Waktunya pulang tiba, murid-murid Jeonju Art High School bergerombolan keluar kelas dan pulang. Jaehee berlari menuju gerbang sekolah, terlihat Luhan yang menunggunya. Mereka sedikit berbincang.
“pelajaran pertamamu apakah sulit?” Luhan.
“ani, malah aku menyukainya sepertinya pelajaran hari ini adalah favoritku heheh”. Jaehee.
Kris dan gerombolan geng “wolf” pun ternyata ada di dekat mereka, dia memperhatikan Luhan yang sedang berbincang dengan seorang perempuan dan mengiranya perempuan itu pacar Luhan.
“ohh ya ya ya..lihat si murid special dengan siapa dia wooo...apakah itu pacarnya?” Lay.
“mana?oh itu iya, dengan siapa dia?pacarnya imut sekali wah daebakk sepertinya aku menyukai perempuan imut sekarang uuhhh..imut”. Tao.
“ya! aku punya cara untuk balas dendam kita ke si murid special itu”. Kris.
“oh geurrae, bagaimana caranya?” Lay.
Kris menepuk-nepuk pundak Lay dan Tao memberi tanda untuk bersiap menyusun rencana balas dendamnya pada Luhan.
“tidak ada yang mengganggumu kan?” Luhan.
“tentu tidak, malah aku sudah kenal dengan beberapa teman di kelas mereka semua baik hmm...kajja”. Jaehee.
Luhan dan Jaehee pergi menuju rumah Jaehee untuk mengunjungi Moon Jaeyong dan Kim Sunhee orangtua Jaehee.
“oh Luhan! yeobo ada Luhan berkunjung, ayo silahkan duduk”. Sunhee imo.
“Luhan oppa aku ganti baju dulu ne”. Jaehee meninggalkan Luhan dan ibunya di ruang keluarga.
“Luhan! yaa...oh hahah bagaimana kabarmu?” Jaeyong samchon.
“annyeonghaseyo imo, samchon, kabarku baik-baik saja hahah aku sengaja datang kemari ingin mengunjungi kalian”. Luhan.
“yeobo dia datang bersama putri kita, lihat seragam sekolahnya pun sama, oh apakah kau..”Sunhee imo.
“ne aku satu sekolah dengan Jaehee, aku sunbaenya”. Jawab Luhan.
“wah, tidak bibi sangka ternyata kau sekolah disana juga aigoo, kau ingin mengikuti jejak noona mu..oia bagaimana kabar Taeyeon?pasti dia siabuk sekali ya, aku sering menontonnya di TV hahha dia sungguh berbeda sekarang menjadi lebih cantik hahah”. Sunhee imo.
“ne begitulah, dia bahkan sudah kelilinng ke luar negeri untuk shownya, bahkan dalam sebulan dia hanya pulang ke rumah 2 kali imo”. Luhan
Luhan dan keluarga Jaehee memang sudah sedekat ini, bagaikan mereka satu keluarga karena merasa senang bisa mengenal Luhan yang sudah seperti anak laki-laki mereka. Hubungan sangat dekat yang sudah terjalin 4 tahun lalu.
Malam harinya Jaehee pergi keluar rumah menuju toko buku.
“semuanya sudah kudapat, baiklah sekarang kembali pulang ke rumah, wah sepertinya akan turun hujan untung aku membawa payung”. Jahee.
“byyuurrrr” hujan turun begitu lebat sampai-sampai Jaehee harus memegang payungnya erat agar tidak terbang terbawa angin. Tiba-tiba dari arah belakang Jaehee seseorang berlari ke arahnya dan ikut masuk ke payung Jaehee.
“hah...hah...hah...” orang itu mendesah.
“kemana dia?akan sulit mencarinya hujan lebat begini, kita berpencar palli”. Beberapa orang di depan Jaehee terlihat mencari seseorang yang dikejarnya yang ternyata orang yang dicarinya ada di sebelah Jaehee bersembunyi di payungnya.
“akhirnya mereka pergi juga....gomawo agasshi, ohh neo!!!! “ ujar orang itu yang tiba-tiba berterimakasih dan menatap Jaehee seperti mengenalnya.
