home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > A Gentleman

A Gentleman

Share:
Author : nandab
Published : 21 Jan 2014, Updated : 21 Jan 2014
Cast : kai,Baekhyun,chanyeol, Sehun,Luhan,Krystal, minha
Tags :
Status : Ongoing
0 Subscribes |1588 Views |0 Loves
A Gentleman
CHAPTER 1 : A Gentleman's Play Part 1

Takdir itu seperti gang-gang kecil yang asing

Tidak tau kemana arahnya pergi , apakah dia akan memperlambat jalanmu atau sebaliknya ? karna tidak ada yang tau pasti.

 

*****

“A,B,C,D,E,F,H,I,J,K,L,M,N,O,P,Q,R,S,T,U” seorang pria mengitung bebagai jari didepannya.

“Kebiasaan apa yang biasa dilakukan oleh Taecyeon SNSD  yang depannya U ?” Tanya pria itu pada ketiga pria lain yang sedang duduk di depannya. Secara spontan mereka mulai berfikir keras.

            “Ujian” jawab seorang pria bermata sipit bernama Sehun.

            “Upilan” Pria yang lain yang ada di sampingnya yang berambut kecoklatan, memiliki mata paling lebar diantara keempat pria yang sedang berkumpul di Cafetaria. Seketika semuanya tertawa terbahak-bahak mendengar jawaban Chanyeol. Sementara Baekhyun bingung antara metertawa atau marah karena dia adalah fans berat SNSD. Rasanya satu penghinaan besar ketika idolanya dibilang upilan.

“Ah,, yang benar saja Taecyeon melakukan Upil-mengupil. Memangnya kau.” Sangkal Baekhyun. Sehun hanya tertawa sambil memegangi perutnya yang mungkin sekarang sudah kram.

            “Bisa saja, walaupun dia Idol tapi dia juga manusia. Lalu apa jawabanmu?” Belah Luhan yang mencoba menahan rasa kram diperutnya. “Utilan” Jawab Baekhyun. “kUtilan.” Sehun berteriak melihat kebodohan para Hyung-nya. Tiba-tiba hape mereka bergetar. Para gadis berteriak histeris. Tapi keempat pemuda ini malah saling menatapi satu sama lain.

            “Kau berfikir apa yang aku fikirkan Teman?” Baekhyun bertanya dengan wajah serius kepada tiga pria yang ada didekatnya. Secara Bersamaan mereka merogoh kantong mereka dan membaca status Update dari sebuah social media.

            “Ah, Ini benar-benar” Chanyeol menghelah nafas kasar.

            “Aku tidak percaya semua ini.” Sehun terlihat kesal.

            “Apa mungkin?” Luhan mengerutkan dahinya.

“NEOMU KYEOPTAAAAA!!!!!” keempat pria ini melompat kegirangan melihat foto yang ada pada Hape mereka masing-masing. “Wow lihat pemilik nama Koya ini kawan,dia tampan sekali artis ternama,kapan aku bisa menjadi dia.” Baekhyun kagum. “Hyung, namanya Hoya” tegas Sehun. Hoya adalah salah satu Idol ternama di Korea dia baru debut tapi sudah sukses besar dengan Boybandnya. Eits.. jangan berfikir yang macam-macam, mereka tidak homo hanya saja kagum pada Hoya.

“Bagaimana menurutmu teman ?” senggol Baekhyun pada Chanyeol. “Aku rasa jatungku berhenti berdetak,melihat rambutnya terurai lembut.” Baekhyun,Luhan dan Sehun memelototi masing-masing Foto yang ada di hadapannya.

“Apa foto Hyung dan aku berbeda?” gerutu Sehun. “Apa sekarang Chanyeol sedang melihat G-Dragon?” Luhan menggaruk kepanyanya. PLAAAKKK!! Suara  tangan Baekhyun memukul tengkuk leher Chanyeol. “HOYAA!HOYAA! Kita sedang bicara hoya.” Bentak BaehHyun. Chanyeol masih tetap melihat gadis yang duduk 3 meja dari tempatnya duduk. Luhan dan Sehun menganggukkan kepalanya. Mereka paham apa yang dibicarakan oleh Chanyeol. Tak lama para gadis berteriak kembali melihat Kai dan Krystal yang datang. Keduanya merupakan anak orang kaya di Korea dan kebetulan sekali keduannya merupakan pasangan paling tersorot di sekolah ini.  Baekhyun mengerutkan dahinya lalu mengalihkan pandangannya dari pasangan itu dan memilih meneguk pepsinya.

            “Mari kita lanjutkan permainan kita.” Ajak Baekhyun, tersadar dari pandangannya. Mereka mulai memasang jari mereka dan mulai menghitung lagi. “A,B,C,D,E,F,G,,H,I,J,K,L”

            “Hyung,aku bosan dengan permainan ini” Sehun menghela nafas kasar. “Aku setujuh” Chanyeol menarik tangannya dari sekumpulan jari-jemari ketiga pria itu.  Baekhyun mulai berfikir. Luhan melirik sebuah botol kaca berwarna hijau disampingnya.

“Bagaiman kalau ini?” Luhan menunjukkan botol itu pada ketiga temannya. Ketiga pria itu binggung apa maksud dari Luhan. Lalu Luhan memutar-mutar botol itu.

            “Aku akan menjelaskan peraturannya tapi sebelumnya kita harus membuat pertanyaan terlebih dahulu di kertas. Kalian tulis sebuah keinginan. Tulis sekarang” para pria itu mengambil alat tulis dari tasnya. Satu persatu menulis di selembat kertas. Kertas yang telah ditulis mereka taruh kembali ketengah meja.  Setelah semua kertas berada di tengah meja Luhan memutar Botolnya. Yang pertama mengambil adalah Baekhyun karena ujung botol itu berhenti diwajah Baekhyun, yang kedua adalah Luhan yang ketiga dan keempat adalah Sehun dan Chanyeol. “Hana...Dul..Set” mereka membuka kertas yang mereka pegang secara bersamaan.

            “Buat dia dekat denganmu.” Itulah petikan yang Baekhyun dapatkan dari lembaran kertas yang dia ambil. “Rebut kembali apa yang hilang darimu.” Petikan yang diperoleh Luhan. Sehun membuka kertas kecil miliknya “Jaga apa yang kau punya.” Yang terakhir “Buat aku tertawa” mata Chanyeol membulat seakan tidak percaya apa yang dia baca.

            “Tunggu, jika salah satu diantara kita tidak menemukan atau gagal apa yang akan terjadi?” tanya Chanyeol. Ketiga pria itu membulatkan matanya saling memandang satu sama lain.

            “Aku menulisnya, penuh arti jadi ketika kau menyelesaikannya maka, kau akan tau apa arti itu. Tapi jika tidak menyelesaikannya kau akan mentraktir kita makan seminggu 4 kali dalam sebulan.” Baekhyun berkata dengan seriusnya. Baru hari ini dia berkata sedemikian serius biasanya dia mabuk dengan kegilaannya.

            “Tapi siapa yang menulis ini ?” lanjut Bekhyun. Luhan mengangkat tangannya. “Katakan gadis mana yang harus aku dekati?”. Luhan menunjuk dengan dagunya. Dia menunjuk Krystal yang sedang duduk disamping Kai menikmati makanannya. “Ingat,hanya dekat. Jangan membuat masalah dengan Jong-in.”

“Ah, yang benar saja.” Dia mulai membuat sikap aegyoOppa, aniya”Luhan tertawa geli melihat Baekhyun bersikap ageyo. “Ah lihat pria ini, dia terlalu aneh untuk menjadi pria.” Omel Chanyeol. “Yah-!” bentak Baekhyun, tak lama pertengkaran pun dimulai “Buk...Bak..buk..bik..bak...” begitulah setiap hari ada saja yang mereka permasalahkan tapi meski seperti itu mereka tidak pernah marah lama. “Lalu siapa yang menulis ini ?” Chanyeol mengangkat kertasnya.

Nega!” Baekhyun menjawab dengan galaknya. “Aku ingin kau membuatku tertawa ketika aku membutuhkan pada saat yang berat!” Baekhyun melirik tajam Chanyeol. “Arraseo, sudah jangan marah.

***

Baekhyun sampai pada perusahaan besar. Dia datang kemari untuk mengirim mie yang dipesan oleh salah seorang pegawai perusahaan. Hmm.. Baekhyun memang miliki kedai mie yang dikelola oleh ibunya setiap sepulang sekolah Baekhyun membatu Ibunya. “Aku merasa akan terjadi sesuatu yang tidak enak.” Baekhyun menarik nafas panjang lalu memulai langkah pertamanya.

Pria bermata sipit itu datang kesebuah ruangan dan memberikan 4 buah kerdus mie. “Anneyeonghasseo, aku pengantar Mie.” Menarik sebuah senyuman simpul pada orang-orang yang ada di dalamnya. Semua orang berebut mengambil mie yang Baekhyun bawa.

            “Thanks” salah seorang pria memberinya uang dan menepuk bahu Baekhyun. Lalu Baekhyun berlalu menujuh kehidupannya lagi. Saat dia berada dilorong menemukan seorang gadis sedang berdebat dengan ayahnya.

