home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > EXO Horror Series

EXO Horror Series

Share:
Author : alfykmn
Published : 03 Mar 2014, Updated : 27 Mar 2014
Cast : Luhan, Kris, Sehun, Krystal - Tao, OC
Tags :
Status : Ongoing
0 Subscribes |11398 Views |0 Loves
EXO Horror Series
CHAPTER 3 : D-1

D-1

Annyeonghaseyo! Aku pulang!”

Sepi. Tak ada yang membalas salamnya.

Tao memajukan bibirnya beberapa senti ke depan, merasa kesal salamnya tak dibalas. Padahal dulu semua hyungnya menyuruhnya mengucapkan salam saat datang dan keluar dorm dan mereka diwajibkan menjawab sebagai sopan santun tapi sekarang mana buktinya?

Ah sudahlah. Justru kalau sepi aku lebih leluasa.

Tao masuk ke dalam dorm dan melirik ke arah jam dinding di dekat pintu masuk. Jam 8.

Pemuda yang mendapatkan julukan Kungfu Panda itu berdecak keras. Tentu saja jam 7 semua penghuni dorm ini belum pulang, mereka kan harus bekerja sampingan!

Tao pun juga demikian begitu. Ia baru pulang bekerja sampingan keduanya di salah satu cafe dekat dengan dorm, tetapi dirinya yang berniat untuk bekerja amat keras seperti saat ia bekerja di cafe lain saat pagi hari tidak terjadi karena faktor kekuataan tubuhnya yang ada batasnya.

Alhasil gaji yang ia terima kali ini tidak sebanyak gaji plus tips tadi pagi yang sudah masuk ke dalam ‘perut’ ayamnya. Tapi tak apalah, ia kan sudah berusaha sekeras mungkin, batinnya tersenyum lebar.

Tap tap tap....

Tanpa sadar, Tao mempercepat langkahnya untuk sampai ke kamarnya. Ia ingin cepat-cepat sampai ke kamarnya, bertemu dengan celengan ayam yang baru ia beli kemarin, lalu memasukkan gaji yang ia terima tadi plus tips dari para pengunjung ke dalam celengannya yang sejak kapan menjadi kesayangannya.

Krek....

“WAH! TAO? KAU SUDAH PULANG YA?”

Itu suara Chanyeol. Mungkin ia mengajak makan malam bersama.

Tao hanya bisa berdecak keras karenanya. Pemikirannya meleset, hari ini kan tanggal muda yang berarti semua penghuni dorm mendapat gaji mereka jadi mereka pulang lebih awal.

Hah....dasar.

“HEH! TAO! PPALI! NANTI LAUKNYA HABIS!”

“IYA IYA AKU KESANA!”

 

****

“Kenyangnya~~~”

TOK TOK TOK

“Ah! Sakit! Kenapa kami semua dipukul!”

Kyungsoo yang memukul kepala semua orang yang duduk di meja makan dengan sendok nasi yang terbuat dari alumunium hanya menunjukkan ekpresi datar seraya berkata,

“Kalian ini....makan seperti tak pernah makan enak saja, kalau ketua perlindungan anak tau bisa-bisa.....”

Tapi memang harus Tao akui bahwa makanan yang dimasakkan Kyungsoo kali ini benar-benar enak dan mendekati kata mewah.

Apa Suho hyung tengah berbaik hati jadi meminta orang tuanya yang kaya raya menurunkan dompet mereka untuk memberi makan anak-anak busung lapar ini?

“....dan hey,kenapa piring dan alat makan tak sekalian makan saja?”

Dahi Tao berkerut mendengarnya lalu suara tawa meledek begitu saja seperti keMbang api. Pasti suara Chanyeol hyung, batinnya.

“Siapa yang menyumbangkan banyak makanan ini hyung?” tanya Sehun penasaran. Ia berani bertaruh kalau tidak mungkin semua gaji keduabelas orang yang satu meja dengannya ini mampu membeli bahan makanan berkualitas baik menjadi makanan enak yang mampu membuat keduabelas ini meledak –termasuk dirinya.

“Siapa lagi kalau bukan holang kaya disini, Sehun-ah.” Dari panggilan ‘holang kaya’ tersebut tentu semua orang tau kalau Suho yang bertindak dibelakang layar namun si ‘holang kaya’ ini hanya menunjukkan ekspresi biasa saja, seakan-akan memberi makan 12 orang dengan perut karet seperti mereka hanya menghabiskan kurang dari ¼ kekayaannya.

Ah tentu saja hyung kebangganku satu ini sedang merendah....

“Oh? Apa Suho hyung juga yang menyumbangkan wine mahal dan seenak ini?”

Oh ya wine.....

Tao menggaruk-garuk kepala bagian belakangnya saat teringat wine merah menggoda yang ia puji-puji sejak makan bersama dimulai. Untungnya kesadarannya masih ada, kalau tidak mungkin ia sudah meracau soal hal yang ingin ia miliki itu sampai tak sadarkan diri. Kalau hall itu sampai terjadi, ia akan terjun dari atap universitasnya karena malu. Sungguh.

