Author POV
“Siapa diruangan ini yang kerabat dari nona Park Sara,” seorang suster yang baru keluar dari ruangan periksa bertanya.
Mendengar pertanyaan itu Kyuhyun segera menghampiri suster. “Aku yang membawanya kesini. Bagaimana keadaannya sekarang?” tanya Kyuhyun cemas.
“Sebaiknya anda masuk dulu dan bicara langsung dengan dokter yang menangani nona Park,” Suster tersebut lalu mempersilahkan Kyuhyun untuk memasuki pintu ruang periksa.
“Anda kerabat dari nona Park?” tanya dokter pada Kyuhyun saat melihat Kyuhyun masuk kedalam ruangan periksa sambil memeprsilahkannya duduk.
“Ne, saya yang membawanya kemari,” jawab Kyuhyun sambil duduk dihadapan dokter yang tadi memeriksa Sara.
“Apa anda tahu kalau nona Park memiliki trauma terhadap sesuatu?” Kyuhyun sama sekali tidak tahu jawabannya. Dia menyadari kalau dirinya sama sekali tidak mengetahui tentang hal pribadi mengenai tunangannya itu.
“Maksud dokter?” tanya Kyuhyun meminta kejelasan.
“Maksudku apakah nona Park memiliki trauma terhadap sesuatu atau phobia terhadap hal-hal tertentu?” sekali lagi Kyuhyun merasa dirinya tidak tahu apa-apa mengenai tunangannya itu.
“Entahlah Dok, saya tidak mengetahui mengenai masalah itu. Sebelum dia pingsan dia hanya mengatakan kalau dia takut gelap. Apa itu bisa dikatakan phobia?” Kyuhyun mencoba menjelaskan apa yang diketahuinya. Dokter hanya mengangguk-angguk mendengar penjelasan dari Kyuhyun.
“Mungkin saja nona Park memiliki phobia terhadap kegelapan, tapi aku sangat yakin jika phobia itu merupakan dampak dari pengalaman traumatis karena kasus phobia yang dialami nona Park bisa dikategorikan pada jenis phobia yang berat,” penjelasan dokter kali ini benar-benar menghantam Kyuhyun. Dirinya merasa bersalah karena bukannya menenangkan Sara tapi malah membentaknya tadi.
*****
Keesokan paginya ketika Sara sadar dia hanya mendapati bibi Jang yang menungguinya di Rumah Sakit.
“Nona sudah sadar? Bagaimana perasaan nona sekarang? Apa nona baik-baik saja?” bibi Jang bertanya dengan sangat khawatir.
“Aku baik-baik saja bibi Jang. Tidak usah terlalu mengkhawatirkanku,” Sara mencoba bangkit dari ranjangnya dan bibi Jang yang melihat Sara kesulitan mengangkat tubuhnya lalu membantunya.
“Tuan muda sangat khawatir dan semalaman menunggui nona disini, tapi karena hari ini ada pertemuan dengan pihak investor makanya tadi pagi beliau pulang dan meminta saya menemani nona disini,” perkataan bibi Jang membuat Sara terkejut. Kyuhyun mengkhawatirkannya? Itu merupakan sebuah berita besar untuk Sara.
“Kalian terlalu berlebihan mengkhawatirkanku. Aku benar-benar baik-baik saja sekarang,” sekali lagi Sara menolak perhatian berlebihan yang diberikan orang-orang disekitarnya.
Sara POV
Sudah dua hari aku dirawat di Rumah sakit dan Kyuhyun Oppa sama sekali tidak menunjukkan batang hidungnya untuk menjengukku. Aku beruntung setiap malam diberi obat penenang sehingga aku bisa tidur dengan nyenyak karena jika tidak ada obat itu aku yakin aku tidak akan bisa beristirahat sama sekali.
Bibi Jang mengatakan padaku kalau malam itu Kyuhyun Oppa terlihat sangat mencemaskanku. Untuk sesaat aku sempat merasa senang karena mengetahui kenyataan seperti itu, tapi semuanya tidak berlangsung lama karena aku menyadari Kyuhyun oppa seperti itu mungkin karena dia tidak ingin disalahkan jika orang tua kami mengetahui kondisiku sekarang. Selama ini dia memang selalu menunjukkan perhatian jika itu ada hubungannya dengan orang tua kami.
