cuap-cuap sebentar ajee:
Seperti chapter sebelumnya, chapter ini jg udah aku edit. Untuk memperbaiki kesalahan atau typo yg tersebar dimana-mana. Karena belum terlambat untuk memperbaiki kesalahan kan??? #lebayModeOn :"D
[EDITED]
"Ya!! Eunji!!!" Panggil Naeun kearah Eunji saat memasuki kelas. "Akhirnya kau menerima beasiswa itu juga!!!" Kata Naeun setelah tiba di meja Eunji.
Eunji, yeoja tomboy dan cuek itu hanya menoleh dengan muka memelas kearah Naeun teman dekatnya saat SMP dulu, "Aku terpaksa ya Naeun ssi, eomma menyuruhku menerima beasiswa itu. Karena alasan tidak ada biaya bersekolah lagi ditempat lain selain disini. Hiks!" Jelasnya sambil mengacak-agacak rambutnya yang dikepang dua.
Naeun hanya tersenyum simpul melihat yeoja di depannya. Yah, dia tahu, Eunji dapat bersekolah di SHS Danjoon (SHSD), sebuah sekolah bergensi, hanya karena sahabatnya itu menerima beasiswa dari pemerintah. Eunji bukanlah yeoja yang pintar dalam pelajaran, tapi kepiawannya dalam berakting di Opera Drama Musical patut diancungi jempol. Karena aktingnya yang hebat dan suaranya yang indah, ia berhasil mengharumkan nama Korea Selatan di ajang Opera Drama Musical Internasional.
"Ya! Sudahlah! Tapi akhirnya aku bisa bersamamu kan disini! Asik! Aku tidak kesepian deh nantinya!!!" Naeun pun merangkul bahu sahabatnya itu.
"Anio... Tapi tetap saja, aku tidak suka berada di perkumpulan orang-orang jenius..." Eunji lalu mulai melihat kesekeliling kelasnya, hampir seluruh siswa di kelas ini sedang sibuk membaca. Yah, SHSD adalah sekolah untuk anak-anak pintar.
Naeun hanya tertawa kecil didepannya, "Aku akan membantumu kalau kau kesulitan di pelajaran!" Ujarnya kearah Eunji. "Hey! aku tadi membeli jus! Kau mau?" Tawar Naeun kearah yoaja disampingnya sambil menawarkan kemasan kotak jus jeruk.
"Omo! gomawo, kebetulan sekalih aku sedang haus sekrang!" Kata Eunji sambil mengambil Jus kotak yang tawarkan Naeun keapdanya. Dan langsung menghabisknnya dalam sekejab.
"Kau terlalu haus ternyata...." Gumam Naeun sambil menggelang-gelengkan kepalanya setelah melihat Eunji sudah menghisap sisa-sisa terakhir jus didalam kotaknya.
"Hahahaha, iya!" Kata Eunji sambil terkekeh-kekeh. Tertawa seperti biasanya, bervolume besar dan keras. "Wah, jus jeruk ini sangat enak sekalih!" Lanjutnya
"Sebenarnya rasanya biasa saja, hanya karena kau sedang kehausan saja, jadi terasa nikmat..." Jelas Naeun.
"Bagiku ini tetap terasa nikmat!" Kata Eunji sambil membuang bungkusan jus kotak kearah jendela disampingnya.
"Ya! Jangan buang sampah sembarangan!" Naen melarang Eunji. Tetapi Sampah jus kotak itu sudah terlanjur jatuh kebawah.
"SHIIT!!" Terdengar pekikan dari luar sana. Tampaknya seorang namja berteriak di luar jendela sana.
Eunji dan Naeun langung bergegas mendekat kearah jendela. Kepala-kepala mereka menyembul keluar jendela, dan menoleh kebawah, karena letak kelas mereka berada di lantai 2. Mereka lalu melihat seorang siswa namja yang sedang memegang kepalanya. Ditangannya ada sebuah bungkusan jus kotak.