“Tentu saja itu dariku! Aku yang membelikannya! Enak kan?” tanay Chanyeol penuh percaya diri. Dahi Tao berkerut karenanya.

Chanyeol kan....ah tentu saja..... Suho memberinya uang untuk membeli berbotol-botol wine ini dna menyuruhnya tutup mulut. Lagipula Chanyeol kan juga dari keluarga mampu jadi harusnya aku tak heran kan.

“Nah! Sekarang sudah tidak ada yang bertanya lagi kan? Ayo tidur! Sekarang sudah malam!”

Tao melirik jam tangan yang dipakai Suho –biasalah holang kaya kan harus tampil elegan–. Jam 9. Tentu saja mereka semua harus tidur karena esok paginya, beberapa dari mereka mengikuti kelas pagi-pagi sekali dan sisanya bekerja sampingan pagi-pagi juga. Mereka semua tidak boleh telat.

“Ah iya! Baiklah! Selamat malam semua!”

“Selamat malam semuanya! Semoga mimpi indah!”

“Terimakasih atas makan malam yang lezat ini!”

Konbanwa! Kalian semua pasti akan tidur nyenyak dan mimpi indah karena kekenyangaan!”

Tao bangkit dari kursinya dan berbalik tanpa mengucapkan ucapan ‘selamat malam’ yang lama kelamaan terdengar seperti racauan karena efek besar dari wine. Lagipula ucapan selamatnya sudah diwalikan oleh mereka semua.

“Ah hyung....” sahut Tao pelan sedikit terkejut saat bahunya ditepuk oleh seseorang dan ternyata itu adalah Kyungsoo yang masih memakai celemek.

“Iya. Ngomong-ngomong terimakasih atas makan malam ini juga ya.”

“Terimakasih soal a-”

“Aku duluan. Selamat malam ya. Sekali lagi terimakasih.”

BLAM

Kepala Tao miring beberapa derajat, memandangi pintu kamar Kyungsoo dan Kai sudah tertutup kemudian ia menatap pintu tersebut dengan tatapan ‘aneh’ seakan-akan pintu itu pintu terlarang yang menyimpan banyak rahasia.

Pasti ada yang aneh.....ah tapi sudahlah. Mungkin kyungsoo tak bisa mengatakannya, aku anggap saja perkataannya yang misterius itu bayar karena aku hampir menyikat habis sebotol wine kalau saja Xiu gege tidak mengomel-omel karenanya.

***

Kau juga meminumnya kan? Bahkan kau yang paling rakus....Huang Zi Tao, memangnya kau tidak melihat ekspresi tak sampai hati saat meminum wine? Bahkan mereka baru benar-benar meminumnya saat kau menyuruh mereka.

Ucapan Chanyeol masih terpikirkan oleh kepala Tao yang begitu lelah sampai rasanya mau pecah.

Rasanya Tao benar-benar ingin menangis –bahkan ia sudah menangis saat melihat ayamnya sudah pecah berkeping-keping dan isi perutnya hanya beberapa lembar won yang tak berguna– sekarang tapi taku menganggu teman-temannya tersebut –tapi kalau yang terbangun Chanyeol atau Kris sih dia tak masalah–.

Ternyata berbotol-botol wine yang disajikan saat makan malam tadi dibeli Chanyeol dengan isi perut ayamnya dan beberapa lembar won yang ia sebut tak berguna itu adalah gaji Chanyeol yang tak sebanding dengan isi perut ayamnya.

Sekali lagi rasanya ia ingin menangis. Di satu sisi ia ingin meledak-ledak saat Chanyeol menjelaskan semuanya di hadapan 10 member lainnya –yang terpaksa ‘bangkit’ karena keributan di ruang tamu– namun ia tau Chanyeol hanya pihak yang dimanfaatkan dan hanya mengikuti suruhan si big boss yang bisa ia tebak adalah Kris.

Meskipun Chanyeol berkata akan mentraktir dirinya makgeolli sampai Tao puas tapi Tao yang rasanya sudah mati lemas mendengar separuh jiwanya lenyap menolaknya dengan alus, tidak meledak-ledak seperti sebelumnya.

Lagipula ia tak bisa memarahi Chanyeol lagi. Berkat ucapan polos Chanyeol yang masih terpikirkan olehnya, ia sadar kalau ia tak bisa meminta uangnya kembali karena ia sendiri juga meikmati uangnya tersebut dengan sangat rakus.

Hah....sudahlah, yang berlalu biarkan berlalu seperti sebuah lirik lagu. Karena hal ini, aku kan bisa bekerja lebih keras dari sebelumnya –kalau bisa uangnya nanti langsung ia pakai tanpa perlu pindah ruangan– jadi......Fighting Huang Zi Tao, tekadnya dalam hati.

-TBC-

 

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK