Nari kaget mendengar ucapan oppa nya. Ia terdiam sejenak. Ia ingin teriak lebih keras dari yang sebelumnya kalau ia tidak di tempat Gikwang.
“wae? Bukankah lebih menguntungkan..? Kau kan tidak perlu lagi mencari pacar” ucap V menahan tawa. Ia tidak tahan melihat ekspresi Nari yang heran tersebut
“ha..?mudah sekali oppa bilang begitu”
“hahaha..pabo! kau mudah sekali di bohongi”
“maksud oppa?”
“yang di tunangkan itu aku, bukan kau, pabo! Makanya, lain kali kalau kau menelfon dengan eomma, dengar baik-baik”senyum V
“darimana oppa tau ?”
“aku bersama eomma saat itu. oh ya. Eomma juga bilang kalau ia tak jadi kesini. Ada urusan mendadak”
“benarkah.? baiklah”
Mereka melanjutkan acara makan tersebut, ditambah acara perdana pertengkaran antara Nari dan V
“Chanyeol, apa kau sudah punya pacar?” ucap Zelo
“uhhuuuk..uhuk.” Chanyeol batuk karena dilempari pertanyaan oleh Zelo
“ini, minumlah..” Mira menyodorkan minuman di samping Chanyeol
“gomawo” ucap Chanyeol parau. “ehemm.. aku belum punya”
“wae?” tanya zelo lagi
“hanya saja aku menunggu saat yang tepat” ucap Chanyeol tersenyum sambil melihat Nari.
“apa lihat-lihat?” ucap Nari datar. Chanyeol hanya tersenyum dan melanjutkan makannya.
***
Pagi hari datang. Udara bertiup sejuk kala itu. Nari keluar dari apartement nya dan memilih menuruni tangga di bandingkan lift. Dengan mengenakan celana training, rambut diikat satu, Ia memasang earphone nya dan memutar lagu kesukaannya.
Di halaman apartement, ia melihat chanyeol sedang melakukan pemanasan.
“oh. Kau sudah bangun” ucap nari
Chanyeol yang mendengar suara dari belakang memutar kepala nya “ah.. kau.. mau lari pagi juga”
Dengan santai nari mengangguk dan memasang kembali earphonenya. Tanpa pikir panjang ia langsung saja lari pagi.
“ya.! Kau tidak menganggapku disini.? Nari…! Kita lari bersama” chanyeol pun menghentikan pemanasannya dan menyusul nari
“hey..hah..hah..larimu cepat juga” ucap Chanyeol
“apa?” Nari melihat chanyeol. Chanyeol melepaskan earphone dari telinga Nari.
“yyak! Apa-apan?”
“aku bertanya. Lain kali kalau orang bicara, dengar baik-baik”
“huh! Ya sudah. Kau mau bilang apa?”
“tidak ada”
“yasudah”
Mereka duduk di bangku taman sambil melihat anak-anak yang bermain gelembung.
Tiba-tiba seorang anak yang bermain gelembung tadi menghampiri Nari dan Chanyeol yang sedang duduk.
“kamu kenapa?” ucap Nari
“eonni, gelembung thehun diambil thama dia..hiks” tangis anak kecil itu
“ah? Mana? “
“yang itu” tunjuk anak tersebut
“sudah.. noona belikan yang baru ya.. kajja..” nari berjalan sambil menggandeng tangan anak tersebut,
Chanyeol tersenyum melihatnya.’ternyata kau lembut juga saat bersama anak kecil’ batin Chanyeol. Lalu Chanyeol berdiri dan pergi mengikuti Nari. Nari yang berjalan di depannya menghentikan langkahnya dan membalikkan badannya mengahadap chanyeol sambil mengadahkan tangannya ke wajah chanyeol.
“mwo?”
“pinjam uangmu dulu, uangku lupa aku bawa” ucap Nari
“dasar kau. Lalu untuk apa kau mau belikan dia yang baru?”
“supaya dia tidak nangis lagi” ucap Nari sambil menggandeng anak tersebut.
“hh..ini”
“gomawo hyung. Kalian memang pathangan yang baik” jawab anak kecil yang bernama sehun tersebut.
Chanyeol dan Nari hanya berpandangan melongo.
“adik yang baik, ini bukan pacar noona. Tapi sahabat noona”
“tapi kan lebih cocok kalau jadi pathangan” polos Sehun
“hh.. baiklah. Kajja..kita beli” ucap Nari dan Sehun mengangguk
‘Ternyata sama saja. Tidak ada bedanya dari dulu’ batin Chanyeol geleng-geleng kepala sambil melihat punggung Nari yang menjauh tersebut.
***
Setelah sekian lama menemani sehun bermain dengan gelembungnya, merekapun berniat pulang
“sehun. Noona sama hyung ini pulang dulu ya” ucap Nari
“thehun juga pulang thaja. Eomma menunggu thehun thekarang” ucap sehun sambil tersenyum lebar.
“ne.. hati-hati lah pulang” ucap Nari pada Sehun yang kemudian lebih dulu meninggalkan mereka.
“kajja… kita pulang juga” ucap chanyeol
Nari hanya mengangguk dengan wajah datar.
‘kau itu kenapa dari dulu selalu susah di tebak. Terkadang dingin, terkadang ramah’ gumam chanyeol
“wae.? Kau bermasalah?” Tanya Nari
“ah.. tidak ada”
Tiba-tiba dari jauh, tampak seorang pria berkulit putih memanggil nama Nari dari jauh.
“hm..? siapa?” tanya chanyeol
“entah lah,, wajahnya tidak terlihat jelas” Nari tampak memfokuskan matanya “oh.. dia..” wajah nari tampak terlihat cerah
Chanyeol memperhatikan wajah Nari yang berbeda ‘hmm…wajahnya ceria sekali, siapa pria itu.?’ mata chanyeol kemudian tertuju pada pria yang berlari mendekati mereka.
“yaa… kau sudah banyak berubah sekarang” ucap pria itu pada Nari
“aish.. kau ini. Kemana saja..? lama tidak jumpa”
“aku sekolah keluar negeri. tapi sekarang aku sedang izin karena keluarga ku akan mengadakan acara.” Jelas pria itu yang kemudian memandang chanyeol
“ini… “ pria itu bertanya pada Nari sambil menunjuk chanyeol
“mian.. aku lupa mengenalkannya. Ini chanyeol. Teman ku.
“Chanyeol imnida”
“ne, Baro imnida. Aku teman Nari waktu kecil”
Chanyeol hanya mengangguk.
Mereka agak lama berbincang. Hingga akhirnya Baro pergi meninggalkan Nari dan Chanyeol berdua karena ada acara.
“oke..kajja. back to home..!!!” teriak Nari ceria. Chanyeol hanya diam dan berjalan mendahului Nari
‘dia kenapa? Apa ada yang salah? Kenapa dia diam saja? Apa dia sakit? Aissh..kenapa aku memikirkan si pabo itu?!’ gumam Nari sambil mendekati Chanyeol
“hey, kau kenapa?” tanya Nari sambil merangkul bahu Chanyeol
“tidak ada” jawab Chaneyeol datar. Ia berhenti sebentar. Begitu juga Nari
“kau kira aku yang sudah menjadi sahabatmu selama beberapa tahun ini tidak tau kalau kau berbohong huh?” ucap Nari sambil mencubit pipi Chanyeol
“baiklah..karena aku orangnya tidak pernah marah atau cemberut,apalagi jutek sepertimu, aku mengakui kalau aku berbohong” ucap Chanyeol tersenyum paksa,lalu kembali menunjukkan ekspresi datar kembali dan pergi berjalan meninggalkan Nari.
“aissh..lama-lama aku bisa gila dengan anak itu. mungkin ini karma karena aku sering jutek pada mereka ya? Apa dia membalas ku? Aah..tidak tau!” ucap Nari sambil mengacak rambut nya
***
Malam tiba. Terlihat Gikwang sedang melihat orang berlalu lalang dari atas balkon kamarnya. Ada yang berjalan dengan pacarnya. ‘haah..menyusahkan saja. Mereka tidak tau apa kalau aku belum punya pacar? Aku seperti tersindir’ gumam Gikwang. Ia melihat kea rah lain. Ia melihat seseorang yang ia kenal.
“yyak! Gikwang! Turun kesini cepat! Kau mau ikut tidak? Teriak Mira dari bawah.
“memang ada apa?” balas Gikwang teriak
“cepat kesini!”
“baiklah” ucap Gikwang malas
“hh.. kenapa aku bisa betah dengan orang-orang ini ya. Satu jutek dan menyebalkan,yang satu kayak preman tapi penakut, yang satu lagi jangkung tapi konyol. Aku bisa gila jika berlama-lama. Tapi asik juga” ucap Gikwang sendiri
Sampailah Gikwang dibawah. Ternyata mereka ingin pergi ke suatu tempat bersama-sama. Mereka naik mobil Chanyeol.
“ahh.. mau kemana?” tanya Gikwang
“ke Lotte. Aku bosan” jawab Chanyeol
“oke” ucap Gikwang yang akan masuk ke mobil
“ah.., cincin pemberian eommaku terjatuh ke jalan” ucap Nari sambil berlari ke tengah jalan mengejar cincin tersebut. Tanpa ia sadari, dari arah samping datanglah mobil dengan kecepatan laju. Chanyeol menyadari kalau mobil tersebut melaju kencang ke arah Nari
“NARI..?! ANDWAEE!!!”
BRUUKK
please give me your comment and love ^^