"Kurasa sampah yang tadi kau buang, mengenai kepala namja itu..." Tebak Naeun kearah Eunji.
Eunji hanya melongos sambil melihat kebawah, kedua matanya terpaku kepada seorang namja dibawah sana yang sedang celingak-celinguk kesana-kemari, mungkin mencari seseorang yang telah membuang sampah dan mengenai kepala pirangnya!
"A-aku su-sungguh tidak sengaja...." Ujar Eunji dalam hati sambil menutupkan mulutnya dengan tanganya.
**canreadyou**
Lay Pov-
PLETAAAK!
Sesuatu telah mengenai kepala Kris. Sesuatu yang sedikit keras dan berbentuk kotak.
"SHIT!!!!" Pekik Kris yang berdiri disampingku, ia lalu mengambil sampah jus kotak yang barusan mendarat di kepalanya yang berambut pirang.
"Siapa yang melakukan ini, eoh!" Katanya gusar sambil membersihkan bekas jus yang menempel dikepalanya akibat sampah jus kotak tadi.
"Kurasa seseorang telah membuang sampah sembarangan..." Aku menebak-nebak.
Kami berdua lalu mulai celingak-celinguk mencari gerangan sesorang yang membuang sampah sembarangan ditaman belakang sekolah. Tapi kami tidak menemui siapaun di taman belakang sekolah.
"Ya! siapa yang membuang ini!" Kris masih mengoceh panjang sambil tetap celingak-celinguk kesana-kemari.
A-aku su-sungguh tidak sengaja..... Jreep! Tiba-tiba saja pendengaranku mendengar seseorang yang berujar didalam hatinya.
Suara hati yang kudengar dari atas sana. Aku tahu ini adalah suara hati yang di ucapkan oleh seorang yeoja. Aku lalu mulai menolehkan kepalaku diatas sana. Tepat di sebuah jendela kelas lantai 2 yang sedang terbuka. Kulihat dua orang yeoja menoleh juga tepat kearah kami dibawah sini.
Kris yang dari tadi masih celingak-celinguk, kini mengikuti arah tatapanku yang menoleh kearah jendela atas sana.
"YAAA!" Panggil Kris kearah yeoja diatas jendela sana. "Kau kah yang membuang sampah ini!!" Teriaknya kearah sana.
Salah satu dari mereka berdua menggeleng, sedangkan yeoja yang berkepang dua hanya tetap diam sambil melongos membuka mulutnya lebar-lebar.
Aish! ternyata dia melihatku!!! Jrep! Aku telah menangkap suara hati yeoja itu.
"Kurasa yang rambutnya dikepanglah yang membuang sampah sembarangan..." Kataku kearah Kris.
"Ya! Kau yang jelek!" Kris menunjukan tanganya kearah yeoja yang berkepang dua yang tadi membuka mulutnya lebar-lebar.
"Kau tega sekalih..." Ujarku kearahnya karena Kris memanggil yeoja itu dengan sebutan jelek.
"Aku??" Kata yeoja itu sambil menunjukan dirinya.
"Iya kau yang dikepang!" Sahut Kris kearahnya lagi.
Yeoja itu seperti tidak terima dipanggil Jelek, Ia lalu memanyunkan mulutnya, "Kurang ajar! sekalih dia memanggilku jelek!! Dasar tonggos!!!" jeritnya dalam hati. Aku yang mendengar ujaran dalam hati yoaja itu langsung tertawa terpingkal-pingkal.
"Lay, kenapa kau malah ketawa gitu!!" Kris heran mendengarku ketawa-tawa sendiri.
"Ah, aniya..aniya..." Kataku menggelengkan kepalaku. Untung, Kris tidak mendengar ujaran hati yeoja itu yang berani mengatakannya "tonggos"- pikirku sambil menahan ketawa.
"Hey! Kau yang jelek! Kau kan yang membuang sampah ini??! Ngaku ajalah!!" Kris lalu menunjuk-nunjukan sampah jus kotak tersebut kearah yeoja yang berkepang tadi.
Yeoja itu lalu menatap kearah Kris sambil memincingkan matanya, "Ne! Kalau iya kenapa?!" Teriaknya menantang kearah Kris.
"Ya! Seharusnya kau meminta maaf kepadaku!" Ujar Kris kearah Yeoja itu.
"Haruskah???" Tanya yeoja itu. Cih! Untuk apa aku meminta maaf kepadanya! Dia duluan ngatain aku jelek! Padahal sendirinya juga tonggos! - Sahut yeoja itu dalam hatinya.
"Bahahahahaha!!!" Aku yang mendengar isi pikiran yeoja itu tertawa lagi.
"Lay! Kenapa kau ketawa mulu?! Seharusnya kau membelaku!!" Sahut Kris jengkel kearahku.
"Hahaha--- err.... ehaem eheam..." Kataku langsung menghentikan ketawaku dan mencoba menahan ketawa dimulutku. "Maaf....."
"Aku tahu kau masih anak kelas satu! Dan kau sudah berani menantang seniormu?!" Kris mencoba menantang kearah yeoja itu.
"Aku tidak akan takut dengan senior sepertimu!" Balas yeoja itu. Kini dia sambil menyingsingkan lengan bajunya keatas. Hingga terlihat seperti mau mengajak Kris berantem.
"YA!! Kau berani denganku!" Kris lalu mulai jengkel.
"Tentu!" Jawab yeoja itu mantap. "Cih! Dia tidak tahu, aku sudah bersabuk hitam di karate!" Kata Yaoja itu didalam hatinya.
"Ya, lebih baik kau mengalah sajalah...." Ujarku kearah Kris, aku mendengar pikiran yeoja itu kalau dia sudah memiliki sabuk hitam di karate! Dan dia bukanlah yeoja yang sembarangan!
"Heh! Untuk apa aku mengalah! Dia yang salah kan?!" Kris ternyata sudah menyingsingkan lengan bajunya keatas juga. "Hey! terimalah ini!" Kris kemudian melemparkan kembali bungkusan kotak jus tersebut kearah jendela diatas sana, lemperannya melambung tinggi menuju kearah yeoja tersebut.
Dengan sekalih tangkisan, yeoja itu berhasil menghentikan lemparan kotak jus kearahnya, "Ya! hanya segitukah kemampuanmu???!"Tanya yeoja itu sambil memandang rendah kearah Kris.
Selain tonggos ternyata kau sedikit pabo... Kata yoaja itu didalam hatinya.
"Yaa!! Kau ini benar-benar!!!" Kris sudah mulai marah disampingku.
Kris seperti ingin melemparkan sesuatu yang lebih besar kearah jendela sana. Ternyata dia sudah siap melemparkan sebuah batu lumayan besar kearah yeoja itu. Aku dengan segara menghentikan tindakan Kris yang sudah kelewatan batas.
TING! TONG!
Untungnya terdengar bunyi bel masuk. Tanda istrahat jam pertama akan segara berakhir. Aku langsung menarik paksa tubuh Kris dari taman belakang sekolah. Menyingkirkannya jauh-jauh dari yeoja tomboy tadi. Karena kalau tidak Kris benar-benar akan melemparkan batu besar kearah Yeoja itu.
Sambil aku memaksa Kris untuk masuk ke kelas kembali, aku masih bisa mendengar suara hati yeoja tersebut dengan samar-samar.
"Hahaha! akhirnya dia takut juga! Eunji kau sungguh hebat! Hahaha" Kata suara hati itu sambil terkekeh-kekeh.
Aku sebnarnya juga ikut-ikutan tertawa mendengar setiap suara hati yeoja itu. Mungkin karena dia begitu berani melawan Kris yang terkenal dingin di sekolah ini. Dan dari suara hatinya, aku sudah tahu siapa nama yeoja itu, dia bernama Eunji.
To be continued
Eunji : Apaaa??!! Kau berani denganku, tonggoss???? Ck!! #AlaPreman