“Sedang apa kau disini? Kau tidak pulang?”Tanya orang itu lagi. Aku berdiri dan melihat wajahnya.
“L..Luhan?” aku kaget.
“Jawab dulu pertanyaanku. Kau sedang apa disini? Kau tak pulang?” tanyanya lagi.
“Aku sedang dalam perjalanan pulang. Sebenarnya aku tak tau ini dimana, tapi aku harus tetap berjalan. Aku takut oppa mengkhawatirkanku” aku tersenyum pahit.
“Kau tau alamat rumahmu dimana?” Tanya Luhan.
“Ini alamatnya” aku memberikannya secarik kertas yang berisi alamatku. Dia kaget.
“Rumahmu jauh sekali. Kau yakin kau bisa kesana? Mau aku antar?” tawar Luhan. OMO! Luhan mengantarku pulang? Ini kesempatan emas!
“Memangnya tidak apa-apa? “ tanyaku.
“Iya, lagipula kita menuju arah yang sama. Ternyata rumahmu arahnya sama dengan arah jalan pulang Hyera-ah. “ katanya sambil tersenyum. Aku seakan menjadi keramik yang pecah dari atap gedung lantai 23.
“Ah, tidak usah. Aku bisa sendiri” aku menolak ajakannya. Aku takut persahabatanku terpecah hanya karena aku menyukai Luhan.
“Lalu kau mau naik apa, pabo” Sehun tiba-tiba mengeluarkan kepalanya dari kaca mobil.
“Aku bisa jalan sendiri, aku akan naik taksi” Aku baru terpikir kalau aku bisa membayarnya dirumah. Aku segera menyebrang tapi Sehun mencegahku.
“Cepat naik mobil! “ suruh Sehun. Baru kali ini aku lihat dia marah. Akhirnya aku terpaksa naik ke mobil itu.
-di mobil-
Aku duduk didekat jendela. Aku lapar, semoga kami bisa cepat sampai. Krr~ Perutku berbunyi. Semua langsung melihatku.
“Ji Hyun-ah , kau lapar? Ini aku kembalikan kotak makanmu” kata Hyera sambil memberikan kotak makanku.
“Terima kasih” ucapku. Aku segera membuka kotak makan dan memakan rotiku. Tapi saat aku baru mau memakan rotiku, Sehun mengambil 3 rotiku termasuk yang ada di tanganku dan memakannya sekaligus.
“YAA! Aku lapar! Kenapa kau mengambil bekalku?!” teriakku.
”Kalau kau cuma makan 3 roti, perutmu masih akan tetap bunyi. Kita berhenti di restoran itu saja” Sehun menunjuk sebuah rumah makan. Lagi-lagi dia bersikap seperti itu. Aku benci kau Oh Sehun!
-setelah makan-
Walaupun aku sudah kenyang, aku tetap saja kesal. Bagaimana tidak? Tadi ada yeoja yang berteriak di sebelahku dan menarik-narikku agar menjauh dari Sehun dan Luhan yang ada di sebelahku. Apa salahku? Dunia ini memang sudah terbalik! .
“Aku ingin pulang sendiri saja! Terima kasih untuk semuanya. SEMUANYA!” aku kesal dan langsung masuk ke sebuah taxi.
-di rumah-
“Aku pulang!” aku membuka pintu dengan keras.
“Nona, kau kemana saja? “ Tanya pembantuku ( seorang ahjumma ) .
“Pulang sekolah. Dimana oppa? “ tanyaku.
“Dia baru ingin menjemput nona. Tadi saat dia pulang, dia lupa menunggu nona.” Jawabnya.
“Oppa pabo.” Gerutuku. Aku langsung meninggalkan ruang tamu dan pergi ke kamarku.
-di kamar-
Aku menghempaskan diri ke kasur dan menenangkan pikiranku sejenak. Saat aku sedang merelaksasikan pikiranku, ada SMS masuk dari nomor yang tak dikenal. Siapa dia?