"Tadi malam aku sudah menaruhnya, kenapa tidak ada sekarang? Jangan-jangan tertinggal di bis. Mati aku"
"Kau mencari ini?" suara seorang lelaki yang menggenggam sebuah kanvas kosong membuat Seolhyun memutar badannya 180 drajat.
"I-i-iya, bagaimana bisa...."
"Jangan menjadi wanita ceroboh. Tadi kau meninggalkannya ketika sedang absen dibawah. Masih untung aku yang menemukannya" lelaki itu terlihat angkuh di mata Seolhyun tetapi bagaimanapun Seolhyun tetap harus berterima kasih karena dia telah menyelamatkan 'nyawa'nya.
"Terimah kasih banyak" ucap Seolhyun sambil membungkukan badannya tanda hormat.
"YA! Kau membungkuk kepada siapa? Dewa angin?" tiba-tiba Seolhyun kaget karena lelaki yang telah menolongnya tadi tidak ada di depannya. Sekarang hanya ada Jiyool yang ada di depannya. "Eoh? Laki-laki tadi..." Seolhyun mencari-cari lelaki tadi. Namun, hasilnya tidak ada. "Siapa? Di kelas ini hanya ada aku dan kau. Jangan-jangan.... hiii" kata Jiyool diakhiri dengan bergidik ngeri. "Tadi ada yang membawakan aku kanvas ini, baru saja aku mengucapkan terima kasih lalu dia menghilang" jelas Seolhyun. "Sudahlah, tugas memang sangat banyak tetapi jangan sampai kau kelelahan" ucap sahabatnya dan mengakhiri perbincangan mereka.
****
"Sekarang kalian tambahkan titik-titik yang akan membuat kesan salju pada lukisan" suara guru seni menggema di dalam ruangan. Tetapi, Seolhyun tidak bisa konsentrasi. Sejak tadi pagi sampai pelajaran terkahir dimulai ia masih memikirkan lelaki yang membawakannya kanvas. "Kim Seolhyun-ssi, bisakah kau memberi perhatian di kelas? Jika tidak bisa, silahkan keluar" kata-kata guru itu membuyarkan lamunan Seolhyun. "Maaf.." Seolhyun langsung bergegas keluar kelas sambil membawa tas dan peralatan lukisnya. Seolhyun-ah, apa yang kau pikirkan? Kau harus fokus, kalau tidak peringkatmu akan turun, Seolhyun bergumam.
"Seolhyun-ah, ada apa dengan kau hari ini? Tidak terlihat seperti biasanya. Masih memikirkan lelaki yang membawakanmu kanvas?" tanya Jiyool ketika ia keluar dari kelas saat jam pelajaran selesai. "Aku masih heran dan penasaran. Apakah kau tidak melihat seorang laki-laki di koridor saat kau akan memasuki kelas?" jawab Seolhyun yang berakhir menanyakan kepastian pada Jiyool. "Aku tidak melihat sama sekali. Bagaimana ciri-cirinya?" perkataa Seolhyun membuat Jiyool menjadi penasaran juga.
"Apakah dia malaikat...."