Siang hari menjelang, seharusnya. Karena setelah pagi pastilah berganti siang, namun berbeda dengan dunia ini. Dunia yang menarik paksa seorang Lee Haneul untuk turut mengambil sebuah peran didalamnya. Awan terlihat berwarna merah keunguan dan yang paling mengejutkan Bulan mulai terlihat. Tapi bukan seperti Bulan yang ada di Bumi melainkan Bulan yang lain yang masih terlihat samar-samar. Haneul berjalan mengekori Pangeran Eunhyuk, mereka berdua berjalan jauh dari istana. Tanpa terasa mereka menuju hutan yang memancarkan aura yang kelam dan dingin. Jujur sebenarnya Haneul merasa ketakutan, kakinya serasa mulai melemas. Tapi jika dia berhenti, entah apa yang akan terjadi nanti. Tersesat, tidak bisa kembali kedunianya atau yang lebih parah mati dimakan oleh hewan buas yang ada di Dunia ini ? Membayangkan saja, Haneul merasa merinding seketika.
”Ya !!! Jangan melamun. Kau bisa-bisa tertingal jauh dibelakangku” suara Pangeran Eunhyuk segera menyadarkan lamunan Haneul.
“Tunggu aku” balas Haneul sambil berlari kecil menyeimbangi langkah besar Pangeran Eunhyuk.
“Emm… Pangeran Hyuk, apa masih jauh lagi tempatnya ?” tanya Haneul penasaran.
“Kau panggil aku apa ?” Pangeran Eunhyuk segera menghentikan langkahnya ketika mendengar nama panggilan yang baru.
“Oh.. itu aku memanggil anda Pangeran Hyuk. Tidak boleh ?” Haneul sedikit mengusap tengkuknya sedikit malu.
“Tentu saja boleh, terdengar bagus. Tapi tidak perlu terlalu sopan denganku karena kita sederajat” Pangeran Eunhyuk berbalik menghadap Haneul sambil menunjukkan gummy smile`nya.
‘Sederajat. Lagi’ batin Haneul
“Tenang saja sebentar lagi kita akan segera sampai. Walau hari mulai malam” Pangeran Eunhyuk kembali melanjutkan langkahnya. Tunggu dulu. Malam ? bukankah mereka baru berjalan beberapa jam tetapi mengapa cepat sekali berubah menjadi gelapnya malam hari.
Haneul menggeleng-gelengkan kepalanya terus. Berpikir sebenarnya Dunia apa yang telah membuat dirinya menjadi seorang pasangan namja aneh dan dingin serta perubahan waktu yang begitu cepat. Cukup sudah Haneul terlalu pusing dengan kejutan-kejutan yang ada pada Dunia ini. Belum lagi First Kiss`nya diambil oleh namja yang bukan berasal dari Bumi. ‘Oh…Tuhan sebenarnya mimpi buruk apa yang terjadi padaku’ Haneul menghela napas dengan putus asa.
_#_
Tuk…Tuk…Tuk..
Haneul menghetak-hetakkan sepatunya dengan begitu keras untuk membuat bunyi-bunyian agar malam ini tidak terasa menakutkan. Entah sejak kapan Pangeran Eunhyuk sudah memegang sesuatu seperti obor untuk penerangan jalan. Berulang kali Haneul mendesah geram karena tempat latihan yang Pangeran Eunhyuk maksud belum juga terlihat. Haneul mendongak menatap awan yang tadi berwarna merah keungunan, sekarang hanya terlihat gelap. Haneul kembali dikejutkan saat mata indahnya menengok kekanan. Dua buah Bulan tengah bersinar, yang satu berwana merah muda (pink) berukuran cukup besar dan satunya lagi berukuran kecil memiliki warna biru. Haneul ingin bertanya pada Pangeran Eunhyuk, namun sebelumnya Pangeran Eunhyuk sudah berteriak-teriak memanggil Haneul.
“Mengapa diam disana ? Kemari kita sudah sampai” teriak Pangeran Eunhyuk yang tengah berdiri disebuah pohon yang cukup besar.
Shit Shuit…(anggap saja suara siulan)
Pangeran Eunhyuk seperti memanggil seseorang. Seketika ketakutan menyergap Haneul, begitu penurutkah atau begitu besar pasangan Pangeran Eunhyuk. Mengapa Pangeran Eunhyuk hanya bersiul saja ?. Atau jangan-jangan ada makhluk aneh lainnya.
Haneul yang masih diselimuti dengan pemikirannya sendiri tidak sadar pohon besar tepat dihadapan Pangeran Eunhyuk terbuka. Cahaya terang mulai terlihat dan ada sesuatu yang berukuran kecil duduk didepan pintu pohon besar. Haneul yang melihat cahaya berteriak girang dalam hati. ‘Masih ada secercah cahaya dalam kegelapan. Yeah’ batin Haneul
Pangeran Eunhyuk segera melangkah sambil menarik tangan Haneul yang sedang memandang takjub tempat dibalik pohon. Sesuatu yang yang berukuran kecil tadi mendekat. Mulai terlihat bentuk dan wajahnya. Pangeran Eunhyuk melepas tarikan tangannya pada Haneul dan berlari menghampiri sesuatu yang ternyata…… ANJING.
“Choco….. Kau baik-baik saja. Apa kau terus mengasah kemampuanmu untuk kita bertarung nanti ?” tanya Pangeran Eunhyuk pada anjing yang ada dalam gendongannya sekarang.
‘Satu keanehan bertambah. Dia punya pasangan seekor anjing. Oh…God… apa aku juga disamakan dengan pasangan mereka itu ?’ Haneul menggerutu dalam hati.
“Haneul, perkenalkan dia Choco pasanganku” Pangeran Eunhyuk memperkenalkan anjingnya. Anjing itu mirip anjing cihua-hua di Bumi namun perbedaannya adalah pada bagian punggung. Terlihat ransel yang menempel erat pada kulit kecokelatan anjing itu.
“Hook…Hoook..” sapa Choco
“Kau tahu, Haneul. Dia menyukaimu” Pangeran Eunhyuk menyampaikan maksud sapaan Choco tadi. Perlahan anjing itu diturunkan dari gendongan Pangeran.
“Benarkah ? Aku juga menyukainya” Haneul memasang senyum dengan terpaksa. ‘Tidak, aku tidak menyukai anjing sama sekali’ batin Haneul menjerit.
“Cha… karena kita sudah bertemu dengan pasanganku. Mari kita keluar” ajak Pangeran Eunhyuk
“Eh ?”
“Aku akan menunjukkan kehebatan antara aku dan choco. Jika kita diluar jangkauan kekuatanku akan semakin luas. Disini hanyalah markas rahasia choco”
“Oh..Begitu. Baiklah” keduanya berjalan keluar dari rumah pohon (?) diikuti oleh Choco.
~Kerajaan Gartian~
Disebuah meja makan besar terlihat keempat namja tampan menikmati makanan yang tersaji. Hanya terdengar bunyi dentingan sendok dan derap langkah pelayan yang membawa makanan penutup atau hanya sekedar menuangkan minuman pada setiap Pangeran. Namun ada yang terlihat berbeda, ada sebuah kursi kosong disamping kursi Pangeran KiBum. Semua Pangeran hampir menyelesaikan makanan mereka, namun tidak ada tanda-tanda pemilik kursi kosong untuk datang menyantap makan malam bersama Pangeran lain.
“Ah.. lihatlah ada salah satu dari kita yang belum menikmati makan malam” celetuk Pangeran Siwon setelah selesai menikmati hidangan penutup dan meneguk segelas air.
“Kau benar hyung, dimana Wookie ?” balas Pangeran Shindong
“Pelayan Shin, tolong panggil Ryeowook sekarang. Karena kami sudah hampir selesai makan malam” Pangeran Hangeng bahkan ikut berbicara dalam perbincangan tentang Pangeran Ryeowook.
Pelayan Shin yang mendapat perintah menganggukkan kepala dan membungkuk hormat. 10 langkah pelayan shin berjalan menuju pintu keluar ruang makan tiba-tiba pintu tersebut terbuka.
Pangeran Ryeowook datang dengan senyuman bahagia. Apa yang membuat sang eternal dalam silsilah Kerajaan Gartian begitu bahagia. Semua Pangeran yang melihat perubahan ekspresi Pangeran Ryeowook merasa heran dan terkejut dalam seketika.
“Tidak perlu memanggilku aku sudah datang. Maaf aku terlambat” Pangeran Ryeowook membungkuk hormat.
“Wow…wow. Lihat apa yang terjadi pada Wookie ? Mengapa dia terlihat begitu bahagia ?” Pangeran Siwon berdiri dari tempatnya dan menyambut Pangeran Siwon dengan pelukan.
“Emm… Tunggu. Aku akan menebaknya pasti kau menghabiskan banyak waktu untuk memanjakan pasanganmu. Benarkan ?” tambah Pangeran Siwon.
“Aish.. Bukan seperti itu” seorang Pangeran Ryeowook tersipu malu oleh karena kakaknya sendiri. Luar biasa sekali.
“Sudahlah tidak perlu mengelak. Kau memang cukup handal dalam mengendalikan pasanganmu. Terutama karena kau mempunyai pasangan yang special”
Ketiga Pangeran yang masih duduk di meja makan tampak mengangguk setuju dengan ucapan Pangeran Siwon.
“Kemarilah Wookie. Nikmati makan malammu” Pangeran Shindong kembali menyantap makanan yang baru saja dia minta dari salah satu pelayan. “Tapi yang masih tersisa saja. Ah.. Tidak kau masih bisa meminta pelayan untuk memasak lagi”
Semua Pangeran tertawa renyah mendengar gurauan dari Pangeran Shindong. Dan inilah kebahagian terakhir Kerajaan Gartian yang bisa dirasakan bersama-sama sebelum duel dilakukan. Duel yang akan memakan korban dan duel yang akan menunjukkan satu pemenang…..
TukangBaksoCendol~