dia ingin aku kembali” ucap Hana dengan suara pelan.

“Luhan? Bukankah dia dengan Yin?” Hana mengangguk lemah.

“sekarang kau pikirkan dengan baik, mana yang akan kau cari lebih dahulu ketika mereka menghilang dari kehidupanmu secara bersamaan”.

“entahlah...” jawab Hana pasrah.

“kau harus memikirkannya.. aku akan pergi sekarang Chanyeol sudah ada di depan” Frizka beranjak dari duduknya begitupun Hana.

“kau mau kemana?” tanya Frizka cepat.

“aku tentu saja akan mengantar unni kedepan” jawab Hana polos.

“tidak perlu kau berpikirlah disini, jangan membuatnya lelah terus menunggumu” Frizka keluar ruangan itu dan meninggalkan Hana dnegan kebingunggannya.

Hana kembali duduk di meja kerjanya, kepalanya terus berputar memikirkan apa yang dikatakan oleh Frizka.

“ahh aku bodohh~ membuatmu menungguku begitu lama” gumamnya dalam hati.

Ia menyambar ponselnya berusaha menghubungi seseorang.

“oppa temui aku ditaman dekat sungai Han” ucapnya pada seseorang yang ia hubungi lalu langsung menutupnya tanpa mendengar jawaban dari orang itu.

Hana menyambar tas tangannya cepat dan berlari keluar dari ruangannya, beberapa staff yang melihatnya berlari merasa sedikit aneh.

“taksiiiiiii!” teriaknya memberhentikan sebuah taksi.

Ia menghabiskan waktu sekitar 10 menit untuk mencapai taman itu, ia lalu berlari menuju tempat yang ia janjikan.

Seseorang telah menunggu disana dengan wajah sedikit bingung.

“apa yang terjadi kenapa kau berlari seperti itu?” seseorang itu terdengar sedikit khawatir.

“oppaa hosshh Xiumin oppa hosh hosh aku ... aku sudah siap untuk mendengarnya” ucap Hana sambil mengatur nafasnya.

Xiumin tersenyum lalu menggenggam bahu Hana dan menatapnya.

“aku mencintaimu” ucap Xiumin lembut.

Hana tersenyum manis.

“maaf membuatmu menunggu begitu lama” Hana memeluk Xiumin erat.

FLASHBACK

Luhan mengangguk “bukankah menunggu itu mengesalkan?”.

“bisa saja seperti itu jika kau tidak benar – benar ingin menunggunya” ungkap seseorang itu.

“aku kenal seseorang, menunggu adalah keahliannya” lanjut orang itu.

“kau masih menunggunya?” Luhan sedikit kaget.

“bukanh=kah sudah terlihat” ucap orang itu santai.

“Xiumin maafkan aku, beberapa hari yang lalu aku memintanya kembali padaku akuu... aku sungguh tidak menyangka jika perasaanmu seserius itu” Luhan terlihat sangat merasa bersalah.

“it’s okay dia berhak memilih siapapun yang terbaik untuknya, aku hanya ingin menunggunya hingga dia benar – benar mencintaiku”.

“aku yakin jika dia juga mempunyai perasaan yang sama padamu, seperti yang kau ketahui dia selalu memanggilmu ketika dia butuh seorang teman bukan aku” ungkap Luhan.

FLASHBACK

Xiumin menggenggam tangan Hana yang sekarang duduk disampingnya menatap sungai Han.

“oppa kenapa oppa terus menungguku? Bagaimana jika aku tidak kembali ke korea?” tanya Hana.

Xiumin tersenyum “aku yang akan menyusulmu kesana jika kau tidak kembali” ia menatap Hana dalam.

“aku hanya ingin menunggumu, dan melihatmu mencintaiku tanpa paksaan dan tidak terburu – buru, dulu aku selalu ingin mengatakannya padamu tapi Luhan dan Suho sudah terlihat menyusahkanmu jadi aku meilih untuk menunggu dan melihatmu dari jauh” jelas Xiumin.

Hana menyandarkan kepalanya pada pundak Xiumin, Xiumin mengecup dahi Hana lembut.

“bersiaplah untuk melihatku setiap hari” ungkap Xiumin dengan senyuman.

“maksud oppa?” Hana menegakkan kepalanya dan menatap Xiumin.

“aku ingin kau bertemu orang tuaku...”

-The End-

ini diaaaaa last Chapter maaf kalo tidak mumaskan.

saya mau banyak - banyak komen di chapter akhir ini dan ini dia ff aku selanjutnya

judulnya Understand Love

sekali lagi terimakasih :D

Hwaitiiiinngggg!

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2025 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK