"Seohyun!" Seseorang berteriak dibelakang gadis berambut wave yang tergerai. Si pemilik nama memutar tubuhnya untuk melihat siapa yang memanggilnya.
"Taeyeon! Tiffany!" teriak Seohyun begitu melihat 2 sosok gadis ramping berlari kearahnya dan memeluknya erat.
"Welcome back to Korea, sweetheart!" sambut Taeyeon bersemangat.
"Thank you" jawab Seohyun sopan sambil tersenyum.
"Bagaimana kabarmu selama di Singapura? We missed you lots, baby!" tanya Tiffany dengan semangat sambil berjalan dengan 2 sahabatnya itu.
Seohyun tertawa kecil. "Semuanya baik, Tiff. Singapore is such a cool town. How about you two?"
"We're totally fine and good. Kami tidak percaya kamu akan bersekolah disini!" ujar Taeyeon.
"Me too. Aku tidak percaya kalau kita akan bertemu lagi. Well, ibuku bilang kalau sekolah ini adalah sekolah seni terbaik di Seoul. Jadi, aku memutuskan bersekolah disini" jelas Seohyun penuh senyum.
"Yeah, well, this school is the best school of arts in Seoul. But, you need to know, not all the students here are as good as you think" ujar Tiffany berbisik.
Seohyun menyipitkan matanya. "Really?" tanyanya tidak percaya.
"This is a school for a rich family. Yeah, kau tahu, beberapa dari mereka sangat sombong dan suka mem-bully siswa lain yang bersekolah karena beasiswa" tambah Taeyeon berbisik pula.
Seohyun tertawa kecil. "Semua orang kaya pasti akan sombong dan berkuasa. Untung kalian tidak seperti itu dan masih mengenaliku" candanya.
Taeyeon dan Tiffany tertawa kecil, kemudian menyikut lengan gadis itu. "Tentu saja kami tidak berubah dari dulu, Seo" ujar Tiffany.
"Glad to hear that, guys." Seohyun tersenyum sambil merangkul erat 2 sahabatnya.
"Tiffany!"
"Taeyeon!"
Secara bergantian, 2 suara bass baru saja memanggil Tiffany dan Taeyeon. Keduanya menoleh ke asal suara, begitupun dengan Seohyun, dan melihat 2 sosok laki-laki berlari menghampiri mereka.
"We've been looking for you two!" ujar laki-laki yang lebih tinggi dengan napas terengah-engah sehabis berlari.
"I'm sorry, Chanyeol" jawab Tiffany sambil menepuk perlahan pundak laki-laki itu.
"New student, huh?" goda Baekhyun sambil melirik Seohyun.
"Oh yea, her name is Seo Joohyun. She's our bestfriend and she just come back from Singapore" jawab Taeyeon. Seohyun hanya tersenyun sambil membungkuk sopan.
"He's Byun Baekhyun, my boyfriend and Park Chanyeol, Tiffany's boyfriend" tambah Taeyeon, memperkenal 2 laki-laki didepan mereka.
"Nice to meet you, Joohyun" ujar Chanyeol ramah.
"Just call me Seohyun or Seo. Joohyun is too formal for me" ujar Seohyun.
"Okay then. Jadi, mungkin saat istirahat nanti, kita bisa makan siang bersama" tawar Baekhyun baik hati.
"Tentu! Kebetulan jam pertama sampai ketiga, aku akan satu kelas dengan Seohyun. Jadi, kita bisa pergi ke kafetaria bersama" ujar Tiffany.
"Good idea. So, see you soon!" pamit Chanyeol sambil melambaikan tangan sesudah ia melayangkan satu kecupan manis di pipi Tiffany.
"Jadi, sudah berapa lama kalian berpacaran?" tanya Seohyun penasaran dengan wajah menggoda.
"Aku dan Chanyeol sudah 3 tahun. Kami berpacaran tak lama setelah kami masuk sekolah ini" jawab Tiffany, tersipu malu.
"Aku dan Baekhyun sudah mau memasuki bulan ke 15" jawab Taeyeon.
"Oh, how sweet" komentar Seohyun dengan aegyo.
Kemudian, mereka tertawa sambil berjalan ke kelas masing-masing.
***
"Her name?"
"Seo Joohyun" jawab Chanyeol sambil melahap blackforestnya. "Why?" tanyanya sambil memandang laki-laki didepannya penuh curiga.
"New student from Singapore?"
Chanyeol mengangguk. "Why?"
"Nothing" jawab teman Chanyeol sambil menyeringai.
***
Kafetaria sudah ramai dari beberapa menit yang lalu, sebelum bel istirahat berdering. Seohyun baru saja keluar dari antrian makanan dengan nampan berisi cheesy fried potato, sekotak jus apel, sebotol air mineral dan buah jeruk.
BRAAKKKK...!
Nampan yang Seohyun bawa, jatuh ke lantai dan makanannya berserakan didepan kakinya. Mata gadis itu membulat kaget. Mulutnya menganga syok dan kepalan tangannya mengeras.
"Hey, new student. Welcome to the place that you don't wanna see" ujar sebuah suara berat tepat dibelakang Seohyun.
Semua mata menatapnya garang. Gadis itu tidak tahu siapa yang berani-beraninya mengerjain dirinya dan mempermalukannya seperti itu.
"WHAT. DO. YOU. WANT?!" jerit Seohyun menahan tangis dengan penekanan disetiap suku kata yang ia ucapkan.
"I want you to get out from my way, fake innocent girl" desis lelaki itu dengan suara lantang.
Dari kejauhan Chanyeol berlari, menghampiri Seohyun yang hampir menangis karena perlakuan yang baru saja ia terima. Malu. Satu kata yang mendeskripsikan kondisinya saat itu.
"What are you doing, Luhan?!" ujar Chanyeol pelan dengan intonasi yang menunjukkan kalau ia tidak suka dengan kelakuan Luhan.
"Kenapa kamu membela dia? Dia pacarmu, huh?!" tantang Luhan dengan wajah sengit.
Chanyeol tertawa singkat. "Funny, Lu. She's Tiffany's bestfriend" jawabnya santai.
Luhan hanya tersenyum miring. Seohyun mendorong tubuh Chanyeol pelan agar ia bisa bertatapan langsung dengan laki-laki bernama Luhan itu.
"You're kingkas, right?" tanya Seohyun sambil bertolak pinggang dan melipat tangan di dada. Luhan hanya diam dan memperhatikan gadis tinggi didepannya. "Aku baru tahu kalau kingkas disekolah ini ternyata hanya berani dengan perempuan. From now on, call yourself a loser!" lanjut Seohyun dengan lantang membuat semua murid di kafetaria menganga kaget.
Gadis itu melenggang pergi meninggalkan Luhan yang rasanya ingin memukul wajah mulus gadis itu.
"I'm gonna punch you right in the face, bitch!" teriaknya.
"Punch me if you want to be called a loser!" balas Seohyun berteriak sambil mendorong pintu kafetaria dengan gaya sombongnya.
Chanyeol, Baekhyun, Tiffany dan Taeyeon menyusul gadis itu cepat dan kondisi kafetaria kembali normal. Luhan menatap tidak percaya kearah gadis yang sudah menghilang dibalik pintu itu. Pertama kalinya dia mengenal seorang gadis yang berani menantangnya seperti itu.
- to be continued -