Il Yeon membantu Donghae untuk duduk di sofa. Terlihat Il Yeon khawatir dengan kondisi Donghae saat ini. Donghae menolak untuk dibawa kerumah sakit.
“Apa itu sangat sakit ?” Il Yeon membersihkan luka-luka Donghae.
“Tidak apa-apa. Besok aku akan kembali normal.” Donghae meringis kesakitan.
“Il Yeon~shi”
“Ya ?”
“Terima kasih dan sampai jumpa”
“Apa maksudmu ?”
“Terima kasih sudah mencintaiku dan karena tugasku sudah selesai aku akan kembali ketempat asalku”
“Tidak bisakah kau tinggal ?”
“Kyuhyun, angel level 6 yang ingin menguasai dunia sudah musnah. Artinya tugasku untuk melindungimu sudah selesai”
“Tidak bisakah kau melindungi karena cinta ?”
“Maafkan aku. Jika tugasku yang lain sudah selesai. Aku berjanji akan menemui.” Donghae bangkit dan berjalan menuju balkon diikuti oleh Il Yeon. Menunjukkan sayapnya dan bersiap untuk pergi.
“Kau lihat. Inilah sayapku. Sampai jumpa” Donghae terbang dan menghilang
****
Semua murid Paran High School sedang membicarakan apa yang mereka lakukan pada malam Natal. Tapi hanya Il Yeon yang terlihat tidak bersemangat.
“Yeonnie, kau yakin tidak akan ikut pesta malam Natal nanti ?” tanya Jaemi.
“Tidak, aku hanya ingin di rumah nanti. Menunggu sinterclass datang memberi hadiah” balas Il Yeon.
“Bukankah dulu kau yang paling semangat menyambut Natal. Kenapa kau tiba-tiba berubah ?”
“Entahlah”
‘Aku merindukanmu dan akan selalu menunggumu, Donghae oppa’ batin Il Yeon.
****
Il Yeon berdiri di balkon menatap langit yang mulai turun salju. Menikmati malam Natalnya seorang diri. Tiba-tiba Il Yeon merasakan sesorang memeluknya dari belakang.
“Bukankah ini malam Natal yang kau ceritakan waktu itu ? Kenapa kau hanya berdiri sendirian disini ?” suara itu tidak asing bagi Il Yeon.
“Oppa” segera Il Yeon memutar tubuhnya dan memeluk Donghae.
“Maaf membuatmu menunggu” Donghae membalas pelukan Il Yeon.
“Kenapa kau bisa disini ?”
“Saat aku kembali dan bertanya apa tugasku selanjutnya. Mereka mengatakan kau adalah tugas terakhirku dan aku diijinkan untuk tinggal di Bumi.”
“Benarkah ?”
“Oh. Aku melupakan sesuatu”
“Apa ?”
“Aku ingin memberimu ini dan maukah kau menjadi kekasihku ? Aku mencintaimu” Dongahe memberi Il Yeon sebuah gelang dengan hiasan bintang dan bulan. Donghae terlihat sedikit malu.
“Aku mau dan aku tetap mencintaimu, oppa”
“Bisakah lain kali kita terbang bersama ?” pinta Il Yeon
“Tidak bisa. Sayapku hanya digunakan dalam hal mendesak” Donghae memeluk Il Yeon menyalurkan kehangatan pada ‘gadisnya’
THE END