Pukul 08.00 hari minggu Jaehee masih tertidur di kamarnya, appanya pergi keluar mencari sesuatu. Kris mengirim pesan pada Jaehee sehingga membuat ponsel Jaehee berdering dan membangunkannya.
Gadis payung, Moon Jaehee hari ini kau tidak sibuk kan temani aku jalan. Aku ingin kencan denganmu hehehe biar aku yang datang menjemputmu..segera kau bersiap karena aku akan sampai rumahmu dalam 15 menit :*. Kris.
Yak! Kau selalu seperti ini, memangnya kau siapa eoh?aku sedang tidur, karenamu jadi terganggu aisshh. Jaehee membalas pesan Kris.
Jaehee segera bersiap-siap untuk menemui Kris. 15 menit kemudian gadis itu keluar dari kamarnya dan melihat lelaki yang mengirim sms tadi sudah duduk di ruang tamu.
“aisshh gapchagi! Oh..yakk bagaimana bisa kau....*meliriksekitar* apa kau mau mati?palli kita pergi sekarang, kau ini nekad masuk ke rumahku jika appa lihat aigoo..palli kajja”. Jaehee menarik tangan Kris, mereka keluar dari rumah sebelum diketahui keberadaannya oleh appa Jaehee.
Tidak sadar sampai di ujung jalan komplek rumah, Jaehee masih saja menggenggam tangan Kris. Kris hanya tertawa bahagia ketika Jaehee melakukan itu.
“hahah sepertinya kau mulai suka memegang tanganku”. Kris menatap tangannya yang di genggam Jaehee.
“aniyo huh..huh..kau hampir saja membuat kacau cikk, jika appa melihatmu dia pasti akan bepikiran sama seperti eommaku saat bertemu dengamu huh...”
“wae?bukankah bagus, oh aku akan senang jika orangtuamu mengenalku sebagai pacarmu hmmm..”canda Kris.
“yakk! Sudah, kau mau pergi kemana?”
“sebelum pergi...serahkan ponselmu”. Pinta Kris.
“untuk apa?”
“sudah serahkan padaku, aku tidak ingin ada yang mengganggu kencan pertama kita arratji jadi ponselmu aku nonaktifkan dan sementara kusita sampai urusan kencan kita selesai haha”. Kris mengambil ponsel Jaehee dan menyembunyikannya di saku celana.
“yaakkk! Kembalikan, jika ada telpon penting bagaimana?Kris!”
“tidak mau, sekarang saatnya waktumu untukku, kajja”. Kris menyentuh kedua bahu Jaehee dan mendorongnya berjalan.
Di sisi lain, Luhan berencana mengajak Jaehee pergi ke suatu tempat dimana tempat tersebut adalah tempat favorit Jaehee saat mengenal Luhan. Tempat itu adalah toko musik yang sering mereka kunjungi saat Luhan mengajarinya beberapa teknik bermusik 3 tahun lalu.
Luhan mendatangi rumah Jaehee, tetapi gadis itu tidak disana.
“samchon, Jaehee pergi kemana?”
“entahlah tadi dia saat samchon pergi dia masih tertidur, mungkin dia pergi, coba hubungi saja”.
“ne...gamsahamnida samchon, kalau begitu aku pergi”. Luhan pergi dari rumah Jaehee dan kembali ke rumahnya. Dia mencoba untuk menghubungi ponsel Jaehee tetapi yang terdengar bukan suara Jaehee melainkan suara operator.
Telepon anda dialihkan ke pesan suara, mohon tinggalkan pesan setelah bunyi beep. Operator.
“Jaehee-ya kau dimana?aku ingin mengajakmu pergi”.1 jam berlalu Luhan masih belum mendapatkan pesan suara balasan dari Jaehee dan berusaha terus mengirimi pesan suara.
“Jaehee-ya apa kau sedang sibuk?” percobaan Luhan yang kedua kalinya masih belum membuahkan hasil.
“Jaehee-ya sepertinya kau memang sibuk, tadinya aku ingin mengajakmu ke tempat favoritmu”. Percobaan ketiga dilakukannya, Luhan hanya tinggal menunggu dan berharap gadis itu membalas pesan suara yang dikirimnya.
Tidak ada pilihan lain akhirnya Luhan pergi sendiri ke toko musik itu. Disana terlihat banyak sekali alat-alat musik yang terpajang. Pemilik toko musik ini adalah sahabat Taeyeon kakak Luhan, jadi sudah tidak aneh lagi jika Luhan datang kesana.
“Jinwoo hyung!” panggil Luhan pada pemilik toko musik itu.
“ohh Luhan, hahah kenapa kau datang sendiri? Dimana gadis imut itu, Jaehee?”
“entahlah, tadi aku berencana datang kemari bersamanya, tapi dia pergi sepertinya dia sibuk hyung”.
“hhmm ...ahh stock piano yang baru sudah tiba apa kau mau mencobanya?”
“tentu maka itu aku datang”.
