"setiap kali ingin bersama, selalu tak diberi kesempatan untuk bersama. ketika ingin menjauh dan melupakan kita pun tak diberi izin untuk hidup tenang tanpanya"
***
hari-hari sekolah eun yi memang selalu biasa, sampai suatu ketika ia mendapat kelompok visit hanya berdua dengan kai. karena nae ri tak masuk hari itu songsaengnim meminta mereka menjadi group visit.
"sungguh sial harus dengan nya. nae ri ... kau besok akan ku bunuh kau" gumam eun yi dalam hati nya
"kau ingin kemana?" tanya kai yang membuyarkan lamunan eun yi
"entah lah. tema kita apa ?"
"kalau kau tak keberatan, lebih baik ketempatku saja" belum sempat eun yi menjawab
"kajja" lanjut kai
"ya! kita kemana ?" tanya eun yi yang mau tak mau mengikuti kai
kai berbalik menghadap eun yi yang berada di belakangnya
"kau naik apa tadi?" tanya kai
"mobil" singkat eun yi
"hmm. naik mobilmu saja. kajja" kai langsung berdiri disamping mobil eun yi
"ya. kenapa kau selalu memutuskannya sendiri? kau tak menanyakannya padaku terlebih dahulu" oceh eun yi, dan kai tak memperdulikan itu
"YA!"
"kau mau terus mengoceh atau segera pergi dari sini?" tanya kai
"kau yang menyetir. ini mobil ku!" eun yi melempar kunci mobilnya apda kai
***
mereka sampai di pelosok desa
"hhhmmmmmm.." eun yi yang baru bangun dari tidurnya di mobil merenggangkan otot nya sambil melihat keluar jendela mobilnya
"kita sampai" ucap kai yang langsung keluar
"ini dimana?" tanya eun yi yang sudah berada di luar mobilnya
"desa ku" jawab kai dengan pandangan tetap kedepan
"kau lahir disini?" tanya eun yi
tak ada jawaban. kai berjalan menuju kesebuah rumah yang tak jauh dari tempat mereka memarkirkan mobilnya
"seberapa jauh lagi kita akan jalan?" keluh eun yi yang sedang berhenti berjalan sambil memegang lututnya
"disana, cepatlah. kau akan terlambat" bukannya memperlambat jalannya, kai malah berlari kecil . dan itu membuat eun yi frustasi dengan sikap namja itu..
"apa ia gila? kaki ku sakit, lutut ku sakit. ia malah berlari tanpa menoleh padaku? menanyakannya padaku saja tidak. dia menolak dekat denganku? aishh.. siapa dia , berani menolak ku" oceh eun yi kesal
***
"wuuaaaahhhh" teriak eun yi dan berlari tanpa memikirkan sakit kakinya
kai yang melihat hanya tersenyum, senyuman yang sulit diartikan untuk seorang namja cuek seperti dia
"kenapa kau mengajakku kesini?"
"visit" jawab kai singkat
"tapi siapa yang kita akan tanyai disni?"
"banyak" kai tetap menjawab singkat, dan itu membuat eun yi kesal
"ya.. bisakah kau lebih serius sedikit?" tanya eun yi yang sudah hanpir naik pitam
"itu ... (menunjuk sebuah rumah, yang terbilang lumayan mewah tapi terkesan tua)"
eun yi menoleh kearah yang kai tunjuk
"kita bisa bertanya pada orang-orang dipasar besok pagi, dan kita sekarang istirahat disana saja" ajak kai yang sudah berjalan didepan eun yi
"kai" panggil eun yi
tak ada respon
"kaaii" panggil eun yi semakin lirih
"KAI" kai tak merespon, akhirnya ia teriak. dan berhasil membuat namja itu menoleh
"waeyo? palli-palli" kai sembari mengulurkan tangannya memanggil eun yi. tapi eun yi tetap diam ditempat, sehingga kai menghampiri eun yi.. tobecontinue
