Author POV
Joon Ha sesekali memandang Yura dengan tatapan yang sulit diartikan. Saat ini, mereka memang sudah cukup dekat. Tapi joon ha masih belum terlalu yakin ini saat yang tepat untuk mengatakan yang sebenarnya. Di satu sisi, joon ha juga harus mempertimbangkan kondisi ayahnya.
Mr Park sangat terpukul dengan kenyataan bahwa Julia sudah pergi meninggalkannya. Dan beliau sama sekali tidak punya petunjuk soal anaknya. Bahkan Mr Park tidak tahu siapa nama anak mereka.
***
GOT7 duduk istirahat di ruang latihan. Tiba-tiba Suzy masuk ke ruang latihan mereka.
"Yak!! Junior!!" kata Suzy dengan suara khasnya.
"suzy-ya, kau baru dinobatkan sebagai first love nya korea. apa tidak bisa kau lebih lembut sedikit??" kata jinyoung bingung.
Suzy hanya tertawa jahil mendengar pengakuan jinyoung.
"kau sudah dihubungi joon ha??" ucap suzy.
"belum. ada apa lagi??" kata jinyoung bingung.
pertanyaan itu tidak perlu dijawab suzy. Karena selang beberapa detik kemudian, joon ha menghubungi jinyoung.
"wae??" tanya jinyoung dengan nada malas
"..."
"sekarang?? hanya ada GOT7, beberapa staff dan miss A"
"..."
"sajangnim?? molla, mungkin di kantornya"
"..."
"nde??!! kau mau membawanya??!!"
"..."
"arraseo, akan kuberitahu pada mereka"
"kau sudah memberitahukan pada membermu??" tanya jinyoung pada Suzy setelah menyimpan handphonenya.
Suzy hanya menjawab pertanyaan jinyoung dengan anggukan. Aku dan member yang lain kebingungan melihat tingkah mereka berdua.
"hyung, waegeureu??" tanya yugyeom akhirnya.
"joon ha akan membawa noonanya kemari" kata jinyoung.
Jinyoung mulai menjelaskan situasi joon ha saat itu, jadi dia meminta kepada semua member untuk pura-pura tidak mengenal joon ha.
"bagaimana dengan para staff??" kata jaebum.
"karena itu, aku memberitahukannya pada kalian hyung. Aku minta bantuan kalian untuk membuat para staff tidak terlalu memperhatikan joon ha.
Semua member mengangguk serentak.
***
Yura POV
aku mendekati Joon Ha setelah merapikan selimut salah satu pasien. Seharian ini, aku sering menangkap basah joon ha mencuri pandang kearahku.
"ada yang mau kau katakan padaku??" tanyaku begitu duduk disamping joon ha.
"eoh??"
"aku sering melihat kau mencuri pandang ke arahku. wae??" tanyaku lagi.
"noona, kau mau menemaniku??"
***
Joon Ha POV
aku dan yura noona duduk berdampingan di halte bis. Selama penyamaran, aku memang sengaja tidak menggunakan kendaraan apapun. Kami duduk dalam diam, aku tidak tahu harus memulai pembicaraan darimana. Pikiranku kacau.
Di satu sisi, aku memikirkan kondisi appa karena kabar soal Julia. Di sisi lain, aku juga mengkhawatirkan perasaan noona yang akan hancur saat mengetahui hubungan mereka.
Tanpa kusadari, bis yang kami tunggu tiba.
***
Yura noona memandang gedung JYP dengan sedikit berpikir.
"wae noona??" tanyaku padanya.
"Ini gedung entertainment??" tanyanya polos yang hanya kujawab dengan anggukan pelan.
"kau mau ngapain disini?? audisi??" tanyanya lagi.
"anni. Ada yang mau kukenalkan padamu noona" kataku ragu.
Aku dan Yura noona mulai masuk ke dalam. Tidak ada seorang staff pun berkeliaran disana. Jinyoung benar-benar hebat untuk yang satu ini, batinku.
Aku dan noona menaikki anak tangga dalam diam. Di lorong, aku sempat bertemu dengan suzy. Dia tersenyum manis ke arahku. Tapi menurutku, senyuman suzy seolah mengisyaratkanku untuk semangat.
Aku mengetuk pintu ruang kerja samchun.
"masuk" kata samchun dari dalam.
***
Author POV
Joon Ha dan Yura masuk ke ruangan JYP. Begitu melihat kehadiran Yura, JYP langsung menghentikan semua pekerjaannya dan mendekat ke arah Yura. Sementara Yura bingung melihat perubahan wajah JYP.
"kau sangat mirip dengannya" kata JYP setelah melihat Yura dalam jarak yang cukup dekat.
Apa mungkin dia ayahku?? batin Yura saat itu.
"Ayah" kata Yura dalam bahasa indonesia.
JYP hanya bingung mendengar Yura mengucapkan sesuatu dalam bahasa yang tidak diketahuinya. Sementara Joon Ha hanya diam di samping Yura.
"Joon Ha, ini ada apa?? Siapa ahjussi ini??" tanya Yura bingung pada Joon Ha.
"Noona, dia samchunku. Bukan. Tapi samchun kita" kata Joon ha tanpa menoleh ke arah Yura.
"kita?? maksudmu??"
"satu appa, beda eomma" kata joon ha singkat dengan nada menyesal.
Mata Yura membesar mendengar ucapan joon ha barusan. Yura mundur perlahan dan sedikit tidak seimbang. Beberapa kali tubuhnya menabrak benda-benda di belakangnya. Sampai akhirnya dia menemukan knop pintu dan menariknya. Yura berlari keluar ruangan itu.
***
TBC
Selesai dalam waktu 2 jam -,- Selanjutnya akan diusahakan ^^ feel free to give a comment
Selamat Membaca :)
Peace, Love and Enjoy it ^^