Sudah jam lima sore dan itu artinya Kyuhyun oppa sudah pulang dari kantor. Apakah aku harus menunggunya lagi hari ini? Berharap dia akan menjengukku ke Rumah Sakit. Aku sudah berjanji untuk tidak berhenti berharap jika itu mengenai sesuatu yang berhubungan dengan perubahan sikap Kyuhyun oppa padaku. Tapi apakah sekarang aku harus menyerah saja? lama-lama aku merasa lelah juga menghadapinya yang seperti ini.
Aku baru saja menurunkan kakiku dan berniat berjalan-jalan sore dihalaman Rumah Sakit karena bosan seharian berada dikamar ketika pintu kamar rawatku terbuka dan menampakkan sosok pria yang kurindukan.
“Oppa,” aku menjerit bahagia.
“Dongsaeng-ah. Kau membuatku sangat khawatir,” Heechul Oppa berjalan cepat menghampiriku dan langsung memelukku. Menenggelamkan tubuhku didadanya yang terasa hangat. Oh, aku baru menyadari kalau aku sangat merindukan Oppa-ku ini.
“Apa yang terjadi? Kenapa phobiamu bisa kambuh tiba-tiba? Aku sudah lama tidak mendengarmu kambuh seperti ini dan kenapa tiba-tiba hal ini bisa terjadi?” Heechul oppa menghujaniku dengan pertanyaan yang menyarakan kekhawatirannya. Aku mendongak dan tersenyum menatap wajah khawatirnya.
“Malam itu di villa mati lampu secara tiba-tiba dan aku kembali merasakan sesak dan ketakutan itu. aku hanya menyadari kalau aku kesulitan bernapas dan tubuhku bergetar karena takut. Untung saja ada Kyuhyun Oppa disana, jadi dia bisa segera membawaku ke Rumah Sakit,” aku sengaja mengedit ceritaku. Aku tidak mungkin menceritakan mengenai bentakan Kyuhyun Oppa waktu itu kan? Karena hal itu hanya akan membuat Heechul Oppa memarahi Kyuhyun Oppa.
“Kau sangat beruntung karena ada Kyu disana. Sepertinya aku harus berterima kasih padanya,” aku hanya mengangguk mengiyakan kata-kata Heechul Oppa. Mian Oppa, aku telah membohongimu kali ini. Aku hanya tidak ingin kalian bertengkar.
*****
Sejak tadi sore Heechul Oppa menemaniku di Rumah Sakit. Dia membawakan boneka kesayanganku yang kutinggal di kamarku. Aku senang bukan main saat kembali dapat menyentuh boneka itu. Aku sangat senang sampai tidak menyadari kalau Kyuhyun Oppa datang. Ooops, apakah Kyuhyun Oppa akan marah ketika melihatku sedang dipeluk Heechul Oppa seperti ini?
“Akh, Kyuhyun-an kau datang?” tanya Heechul Oppa ketika melihat Kyuhyun Oppa memasuki ruang rawatku. Dia meletakkan sebuah bungkusan dimeja, dari aromanya itu sepertinya makanan.
“Ne Hyung, aku tadi pulang dulu untuk meminta bibi Jang membuatkan makanan. Kau belum makan malam kan? Sekrang makanlah dulu,” benar tebakanku. Aroma masakan bibi Jang sangat harum dan aku selama di Rumah Sakit hanya makan makanan Rumah Sakit yang tidak enak. Ooohh, aku ingin makanan buatan bibi Jang.
“Kau tahu saja kalau aku sangat lapar. Padahal tadi aku yang menghabiskan makan malam nona manja ini karena dia hanya makan beberapa suap saja, tapi sepertinya makanan yang kau bawa itu lezat ya, aromanya harum sekali,” ujar Heechul Oppa sambil menatap maknan yang dibawa Kyuhyun. Dia itu sangat baik tapi bisa menjadi sangat menyebalkan. Nona manja? Kapan aku manja padanya? Menyebalkan!
Aku hanya bisa menatap iri Heechul oppa yang sedang menyantap makan malamnya dengan lahap. Aku bahkan idak memperhatikan Kyuhyun Oppa sama sekali. Entah kenapa, tapi jika ada Heechul Oppa aku akan selalu menjadikannya pusat perhatianku dan mengabaikan hal lain. Lagipula siapa lagi yang bisa kuperhatikan disini?
Author POV
Sara tidak mengetahui kalau sedari tadi Kyuhyun memperhatikan tingkah lakunya yang terlihat manja bila bersama dengan Heechul. Ada perasaan tidak suka saat melihat hal tersebut. Lagi-lagi melihat Sara bisa tersenyum dan tertawa bahagia saat bersama Heechul membuatnya merasa semakin gelisah.
“Mwo? Kau bilang tiga hari. Benar-benar tidak tidur selama tiga hari?” pertanyaan Heechul mengalihkan Kyuhyun dari lamunannya.
“Oppa. Sudah kukatakan jangan bicara kencang-kencang. Aku tidak mau ada orang yang tahu,” ucap Sara berbisik. Tapi Kyuhyun masih bisa mendengar suaranya yang pelan itu.
“Baboya!! Kenapa tidak meneleponku untuk membawakan bonekamu? Kau juga bisa meminta pegawai Kyuhyun untuk membawakannya,” ucap Heechul gemas. Heechul tahu betapa pentingnya boneka teddy bear itu untuk Sara dan dia sangat heran kenapa Sara bisa meninggalkannya begitu saja di Seoul.
Kyuhyun sangat tertarik dengan pembicaraan Sara dan Heechul, hanya saja berpura-pura sedang menekuni laptopnya. Kupingnya terpasang siaga untuk mendengar suara bisikan yang keluar dari mulut dua orang yang sepertinya sedang bicara serius.
Kyuhyun mendesah frustasi ketika suara bisikan itu semakin menghilang. Dia merasa bodoh karena sangat tertarik dengan pembicaraan Heechul dan Sara. Daripada merasa kesal, Kyuhun menyumpal telinganya dengan headset.
*****
Hari ini Sara pulang keluar dari Rumah Sakit. Karena Kyuhyun tidak bisa menjemputnya maka hari ini Heechul yang akan menjemputnya. Ada sedikit perasaan kecewa di hati Sara tapi cepat-cepat ditepisnya. Otaknya selalu memberi sugesti jika Kyuhyun sangat sibuk akhir-akhir ini, walaupun sebenarnya Sara tidak yakin dengan hal itu.
“Wellcome home dongsaeng-ah,” ucap Heechul ketika membukakan pintu villa dan mempersilahkan Sara masuk.
“Gomawo oppa-ya,” balas Sara sambil tersenyum manis pada Heechul. Heechul melingkarkan tangannya dibahu Sara dan menuntunnya kelantai dua dimana kamar Sara berada.
“Kau yakin tidak ingin pulang ke Seoul saja?” tanya Heechul ketika keduanya sudah berada didalam kamar Sara.
“Aku tidak ingin eomma khawatir. Oppa tahu kan bagaimana tabiat eomma? Aku tidak yakin setelah eomma tahu apa yang terjadi eomma akan mengijinkanku untuk pergi keluar lagi,” Heechul mengangguk mengerti mendengar jawaban Sara.
“Arraseo. Aku tahu itu. Hanya saja, aku juga mengkhawatirkanmu jadi aku akan mengambil alih tugas eomma untuk menjagamu. Eomma menitipkanmu padaku,” Sara mendesah pasrah jika mendengar perkataan itu dari Heechul. Terkadang Sara berfikir bahwa seharusnya oppanya itu dilahirkan sebagai wanita karena selain memiliki wajah yang menurutnya cantik, oppanya ini juga sangat cerewet seperti ahjumma.
“Arraseo ahjumma. Aku mengerti,” ucap Sara sambil tersenyum aegyo.
“Aish, aku ingin sekali memukulmu tapi tampangmu membuatku ingin melakukan ini,” cup, Heechul mencium pipi Sara dan hal itu membuat Sara melotot karena terkejut.
“Yaa! Oppa,,,,,” teriak Sara tidak terima, sedangkan Heechul sudah tertawa-tawa melihat keterkejutan Sara.
Sara POV
Sejak kejadian malam dimana Kyuhyun oppa membentakku, aku sama sekali belum berbicara lagi denganya. Bukan tidak berbicara sama sekali, hanya saja dia tidak meminta maaf atau bertanya alasanku ketakutan malam itu. Itu semakin menguatkan dugaanku kalau dia memang tidak mengkhawatirkanku sama sekali.
“Aku pulang malam dan tidak usah menungguku untuk makan malam. Aku akan makan malam bersama klien,” ucapnya sebelum berangkat ke kantor pagi tadi. Semakin hari aku melihatnya semakin sibuk atau mungkin malah sengaja menibukkan diri. Aku merasa akhir-akhir ini dia semakin menghindariku.
Apa yang harus kulakukan untuk tetap mempertahankan hubungan kami? Kenapa dia selalu mementingkan pekerjaanya? Apa diriku memang tidak berarti sama sekali untukknya? Lalu kenapa dia berkeras untuk bertunangan denganku waktu itu? Apa yang dia inginkan sebenarnya?
“Nona. Apa nona mau makan siang sekarang?” pertanyaan bibi jang sepertinya memberiku ide.
“Bibi Jang bisa tolong buatkan bekal makan siang untuk Kyuhyun oppa. Aku akan membawakan makan siang ke kantornya,” aku tersenyum mendengarkan perkataanku sendiri. Sepertinya ini bukan ide yang buruk.
*****
Aku melangkah sambil tersenyum memasuki kawasan perkantoran milik Kyuhyun. Aku menyukai pemandangan disini, sangat indah. Aku jadi berfikir, sebenarnya berapa banyak kekayaan yang dimiliki Kyuhyun oppa. Sepertinya hampir semua bangunan yang pernah kudatangi adalah miliknya. Banyak orang yang mengatakan kalau dia hampir memiliki semua bangunan mewah yang ada di Korea.
Aku menyapa receptionis untuk menanyakan apakah Kyuhyun oppa ada dikantornya atau tidak dan setelah mendapat konfirmasi kalau orang yang kucari ada, aku langsung melanjutkan langkahku menuju ruangannya yang sudah kuhapal.
Sebenarnya sekertaris Kyuhyun oppa mengatakan kalau Kyuhyun oppa sedang kedatangan tamu, tapi setelah kutanyakan lagi apakah itu tamu penting atau seorang klien tapi sekertarisnya mengatakan kalau tamu yang datang bukan seorang klien, hanya teman biasa. Aku sempat aneh karena tidak biasanya teman Kyuhyun oppa mendatanginya ke kantor seperti ini.
Dengan perasaan senang karena akan bertemu dengan Kyuhyun oppa dan membayangkan makan siang bersamanya aku membuka pintu kantor Kyuhyun oppa dengan senyuman yang masih menghias wajahku. Aku harap dia akan senang dengan kedatanganku hari ini.
“Op,,pa,,,” aku sudah tidak sanggup berkata-kata ketika melihat apa yang sedang Kyuhyun oppa lakukan bersama tamunya.
Aku melihat pemandangan yang paling tidak ingin kulihat. Pemandangan paling mengerikan yang tidak pernah kubayangkan. Aku melihat Kyuhyun oppa sedang berciuman dengan seorang gadis. Inikah alasannya membenciku selama ini?
“Sara,,,” aku melihat Kyuhyun oppa menatapku dengan tatapan serba salah. Dia terlihat terkejut, tapi mungkin tidak seberapa dengan apa yang kurasalan.
“Maaf sudah mengganggu kalian,” hanya itu kata yang bisa keluar dari mulutku dan setelah itu aku langsung bergegas meninggalkan mereka. Hatiku sangat sakit, rasanya sangat menyesakkan dan lebih parah dari saat aku kesulitan bernapas. Organ tubuhku bisa bekerja dengan baik, hanya saja aku sulit untuk menghirup udara. Kenapa kau melakukan ini padaku oppa?
Aku bisa mendengar suara Kyuhyun oppa yang memanggilku beberapa kali tapi itu kuacuhkan. Aku berlari keluar dan langsung memanggil taksi. Setelah sampai divilla aku meminta sopir taksi untuk menungguku yang hanya kembali untuk mengambil bonekaku. Hanya bonekaku yang bisa membuatku tenang.
Aku meminta sopir taksi untuk membawaku pergi sebelum Kyuhyun oppa menyusulku, itu juga kalau dia ingin berusaha menjelaskan semuanya. Air mataku yang mengalir sedari tadi membuat pandanganku berkabut. Aku mengeluarkan ponsel dan langsung menhubungi Heechul oppa. Aku membutuhkannya sekarang.
Author POV
“Sara-ya kau kenapa?” tanya Heechul panik ketika mendapati Sara yang sedang menangis di depan pintu kamar hotelnya. Heechul yang sedang mengontrol pembangunan proyek milik Kyuhyun langsung bergegas pulang ke hotel ketika tadi Sara menelponnya sambil menangis.
“Oppa,,,” ucap Sara sambil memeluk Heechul erat. Sara membutuhkan tempat untuk bersandar sekarang dan Heechul adalah satu-satunya orang yang bisa Sara andalkan untuk saat ini. Heechul yang merasa sangat khawatir membalas pelukan Sara dan mengajaknya masuk kedalam kamar hotel.
“Waeyo? Kenapa menangis? Apa Kyuhyun melakukan sesuatu yang buruk padamu?” tanya Heechul setelah mendudukan Sara disofa yang ada dikamarnya. Heechul merasakan tubuh Sara bergetar seperti menahan perasaan sakit didalam tubuhnya. Sebelah tangan Sara memeluk boneka kesayangannya erat sedangkan tangan lainnya masih memeluk Heechul, seolah-olah tidak ingin kehilangan pegangan.
“Sara bicaralah. Jangan membuatku khawatir seperti ini,” Heechul kembali bersuara karena Sara tidak menjawab pertanyaannya, dia masih terus menangis. Heechul benar-benar bingung.
“Oppa,, dia menghkhianatiku, dia,, dia memiliki wanita lain,” ucap Sara terbata dan tangisnya semakin tersedu, kembali merasakan sayatan pedih dihatinya ketika mengingat adegan Kyuhyun sedang berciuman dengan wanita lain.
Tubuh Heechul menegang mendengar semua cerita dari Sara. Hatinya ikut merasakan rasa sakit yang Sara rasakan. Sekarang Sara yakin untuk meninggalkan Kyuhyun, toh percuma karena semua yang sudah dilakukannya untuk tetap mempertahankan hubungan mereka sudah tidak artinya lagi.
Sara tertidur setelah menceritakan semua perasaannya kepada Heechul. Dia menceritakan semua perlakuan Kyuhyun selama ini padanya. Sikap acuh dan ketus Kyuhyun, bentakan Kyuhyun dan intimidasi Kyuhyun yang selalu dilakukannya untuk membuat Sara mengikuti semua prtintahnya. Heechul tidak habis pikir Sara masih bisa bertahan dengan semua perlakukan Kyuhyun yang dilakukan pada gadis itu.
Walaupun Sara sudah mendapatkan berbagai macam perlakuan yang menyakikatkan dari Kyuhyun tapi tetap saja Sara melarang Heechul untuk memarahi Kyuhyun. Hanya saja Heechul tidak bisa berjanji untuk tidak membuat Kyuhyun manjauh dari dongsaeng kesayangannya itu. Heechul tidak mau Kyuhyun sampai menyakiti Sara lagi. Heechul bersumpah dalam hati untuk membuat Sara melupakan Kyuhyun. Dia tidak ingin hidup Sara menjadi sia-sia karena mancintai pria brengsek seperti Kyuhyun.
*****
“Hyung jebal, ijinkan aku bertemu dan bicara pada Sara,” Kyuhyun terus memohon di depan pintu kamar Heechul untuk bertemu dengan Sara, tapi Heechul mengabaikannya dan malah meminta Kyuhyun untuk tidak menemui Sara lagi.
“Hyung kumohon. Semuanya hanya salah paham dan aku ingin menjelaskannya,” mohon Kyuhyun.
“Tidak perlu. Kau sudah terlalu banyak menyakitinya. Apa kau tidak merasa menyesal sedikitpun?” tanya Heechul ketus dari balik pintu.
“Aku menyesal hyung, makanya aku ingin memperbaiki semuanya,” suara Kyuhyun terdengar bersungguh-sungguh. Heechul sebenarnya tidak ingin Kyuhyun bertemu dengan Sara untuk saat ini tapi pertengkaran mereka mungkin akan mengundang petugas keamanan jadi dengan terpaksa Heechul membuka pintu kamar VIP-nya dan mempersilahkan Kyuhyun masuk. Setidaknya Heechul bisa memberi pelajaran pada Kyuhyun.
Baru saja Kyuhun melangkahkan kakinya masuk kedalam kamar Heechul tapi langsung dihadiahi sebuah pukulan yang tepat mengenai perutnya hingga membuat Kyuhyun menabrak dinding dibelakangnya. Tidak cukup dengan itu, Heechul kembali melayangkan beberapa pukulan pada Kyuhyun hingga membuat Kyuhyun meringis kesakitan tapi sama sekali tidak membalas perlakuan Heechul.
“Itu sebenarnya belum cukup untuk membalas semua perlakuanmu terhadap Sara tapi aku tidak ingin mengotori tanganku untuk membunuh pria brengsek macam dirimu,” kini kedua tangan Heechul mencengkran kerah kemeja Kyuhyun kuat membuat Kyuhyun merasa tercekik.
Melihat Kyuhyun meringis akhirnya Heechul menghempaskan tubuh Kyuhyun hingga kembali menabrak tembok sebelum akhirnya merosot menduduki lantai. Kyuhyun meringis sambil memegangi perutnya yang terasa sakit akibat pukulan Heechul.
“Kau. Tega-teganya memperlakukan adikku seperti itu. Tidakkah kau tahu hidupnya sangat sulit? Tidakkah kau tahu betapa menderitanya dia selama ini sejak tujuh belas tahun yang lalu? Kupikir kau bisa menjaganya dan membahagiakannya, tapi ternyata kau menjadi penyebab penderitaan baru baginya,” kini Heechul mulai menumpahkan kemarahannya pada Kyuhyun sedangkan Kyuhyun hanya menunduk karena benar-benar merasa bersalah.
“Tujuh belas tahun yang lalu ayahnya meninggal seminggu setelah menyelamatkan nyawanya dari kasus penculikan yang melibatkan jaringan narkoba berskala internasional. Sejak penculikan itu Sara selalu merasa ketakutan jika berada ditempat asing dan gelap karena traumanya saat disekap dulu,”
“Hanya boneka beruangnya yang bisa menenangkannya karena itu pemberian ayahnya yang berpesan pada Sara untuk melawan rasa takutnya dan karena itu adalah hadiah terakhir yang diterima Sara dari ayahnya karena keesokan harinya ayahnya dibunuh oleh orang yang dendam padanya. Jaksa muda yang malang, semalang anaknya,”
“Sekarang kau tahu alasan Sara selalu membawa boneka itu kemanapun kan? Itu bukan karena dia kekanakan, itu dilakukannya untuk merasa tenang dan merasa dekat dengan ayahnya. Tapi hari itu kau melarangnya membawa boneka itu hingga membuatnya tidak tidur beberapa malam karena merasa takut dan tidak nyaman. Hingga akhirnya malam dimana Sara pingsan, kau malah membentaknya karena ketakutan saat listrik padam, tentu saja dia takut karena rasa traumanya. Tapi apa yang kau lakukan, huh?” Heechul terlihat sangat emosi saat menjelaskan semuanya. Dirinya tidak habis pikir kalau pernah mempercayai pria yang sekarang masih tertunduk dihadapannya untuk menjaga Sara. Sedangkan Kyuhyun yang mendengar penjelasan Heechul hanya bisa diam karena tidak menyangka kalau Sara memiliki masa lalu seperti itu dan betapa bodohnya dia karena membuat Sara kembali merasakan ketakutannya.
“Hyung mianhae aku,,, aku,,” kalimat yang ada dikepalanya tidak bisa Kyuhyun ucapkan. Penyesalannya sungguh mendalam membuatnya merasa sangat buruk dan jahat.
“Tunggu, aku belum selesai bicara,” potong Heechul saat Kyuhyun akan melanjukan kata-katanya.
“Aku bahagia saat dia merasa bahagia karena bisa memilikimu. Kau tahu? Saat itu dia tidak berhenti tersenyum saat kau memintanya untuk bertunangan dengannya. Baru kali itu aku melihat Sara kembali tertawa bahagia,”
“Apa kau tidak menyadari kalau dia adalah gadis yang sangat baik? Dia adalah tipe gadis yang akan melakukan apapun untuk membuat orang-orang yang disayanginya bahagia walaupun itu akan menyakitinya,”
“Dan kau tau apa yang sudah kau lakukan padanya? Bersikap ketus dan acuh, kau benar-benar tidak menganggapnya tapi dia selalu tersenyum dan menerima semua perlakuanmu. Tapi aku sangat bersyukur dia melihatmu berciuman tadi hingga akhirnya dia sadar kalau kau sama sekali tidak berharga untuk dipertahankan. Aku bersyukur kau mengacuhkannya selama ini, aku bahkan bersyukur kau menyakitinya seperti ini,” kini suara Heechul terdengar sangat sinis. Kyuhyun hanya bisa meringis mendengar perkataan Heechul seolah kata-kata itu menamparnya dengan keras, meninggalkan rasa sakit akan penyesalan dihatinya.
“Kau tahu kenapa aku sangat bersyukur dia tersakiti sebegitu rupa olehmu? Karena jika dia membencimu maka itu akan memudahkanku untuk merebutnya darimu dan mejadikannya wanitaku yang bisa selalu kujaga dengan baik,” Kyuhyun menatap Heechul tidak percaya setelah mendengar perkataan Heechul barusan, sedangkan Heechul hanya menyunggingkan senyum liciknya kearah Kyuhyun.
“Lepaskan dia untukku Cho Kyuhyun-ssi,”
TBC
Another chapter done!!! please leave a comment n press a love button for me,,
Thankyou,,,,