home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > I Met Him Throught A Mutual Friend Of Ours

I Met Him Throught A Mutual Friend Of Ours

Share:
Author : hwardhani
Published : 12 Nov 2013, Updated : 12 Nov 2013
Cast : Kai EXO, Krystal & Sulli F(x)
Tags :
Status : Ongoing
0 Subscribes |2315 Views |0 Loves
I met him throught a mutual friend of ours
CHAPTER 1 : I Met Him Throught A Mutual Friend Of Ours

Soojung PoV

               Aku dan Sulli berteman sejak kita sama sama duduk dibangku sekolah dasar, kami selalu berdua kemana saja kami inginkan.. tapi biarpun selalu bersama ada satu yang membedakan antara kami berdua yaitu tempat sekolah kami sekarang, bukan kemauan kami untuk berpisah dan memilih sekolah berbeda tapi ibuku memaksa ku untuk masuk ke sekolah yang lebih mengajarkan pendidikan akademik, bukan hanya sekolah yang mengutamakan skill dari masing masing siswa.

               Aku dan Sulli sebenarnya tidak menerima kenyataan bahwa kami sekarang berada disekolah yang berbeda, dan jaraknya juga begitu jauh tapi setelah lama merasakan keanehan tersebut kami akhirnya terbiasa dan tidak memperdulikan hal itu lagi, lagian setiap sepulang sekolah kami selalu bertemu ditempat yang kami rencanakan agar setiap pulang sekolah selalu bisa berbelanja seperti biasa.

               Teman temanku dan teman Sulli sekarang otomatis berbeda, kami tak memperdulikan adanya teman baru yang masuk dihidup kami yang terpenting adalah kami tetap bisa menjaga persahabatan ini hingga kelak memang harus terpisah sendiri. Aku tau Sulli mempumyai teman dekat selain diriku, karena dia memang sering curhat tentang temannya itu. Sulli mengenalnya karena mereka sama sama mengambil kelas tambahan yaitu kelas tari dan sampai sekarang mereka masih dekat dan berteman baik. Sulli pernah membawa temannya tersebut untuk diperkenalkan denganku, pada saat kami telah janjian untuk berbelanja bersama di suatu pasar yang memang sudah menjadi langganan kami.

 

********

               Aku masih menunggu Sulli sambil sesekali memperhatikan handphone yang aku genggam, “Aiisshh.. Sulli-ya kau lama sekali” gumamku dalam hati. Aku tak tahu kenapa Sulli selama ini, tidak seperti biasanya.. aku masih setia menunggu, ku nyalakan handphone agar tidak merasa bosan sembari menunggu kedatangan Sulli, tidak berapa lama aku merasakan seperti ada seseorang yang memegang pundakku dari belakang, dan otomatis aku berbalik dan setelah aku melihat ke belakang ternyata Sulli sudah berdiri dibelakangku

“Ya! Sulli-ssi lama sekali!!”

“Mianhae, dia yang membuat lama” tunjuk Sulli kepada orang yang disebelahnya Dalam hatiku, “Sudah lama, sekarang malah membawa teman yang tak kukenal”

“Soojung! Kau kenapa malah melamun?”

“Aniyo.” Jawabku singkat

“Perkenalkan dia Jongin” kata Sulli sambil tersenyum kepada lelaki sebelahnya

“Aiishh namaku Kai, panggil saja Kai” lelaki itu tiba tiba memperkenalkan dirinya sendiri karena tidak puas dengan ucapan Sulli, dan sedikit menyenggol Sulli

“Namanya Jongin, Soojungie. Panggil saja jongin haha” kata Sulli sambil sedikit tertawa Aku hanya terheran melihat tingkah mereka “Aku Soojung!” kataku sambil menyambut tangan Kai

“Senang berkenalan denganmu” jawabnya sambil tersenyum dan aku hanya membalas dengan senyuman lagi

“Sulli-ssi, Ayooo” kataku sambil kesal

“Ke Myeon-deong kan?” tanyanya

“Iyaaaa, kau lupa? Aiisssh”

“Aniya, jangan cemberut Soojungie” katanya sambil menggodaku “Hari ini kita bersama Kai juga ya” sambungnya

“Lakukanlah” jawabku singkat

               Diperjalanan aku tidak bersama Sulli, aku sendiri sambil mendengar musik dari handphoneku, sedangkan Sulli asik bercerita dengan Jongin teman akrab sekolahnya nya, sesekali aku melirik mereka tetapi malah Jongin lebih dulu melirik kearahku, dalam pikiranku ternyata dia sedikit memperdulikanku dibanding Sulli. Sampai ditoko pakaian langganan kami, Sulli meninggalkan Jongin sendiri dan beralih berjalan bersamaku, memang Sulli orangnya begitu, seenaknya saja tapi dialah yang selalu bisa mengerti keegoisanku.

 

“Ayo kita pilih mana yang terbaru” katanya sambil menggandeng tiba tiba tangan kananku

“Sulli, selalu semuanya semau mu” kataku kesal tapi dia tak mendengar

“Sudahlah, kau jangan pikirkan Jongin, dia telah mendapat tempatnya” jawab Sulli santai

“Maksudmu?”

“Lihat saja itu” kata Sulli sambil menunjuk sebuah toko alat musik Aku menoleh ke arah toko tersebut untuk memastikan Jongin, tapi lagi lagi dia terlebih dahulu memperhatikanku dan akhirnya mata kami saling bertemu.

               Sesampainya dirumah Sulli, aku langsung meletakkan badanku pada kasur kesayangannya karena rasanya tubuhku sangat capek setelah seharian berbelanja, aku lihat ponselku sebentar untuk memastikan pesan masuk, ternyata tidak ada sama sekali yang menghubungiku daritadi, lalu aku menoleh Sulli yang duduk dibawah sambil memilih dan memeriksa hasil belanjaan tadi, kurasa dia amat senang malam ini.

“Soojung! Liahatlah semua baju yang kita beli keluaran baru” kata Sulli memuji

“Darimana kau tau? Itu saja hanya diskon” jawabku

“Tapi kainnya bagus, kita tidak salah datang hari ini”

“Hmmm” aku hanya menjawab singjat dan tersenyum tak lama, tiba tiba ponselkun berdering, menandakan ada pesan masuk. Aku langsung memeriksa ponsel yang memang berada disebelahku, dari nomer tidak dikenal aku hanya mengabaikan tanpa membaca apa isi pesan tersebut, tidak lama ponselku berbunyi kembali dan aku melihat masih dari nomer yang tidak dikenal dan sama dengan yang sebelumnya merasa aneh aku langsung membuka dan membaca pesan tersebut

From 01100-76458                Hai, terimakasih untuk hari ini. Kau membuatku senang bisa menghabiskan waktu sore bersama kau dan temanmu

To 01100-76458                Kau siapa?

From 01100-76458                Aku Kai, teman sekolah Sulli yang tadi bersama kalian berbelanja

To 01100-76458                Oh Jongin, samasama telah mau berpergian yang membosankan bersama kami

Tidak ada balasan setelah itu, dan aku ngerti juga tak ada yang harus dibalas dengan kalimat seperti itu, aku hari ini menginap dirumah Sulli karena memang besok hari libur sekolah.

 

^^^^

               Paginya, aku tidak mendapatkan Sulli didalam kamar, aku bangun dan berdiri mengelilingi kamar sama saja tetap tidak melihat Sulli, “aiishh kemana anak ini” pikirku dalam hati. Aku turun kelantai bawah untuk memastikan juga, tapi tetap saja tidak ada dan aku mencoba bertanya pada mbak minah yang bekerja sebagai asissten pribadi mamanya Sulli

“Mbak, Sulli dimana?”

“Bukannya dia telah pamit sama kamu, tadi pagi Jongin menjemputnya untuk pergi bersama” Aku terdiam dan agak kesal “Mereka pergi kemana?”

“Soal itu mbak tidak tahu, coba meneleponnya saja”

“Baik mbak, terimakasih. Saya kembali ke kamar” Mbak minah tersenyum dan tidak menjawab lalu aku naik ke lantai atas lagi untuk menelepon Sulli menanyakan keberadaan dia dan Jongin sekarang

 

To 01100-65683                Kau dimana?!!!

From 01100-65683                Soojungie, mianhae aku ada perlu sebentar bersama Jongin, aku akan segera kembali

To 01100-65683                Yak! Dasar!!!!!!!!

From 01100-65683                Pyoong chagiya

 

^^^^ Sulli PoV

               Pagi ini aku dan Jongin sengaja tidak mengajak Soojung pergi bersama kami, karena ada sesuatu yang ingin Jongin katakan mengenai Soojung oadaku, kemarin malam dia sempat menelepon ku dan berjanji akan menjemputku pagi ini dirumah, tapi dia tidak ingin Soojung ikut dengan ku maka dari itu aku sengaja tidak membangun kan Soojung. Aku  sebenarnya juga tidak tahu apa yang ingin dibicarakan Jongin padaku, aneh tak biasanya Jongin semisterius ini padaku. Aku hanya mengikuti kemana saja dia membawaku pagi ini, tanpa berkomentar dia memilih sebuah coffe shop ternama.

“Turunlah. Kita bercerita disitu” kata Jongin sambil menunjuk sebuah coffe shop

“Ada apa? Kenapa tak berbicara dirumah saja” Dia tak menjawab dan langsung berjalan ke arah coffe shop tersebut, dan terpaksa aku hanya bisa mengikutinya dari belakang

               Sesampai didalam coffe shop Jongin langsung menyampaikan apa yang ingin dikatakan nya tanpa basa basi sedikit pun.

“Ini tentang Soojung, temanmu” katanya

“Ada apa dengan dia? Terlalu cuek dan dingin? Ah sudahlah, dia memang begitu” jawabku santai

“Iya, tapi ada sesuatu yang lain”

“Apa?” hari ini Jongin memang berhasil membuatku penasaran akan maksudnya

“Kau masih ingat dengan cewek misterius yang aku ceritakan 2bulan lalu?” tanya nya Aku mencoba berpikir sejenak, dan berusaha untuk mengigat tentang cewek misterius yang pernah diceritakan Jongin, tak lama aku untuk mengingatnya dan ternyata berhasil ya! Aku ingat jelas dan mengerti apa yang dimaksud Jongin.

“Aku ingat! Sangat ingat. Kau sudah bertemu gadis itu?” tanyaku

“Sudah, kau berhasil membantu ku menemukannya”

“Maksudmu?”

“Dia adalah Soojung”

“Ha? Darimana kau tahu?” aku heran dan terkaget mendengarnya

“Aku membuktikannya sendiri, saat aku melihat matanya aku langsung teringat gadis misterius itu”

“Kau sudah yakin?”

“Sangat yakin, untuk saat ini”

“Lalu kau mau apa?” tanyaku

“Mulai hari ini aku berusaha untuk mendekatinya, dan aku akan membuat dia menjadi milikku seutuhnya, ini jarang terjadi setelah sekian lama aku berusaha untuk mengetahui siapa gadis itu dan ternyata dengan cepat kau membantuku untuk menemukannya” Aku hanya tersenyum senang, melihat teman yang selama ini hampir mati penasaran dan tidak tahu tujuan hidupnya kecuali menari tapi sekarang dia seperti berubah, senyumnya begitu hangat dan ketulusannya sangat terasa nyata

“Baiklah, aku akan membantumu untuk itu”

“Aku memang sangat memerlukan bantuanmu”

 

               Setelah pertemuan itu, Jongin mengantarku pulang. Aku langsung masuk kekamar untuk bertemu dnegan Soojung, aku masih memasang muka heran dan tak percaya atas yang dikatakan Jongin  di caffe shop tadi sampai aku tak menyadari ternyata Soojung sudah berada tepat didepan ku.

“Adoooh” kataku sambil sedikit kesakitan

“Yak! Sulli, kau darimana?” tanyanya

“Ah, mianhae Soojungie”

“Kenapa kau melamun? Kau darimana?”

“Kita bicara dikamar saja, Ayooo”

 

 

               Sampai dikamar, aku langsung duduk diatas kasur dan masih tetap memikirkan apa pengakuan Jongin tadi pagi. Tanpa basa basi aku langsung menghadap Soojung yang sedang terheran lalu mengatakan yang sebenarnya

“Jongin, menyukaimu” kataku polos

“Apa? Maksudmu apa?”

“Iya, kau selama ini dia cari. Dan aku membantunya menemukanmu” jelasku

“Dia telah mengenalku sebelumnya?” tanya Soojung

“Iya, kalian sudah pernah bertemu bukan?” aku kembali bertanya

“Aku tak tahu” jawabnya

“Dia selama ini hanya menatapmu dari jauh, dia pernah bercerita tentang gadis misterius yang dia temui disebuah pameran ternama saat di seoul. Dan tenyata yang dia maksud adalah kau, Soojung” Soojung hanya terdiam mendengar penjelasanku

“Jangan dingin padanya, dia telah lama menginginkan bertemu dengan gadis misteriusnya itu. Aku yakin segala cara akan dilakukannya untuk mendapatkanmu”

“Apa yang kau katakan Sulli-ya!!!”

“Ah ne, tidak apa – apa” jawabku pelan

 

^^^^ Soojung PoV

               Hah, sekarang aku telah berada dirumahku sendiri tepatnya dalam kamarku. Baru saja aku meletakkan badan dikasurku tersayang yang telah aku tinggal selama dua hari tiba tiba terdengar suara telepon masuk, segera aku angkat tanpa melihat screen terlebih dahulu.

“Hallo, ada apa?” aku mulai pembicaraan

“Soojung, ini aku Kai” jawabnya disebrang telepon

“Ada apa kau menelepon ku Jongin?”

“Panggil saja Kai, namaku Kai” tegasnya

“Ya Kai, ada apa?” tanyaku cepat

“Aku ingin mengajakmu jalan malam ini, bisa?” ajak Kai

“Aku tidak tahu, nanti ku kabari”

“Soojung, jangan menolak”

“Jam berapa?”

“Nanti aku jemput kau dirumah, segera bersiaplah setelah malam tiba”

“Baiklah” Aku langsung menutup telepon terlebih dahulu, sebenarnya aku sangat lelah hari ini tapi tak enak hati untuk menolak ajakan pertama Kai

               Tidak berapa lama setelah aku merapikan rambutku, aku mendengar suara klakson dari bawah. Aku kaget Kai secepat ini menjemput ku padahal kurasa baru saja tadi dia menelepon ku, aku langsung bergegas turun dan berpamitan kepada kedua orangtua ku untuk keluara hari ini. Aku berlari keluar pagar dan kudapati Kai telah berdiri menungguku tepat didepan mobilnya “Anaka ini ganteng sekali dengan memakai kemeja hitam dan rambutnya dibiarkan berantakan” pikirku dalam hati.

“Soojung!” tegurnya

“Ah ne”

“Kau cantik hari ini” pujinya sambil tersenyum manis kepadaku

“Terimakasih”

“Silahkan naik, kita akan sekarang” Aku tidak menjawab lagi dan hanya menuruti perintah dari kai untuk naik kedalam mobilnya, didalam perjalanan aku merasa canggung aneh ini sangat aneh padahal aku tak pernah se nervous ini ketika sedang bersama seseorang yang belum aku kenal dekat sama sekali, aku bingung kenapa ketika berada di sekat Kai jantungku lebih cepat bergerak dari biasanya, apa karena malam ini dia sangat tampan menurutku, ah sudahlah dia bukan siapa – siapa dan aku baru mengenalnya sekarang.

               Sesampainya ditempat tujuan, ternyata dia mengajakku ke warung steak malam ini untuk mengisi perut kami. Aku memilih makanan yang memang sudah lama aku suka dan ternyata makanan itu sama seerti makanana yang dipilih Kai untuknya, tapi aku tidak berpikir dia mengikuti juga dalam hal ini.

“Soojungssi”

“Ne” jawabku singkat

“Ada sesuatu yang mau aku bicarakan padamu, penting”

“Berbicalah”

“Tunggu sebentar, ada yang mau aku ambil disana” Lalu Kai pergi ketempat pemesanan dan balik sambil membawa boneka dan bunga, aku hanya terdiam dan heran tak mengerti apa maksudnya “Soojung, aku sudah lama mengenalmu, tapi aku hanya mengetahui sebatas ketika kita bertemu dari jauh. Tapi kali ini aku pastikan akan bersama mu selalu karena memang kau lah yang aku cari sejak 2 bulan terakhir ini, aku tak menyangka kau ternyata teman baik temanku.” Aku diam dan dia melanjutkan perkataannya

“Sekarang, aku ingin menanyakan dan memintamu menjawabnya”

“Apa itu?” tanyaku heran Lalu dia berdiri disampingku

“Soojungssi, would you be mine?” katanya sambil menyodorkan bunga yang tadi dibawanya

“Ah kau serius?”

“Ne, jawablah”

“Kai, sebenarnya dari awal bertemu sampai sekarang aku tidak mempunyai sama sekali perasaan terhadapmu, aku hanya menganggap kau sebagai teman sulli dan tidak lebih, melihatmu malam ini perasaanku tetap sama kau adalah teman terkedat Sulli disekolah, tapi.........” belum selesai aku berbicara Kai langsung memotongnya

“Tapi apa?”

“Tapi malam ini, setelah kau bercerita tentang ku dan memberiku pertanyaan barusan tampaknya aku berubah pikiran tentang perasaan yang tadinya sama sekali tidak ada” Kai tersenyum sedikit mendengar pembicaraan ku, lau dia bertanya meyakinkan

“Maksudmu apa?”

“Aku akan mencoba menumbuhkan perasan itu, dan berusaha menjadi yang terbaik untukmu agar perjuanganmu selama 2 bulan ini bertemu dengan ku tidak sia – sia” Kai langsung berdiri dan hampir memelukku, dengan cepat aku mundur dan duduk dikursi tempat Kai pertama duduk. Dia hanya tertawa kecil melihat tingkahku yang menolak untuk dipeluk olehnya pada malam itu.

               Setelah malam itu, Kai kerap kali menghubungiku menanyakan apa kabarku, apa yang aku lakukan dia selalu bertanya dan selalu memberi perhatian padaku. Biarpun begitu hubungannya dengan Sulli tak pernah berubah dia tetap menjadikan Sulli temannya dan Sulli pun tak merasa keberatan jikalau aku dan Kai berpacaran dihadapannya. Pernah sekali dia meledekku dan Kai ditaman tempat kami berkumpul bertiga

“Hawanya sejuk, ini sangat pas untuk sepasang kekasih berpelukan” Kata Sulli sambil menghadapkan pandangannya ke langit Aku dan Kai hanya terdiam dan saling berhadapan. Lalu dia melanjutkan perkataannya

“Aku tak tahu, jika saat seperti ini ada orang yang malah tak melakukannya” sambungnya Kai merasa dan mengatakan “Maksudmu ssul?”

“Ah aniya” kata Sulli tersenyum

“Sangat dingin” kata itu terucap dari mulut ku, dengan cepat Kai langsung pindah kebelakang ku dan memeluk tubuhku pelan, rasanya sangat hangat. Hawa yang dingin tadinya seketika hilang dan tidak lama aku sadar bahwa Kai sudah berada dibelakangku, aku yang dipeluk hanya diam dan terlihat kaget

“Huwaaaa, aku juga ingin diperlakukan seperti itu” ucap Sulli yang memperhatikan kami. Aku yang mendengar ucapan itu langsung memberi kode pada Kai untuk melepaskan pelukannya karena aku juga ingin memeluk Sulli yang sedang kedinginan, tak lama Kai mengerti apa yang aku maksud dengan cepat aku berjalan ke tempat Sulli dan merangkul badannya dari samping sambil tersenyum, dia hanya tersenyum dan merespon pelukan yang aku berikan.

               Malam ini adalaha malam yang begitu indah bagi kami, tak ada yang berubah biarpun ada status yang baru diantara kami, pertemanan kami tetap akrab dan kami berjanji untuk tidak mengusiknya sampai kapanpun juga. – The End

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK