home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > TERAIN

TERAIN

Share:
Author : rentha
Published : 14 Jan 2014, Updated : 23 Dec 2014
Cast : Park Shin Hye, choi si won, kim hyun joong, choi jin ri(sulli), hyorin sistar
Tags :
Status : Ongoing
1 Subscribes |19222 Views |2 Loves
TERAIN
CHAPTER 1 : It's Begin

Sepulang sekolah. Aku dan teman-teman selalu melewati rumah yang bekas tinggal konglomerat. Tetapi rumah tersebut sudah ditinggalkan. Rumahku yang berbeda hanya satu blok dengan rumah bekas konglomerat tersebut dan tampak menyeramkan karena tidak ada yang mengurusinya.

“Ronny. Ronny! Dimana kamu?!.” Nama anjingku. Aku melihat anjingku pergi. Aku mengikutinya. Ternyata anjingku masuk ke halaman rumas bekas konglomerat tersebut. Rumah konglomerat tersebut tidak dikunci pagarnya. Anjingku sedang menggali sesuatu yang ada ditanah. Aku menghampirinya. Diatas tanah terdapat sebuah buku kosong yang cover tertulis “TERAIN”. Aku ingin membuka buku tersebut. Tetapi ketakutan menghampiriku.

“Bagaimana tiba-tiba aku berubah menjadi katak karena membuka buku terlarang.” Gumam Shin Hye.

“Baiklah, semoga tidak ada yang terjadi padaku”

Kemudian…….

Sekeliling Shin Hye berubah. Kenapa Shin Hye sekarang berdiri didepan rumah besar yang seperti Istana dengan halaman yang sangat luas. Bukannya tadi Shin Hye sedang berada didalam rumah yang menyeramkan. Bahkan terdapat kereta kuda. “Ada apa dengan sekelilingku. Sekarangkan abad 21. Dimana aku?” kata shin hye.

Penjaga yang melihat seorang gadis muda yang bertingkah mencurigakan menghampirinya.”Ada yang bisa saya bantu?.” Kata penjaga tersebut.

“Tenanglah Shin Hye jangan membuat orang di sekitarmu curiga padamu”. Pikir Shin Hye

“Aku hanya sedang jalan-jalan saja”

“Oh. Tetapi kenapa kamu berpakaian aneh seperti itu? Darimana kamu berasal?”. Tanya penjaga lagi.

Shin Hye yang berpakaian baju sekolah. Terlihat aneh di zaman ini.

“Oh, tidak. Apa yang harus aku lakukan? Jika aku mengatakannya aku akan dipenjarakan. Atau lebih buruk dari itu.” Pikir Shin Hye

Tiba-tiba sebuah kereta kuda berhenti tepat disebelahku.

“Apa aku terlalu mencurigakan hingga ….”

Seorang pria muda yang tampan. Menghampiriku. Dengan berjalan tegap dan tataan rambut 4:6. Rambutnya hampir mengenai alisnya.

“Oh, Tuan selamat siang. Anda sudah kembali dari perjalanan kerja Anda?”. Tanya petugas kepada pemuda tersebut.

“Selamat siang. Ya, aku sudah kembali dari pekerjaanku”. Jawab pemuda tersebut.

Shin Hye yang bingung dengan keadaan sekitarnya hanya diam. Jika Shin Hye lari. Shin Hye tidak tahu harus lari kemana. Dia tidak mempunyai arah dan tujuan. Pria muda tersebut melihat Shin Hye memegang sebuah buku. Yang pernah dilihatnya bahkan sedang dicari.

“Kamu, kenapa memegang buku tersebut?.” Tanya pria muda tersebut.

“Aku menemukannya.” Jawab aku. Shin Hye tidak mungkin menjelaskannya bahwa dia menemukannya di tempat yang tidak mungkin orang-orang mengetahuinya, dan pasti akan menyangka Shin Hye orang aneh.

“Baiklah. Kamu naik ke kereta kudaku”

Shin Hye yang kaget. Hanya diam terpaku. “Tungg.. tunggu sebentar”

“Dia. Temanku.” Pemuda tersebut menjelaskan kepada penjaga.

“Baiklah, Tuan”

Shin Hye akhirnya masuk ke kereta kuda. “Aku sudah menolongmu.” Kata pemuda itu kepada Shin Hye.

“Lalu? Hei, Kita mau kemana?”

“Diamlah! Kamu berisik sekali”

“A..apa yang kamu katakan?!”

Kereta kuda tersebut memasuki rumah besar yang seperti istana. Pintu terbuka. Shin Hye dan pemuda masuk. Banyak ukiran dan tatanan rumah yang Indah. Pengukir seperti menggambar hidup ukiran di rumah yang seperti istana ini.

Sesampainya didalam…

“Hei, Kamu pelayan. Kesini!. Tolong siapkan satu kamar tamu.” Pemuda tersebut memerintahkan kepada pelayan.

“Halo! Piere kamu sudah pulang”. Sapa seorang wanita muda.

“Ya”

“Jadi. Namanya Piere.” Pikir Shin Hye

“Astaga. Kamu membawa gadis kesini. Siapa dia? Kamu bisa juga memilihnya.” Ibunya melihat sosok Shin Hye seperti gadis yang cantik dengan rambut sampai sebahunya yang bewarna merah. Warna merah bukan karena Shin Hye mewarnainya tetapi ibunya yang bewarna merah juga.

“Bukan, Ibu. Dia menemukan apa yang kakek tinggalkan kepada kita. Lihat!”

“I…inikan”

“Ya”

Shin Hye bingung dengan apa yang mereka bicarakan. “Halo. Nama aku Shin Hye Park.” Shin Hye yang lupa untuk memperkenalkan dirinya.

“Aku ibunya Piere. Namaku Roselline Enrique Estol”. Ibunya yang masih sangat muda. Tidak terlihat dia sudah mempunyai anak. Dengan tingkah lakunya yang sangat bersahabat. Tidak seperti anaknya.

“Sepertinya. Aku lupa memperkenalkan diri. Namaku Piere Enrique Estol. “ Piere yang lupa memperkenalkan dirinya kepada Shin Hye.

“Tuan. Kamar tamunya sudah siap.” Kata salah satu pelayan yang dipanggil tadi untuk mempersiapkannya.

“Baiklah. Kamu ikuti pelayan tersebut.” Piere yang menyuruh Shin Hye untuk mengikuti pelayan tersebut.

“Apa. Dia menyuruhku. Bahkan dia tidak memanggil namaku.” Gumam Shin Hye

Sesampainya Shin Hye dikamar. Ruangan kamar yang sangat besar menyambut Shin Hye.

“Aku. Apa yang harus aku lakukan? Jika aku pergi dari sini aku tidak tahu harus pergi kemana? Baiklah untuk sementara, aku disini dulu. Tetapi kenapa mereka merasa terkejut melihat aku menemukan buku itu?”

Tok…tok…. . Tiba-tiba pintu kamarku ada yang mengetuk. Membuat pikiranku terhenti sejenak

“Ya. Ada apa?”

“Nona. Apakah sudah mau berganti pakaian? Aku sudah mempersiapkannya dan akan membantu nona.”

“Memangnya seperti apa pakaiannya? Sampai pelayan itu harus membantuku berpakaian.” Pikir Shin Hye

Ternyata bukan pakaian melainkan gaun. “Wah, gaun yang indah. Ini apa?.” Shin Hye menunjukkan kepakaian yang disebelahnya.

“Ini korset. Kamu harus memakainya”

Shin Hye yang tidak mengetahui kalau gaun zaman dulu harus memakai korset dan itu sangat menyakitkan. Bahkan hampir tidak bisa membuatnya bernapas. Setelah bersiap-siap shin hye dipanggil ke ruang kerja disana terdapat nyonya Roselline dan Piere.

“Wah, kamu cantik sekali.” Puji Nyonya Roselline kepada Shin Hye.

“Ibu. Kita kembali kepermasalahan kita.” Piere yang tidak suka membuang waktu dengan lelucon yang tidak berguna. Atau bisa dibilang orang dingin, dan serius.

Piere memulai duluan. “Kamu, darimana menemukan buku tersebut?”

“Oh, buku itu. Anjingku yang memberikannya padaku?” Shin Hye yang tidak mungkin memberitahukan bahwa dia menemukannya didalam rumah tetangganya yang berbeda zaman dan Shin Hye akan dikenakan sanksi atas berbohongnya. Jadi Shin Hye berkata anjingnya menemukannya dan memberikan kepadanya.

“Anjingmu?”

“Ya, tetapi aku tidak tahu dia menemukannya dimana”

“Baiklah. Kami berterimakasih kepadamu karena telah menemukan buku yang telah ditinggalkan kepada kami.” Nyonya roselline menambahkan.

Tetapi Piere tidak setuju. “Bukannya anjingnya yang menemukannya. Jadi yang harus kita memberi penghargaan itu kepada anjingnya”

“Sudahlah. Yang penting buku itu sudah kembali”

“Ibunya sangat baik, tidak seperti anaknya. Kenapa nyonya roselline bisa mempunyai anak seperi dia. Berbeda sekali sifatnya 180 derajat.” Pikir Shin Hye

“Bukannya. Buku itu hanya sebuah buku kosong”

“Memang. Tapi lihatlah, jika kami memberikannya sedikit air. Maka akan keluar tulisann semua tentang sejarah kerajaan ini. Dulu kakek keluarga kami pejuang dan menuliskannya dibuku ini”

“seperti buku magic!” kata Shin Hye.

“kamu, boleh jalan-jalan di kota ini. Kamu kan tidak mengetahui tentang kerajaan kami. Di perkotaan sedang ada festival. Piere, kamu menemani lisanna. Dia tidak mengetahui daerah sekitar sini.”

“Ap…apa kenapa harus aku yang menemaninya.” Pada saat piere menolak perintah ibunya. Ibunya sudah pergi tidak ingin mendengar penolakan piere. Dan akhirrnya piere mau menemani Shin Hye.

Masih Amatir dalam menulis. Mohon kerjasamanya :)

to be continued

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK