home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > Boys To The Max!

Boys To The Max!

Share:
Author : yeollova92
Published : 10 Jan 2014, Updated : 10 Jan 2014
Cast : INFINITE Sung Yeol, BEAST Yoseob, SJ Kyu Hyun, INFINITE L, Girl's Day Min Ah, F(X) Krystal
Tags :
Status : Ongoing
0 Subscribes |1178 Views |1 Loves
Boys to the max!
CHAPTER 1 : PART 1

Author’s POV :

            <#NP DJ Doc – Run to You>

            “Lee Sung Yeol~~!!!!!!!!!!!” teriak Ma’am Jang, selaku wali kelas Sung Yeol, siswa yang tercatat sebagai siswa paling bandel di sekolahnya.

            Sung Yeol tidak memperdulikan teriakkan dari guru ter-nggak banget di sekolahnya itu, ia terus berlari untuk bisa kabur dari sekolah, bolos.

            “Hihi!” Sung Yeol hanya cengengesan sambil terus berlari, dan berlari.

            Ya, bukan Lee Sung Yeol namanya kalau ia tidak berhasil lolos. Tanpa halangan sedikitpun, namja bertubuh tinggi ini berhasil keluar dari lingkungan sekolah.

            “Lee~ Sung~Yeol~..” Ma’am Jang berteriak dengan sisa tenaganya yang tidak mampu mengejar Sung Yeol.

****

            Cho Kyu Hyun, siapa yang tidak kenal dengan namja paling populer di sekolahnya ini. Ya, kelebihannya adalah memiliki wajah yang rupawan dan suara merdu andalannya. Bagaimana bisa salah jika guru-guru wanita di sekolahnya pun berlomba untuk mendapatkan siswa mereka satu ini. Itulah yang menjadi skandal besar-besaran di sekolahnya. Semua wali murid protes untuk mengeluarkan Kyu Hyun karena ia sering memanfaatkan pesonanya untuk mendapatkan nilai plus.

            “Yakin ingin mengeluarkan aku?” tanya Kyu Hyun dengan wajahnya yang super memikat itu terhadap Kepala Sekolahnya, yang merupakan seorang wanita.

            “Heh! Aku sudah punya cucu. Jaga sikapmu anak muda!” Ny.Kim ternyata tidak semudah itu untuk dirayu.

            Kyu Hyun hanya bengong, baru kali ini pesonanya ditolak, sama nenek-nenek lagi. Kyu Hyun menatap frustasi dirinya sendiri di depan cermin. Ia malu!

****

            Yang Yo Seob sedang asyik makan di kantin sekolahannya. Dan seperti biasa ia selalu dirubungi oleh teman-temannya yang mayoritas wanita penikmat gosip. Tiba-tiba Bu guru Wang datang dan menjewer kupingnya. Iapun meringis kesakitan.

            “Yo Seob~ Apa cita-citamu?” tanya Bu guru Wang dengan sadis.

“Mengapa tiba-tiba menanyakan itu, Bu? Sambil menjewer lagi..” protes Yo Seob.

“Haha~ Jadi masih belum tahu ya cita-citamu. Sepertinya kau cocok sekali jadi pembawa acara gosip seperti Kiss di Indosiar itu ya. Sudah berapa isu konyol yang kau sebarkan? Aku memakai wig karena aku botak ya?..”

“Hehe~” Yo Seob hanya nyengir kuda karena ulahnya yang useless itu ketahuan lagi dan kali ini sudah kesekian kalinya ia menggosipkan sesuatu yang merugikan reputasi guru-guru di sekolahnya itu.

“Bagus~ Tersenyum saja. Karena besok aku tidak akan melihat senyum menyebalkan kau itu lagi..” omel Bu guru Wang dan sukses membuat Yo Seob mengerjap-ngerjapkan matanya karena bingung.

****

            <Gubrakk!> Prof.Yoon lemas seketika, ketika pernyataannya di sangkal oleh Kim Myung Soo, seorang murid yang memiliki predikat genius dan kerap kali menjadi musuh para guru karena kegeniusannya yang luar biasa itu. Memang bukan hal yang salah, hanya saja, Myung Soo terlalu pintar untuk dijadikan sebagai siswa. Dan yang paling penting adalah respek murid lain lebih besar terhadap Myung Soo ketimbang guru mereka. Dan itulah sebabnya hampir semua guru yang pernah mengajar di kelas Myung Soo langsung mengundurkan diri dari pekerjaan mereka. Dan itu sebabnya pihak sekolah memutuskan untuk mengeluarkan Myung Soo, si genius mematikan itu dari sekolah. Karena mereka tidak ingin kehilangan semua guru-guru mereka.

            “Sekolah idiot! Bagaimana mereka bisa membuang malaikat genius seperti Myung Soo!” gerutu salah satu siswa saat mendengar Myung Soo akan di keluarkan.

            “Eh, eh.. itu Myung Soo..” kata siswa lainnya saat melihat Myung Soo keluar dari ruang kepala sekolah dengan santai. “Myung Soo.. jangan patah semangat!”

            Myung Soo hanya tersenyum sederhana. “Tidak akan pernah..” jawabnya santai.

****

            Semua murid Akademi Kerajaan berkumpul di depan monitor pengumuman.

            “Wah~ Kelas spesial ada lagi?” semua siswa saling bertanya satu sama lain.

            “Aku dengar kelas spesial tahun ini berbeda..”

            “Apanya yang berbeda?”

            “Siswa yang masuk ke kelas itu adalah siswa yang di buang oleh sekolah mereka karena mereka sangat bermasalah..”

            “Jadi maksudmu kelas spesial tahun ini adalah kelas penanganan khusus anak nakal? Ah~ konyol sekali.. Bagaimana Akademi Kerajaan bisa menampung orang-orang seperti mereka?”

            “Hey~ Tunggu dulu. Mereka-mereka yang bermasalah itu kabarnya anak bangsawan dan pejabat..”

            “Oh, ya?! Wah! Pasti keren semua. Tapi, tetap saja mereka bermasalah..”

Author’s POV END.

Eun Won’s POV :

            Aku sama sekali tidak mengerti mengapa dari tadi semua orang membicarakan mengenai kelas spesial? Bukankah sudah 3 tahun belakangan ini program itu sudah di hapus dari agenda Akademik Kerajaan?

            “Won~ Kau di panggil Kepala Sekolah..” kata Min Ji, temanku.

            “Eo~ ne..” Aku langsung bergegas menuju ke ruang Kepala Sekolah.

****

            Aku keluar dari ruangan yang baru saja memberiku kabar buruk tersebut. Apa? Aku tidak bisa sekolah di sini lagi? Alasannya, dana untuk beasiswaku akan digunakan untuk membayar tenaga profesional yang akan mengajar di kelas spesial tahun ini. Dengan kata lain, aku harus tersingkir karena ada kelas spesial itu. Ya, memang hanya aku satu-satunya siswa yang bukan berasal dari keturunan bangsawan ataupun pejabat negara. Aku hanyalah keponakan seorang petugas kebersihan di akademik ini. Dan akupun menerima beasiswa di sini karena rekomendasi Pak Min, salah satu guru di akademik kerajaan yang sekarang sudah tidak lagi bekerja karena sedang meneruskan penelitian di Eropa. Ya, aku tidak punya kekuatan lagi sekarang. Satu-satunya orang berada di belakangku sudah tidak di sini lagi. Jeong Eun Won, kau benar-benar sial dan malang. Aku tidak bisa pura-pura tegar, aku putuskan untuk menangis sejadi-jadinya di depan pintu kelas spesial itu.

            “Whua~ whua~whua~~kyaaa!!!” aku menangis sejadi-jadinya sambil menendang pintu kelas yang masih kosong itu. “Gara-gara kalian aku jadi kehilangan kesempatan belajar di sini! Sialan!!” aku menendang pintu sekuat tenaga dan bodohnya justru kakiku yang terasa sakit. “Aww! Appo!” aku meringis kesakitan, akupun duduk dan sukses menangis seperti anak kecil yang sedang minta dibelikan sesuatu.

            “Gwenchanayo?”

            Aku berhenti menangis dan langsung mendongak ke arah seseorang yang kini berdiri di depanku. Tepat di depanku, seorang namja dengan penampilan yang super cool, melihatku bingung.

            “nn..neon nuguya?” tanyaku sambil cepat-cepat menghapus air mataku yang terlihat sungguh memalukan itu.

            “Cho-Kyu-Hyun~” katanya dengan gaya yang masih saja cool.

            “Aku tidak tanya namamu..” kataku sewot karena aku sedang tertimpa bencana.

            “Kau tanya siapa aku kan?” katanya lagi dan masih dengan gayanya yang cool.

            “Orang ini.. Sudahlah.. Tidak penting..”

            “Aku lihat kau menendang pintu ini berkali-kali? Memangnya ada apa?”

            “Ck~ Mengapa? Karena aku benci dengan pintu ini! Kelas ini! Dan semuanya yang berkaitan dengan kelas ini! Karena mereka, aku tidak bisa sekolah di sini lagi!” amukku lagi dan sukses membuat namja mau tahu ini melotot ngeri melihatku.

            “J..j...jinja?”

            “Aieuh~ Maaf.. Aku kehilangan kendali. Aku permisi dulu..” dengan sisa tenaga, akupun segera berjalan menjauh dari kelas itu dan meninggalkan namja yang tidak ku kenal itu dengan segera.

Eun Won’s POV END.

Author’s POV :

            Sung Yeol di kawal bodyguard yang di tugaskan mengawasinya agar tidak kabur lagi dari sekolah barunya. Ia turun dari mobil dengan muka terlipat tak terhingga. Wajahnya yang tengil berubah menjadi suram. Kanan kiri depan belakang bodyguard semua. Ia berjalan menelusuri koridor akademik kerajaan untuk mencari kelas spesial yang dimaksud.

            “Aish! Ini benar-benar menyebalkan..” gumamnya kesal sambil ngeliatin satu persatu muka batu bodyguardnya.

            Akhirnya ia sampai dan ia berjumpa dengan Kyu Hyun yang sudah lebih dulu datang dan duduk dengan santai di salah satu dari empat kursi yang tersusun secara horizontal itu.

            “Eo.. Sudah datang..” sambut Kyu Hyun kepada Sung Yeol, teman sekelas barunya. “Tidak lebih tampan dariku..” ledeknya.

            “Mwol? Hey, memangnya siapa yang bilang aku lebih tampan darimu?” Sung Yeol santai-santai saja menghadapi ledekan Kyu Hyun yang baru pertama kali ia temui.

            “Cho Kyu Hyun, kau?” tanya Kyu Hyun sambil mengulurkan tangan.

            “Lee Sung Yeol. Apa masalahmu sehingga kau kemari?” tanya Sung Yeol balik sambil menjabat tangan Kyu Hyun.

            “Kau akan percaya jika aku beritahu? Aku dikeluarkan karena pesonaku..” Kyu Hyun tersenyum bangga khas evilnya.

            “Haha.. Aku sudah dengar itu. Hanya memastikan apakah benar kau orangnya. Haha.. Kau putra Pengacara Cho kan?”

            “Emh.. Itu benar. Kau sendiri adalah putra Menteri Lee kan? Dan bodyguardmu itu, sepertinya kau benar-benar parah dalam urusan kabur.. haha..” ledek Kyu Hyun lagi.

            “Begitulah..” Sung Yeol tersenyum sebal ke arah bodyguardnya yang menungguinya di depan pintu kelas.

            “Masih ada 2 lagi..” Kyu Hyun melihat 2 kursi yang masih kosong.

            Sung Yeol melihat jam tangannya dan tak lama kemudian, Yo Seob muncul. Ia tampak seperti kebingungan. Muncul di pintu, lalu masuk, melihat isi kelas, keluar lagi, masuk lagi. Dan iapun akhirnya berhenti melakukan kebingungan anehnya karena Sung Yeol memberitahunya bahwa ini benar kelas spesial.

            “Hey..hey.. Kau mencari kelas spesial?” tanya Sung Yeol.

            “Eo.. Kau tahu?” Yo Seob masih belum ngeh kalau ini kelas spesialnya.

            “Ini kelasnya..” kata Sung Yeol sambil menatap heran Yo Seob yang memiliki wajah inosen dan imut.

            Yang ada dipikirannya, mengapa namja seperti Yo Seob bisa jadi siswa bermasalah? Dengan tampang dan penampilan yang imut dan wajah tidak berdosa itu.

            “Ah~ Di sini..Aku Yang Yo Seob. Senang bertemu dengan kalian..”

            “Aku Lee Sung Yeol..dan dia..”

            “Aku Cho Kyu Hyun..” dengan gaya coolnya.

            “Kau ini..” Sung Yeol menggeleng-gelengkan kepalanya melihat sikap Kyu Hyun yang suka sekali tebar pesona bahkan pada namja sekalipun.

            “Oh..hahaha! Kau putra pengacara Cho yang berkencan dengan guru-guru di sekolahmu itu ya? Dan Lee Sung Yeol, kau adalah rajanya bolos di sekolahmu..?” jawab Yo Seob babar blas seolah dia tahu semua.

            “Kau tahu? Seberapa banyak?” Kyu Hyun merasa habis di siram air cuka.

            “Eumh~ tidak banyak..” Yo Seob menatap Kyu Hyun dengan tatapan meledek.

            “Apa tidak lebih baik jika kau mempelajari ilmu pengetahuan ketimbang mengejar gosip?” sahut seseorang begitu sampai di kelas.

            “Ow! Myung Soo.. Kau sudah datang rupanya..” Yo Seob langsung bisa memastikan karena ia sudah mencari tahu tentang semuanya. “si genius..”

            “Kau juga tahu aku rupanya..” Myung Soo tersenyum.

            “Neo.. Kyu, dia lebih tampan darimu..” ledek Yo Seob kepada Kyu Hyun.

            “Mwol?” Kyu Hyun melotot ke Yo Seob.

            “Ah~ Tidak tidak.. Aku yang paling tampan di sini..” Yo Seob nyengir sambil duduk di kursi di antara Kyu Hyun dan Sung Yeol.

            Semua hanya tertawa geli melihat tingkah Yo Seob yang inosen abis.

            “Boleh aku duduk di sini?” tanya Myung Soo pada Sung Yeol.

            “Tentu. Why not?” Sung Yeol membiarkan Myung Soo duduk di sebelahnya.

            Dari arah pintu begini urutannya, Myung Soo – Sung Yeol – Yo Seob – Kyu Hyun.

             “Sudah jam berapa ini? Mengapa tidak ada gurunya?” tanya Myung Soo yang niat sekali belajar.

            “Ah~ Bukannya bagus kalau tidak ada guru..” Sung Yeol tersenyum penuh kemenangan karena ia memang tidak suka belajar sama sekali.

            “Pabo Yeol.. Bukankah itu cocok sekali untuknya?” usul Yo Seob meledek Sung Yeol dan Kyu Hyun pun mengangguk-anggukan kepala.

            “Ne..Ne.. Kau benar sekali.. Pabo Yeol.. Hahaha..” Kyu Hyun terkekeh.

            Sung Yeol terlihat frustasi melihat Kyu dan Seob yang senang sekali karena memberi nama panggilan baru untuknya.

            “O~ Geundae.. Tadi.. Saat aku tiba di sini, ada seorang siswi sedang menangis kencang dan..” cerita Kyu membuat yang lain langsung menyimaknya.

            “H..hantu?” Sung Yeol yang takut sekali dengan hantu mencoba menebak.

            “Anieo.. Dia manusia. Sepertinya dia siswi di akademik ini..”

            “Tunggu, menangis kencang? Apa jangan-jangan yang tadi..?” Myung Soo mencoba mengingat saat di koridor, dia sempat berpapasan dengan seseorang yang matanya sembab seperti habis menangis.

            “Kau juga bertemu dengannya?” tanya Kyu Hyun.

            “Aku juga tidak yakin. Tapi sepertinya aku berpapasan dengannya. Dia menabrakku karena ia berjalan tertunduk. Saat aku mencoba membantunya, dia langsung pergi begitu saja..” terang Myung Soo.

            “Aha~ macam cerita FTV di SCTV tuh. Pasaran banget deh cara ketemunya..” komentar Yo Seob dengan santainya.

            “Terus kenapa?” Sung Yeol bingung apa inti dari cerita Kyu Hyun dan Myung Soo.

            “Aku lihat dia menendangi pintu kelas ini. Saat aku tanya, dia bilang dia membenci pintu kelas ini, kelas ini dan dia membenci semua yang berkaitan dengan kelas ini..” Kyu Hyun menirukan gaya gadis itu.

            “Kenapa dia membencinya? Berarti dia juga membenci kita?” Myung Soo berfikir keras. “Pasti ada alasan mengapa gadis itu membenci semua yang berhubungan dengan kelas ini..”

            “Sudahlah. Itu bukan urusan kita. Lebih baik bantu aku berfikir bagaimana bisa kabur dari kelas..” Sung Yeol nyengir ke Myung Soo.

            <Plak!> Yo Seob memukul kepala Sung Yeol dengan pena.

            “Yak.. waeyo?” Sung Yeol mengelus kepalanya.

            “Kau ini.. Jangan cari masalah lagi! Kau tahu ayahmu itu seorang Menteri. Jangan berbuat ulah lagi. Sudah bagus kita bisa meneruskan sekolah di kelas spesial ini..” Yo Seob tumben bijak.

            Kyu Hyun sama Myung Soo hanya bengong.

            “Sudah lama menunggu?” suara seseorang tiba-tiba mengejutkan mereka.

            “A..ayah~” Myung Soo terperangah ketika melihat Ayahnya berdiri di pintu kelas dan berjalan masuk menuju kursi guru.

            “Profesor Kim! Anak bodoh. Di sini aku bukan ayahmu! Tapi gurumu..” omel Prof.Kim sambil melotot ke arah Myung Soo.

            “Mwo???” semua kompak terkejut.

            Ya, salah satu guru yang akan mengajar mereka adalah Profesor Kim. Yang merupakan keturunan Raja dari Selir yang kesekian di silsilah kerajaan. Secara gak langsung, Myung Soo adalah Pangeran.

            “Daebak!” Yo Seob mengacungkan jempolnya sambil nyengir imut kepada Prof.Kim, ayahnya Myung Soo.

            “Yo Seob, aku berharap kau tidak menggosip tentang aku selama kau menjadi muridku..” canda Prof.Kim.

            “Ehei~ Tidak. Tenang saja Prof..” Yo Seob memasang wajah yang inosen.

            “Bocah ini..” Kyu Hyun geleng-geleng karena gemas melihat tingkah Yo Seob.

            “Baik. Aku akan menerangkan aturan dalam kelasku. Selama pelajaran berlangsung, aku tidak akan mengajar apa-apa jika kalian tidak bertanya. Jadi, kalian tidak mendapatkan apa-apa jika kalian tidak bertanya. Tapi, khusus Myung Soo, kau tidak boleh bertanya apapun karena kau tahu letak masalahmu mengapa kau berada di kelas ini kan? Yang harus kau lakukan selama kelasku berlangsung adalah pergi ke perpustakaan dan hafalkan minimal satu fiksi. Setiap cerita yang kau hafalkan, kau ceritakan pada temanmu yang lain...”

            “Tapi, apa manfaat itu semua? Itu semua hanya buang-buang waktu..” protes Myung Soo.

            “Anak ini! Jangan membantah! Bagaimana ini bisa jadi kelas spesial kalau penanganannya juga tidak spesial. Kau merasa pintar? Tidak semua bisa kau terima di akalmu. Ini kelas SPESIAL..” kata Prof.Kim sukses membuat ke 4 namja itu menelan ludah karena segan setengah mati.

****

            Sung Yeol meregangkan otot punggungnya yang sudah lelah berada di kelas..

            “Akhirnya selesai juga. Bisa kita pulang?” tanya Sung Yeol pada Yo Seob dan Kyu Hyun yang wajahnya bahkan sudah terdampar lemah di atas meja.

            “Tentu saja...” kata Kyu Hyun setengah koma.

            “Aku lelah sekali. Stress..” kata Yo Seob.

            “Aku pulang ya..” kata Sung Yeol lalu menoleh sebal ke arah bodyguardnya yang setia sekali berjaga depan pintu. “Haish!”

            “Hahaha.. Selamat menikmati..” ledek Kyu Hyun.

            “Anda mau kemana Tn.Muda?” tanya bodyguard.

            “Tentu saja pulang..” kata Sung Yeol sebal.

            “Tapi, Tn.Muda akan tinggal di asrama di akademik ini.”

            “Mwol???” Sung Yeol membulatkan matanya.

            “Benar Tn.Muda, anda tidak akan pulang ke rumah sampai waktu ujian tiba.”

            “Tapi, aku belum bawa barang-barangku..” Sung Yeol mencoba mencari alasan.

            “Barang-barang anda sudah kami siapkan. Anda tinggal pulang ke asrama.”

            “Hanya aku sendiri?” Sung Yeol mulai frustasi.

            “Tentu teman-teman anda yang lain juga..”

            Sung Yeol menoleh ke arah Kyu Hyun dan Yo Seob, berhubung Myung Soo mash belum kembali dari perpustakaan.          

            “Ah~” Kyu dan Seob tertunduk semakin lemah.

            Akhirnya mereka bertiga dikawal bodyguard Sung Yeol menuju asrama.

***

Myung Soo’s POV:

            Aku masih memikirkan alasan mengapa aku harus melakukan hal ini? Apa tujuan ayah? Apa aku masih kurang genius untuk menebak jalan pikiranya. Ah!

            “Apa? Jadi beasiswanya diberhentikan?” seorang petugas kebersihan itu setengah berteriak karena sangat terkejut.

Kulihat seorang siswi sedang berbincang orang tersebut.

“Ya, paman. Mungkin sekarang Eun Won sedang menangis di suatu tempat. Kasihan sekali dia..” aku sedikit tertarik dengan pembicaraan mereka.

“Tapi, kenapa?” petugas kebersihan itu tampak terpukul sekali.

“Karena kelas spesial itu! Dana beasiswa untuk Eun Won di alihkan untuk operasional program kelas tersebut..”

Aku langsung teringat cerita Kyu Hyun dan gadis yang menabrakku di koridor tadi pagi. “Jangan-jangan..” aku langsung bergegas kembali ke kelas.

Saat aku sampai di kelas sudah kosong, aku langsung melihat pesan di papan tulis. Mereka semua sudah ke asrama. Dan tanpa membuang banyak waktu, aku langsung bergegas menuju asrama.

            “Yo Seob!!!” teriakku begitu memasuki kamar asrama.

            “Mw..mwol?” Yo Seob yang sedang berkutat dengan i-Pad nya itu terkejut, juga Kyu Hyun yang sedang asyik main game, beserta Sung Yeol yang sedang tidur-tiduran.

            “Kau ahli dalam mencari issu kan?” tanyaku dengan terengah-engah membuat Yo Seob, Kyu dan Sung Yeol menatapnya heran dan bingung.

            “Ne~ ..wae?” tanya Yo Seob.

            “Cari tahu, siapa penerima beasiswa di akademik ini. Dan apakah beasiswanya sudah diputus atau belum...” kataku.

            “Tapi, untuk apa?” Kyu Hyun bertanya kepadaku.

            “Aku rasa, gadis yang tadi pagi kau temui adalah salah satu siswi yang beasiswanya dicabut..” terangku.

            “Bagaimana bisa kau tahu? Dan kenapa kau perlu mengurus hal itu?” tanya Sung Yeol heran.

            “Kemungkinan beasiswanya di cabut karena pengalihan dana untuk kelas spesial ini. Apa kalian tidak kasihan? Dia menerima beasiswa berarti dia murid yang berbakat, jarang sekali rakyat biasa bisa masuk ke sekolah ini...”

            “ehei~ kau benar-benar terbuka jika masalah kecerdasan.. Kau niat sekali belajar,..” Yo Seob meledekku.

            “Sudah, cepat cari info yang aku minta tadi..” kataku pada Yo Seob.

            “ne..ne..” Yo Seob mengangguk.

            “Ah~ Aku mau cari udara segar dulu..” kata Kyu Hyun.

            “Aku ikut..” kata Sung Yeol.

            “Andwe! Aku tidak ingin bodyguardmu itu juga mengelilingiku..” protes Kyu Hyun dan Sung Yeol langsung terlihat kecewa dan frustasi. Aku dan Yo Seob terkekeh.

            “Dapat!” Yo Seob membuatku terkejut saking cepatnya ia mencari informasi.

            “Eo! Kau bahkan lebih cepat dari jet.” Pujiku.

            “Ada 3 siswa yang mendapat beasiswa tahun ini. Yang pertama adalah Park Ji Yeon, putri penasihat kerajaan. Mendapat beasiswa karena dia berbakat dalam menari dan ia menjadi duta kecantikan di akademik kerajaan ini. Whua~ dia cantik.. Benar-benar cantik.. Tapi, walau beasiswanya diputus, ia tetap berhak melanjutkan studinya karena ia keturunan bangsawan...” terang Yo Seob mendiktekan apa yang ia dapat dari i-Padnya.

            “Lalu?” aku penasaran dengan yang berikutnya.

            “Yang kedua adalah putra perdana menteri, Lee Gi Kwang. Dia mendapat beasiswa karena prestasinya di bidang seni sangat gemilang. Tapi beasiswanya tidak diputus karena ayahnya adalah investor terbesar di akademik kerajaan ini...”

            “Ah~ sama saja! Bukan beasiswa itu namanya, Ayahnya saja investor di sini..” komentar Sung Yeol tiba-tiba. Ternyata anak ini mendengarkan juga. Haha.

            “Yang terakhir adalah Jeong Eun Won. M...maldo andwe..” Yo Seob terdiam sejenak lalu memintaku membacanya sendiri.

            “W..wae Yo Seob-ah~” Sung Yeol ikut penasaran dan bergabung dengan kami untuk melihat isi i-Pad Yo Seob. Tapi Yo Seob sendiri malah beranjak pergi dan sukses membuatku bingung.

            “Sini, biar aku yang baca..” kata Sung Yeol. “Jeong Eun Won, tidak memiliki latar belakang yang jelas. Keluarganya bukan bangsawan ataupun pejabat pemerintah.” Sung Yeol tertawa. “Dan apa ini?” ia tertawa lagi. “Dia keponakan petugas kebersihan di sini? Lalu bagaimana ia bisa dapat beasiswa?” Sung Yeol menatapku bingung.

            “Biar aku saja yang baca..” aku mengambil alih i-Pad milik Yo Seob. “Mendapat beasiswa karena rekomendasi dari guru Ha Jung Min..Dan beasiswanya diputus, karena ia bukan keturunan bangsawan, jadi dia ...” aku langsung menghela nafas.

            Sung Yeol menatapku bingung...

[TBC]

 

Read, comment and like of you like! ^^

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK