Malam ini berbeda dengan malam-malam sebelumnya, sejak tadi hujan mulai turun membasahi bumi seakan menemani perjalanan seorang gadis yang baru saja turun dari bus sambil memegang payung untuk melindungi tubuhnya dari hujan. Tidak seperti biasanya juga gadis yang bersekolah di Paran High School pulang ke flatnya sendirian.
“Huh…Kenapa aku bisa lupa membawa jaket ? Pabboo” gadis itu memukul pelan kepalanya sendiri.
Udara dingin merasuk kedalam kulit gadis bername tag –Han Il Yeon-. Sesekali dia menggosok-gosokkan kedua tangannya untuk mendapat kehangatan sementara. Sebenarnya Il Yeon sangat takut pulang sendirian, tapi karena hari ini Jaemi-sahabat Il Yeon- sedang ada acara makan malam mengharuskan Il Yeon sendirian ke flatnya.
“Ahh..tega sekali kau Jaemi meninggalkanku. Memang dengan sia…”
Srek…Srekk
“Aigoo..suara apa itu ? Mungkinkah hantu ?” Il Yeon mempercepat langkah kakinya. Jantungnya berdebar cepat saat suara itu semakin keras terdengar. Dengan penuh keberanian Il Yeon melihat kebelakang sambil bergumam pelan, mungkin berdoa.
“Ternyata tidak ada apa-apa. Pasti hanya suara kucing” Il Yeon bernapas lega dan ingin melanjutkan perjalanannya, tapi…..
“Hai” sapa seorang pria tepat dihadapannya. Il Yeon terkejut seketika hingga jatuh terduduk.
“Maaf” pria itu mengulurkan tangannya membantu Il Yeon berdiri.
“Yak !! Kau siapa ?” Il Yeon kesal karena sekarang tubuhnya basah kuyup padahal dia mati-matian menjaga tubuhnya dari hujan.
“Maaf...aku minta maaf” pria itu membungkuk sopan berulang kali dan tidak memperdulikan hujan yang membasahi tubuhnya.
“Hentikan kau membuatku semakin basah”
“Baiklah” terlihat sudut bibirnya membuat senyuman
‘Tampan’ batin Il Yeon
“Perkenalkan namaku Lee Donghae, aku seorang angel”
“Eh ? Angel ?” Il Yeon terlihat bingung, mana mungkin ada angel di dunia ini.
“Sudahlah…Ayo kita pulang.” Donghae menarik tangan Il Yeon dan berlari kecil, tapi kemudian mereka berhenti.
“Tunggu dimana rumahmu ?”
‘Bodoh’ batin Il Yeon
“Dua blok rumah lagi.” seketika Donghae kembali menarik tangan Il Yeon. Tanpa Il Yeon sadari kalung krystal yang dipakainya bersinar.
****
“Hangatnya” Il Yeon yang baru saja selesai mandi bergegas menuju dapur dan menemukan Donghae yang sedang mengeluarkan semua isi lemari pendingin.
“Yakk!! Apa yang kau lakukan ?” Il Yeon sedikit berteriak karena kesal.
“Aku hanya ingin mencari sesuatu untuk dimakan” Donghae tersenyum polos.
“Tunggulah di meja. Akan kubuatkan sesuatu yang bisa dimakan”
2 menit
5 menit
“Apa masih lama ?” tanya Donghae yang terlihat kelaparan
“Tunggu sebentar lagi” balas Il Yeon dari dapur
10 menit
“Taaaraaa” Il Yeon membawa dua mangkuk ramen cepat saji.
“Apa hanya ini yang kau buat sampai 10 menit ?” sindir Donghae
“Hey, perlu waktu lama untuk merebus air. Yang penting ada makanan untuk mengisi perut.”
“Kau itu yeoja seharusnya pintar memasak”
“Oh.. kau mengaku sebagai seorang angel lalu dimana sayapmu ?” Il Yeon mencoba mengalihkan pembicaraan.
“Mengenai sayap kau tidak perlu tahu yang jelas aku memang seorang angel yang ditugaskan untuk melindungimu.” Donghae mulai menikmati ramennya.
“Aku ? Memang kekuatan apa yang kupunya ?” selidik Il Yeon
“Aku tidak membaca jelas tentang data dirimu. Jadi aku tidak tahu pasti. Kalau aku tahu kau tidak bisa memasak, mungkin aku akan menolak tugas ini”
“Yakk…siapa suruh kau datang untuk melindungiku.”
“Kau sangat cantik saat marah” puji Donghae
Seketika wajah Il Yeon bersemu merah karena pujian Donghae. Selama ini belum ada namja yang memuji Il Yeon termasuk namjachingunya sendiri. Setelah selesai makan malam Il Yeon langsung masuk kekamarnya, mungkin karena malu pada Donghae.
****
Seperti biasa Il Yeon berjalan-jalan di hari libur dan Donghae memaksa untuk ikut serta.
“Wah….Indah sekali” Donghae tidak henti-hentinya memuji keindahan kota Seoul.
“Emm…Il Yeon~shi bagaimana kalau kau mengajakku keliling Seoul ?” pinta Donghae
“Kau kira aku tour guide. Tidak mau. Lagipula aku ingin menikmati hari liburku dengan tenang” Il Yeon memalingkan wajahnya.
“Jebal..Setidaknya aku ingin melihat-lihat bumi walau hanya sebagian kecilnya saja” Donghae menunjukkan aenyum termanisnya pada Il Yeon.
‘Karena dia sudah memujiku mungkin tidak masalah jika mengajaknya ke Namsan Tower. Sekalian aku ingin menuliskan namaku dan Kyuhyun oppa disana’ batin Il Yeon
“Baiklah kita akan hanya akan pergi ke satu tempat”
“Kenapa hanya satu ? Tapi aku mau tempat itu harus lebih indah dari taman ini.”
“Tenang saja. Kau tidak akan kecewa nanti”
Dengan menaiki bus mereka hanya perlu waktu beberapa menit sampai di Namsan Tower. Mereka berdua sampai di tempat dimana ribuan gembok cinta terpasang disana. Il Yeon telah menyiapkan gembok cintanya, sedangkan Donghae melihat apa yang dilakukan pasangan lain.
“Biar aku yang menulisnya” Donghae merebut paksa gembok cinta milik Il Yeon dan menulis sesuatu.
“Yak…kembalikan padaku. Apa yang kau tulis ?” Il Yeon kalah tinggi dari Donghae sehingga dia tidak bisa mengambil kembali gemboknya.
“Selesai” Donghae mengunci gembok itu pada tempat yang kosong dan membuang kuncinya.
“Donghae~shi, kenapa kau membuangnya ?”
“Aku mengikuti apa yang mereka lakukan. Menulis nama masing-masing, mengunci dan membuang kunci” Donghae menunjuk pada pasangan yang sedang bahagia.
“Tapi….Akhh sudahlah aku ingin pulang” Il Yeon berteriak kesal.