Aboeji, aku tidak suka kau mempermalukanku seperti ini.” Gadis itu mengerutkan dahinya. Dia tetap terlihat cantik walaupun ketika dia marah. Pria yang dia panggil Aboeji itu hanya mengelus lengannya dan berlalu masuk kedalam pintu yang ada di sampingnya. Wajah gadis itu tidak asing bagi Baekhyun, ternyata itu adalah Krystal. Sadar akan itu gadis yang dia kenal Baekhyun mengalihkan matanya ketika mata Krystal melihat kedatangannya. Gadis itu mencoba menarik langkahnya kearah Baekhyun tapi berhenti ketika. “Nona, mau kemana?” tanya seorang pria yang ada dibelakangnya. Sementara Baekhyun menghadap kearah yang berlawanan dari Krystal dan menekan papan tombul ponselnya. “Tut..”

            “Eomma–“ perkataan Baekhyun terpotong ketika melihat seorang gadis sedang mengaitkan tangannya di lengan kanannya. Gadis itu tersenyum hangat. “Baekhyun-ah , senang sekali bertemu dengamu.” Krystal menujuk 2 orang pria yang ada dibelakangnya dengan bola mata besar. Baekhyun tersenyum palsu dan melepaskan kaitan tangan Krystal dari lengannya. “Selagi kau disini, aku akan membawamu berkeliling.” Krystal berjalan dengan riang mengajak Baekhyun masuk kesebuah ruangan. Dia menyuruh bodyguardnya untuk tinggal diluar.  Krystal menutup pintunya lalu berbalik menatap Baekhyun. Dia merogoh tas berwarna caramel  mengeluarkan ponselnya,lalu menempelkan ponselnya ditelingga. “Jong In-ah, kau dimana?” tanya Krystal. “Arraseo.” Krystal mengakhiri percakapannya dan berbalik menghadap Baekhyun.

            “Kau harus membantuku untuk keluar dari sini.” Krystal mentap tajam Baekhyun seperti harimau mencengkram mangsanya. Baekhyun hanya menatap wajah datar tak bernafsu. “Aku tidak mau. Kau tidak tau aku sibuk?” Pria itu menunjukkan keranjang mienya lalu dia membalikkan tubuhnya sehingga Krystal hanya bisa melihat punggung Baekhyun. “Apa kau sangat membenciku ?” suara lirih dari Krystal. Baekhyun menarik langkah keluar ketika Baekhyun mendekati pintu. Krystal melempar sebuah botol plastik kepunuk kepala Baekhyun membuatnya berbalik dan mendekati Krystal dengan mata yang tajam. Krystal berteriak membuat 2 bodyguard masuk dan membekuk Baekhyun.”Apa yang mau dia lakukan Nona?” tanya salah seorang Bodyguard “Dia mencoba meraba-rabaku. Tolong.” Krystal mulai menangis. Para bodyguard itu berfokus pada Baekhyun dan itu kesempatan Krystal untuk kabur tanpa peduli pipi dan perut Baekhyun terkena bogem mentah para bodyguard. “Sial!” gerutu Baekhyun.

“BERHENTI !!” seorang pria bertubuh jakung berteriak dari bibir pintu.

***

            “Kita mau kemana?” tanya Kai pada Krystal yang sedang duduk di sampingnya. “Kemana saja, aku sangat bahagia hari ini.” Gadis itu tersenyum lebar pada pria di sampingnya. Kai memandangi wajah imut Krystal dan tersenyum tipis pada Krystal lalu menancapkan gasnya.     

***

Luhan berlari menujuh toko bunga dan membeli sebucket bungan mawar merah. Dia membawanya dengan riang menujuh sebuah rumah didekat kompleks rumahnya. Terlihat sorang gadis sedang duduk di balik pagar kayu kecil depan rumah putih clasic yang sederhana.

            “Selamat pagi.” Sapa Luhan memberikan sebucket bunga. Gadis itu menoleh kearah sumber suara dengan pandangan kosong tapi cukup menarik simpul sebuah senyuman manis dan meraba bunga yang diberikan oleh Luhan padanya. “Gomawoyo Oppa.” Jawabnya sambil mengulurkan tangannya memegang bucket bunga yang dibawa oleh Luhan. Luhan menaiki pagar yang hanya setinggi pinggangnya lalu duduk disamping gadis berwajah mungil berambut kecoklatan. Namanya Tiffany dia lebih muda 1 tahun darinya “Oppa.” Panggil Tiffanny. “Ne?” Luhan menyilakan rambut gadis itu agar dia bisa melihat wajahnya. “Aku telah mendapatkan donor kornea,aku akan bisa melihat wajahmu dan aku harap kau datang 2 minggu lagi setelah oprasiku.”  Luhan menarik tubuh mungil gadis yang ada di depannya lalu mendekap erat didadanya. “Aku akan datang.”

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK