"Apakah dia malaikat......"
"Aigoo aigoo aigoo, kita lihat sekarang ini jam berapa? Omo, memang waktunya untuk tidur siang" ejek Jiyool menggunakan aksen ahjumma--bibi-- yang melekat pada karakter dirinya. "Coba saja kau besok meninggalkan sesuatu lagi di tempat yang sama untuk menguji akankah dia datang" Jiyool mengungkapkan idenya yang (cukup) cemerlang.
"Sampai kapan-pun aku tak akan pernah menggunakan ide konyolmu" kalimat pedas muncul dari mulut Seolhyun.
****
"Annyeonghaseyo~ Silahkan mampir ke toko kami ya" kata seorang perempuan berseragam sambil memberikan brosur kepada setiap orang yang melewatinya. Sore itu sangat cocok untuk jalan-jalan keliling kota. Apalagi besok adalah hari Sabtu. Bagi sebagian penduduk kota itu, hari Sabtu adalah hari libur.
"Mukamu terlihat jauh berbeda dari biasanya. Kau belum cuci muka sehabis pulang sekolah?" tanya pria itu pada seorang wanita mungil yang duduk di sebelahnya. Pria itu terlihat jangkung, sekalipun dalam posisi duduk. "Ah, apa? Aku tidak apa-apa, aku sudah mandi dan cuci muka setelah pulang sekolah" jawab wanita itu dalam keadaan ekspresi yang mencurigakan. Pria itu membalas, "Seolhyun-ah, kita sudah berteman sejak kau hanya bisa menggambar gunung berwarna biru karena melihat gunung Fuji di televisi. Ayolah, pasti ada sesuatu denganmu"
Terdiam.
Selama beberapa detik terjadi keheningan diantara mereka. "Chanyeol-ssi, aku sudah mengenalmu semenjak kau masih suka merengek jika tidak dibelikan yoghurt strawberry dan baru kali ini kau memaksaku untuk bercerita kepadamu" balas Seolhyun dengan tatapan yang menusuk. Chanyeol tidak dapat melihat pandangan itu lebih dari tiga detik. Matanya seperti mata Medusa yang dapat membuat orang terpaku.
"Baiklah jika itu maumu, aku tak memaksa. Aku hanya heran dengan penyebab kelakuanmu hari ini" ucap Chanyeol sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Maafkan aku, kali ini aku hanya bisa bercerita kepada Jiyool. Karena hanya dia yang mengerti kejadiannya. Tapi, aku ingin bertanya sesuatu kepadamu" kata Seolhyun dengan nada yang sudah membaik dari sebelumnya.
"Apa?" balas Chanyeol singkat. "Apakah di kelasmu ada anak baru?" tanya Seolhyun langsung ke inti pertanyaan. "Tidak ada, mana mungkin dalam waktu dekat menuju suneung--ujian menuju universitas-- ada siswa yang pindah sekolah" jawab Chanyeol lugas. "Benar kan? Yasudah aku hanya ingin bertanya itu padamu. Sampai jumpa besok!" Seolhyun bergegas menuju gedung tinggi di seberang jalan.
Setelah bayangan Seolhyun hilang dari pandangan Chanyeol, ia merasa ada yang tidak biasa jika di dekat Seolhyun. Sebuah rasa yang membuat dirinya merasa nyaman jika ada Seolhyun di sisi-nya.
****
"Perkenalkan, dia akan menjadi keluarga baru kita di kelas ini. Dia baru pindah kemarin, tolong perkenalkan dirimu" ucap Song-seonsaengnim.
"Dimana Seolhyun sampai sekarang belum datang juga?" gumam Jiyool.
"Namaku........" ucapan anak baru itu terpotong oleh suara seseorang, "annyeonghaseyo! maaf aku terlambat karena......" ucapannya juga terpotong seperti melihat hantu.
AKHIRNYA PART 2 KELUAR JUGA! HAHAHAHAHA mian ya lama karena banyak ujian T_T tapi diusahakan rajing ngepost. Dont be silent readers yapp :)