Jaehee hanya menatap pria tinggi itu yang sepertinya mengenal Jaehee, “apa aku mengenalmu?sepertinya tidak, kau sedang bersembunyi kan dari gerombolan orang jas hitam yang mengejarmu tadi, apa kau orang jahat, apa kau punya hutang dengan mereka, atau kau gerombolan brandal buronan mereka?” ceplos Jaehee.
“heol ....kau tidak mengerti apapun jadi jangan campuri urusanku cikkk”. Pria tinggi itu berlari keluar payung meninggalkan Jaehee.
“Bad Boy,seharusnya tadi aku usir saja pria itu dari payungku”. Dumel Jaehee.
Kesokan harinya Jaehee berjalan menuju gerbang sekolah sambil membawa sebuah bungkusan ditangan kanannya yang sepertinya itu makan siang untuk diberikan kepada Luhan, karena ibunya yang meminta dia memberikan itu pada Luhan.
Tetapi sialnya dia dijegat oleh 3 murid lelaki yang terkenal sebagai “wolf” di sekolah, kebutulan sebelum Jaehee tiba di sekolah mereka memang selalu nongkrong depan gerbang sekolah untuk memalak murid-murid.
“Kris...ya! neo! Dia pacarnya si murid special, Wahh main masuk-masuk aja berikan uangmu atau bungkusan itu pada kami kalo kau ingin masuk kelas dengan selamat, palli!!”. Ujar salah satu anggota “wolf” yang wajahnya mirip panda.
“mwoya! Oh cham! Apa kalian berandalan yang setiap hari di sekolah selalu membuat ulah, aku sudah tau sejak pertama masuk sekolah ini cerita tentang kalian, geng “wolf” yang selalu memainkan musik rock tidak jelas angkatan 11, geutji?dan sekarang kalian berani memalakku! Berani sekali heol”. Jaehee melawan perintah Tao.
“wahh berani sekali dia pada kita, ya! jadi kau ini angkatan baru angkatan 15?oh..neon jinjja aishhss...ya Kris kita apa kan dia, dia sudah berani melawan kita sunbaenya”. Lay.
Kemudian ketua geng “wolf” yang sedari tadi duduk di belakang pengikutnya bangun kemudian...
“ohh neo!! Kau yang semalam dikejar orang-orang jas hitam itu kan?ya! pantas saja mereka mengejarmu, sepertinya kau memang buronan, dasar Bad Boy, heuh..jadi kau ketua geng “wolf” pantas, aku bisa saja mengadukan kalian bertiga ke ketua angkatan 11”. Sinis Jaehee.
“mwoya! Neo...jangan mentang-mentang kau pacarnya si murid special, yeudeul biarkan dia lewat lepaskan dia untuk 1x ini lain kali kau akan kubuat menderita, camkan itu!”. Ucap Kris yang mengelak dari cerita Jaehee.
“kalian bertiga memang Bad Boy! Apa kalian kira aku takut ancaman kalian cikkk...bikkyora!”. Jaehee pun berlalu.
Bagaimana bisa dia ternyata si gadis payung itu?sebenarnya aku melepaskan dia karena dia sudah membantuku semalam dari kejaran orang-orang yang mencari appa, oh tapi jika dilihat perempuan itu manis juga dan dia bahkan bisa melawanku ohh eottohke sepertinya aku menyukai dia, she’s nae style. Batin Kris.
“ya! kenapa kau melepaskan dia? Ahh sayang sekali, padahal aku ingin mengambil bungkusan itu, itu pasti masakan makan siang rumahan, ohh aku jadi rindu masakan eommaku”. Eluh Tao.
“sudahlah, jika Kris memberi perintah kita harus menurutinya dia kan ketua kita, geutji sajjangnim?” timbal Lay.
“kajja kita masuk kelas, ya mana uang hasil palakannya, kita pergi ke kantin saja, kajja”. Kris.
Hari ini benar-benar buruk sekali aku bertemu si Bad Boy lagi untuk kedua kalinya, pertama padahal aku sudah membantunya menghindar dari gerombolan orang jas hitam dan kedua dia hampir memalakku untuk merebut bekal ini, sebaiknya aku langsung berikan titipan eomma ini kepada Luhan sebelum nanti lenyap. Jae Hee.