Luhan mencoba piano itu. Setelah memainkan melodi kesukaannya, dia mulai terpikir dan mengingat saat bersama dengan Jaehee 3 tahun lalu di toko musik itu untuk mencoba alat musik yang baru tiba. Mereka pasti akan bermain bersama.
Aku berharap ada kau disini di sebelahku seperti 3 tahun lalu, kita bermain melodi bersama..kemana kau pergi?.batin Luhan.
Kris mengajak Jaehee ke wahana permainan terbesar di Korea, lelaki itu terus memaksa Jaehee ikut menaiki wahana permainan yang Kris inginkan walaupun ada beberapa permainan yang tidak ingin Jaehee coba.
“halilintar itu seru sekali, Jaehee ayo kita mencobanya”. Ajak Kris.
“mwo?yaakk shirro! Aku...tidak minat menaiki itu”. Jaehee tergagap.
“apa kau takut?hahah sepertiya memang begitu, sudahlah ayo!” Kris menarik Jaehee mencoba wahana yang sedikit berbahaya itu.
Ekspresi wajah Jaehee menjadi berubah drastis saat baru menaiki wahana ini, dahinya mengeluarkan sedikit keringat yang menandakan bahwa dia takut untuk mencoba wahana tersebut. Sementara Kris yang melihat ekspresinya malah tersenyum bahagia, ini bisa di jadikan kesempatan emasnya untuk mendekati Jaehee.
“Kris! Aku keluar saja ya dari wahana ini, lebih baik kita cari wahana lain”. Eluh Jaehee. Tapi sudah tidak ada kesempatan lagi untuk Jaehee keluar dari wahana ini, karena petugas telah menyalakan mesin wahana ini.
“yakk!! Kris!!” Jaehee pun mlai berteriak saat wahana itu mulai beroprasi. Sontak selama wahana halilintar berlangsung Jaehee terus berpegangan pada Kris untuk menahan rasa ketakutan itu.
“aakkk!” Jaehee masih berteriak bahkan sampai wahana itu berhenti hal itu membuat Kris mentertawakannya.
“ya sudah berakhir, kajja turun”.
Jaehee masih terpaku duduk di wahana itu. Kris menarik tangan gadis itu untuk keluar karena wahana yang mereka naiki telah selesai di lewati.
“kau...mau membunuhku ya?hampir saja jantungku berhenti gara-gara wahana ini, huh keterlaluan”. Jaehee melepas tangan Kris dan pergi meninggalkannya.
Luhan mencoba menghubungi Jaehee lagi untuk yang kesepuluh dan masih sama, operator yang menjawab telpon Luhan menyuruhnya lagi untuk mengirim pesan suara kepada Jaehee.
Setelah Kris dan Jaehee bermain di wahana permainan, mereka melanjutkan kencannya ke kebun binatang.
“yaa itu panda, pandanya lucu sekali”. Jaehee tersenyum senang saat melihat salah satu hewan besar yang memiliki mata hitam.
“apa kau sangat suka panda?”
“eoh...”
“Jaehee sepertinya kau sudah tidak benci lagi padaku?”
“siapa bilang, aku tetap masih membencimu Kris, kau selalu saja mengganggu hidupku”.
“mianhae...kajja kita pulang”.
Jaehee mendengar ucapan maaf Kris yang membuatnya tertunduk. Kris dan Jaehee selesai melakukan kencan pertamanya, lelaki itu mengantar Jaehee sampai depan rumahnya.
“Jaehee gomawo sudah menemaniku, ini ponselmu, kalau begitu aku pergi sampai jumpa besok di sekolah”.Kris menyerahkan kembali ponsel Jaehee. Kemudian gadis itu mengaktiflkan ponselnya.
“ada 10 voice mail, aigoo ini semua karena Kris, dari siapa?o....Luhan oppa?”
Jaehee masuk ke kamarnya dan mendengar pesan suara yang masuk ke ponselnya.
Jaehee-ya kau dimana?aku ingin mengajakmu pergi
Jaehee-ya apa kau sedang sibuk
Sampai di pesan suara terakhir.
Jaehee aku hanya ingin bermain melodi bersamamu lagi seperti 3 tahun lalu, aku tadi main sendiri, tanpamu permainan musik ini kurang berarti aku ingin sekali mengajakmu ke tempat favoritmu tapi kau tidak ada di rumah sepertinya kau sedang sibuk haha...Jaehee-ya....hatiku sakit sekarang.
Jaehee mencoba menguhubungi Luhan kembali tapi lelaki itu tidak menerima panggilannya. Lelaki itu sudah melihat Jaehee yang pulang bersama Kris, dia sudah berada di sekitar mereka saat Kris mengembalikan ponsel Jaehee.
Apa ketakutan ku akan menjadi nyata, Jaehee mulai menyukai Kris?apa dia masih tidak mengetahui perasaanku?apa yang harus kulakukan?Jaehee-ya aku mencintaimu, neon eoddae?. batin Luhan