"Kau… Berpacaran dengan Gikwang sunbae ?"
Seungri merasa seperti di sambar petir. Wajahnya berubah menjadi pucat
"Aku tahu dari Soo Jung, katanya dia melihatmu dan Gikwang sunbae berciuman di halaman belakang 2 hari yang lalu"
Wajah Seungri makin pucat, dan Amber menatap Daesung garang. Amber segera berlari menuju kelas mereka lalu menghampiri Soo Jung yang sedang berbedak ria di bangkunya
"Gosip apa yang baru kau sebarkan ?"
Chapter 2
Soo Jung tertawa sambil menunjukkan gaya centilnya melihat Amber yang terlihat sangat marah
"Aku melihat mereka berciuman. Ewh, mengingat hal itu membuatku ingin muntah. Ternyata ada juga gay di sekolah ini, wajah tampan itu menipu…"
BUUUGH
"Kyaaa !!!"
Amber meninju pipi Soo Jung keras, nafasnya memburu. Teriakan dari semua murid di kelas ini sudah tidak dia perdulikan lagi
"KEPARAT KAU !!! APA YANG KAU TAHU TENTANG DIA ? KAU TIDAK TAHU APA-APA, JADI TUTUP MULUTMU ITU !!!"
Soo Jung menyentuh pipi lebamnya. Seluruh murid di dalam kelas tidak ada yang sudi dan berani menolong Soo Jung yang sudah tersungkur akibat tinju keras Amber, yeoja itu memang sudah banyak membuat murid-murid tersiksa dengan mulut gosipnya itu
Amber segera meninggalkan Soo Jung dan mencari Seungri. Baru saja dia menengok ke arah lorong kelas, ia sudah mendapatkan pemandangan Gikwang dan Seungri berpelukan. Anehnya, hati Amber tidak terasa begitu sakit sekarang
"Seung…"
Langkah Amber berhenti, tangan seorang namja menariknya dan mengisyaratkan dia untuk diam
"Kurasa mereka harus menyelesaikan masalah ini sendiri"
"Tapi Dongwoon…"
"Amber, percayalah. Gikwang itu namja yang bertanggung jawab, dia tidak akan meninggalkan Seungri"
Dongwoon tersenyum lembut dan menarik Amber menuju kantin yang sangat sepi. Maklum pelajaran sudah dimulai dan hanya sedikit siswa yang berani membolos di sekolah ini
"He Dong Dong, kau tidak apa-apa membolos pelajaran ?"
"Cih, mata pelajaran pertama hari ini Sejarah. Aku tidak suka"
Amber tertawa kecil, namja ini mempunyai ketidak sukaan yang sama dengannya ternyata.
Sudah 10 menit Amber dan Dongwoon tidak saling bicara, mereka sibuk dengan pikiran mereka masing-masing
"Dong Dong, sejak kapan Gikwang sunbae menyukai sesama jenis ?"
"Eoh ?"
Dongwoon diam sejenak dan mengigit bibirnya pelan, seperti ada sesuatu yang ia sembunyikan
"Sebenarnya… Dia hyung tiriku dan aku adalah… Mantan namjachingu Gikwang"
Keadaan hening sesaat
"MWOYAAA ???!!!"
Amber membelalakan matanya tanda tak percaya, sungguh reaksi yang terlambat. Sebenarnya berapa banyak lelaki gay di sekolah ini ? Batin Amber
"Gikwang itu anak yatim piatu, dia hanya mempunyai seorang hyung yang selalu menjaganya. Alasan mereka tidak dimasukkan ke panti asuhan karena hyung Gikwang mampu mencari uang sendiri, walau mereka hidup dengan sangat sederhana. Saat Gikwang kelas 6 SD, hyungnya meninggal karena kecelakaan. Orang tua ku yang merupakan teman dekat dari orang tua Gikwang mengadopsinya. Kami jadi sangat dekat dan… Entah kenapa kami saling jatuh cinta lalu… Kami berpacaran"
"Lalu ? Kenapa kalian putus ?"
"Appa kami tahu bahwa kami saling jatuh cinta, dan ia memintaku untuk melupakan Gikwang. Yah memang tidak seharusnya seorang hyung menikahi namdongsaengnya sendiri hahaha"
Yang benar itu tak seharusnya namja menikahi namja pabo… Amber menatap heran Dongwoon yang sedang tertawa
"Dia cinta terindahku, tapi aku sudah berusaha untuk melupakannya. Awalnya dia tak ingin berpisah, tapi setelah aku berohong dengan berkata bahwa aku sudah tidak mencintainya lagi… Hubungan kami benar-benar berakhir. Aku senang, sekarang dia sudah mendapatkan tambatan hati lagi, aku…"
Dongwoon terdiam, pelukan hangat yang menghangatkan punggungnya ini membuatnya bungkam. Amber mengusap kepala Dongwoon lembut dengan penuh rasa kasih sayang
"Aku tahu, aku tahu rasanya. Uljjima. Setidaknya sekarang ada aku yang bersamamu kan ?"
Dongwoon berdiri tegap lalu memeluk Amber erat sambil menangis. Amber membalas pelukan Dongwoon dan mengusap punggung Dongwoon lembut. Untung saja mereka tidak sadar kalau mereka jadi tontonan romantis gratis untuk ibu-ibu penjaga kantin.
Seungri, Gikwang, Amber, dan Dongwoon menatap makanan di depan mereka dengan pandangan kosong. Suasana kantin yang ramai tidak sanggup membuyarkan lamunan mereka
"Hei lihat itu !!! Si yeoja brutal dan sepasang pasangan gay !!!"
Amber mendelik, dia tahu betul suara siapa itu. Dan kini dia melihat yeoja tengik itu berdiri diatas meja kantin dan membuat semua orang memperhatikannya
"Tak kusangka, di sekolah elit seperti ini masih ada saja orang-orang tidak normal. Pasangan gay, bahkan mereka sudah berciuman. Seharusnya mereka sudah dikeluarkan"
Soo Jung terus berorasi dengan semangat, menjelek-jelekkan Seungri dan Gikwang yang sedari tadi menatap Soo Jung penuh amarah. Baru saja Gikwang berdiri, Amber sudah menahannya dan memberikan isyarat untuk diam
BRAAAK
Gebrakan meja yang sangat keras membuat semua perhatian yang sedari tadi didapatkan Soo Jung menjadi milik Amber. Amber segera berdiri diatas meja kantin menghadap Soo Jung
"TUTUP MULUTMU !!!"
"A-a-apa beraninya kau…"
"APA SALAH KALAU KITA MENYUKAI SESAMA JENIS ? CINTA ITU LUAS !!! DAN UNTUK KALIAN SEMUA, KALAU KALIAN INGIN MENJAUHI KAMI SILAHKAN SAJA !!! APA MENURUTMU MANUSIA YANG MENYUKAI SESAMA JENIS ITU TIDAK NORMAL DAN BERBAHAYA UNTUK DIDEKATI ? APA KALIAN SUDAH MEMAHAMI ARTI CINTA YANG SEBENARNYA ? MEMAHAMI CINTA YANG TULUS WALAUPUN BUKAN DARI LAWAN JENIS KALIAN ?"
Kantin berubah sunyi, tidak ada yang berani berbicara saat ini. Dengan santai Amber meninggalkan kantin diikuti oleh ketiga temannya, meninggalkan kantin yang masih diliputi suasana sunyi.
"Amber"
Dongwoon merangkul Amber yang sedang duduk diam di halaman belakang atau tepatnya sedang membolos pelajaran Bahasa Inggris
"Dong Dong, mungkin sebentar lagi aku akan dipanggil Kepala Sekolah…"
Dongwoon tertawa, ternyata hal itu yang membuat Amber terdiam sedari tadi
"Aish, bukannya kau sudah sering dipanggil olehnya karena berkelahi dan membolos ?"
"Tapi…"
"Apa ini… Tentang Seungri ?"
"Bagaimana… Bagaimana bisa kau mehilangkan perasaanmu pada Gikwang sunbae ?"
Dongwoon tersenyum lembut, jari-jari lentiknya memainkan rambut Amber
"Entahlah, lama-kelamaan aku sadar rasa cintaku berubah menjadi rasa cinta seorang namdongsaeng kepada hyungnya. Dan aku…"
"Pemberitahuan untuk siswi bernama Amber Josephine Liu untuk menghadap ke ruang kepala sekolah sekarang juga. Saya ulangi…"
Amber dan Dongwoon bertukar pandangan, mereka tahu betul kejadian ini akan terjadi.
"CKLEK"
Dongwoon menatap wajah kusut Amber yang baru saja keluar dari ruang kepala sekolah. Ingin sekali dia merangkul Amber tapi tangan kekarnya sudah ditepis oleh yeoja ini
"Aku tidak apa-apa Dong Dong. Kembalilah ke kelasmu"
"Tapi…"
"KEMBALI KE KELASMU DONGWOON SUNBAE !!!"
Dongwoon segera menjauhi Amber dan berjalan ke kelasnya, dia tahu suasana hati Amber saat ini sedang tidak baik.
"Dongwoon, kau tahu dimana Amber ?"
"Entahlah hyung"
"Kudengar tadi dia dipanggil oleh kepala sekolah, ada apa ?"
"ITU SEMUA KARENA KAU DAN NAMJACHINGUMU ITU LEE GIKWANG !!!"
Dongwoon menatap kesal wajah Gikwang yang masih penuh rasa bersalah, dia tahu Gikwang tidak bersalah. Tapi saat ini dia benar-benar ingin memarahi semua orang
"Mi-mi-mianhae Dongwoon, jadi bisakah kau memberitahuku dimana Amber ?"
"CARI SENDIRI DENGAN MATAMU LEE GIKWANG !!! PERGI CARI DIA, JANGAN TERUS-TERUSAN BERTANYA !!!"
Gikwang segera meninggalkan Dongwoon yang sedang kalut. Entah kenapa masalah yang sebenarnya bukan masalahnya bisa membuat orang ini uring-uringan sekali.
"Amber…"
"Ah Gikwang sunbae, ada apa ?"
"Jeosonghamnida… Amber…"
Gikwang bersujud di depan Amber sambil terus-terusan mengucap kata maaf. Membuat Amber terkejut. Sungguh, Amber tidak merasa bahwa semua kekacauan ini karena hubungan Gikwang sunbae dan Seungri
"Aku bersedia memutuskan Seungri agar…"
"ANDWAE !!! Ini bukan salahmu dan ini bukan salah Seungri. Ini semua karena kecerobohanku sendiri, kalau sampai kau memutuskan Seungri aku akan menghabisimu sunbae"
Gikwang segera bangkit dan memeluk Amber lama. Sebuah pelukan seorang kakak untuk adiknya, bukan pelukan seorang namja untuk orang yang ia cintai.
"KRIIING !!!"
Bel pulang terasa sangat hambar di telinga Seungri. Kekhawatirannya terhadap keadaan Amber sangat mendominasi, dia tahu Amber tidak akan ke kelas dan berdiam diri di halaman belakang. Tapi dia tidak berani menemui Amber, dia takut menerima kenyataan bahwa Amber membencinya
"Oi Seungri, kau tidak pulang ?"
Seungri menatap orang dihadapannya dan langsung memeluknya, tak peduli dengan tatapan aneh dari beberapa murid
"Seungri… Kkhh sesakkkh"
"Biarkan saja, kumohon maafkan aku Amber. Aku akan memutus…"
"YAK JANGAN BICARA SEPERTI ITU !!!"
Seungri melepas pelukannya sambil menatap Amber dengan tatapan nanar
"Kalau kau berpisah dengan Gikwang sunbae aku akan menghajarmu. Lagipula hukumanku biasa sekali. Kajja kita pulang"
Amber mengambil tasnya yang masih berada di bangkunya dan menarik Seungri keluar kelas. Tanpa sengaja dia melihat Soo Jung yang memandanginya dengan tatapan sinis. Dengan cepat Amber mengalihkan wajahnya, ia sedang malas meladeni yeoja itu.
"Amber Josephine Liu, aku benar-benar tidak habis pikir. Kenapa kau melakukan hal ceroboh seperti itu ? Kau tahu, kau bisa bersekolah disitu karena beasiswa dan sekarang beasiswamu diputus"
"Jeosonghamnida Bom ahjumma…"
"Keuangan panti ini…"
"Aku akan berhenti sekolah, aku akan bekerja"
"AMBER JOSEPHINE LIU !!!"
Bom menatap kesal Amber, sungguh pemikiran yang pendek sekali. Apa Amber tidak paham bahwa pendidikan itu penting ? Dia sungguh tidak sanggup untuk membiayai Amber sekolah walaupun ia ingin
"Maafkan aku Bom ahjumma"
Bom memeluk Amber seraya mengusap punggung anak asuh kesayangannya ini
"Aku tahu kau ingin membela temanmu, aku sudah dengar semuanya dari kepala sekolahmu"
"Ahjumma…"
"Kau adalah anak tertua di panti ini, ketujuh dongsaengmu sangat menyayangimu begitu juga aku. Maafkan aku telah membentakmu tadi anakku…"
Amber menangis, dia tahu tindakannya sangat bodoh tapi semuanya sudah terlambat untuk memperbaiki semua
"Aku ingin besok di hari terakhirmu di sekolah kau meminta maaf ke Soo Jung. Habiskan hari terakhirmu disitu dengan teman-temanmu bukan dengan membolos. Arrachi ?"
Amber tertawa dan mengangguk
"Arra, eomma"
"Joheun achimieyo Sooman seonsaengnim !!!"
Sooman memandang Amber dengan ekspresi lembut, dia tahu betul ini hari terakhir anak ini bersekolah disini
"Joheun achimieyo Amber, sehari tidak aku hukum membuatmu rindu dengan hukuman dariku ?"
"Tentu saja, tapi untuk hari ini aku tidak akan bolos ataupun tidur lagi seonsaengnim"
Sooman tersenyum lembut ke arah murid yang sebenarnya murid kesayangannya ini. Membuat Amber balas tersenyum.
"KRIIING !!!"
Amber tersenyum mendengar suara bel istirahat favoritnya ini. Sedari tadi pagi ia sudah membuat semua orang heran. Jarang sekali Amber bersikap seramah ini ke semua teman dan seonsaengnimnya. Ia sudah memenuhi permintaan Bom ahjumma kecuali satu, meminta maaf ke yeoja sialan itu. Itu terlalu berat untuknya
"Amber kajja kita ke kantin"
Seungri merangkul Amber akrab, tapi sayang Amber menepis lembut tangan Seungri
"Mian Seungri aku tidak lapar, kau bertiga saja ne dengan Gikwang sunbae dan si Dong Dong ne ?"
"Aish geurae, apa mau kubelikan ?"
"Shireo… Aku tidak lapar, jeongmal"
Akhirnya Seungri mengalah, dia meninggalkan Amber yang mulai melanjutkan lamunannya
"Amber Josephine Liu"
Amber mendongak dan mendapati seorang yeoja mengulurkan tangan ke hadapannya
"Aku minta maaf atas kejadian kemarin"
"Mwo ?!"
Amber terkejut, ternyata yeoja ini masih punya perasaan bersalah. Lama kelamaan Amber tersenyum dan menjabat tangan Soo Jung dengan lembut
"Gwaenchana, seharusnya aku yang minta maaf telah membuatmu terluka"
"Tapi aku dengar kau…"
"Ssshhht jangan beritahu itu pada siapapun, jebal. Ini rahasia kita ne ?"
Amber dan Soo Jung saling tersenyum, mungkin ini awal yang baik untuk hubungan mereka.
"KRIIING !!!"
Bel pulang terasa hambar bagi Dongwoon. Dia kesal karena dia tidak menemui yeoja berupa namja itu dari tadi pagi. Apa yeoja itu tidak tahu kalau dirinya berulang tahun ? Bahkan Seungri membelikannya bola basket baru tapi kenapa yeoja itu tidak memberikan apa-apa ? Ucapan saja tidak. Argh untuk apa aku memikirkan hal itu batinnya. Dongwoon berjalan lesu menuju gerbang sekolah, dia tahu hari ini hyungnya akan pulang bersama namjachingunya itu. Kini ia sendirian lagi
Setelah sampai di halte ia segera mendudukkan diri dan memperhatikan sekitar sembari menunggu bis yang akan ia naiki datang. Mata Dongwoon tertuju pada toko kelontong di seberang halte. Dia melihat seorang yeoja berambut pendek yang berseragam sama dengan dirinya sedang berdiri depan toko itu. Yak itu Amber !!! Dengan segera Dongwoon berlari kearah toko itu lalu menepuk bahu Amber, kontan yeoja itu terkejut
"Huaaa !!! Yak Dong Dong ? Apa yang kau lakukan ?"
"Harusnya aku yang bicara seperti itu"
Tangan Amber kosong, sepertinya yeoja ini sedang tidak habis berbelanja. Lalu apa yang yeoja ini lakukan ? Dongwoon melirik ke arah pemberitahuan di kaca toko kelontong ini, ah dia tau sekarang
"Kau akan ikut kerja paruh waktu ?"
"Aniyo, penuh waktu lebih tepatnya"
"Pabboya !!! Sekolahmu bagaimana ?"
Amber tersenyum miris, membuat Dongwoon bisa menebak apa yang sebenarnya terjadi
"Beasiswamu dicabut ?"
"Ne"
"Kenapa kau tidak memberi tahu kami ?!"
"Lalu apa yang akan terjadi kalau aku memberitahu kalian ?"
"Setidaknya kami bisa membantumu"
"Aku sudah banyak merepotkan kalian tidak mungkin…"
Amber menghentikan ucapannya, pelukan hangat dari Dongwoon membuatnya merasa sangat bersalah
"Kajjima, Amber"
"Tapi aku…"
"KAJJIMA !!!"
Tubuh Amber bergetar, hatinya berkata bahwa dia tidak bisa meninggalkan namja ini
"Saranghaeyo, Amber"
1 Detik…
2 Detik…
3 Detik…
"Mwoya ?"
Amber terkejut, walau reaksinya itu sangat terlambat. Entah kenapa dia merasa senang dengan ucapan sederhana Dongwoon itu, apa Amber mulai mencintai Dongwoon ?
"Neomu saranghaeyo, Amber Josephine Liu"
Dongwoon melepas pelukannya dan menatap dalam Amber yang masih terdiam
"TIN TIN TIN"
"Oh bisku sudah datang, aku duluan ne Amber. Sampai bertemu lagi…"
Dongwon segera berlari menuju bis itu dan menaikinya dengan segera. Lama kelamaan bis itu mulai melaju meninggalkan halte. Meninggalkan Amber yang masih terpaku
"NADO SARANGHAEYO SON DONGWOON SUNBAE !!!"
"BEEP BEEP BEEP"
Alarm pagi membuat Amber terbangun Omo sudah jam 9 !!! Tapi dengan segera Amber tersenyum miris Ah, aku kan sudah tidak bersekolah lagi…
"Joheun achimieyo eomma"
"Joheun achimieyo Amber, dari mana saja kau ?! Dari 10 menit yang lalu ada orang yang mencari dan menunggumu !!! Sudah berulang kali aku membangunkammu tapi kau tidak kunjung bangun !!! Mandilah, palli !!!"
Belum sempat Amber bertanya dia sudah digeret ke kamar mandi dan dibersihkan badannya oleh 'Eomma' nya padahal Amber sama sekali belum bisa mencerna apa yang 'Eomma' nya katakan. Dengan celana jeans dan kaus pendek Amber menemui orang yang sudah menunggunya sedari tadi
"Eum joheun achimieyo ahjussi, ada apa mencari saya ?"
"Amber Josephine Liu ? Tuan muda Dongwoon menyuuh kami untuk menjeput anda"
"Mwoya ? Ada…"
"Jeosonghamnida tuan Amber, kita sudah tidak punya waktu lagi"
Ahjussi berseragam jas hitam ini mendorong Amber masuk kedalam mobil mewah yang sepertinya milik Dongwoon lalu mengendarainya dengan cepat ke suatu tempat. Amber hanya bisa diam dan memperhatikan jalan dari kaca mobil, dia sama sekali tidak tahu akan dibawa kemana
"Tuan Amber, kita sampai"
Amber segera membuka pintu mobil sebelum ahjussi itu sempat membukakannya. Dia tahu di ada dimana. Tempat ini… Sekolah… Dan untungnya semua murid sudah maauk ke kelasnya masing-masing atau Amber akan jadi tontonan karena pakaian bebasnya ini
"Tuan Amber, Tuan muda Dongwoon menyuruh anda menuju ke kelas anda sekarang juga"
Karena sudah terlanjur penasaran, Amber berlari menuju kelasnya dan mendapati kelas hanya berisikan Soo Jung dan Sooman seonsaengnim
"Amber kau terlambat !!! Tapi kali ini aku maafkan, cepatlah masuk"
"Tapi seonsaengnim aku…"
"Yak Amber palli !!!"
"Soo Jung ? Kau tahu aku…"
Belum sempat Amber menjelaskan bahwa dia sudah dikeluarkan gemuruh tepuk tangan terdengar dari arah lapangan
"Te-te-teman-teman ?"
Seluruh murid dari kelas Amber menghentikan tepukan tangan mereka dan mulai memeluk Amber satu persatu, membuat Amber ingin sekali menangis
"Kenapa kau tidak bilang dari kemarin Amber ?"
"Seungri ?!"
Tampak Seungri dan Gikwang menghampiri Amber dan memeluknya. Walau Amber sangat senang, dia sama sekali belum mengerti apa yang terjadi
"Yak sudah acara sentimetilnya !!!"
"Dong Dong ?"
Dongwoon tersenyum dan memeluk Amber singkat, membuat jantung Amber akan meledak walaupun pelukannya sangat singkat
"Tadi pagi. Aku, Seungri, Gikwang, dan Soo Jung menceritakan seluruh kejadian yang terjadi kemarin dengan Kepala Sekolah. Dan dia setuju untuk tidak mencabut beasiswamu"
Amber terkejut, tidak ia sangka semuanya akan berakhir dengan sangat baik. Amber mulai menangis dengan sangat pelan, malu kalau sampai semua tahu dia menangis
"Apa kalian dihukum ?"
"Aniyo, Kepala Sekolah malah senang"
Amber masih sangat bingung tapi teriakan dari seluruh teman sekelasnya membuatnya membuang jauh-jauh rasa bingungnya dan menggantinya dengan rasa malu
"Kajja cium !!!"
Teriakan itu makin keras karena kini seluruh murid di sekolah ini sedang menonton Amber dan Dongwoon yang sudah terlalu malu dan gugup
"Am-Am-Amber sebaik…"
Dongwoon membelalakan matanya, seluruh tubuhnya kaku. Ciuman lembut dari Amber membuatnya lupa apa yang akan dia katakan
"Saengil chukkae hamnida, Dong Dong. Mianhae aku telat tapi itu tadi adalah hadiah dariku"
Amber menutup mukanya yang sudah sangat sangat merah sedangkan Dongwoon masih tidak percaya dengan kejadian ciuman pertamanya ini tapi sayangnya sebuah pengumuman dari Kepala Sekolah tercinta mereka membubarkan seluruh anggota sekolah
"Chukkae untuk Son Dongwoon dan Amber Josephine Liu ! Dan sekarang seluruh murid dan guru diharapkan kembali ke kelas untuk kembali belajar , saya ulangi chukkae untuk Son Dongwoon dan Amber Josephine Liu ! Dan sekarang seluruh murid dan guru diharapkan kembali ke kelas untuk kembali belajar , gamsahamnida"
-THE END-