Baekhyun sedang mendengarkan musik didekat beranda Dorm , kemudian ia melihat Luhan berjalan menuju arah beranda, Baekhyun hanya memandanginya biasa. Tiba - tiba Krispun datang dan melihat mereka sepertinya sedang membicarakan sesuatu, lalu ia mematikan musik di mp3nya,
" Baiklah, mari kita bertemu di tempat kita bertemu kemarin, jam 7 malam, bagaimana Marsha a? " kata Luhan dengan ekspreksi wajah penuh kebahagian.
" Marsha ? siapa dia? apa dia kekasih Luhan hyung ? ", batin baekhyun tapi tidak memusingkan siapa wanita itu. Lalu dilihatlah Do yang berdiri tidak jauh dari mereka yang sedang memandangi mereka dengan muka terlihat memerah dan mengepalkan tangan. Namun tak mengeluarkan sepatah katapun lalu pergi .
"Wa, ada apa ini ?", kata Baekhyun mulai penasaran dengan apa yang terjadi oleh orang yang sangat dekat dengannya itu.
Terlihat Do sedang menyiapkan makan malam untuk member EXO.
" Hey kalian, ini makan dulu", kata Do setelah memasak makanan untuk member EXO
"Oh dimana Luhan dan Kris hyung? Baekhyun ? Chanyeol ? mari kita makan bersama ", kata Suho sambil berteriak –teriak , namun tak mendapat respon.pukpuk.
" Mungkin diberanda, coba aku memanggilnya ", kata Do, lalu berjalan untuk memanggil Luhan dan Kris. Langkahnyapun terhenti ketika mendengar nama yang tidak asing baginya,
"Marsha a? apakah mungkin dia .... ? kenapa seperti ini ", batin Do kemudian berjalan meninggalkan beranda lalu menuju kamarnya .
Kembali pada saat berada di mobil menuju supermarket.
"Iya Kris hyung, aku curiga dengan kalian berdua. Sepertinya ada yang sedang kalian sembunyikan dariku , apa kamu akan berkencan ?“, kata baekhyun
" Mungkin hanya perasaanmu saja ", jawab Luhan terbata - bata
" Jadi benar kamu akan bertemu Marsha, kamu berbohong hyung, kamu selalu terbata - bata jika berbohong ", batin Do sambil menatap Luhan.
" Kupikir aku benar jika Luhan hyung benar -benar menyukainya , tapi kenapa aku menjadi seperti ini ?? apa aku juga menyukainya ? ( Do teringat saat Marsha menatapnya tajam saat pertama kali bertemu dengannya, ternyata Do merasakan getaran saat dipandang tajam oleh mata besar Marsha ) ah tidak mungkin yang benar saja, lupakan, lupakan, lupakan ! ", batinnya meyakinkan dirinya jika biasa saja.
***
" Ya Do , bukankah kita teman, seharusnya tidak ada yang disembunyikan ", kata Baekhyun sambil menatap Do tajam
" Baekhyun, apa yang sedang kamu katakan? entahlah lupakan saja, mari kita berjalan - jalan saja! Kajja ", jawab Do sambil tersenyum kemudian berjalan di bawah rintikan gerimis.
Marsha sudah menunggu luhan dan kris cukup lama, sampai tempat yang awalnya ramai perlahan lahan menjadi sepi , ah sangat lama. Dimanakah Luhan dan Kris ?
"Kris, sepertinya kita harus membelikan sesuatu untuk Marsha ", kata Luhan. Luhan dan Krispun akhirnya membelikan barang untuk Marsha di tempat yang cukup dekat dengan tempat berjanjian mereka dengan Marsha.
Angin sepertinya bertambah kencang membuat payung yang dipegang marshapun terlepas dan terbang. Marshapun berlari mencoba untuk mengambil payungnya. Tiba - tiba terdengar suara gemuruh petir yang sangat keras, kali ini membuat listrik di sepanjang jalan itu mati. Marshapun terkejut, seketika badannya yang sudah basah kuyup itu menjadi sangat lemas, ia mencoba berjalan untuk meraih payungnya tapi langkahnya terasa berat. Pandangan matanya mulai kabur , iapun berusaha melangkah untuk mencari tempat berteduh namun tiba - tiba dia terjatuh.
"Marsha!!!! ", kata seseorang setengah berteriak sambil memegangi badannya yang hampir terhempas ditanah. Marshapun setengah sadar dan melihat seseorang yang memeluknya, namun setelah itu.gelap.
aku selalu benci kegelapan, hai kau terangku, kembalilah padaku, aku merindukanmu .
"Baekhyun, mari kita beli makanan di kedai itu, aku lapar ", kata Do sambil menunjuk sebuah kedai di ujung jalan.
" Baiklah, omo, kenapa hujan mulai deras. ayo kita harus bergegas ", kata Baekhyun dengan histeris sambil menDorong tubuh Do dari belakang menuju kedai.
Dopun memilih tempat duduk dekat jendela, karena ia suka melihat hujan. Kemudian ia terkejut melihat seorang gadis yang berdiri tak jauh dari kedai yang terlihat sangat kedinginan. Ia menyadari jika gadis itu adalah Marsha. Ia melihat Marsha yang kedinginan, mencoba mempertahankan payungnya. Dopun berdiri ingin mengajaknya masuk kedai tapi mengurungkan niatnya karena tak mau jika bertemu dengan Luhan, takut salah paham. Jadi dia hanya bisa memandang marsha dari jauh. Dilihatlah Marsha lagi yang masih kedinginan, mempertahankan payungnya dari angin dan memegangi perutnya.
"Ya, apa kau lapar lagi ?", kata Do dalam hati sambil tersenyum
“kenapa aku menjadi seperti ini ? ahhh “, batin Do ketika ia tersenyum saat menatap Marsha dari jauh. Lalu ia mengeluarkan ponselnya.
Lalu dilihatlah Marsha yang sedang merekam dirinya sendiri dalam sebuah video dan Dopun tak mampu menahan tawanya, akhirnya tertawa melihat tingkah lucu Marsha.
"Apa dia orang gila? sepertinya iya ", kata Baekhyun tiba – tiba tanpa rasa bersalah sambil menatap arah Marsha.
"Ya!! dia normal, lihatlah dia bukankah itu terlihat lucu. Dia terlihat bebas, begitu menyenangkan ", kata Do sambil tersenyum menatap Marsha.
Anginpun menjadi benar - benar kencang, hujanpun semakin deras. Do mulai mengkhawatirkan Marsha, dan berdiri untuk mengajak Marsha masuk kedalam kedai.
“kamu mau kemana? Hujan masih cukup deras Do “, kata Baekhyun , namun Do tak menjawab pertanyaan Baekhyun.
Lalu ia melihat marsha sedang berlari untuk mengambil payungnya. Tiba - tiba listrik dijalan itu mati dan semua orang panik. Dopun melihat marsha kebinggungan, marsha memegangi dadanya. Dopun berlari untuk menghampiri Marsha.
"Marsha a!!!! ", kata seorang laki - laki yang berada diseberang jalan kemudian berlari secepat kilat menuju marsha. Dopun melihat kearah sumber suara, lalu ia melihat Luhan. Dopun menghentikan langkahnya dan berjalan jauh meninggalkan mereka.
" Aku juga ingin membantumu ", kata Do sambil berjalan dibawah derasnya hujan. Gengaman ditangannya semakin kuat dan dia sedikit berteriak.
"ya Do kamu mengejutkanku, kenapa kau berteriak . Kenapa juga kita berhujan -hujanan. Kamu membuatku basah, siapa gadis tadi ? ya katakan padaku!! ", kata Baekhyun sambil berjalan bersama. Do tidak membalas pertanyaan baekhyun, hanya menatap Baekhyun dengan tatapan tajam.
"Omo, heh Do ! kamu menakutiku. jawablah pertanyaanku !", kata Beakhyun dengan nada tinggi
"Bisakah kau hanya diam ", kata Do ketus
***
"Marsha bangun, katakan sesuatu! ", kata Luhan panik sambil memeluk marsha
Marshapun sedikit membuka matanya, dia terlihat setengah sadar.
"oh hello", kata Marsha lirih, lalu tak sadarkan diri.
Kemudian Luhan dan Kris membawa marsha kesebuah klinik terdekat. Luhan terlihat sangat panik sambil memeluk tubuh marsha yang sangat dingin. Setelah sampai diklinik, perawat dan Dokter langsung memberikan perawatan pada Marsha. Setelah beberapa saat, akhirnya Dokterpun keluar dari ruangan.
"Apakah ada wali dari saudari Marsha?", kata Dokter
"Ya saya Dokter", kata Luhan
Luhan dan Dokterpun menuju ruang Dokter .
"Ada apa dengannya Dokter ? apa yang membuatnya pingsan ?", kata Luhan panik
"Sepertinya dia mengalami shock, tapi dia terlihat mengalami trauma. Kami akan memberikan pelayan terbaik bagi pasien, jadi tetaplah tenang dan berdoa ", kata Dokter
Luhanpun pergi meninggalkan rungan Dokter dan kembali menuju ruang perawatan Marsha. Dilihatlah Marsha yang belum sadar begitu juga dengan Kris yang sudah terlelap di kursi. Luhanpun duduk disebelah marsha , memandangi Marsha yang belum sadarkan diri.
"Trauma? trauma apa yang kamu alami ", batin Luhan tanpa memindahkan pandangannya dari Marsha
“aku lapar, Kris, apa kamu ikut denganku untuk kekantin?”, tanya Luhan , namun Kris sudah terlelap di sofa.
Setelah beberapa saat, Marshapun akhirnya siuman. Badannya masih terasa lemas dan kepalanya terasa pusing. Diapun melihat jam dindingyang meunjukkan pukul 11.25, dan ia terkejut. Dilihatlah ruangan itu, dimana terdapat Kris yang sedang tidur.
“Siapa dia?”, kata Marsha.
Ia juga melihat si ijonya berada di meja disamping tempat tidurnya, diraihnya ponsel itu dan dipeluknya.
"Jika ada kamu, pasti aku tidak takut.", kata Marsha dalam hati
"Oh kamu sudah siuman, aku akan panggil Dokter ", kata Kris sambil mencoba bangkit dari tempat duduknnya
"Oh it's Ok. aku baik - baik saja. maaf, anda siapa ?", kata Marsha pelan
"Aku Kris EXO , aku teman dari Luhan. senang bertemu denganmu ", kata Kris sambil berjalan mendekat dari tempatnya duduk.
"oh ya. dimana Luhan ?", kata Marsha
Tiba - tiba datanglah perawat datang untuk memberikan obat pada Marsha. Perawat itupun binggung harus menyampaikan cara pemakaian obat dengan bahasa inggris karena melihat Marsha yang bukan orang korea
"Suster, aku baik - baik saja. Aku juga mengerti bagaimana cara meminum obat itu ", kata Marsha dengan menggunakan bahasa korea yang masih sedikit berantakan
Perawatpun akhirnya menyampaikan cara pemakaian obat pada Kris lalu pergi meninggalkan ruangan itu. Krispun langsung meminta marsha untuk meminum obat itu.
"Marsha, minumlah obat ini, ini airnya,cepat. kamu akan segera sembuh jika minum obat ", kata Kris sambil menyodorkan air.
"Berikan pada yang lain saja ", kata Marsha sambil memandang dalam - dalam obat yang dibawa oleh Kris
"Apa yang kamu katakan ? minumlah, jangan dipersulit ", kata Kris dengan gaya cool.
Namun Marsha malah melepas infus set yang dipakaikan padanya, lalu berdiri memakai jaket miliknya yang dibawa oleh Luhan dan dilihatlah paspordnya. Iapun tersenyum melihat barang - barang berharganya itu telah kembali. Kris hanya bisa terdiam membeku melihat apa yang dilakukan oleh Marsha.
"heh apa kamu gila ? minumlah obatmu agar kamu sembuh. kenapa kamu melepaskan infusmu, berbaringlah disini sampai keadaanmu normal", kata Kris dengan sedikit emosi.
"Aku tidak gila, aku sudah sehat lihatlah aku ", kata Marsha sambil melihat Kris tapi Marsha memang sudah terlihat jauh lebih sehat.
" Kamu disini dulu sampai luhan datang, minumlah obat ini dulu ", kata Kris setengah berteriak
"Apa yang harus ku minum? antibiotik, analgetik antipiretik antialergi, aku paham semua itu, aku bisa mengatasi ini. dan jika aku menunggu luhan dia pasti akan marah karena aku akan pulang tapi aku lebih takut jika biarawati cemas ", kata Marsha dengan menggunakan bahasa campuran Inggris dan Korea yang membuat kris harus membutuhkan waktu untuk mencerna kata-kata marsha.
Marshapun melihat celah kelengahan Kris, lalu langsung berlari sekuat tenaga meninggalkan klinik. Iapun berhenti di taman dekat klinik, ia merasa sangat lelah dan lemas dan ketika ingin menyebrang tiba - tiba ..........jedeeerrrrrrrrrrrrr