Brukk..!!
“Ah, mianhe. Jeongmal mianhe. Aku tidak sengaja,” ucap seorang gadis yang tidak lain adalah Hyosung. Hyosung tidak sengaja menjatuhkan eskrim yang di pegangnya ke sepatu Jiyeon. Tentu saja hal itu membuat Jiyeon murka.
“Mwo!! Kalau semuanya selesai dengan meminta maaf, penjara akan penuh. Kau tahu, sepatu ku ini tidak akan cukup dengan kata maaf. Bersihkan!” titah Jiyeon.
Hyosung mengambil tissue yang ada di sakunya. Tapi Jiyeon langsung menepis tangannya, hingga tissue itu terjatuh. Hyosung mengernyit bingung menatap Jiyeon.
“Aku tidak menyuruhmu membersihkan dengan tissue. Bersihkan dengan mulutmu,”
“Mwo?!” seketika Hyosung membulatkan matanya.
“Wae? Shiroyo? Hm, sepertinya baru kali ini aku melihatmu. Apa kau murid baru?” tanya Jiyeon.
“Eoh, ne. Annyeong haseo. Han Hyosung imnida.” sapa Hyosung.
“Cih, aku bukan ingin berkenalan denganmu. Cepat kau bersihkan!” titah Jiyeon sekali lagi. Tapi Hyosung masih diam tanpa kata.
“Yaa!! Apa kau tuli?!” sambung Shin Hye, yang tidak lain adalah teman Jiyeon.
“Atau kau tidak tau siapa Jiyeon? Baiklah aku akan memberitahumu. Jiyeon adalah anak pemilik yayasan sekolah ini. Kalau kau ingin selamat, sebaiknya kau turuti apa keinginannya.” sambung teman Jiyeon yang satunya lagi, Suzy.
Hyosung terlihat takut dengan ancaman mereka. Dan tanpa ia sadari, sudah banyak siswa yang mengelilingi mereka.
“Apa yang kalian lihat? Kha! Atau kalian mau ku hajar.” teriak Jiyeon pada siswa-siswa yang mengelilingi mereka. Semua siswa langsung berlari pergi dan takut dengan ancaman Jiyeon. Jiyeon memang hebat, siswa Paran High School takut padanya bukan hanya karena ia anak pemilik yayasan. Tapi, karena dia juga jago taekwondo. Jadi, siapapun yang berani padanya, langsung dihajar. Penampilannya juga tomboy. Dia juga membentuk sebuah band sekolah bersama 2 chingunya itu, Park Shin Hye dan Bae Suzy.
“Apa lagi yang kau tunggu murid baru? Atau kau ingin ku hajar dulu.” ancam Jiyeon dengan wajah tengil dan kepalan tangannya.
Hyosung bersiap-siap menunduk. Sampai sebuah suara, “Keumanhe Hyosung-ah!”
“Eoh, Siwon-ah. Eotteokeh neo yogisseo?!” tanya Hyosung pada namja yang tiba-tiba datang itu.
“Aku juga pindah ke sekolah ini” Hyosung terlihat heran dengan kehadiran Siwon, teman satu sekolahnya dulu.
# Hyosung POV
Siwon, aku heran kenapa dia pindah ke sekolah ini? Kalau aku pindah ke sini karena sekolahku yang lama sudah tidak sanggup lagi menampung ke paboan ku. Aku sering tidur di kelas. Aku adalah murid termalas disekolah itu. Tapi Siwon, dia termasuk murid pintar. Bahkan masuk 5 besar. Jadi, tidak mungkin pihak sekolah memintanya pindah.
“Yaaa yaya… malah ngobrol.” Jiyeon, nama yeoja mengerikan ini membuyarkan lamunanku.
“Hajima” larang Siwon.
“Neo, nuguya? Berani-beraninya kau menghalangiku!” tanya Jiyeon pada Siwon.
“Aku temannya. Dan aku tidak suka kau menindasnya.”
“Menindas? Aku hanya ingin sepatuku bersih. Atau kau ingin membantunya membersihkan sepatuku dengan mulutmu? Silahkan, aku tidak keberatan.” tantang Jiyeon.
“Sudahlah Siwon-ah. Aku tidak apa-apa. Kita dalam masalah kalau berani melawannya” kataku.
“Ayo kita pergi.” Siwon menarik tanganku.
“Yaak!! Mau kemana kalian? Berani-beraninya mengabaikanku. Ku pastikan kalian tidak akan selamat.” ancam Jiyeon. Siwon tidak peduli dan tetap membawaku pergi jauh.
#Jiyeon POV
“Yaak!! Mau kemana kalian? Berani-beraninya mengabaikanku. Ku pastikan kalian tidak akan selamat.” ancamku. Akh, sial! Namja itu. Lihat saja. Aku akan membalasmu. Kalian belum tau siapa aku. Yeoja itu juga. Siapa tadi namanya? Akh, Hyosung. Baru masuk saja sudah memandang Kyuhyun dengan tatapan yang… Arghh..!! Walaupun aku dan Kyu sudah putus, jujur aku masih tidak terima dia memutuskanku. Dialah satu-satunya namja yang tidak takut, bahkan berani padaku. Baru dengannyalah hatiku bergetar. Ya, dia memang pacar pertamaku. Selain itu dia adalah ketua OSIS, wajahnya juga tampan. Hampir semua yeoja tergila-gila padanya. Tapi sejak Kyu berpacaran denganku, yeoja-yeoja itu tidak berani lagi mendekati Kyu. Tentu saja, karena aku adalah Park Jiyeon. Kalau mereka mencari masalah denganku, aku akan menghajar mereka.
Suatu hari Kyu memutuskan ku tanpa alasan. Dan akhirnya yeoja-yeoja di sekolah kembali mendekatinya. Tapi kalau ada aku, mereka menjauhi Kyuhyun. Karena aku melihat yeoja-yeoja itu dengan tajam dan berhasil membuat mereka ketakutan. Hahhaha.. dan yeoja tadi juga membuat ku kesal. Bisa-bisanya dia tidak memperhatikan jalan dan menabrakku karena asik memandang Kyuhyun. Jadilah aku mengerjainya. Tapi rencanaku gagal kerena temannya tadi.
#Siwon POV
Aku pindah ke sekolah ini karena ingin selalu bersama Hyosung. Aku ingin selalu menjaganya. Sejak masuk sekolah, aku sudah menyukai Hyosung. Hingga setahun kami berteman, aku tidak pernah menyatakan perasaanku padanya. Aku takut dia menjauhiku. Suatu hari, aku mendengar kabar kalau Hyosung akan dikeluarkan dari sekolah. Sekolah memintanya untuk mencari sekolah lain yang sanggup menampung ke paboannya. Ya, ku akui Hyosung memang murid yang malas. Dia sering terlambat ke sekolah, bahkan suka tertidur saat belajar. Tapi aku menyukainya apa adanya, dia adalah gadis yang sempurnya di mataku. Dia baik, selalu membantu siapapun. Bahkan lebih mementingkan orang lain dari pada dirinya sendiri. Karena kepolosannya, orang sering memanfaatkan dirinya. Aku tidak ingin sesuatu yang buruk terjadi padanya, apa lagi di sekolah baru ini. Untung saja tadi aku datang tepat waktu.
“Siwon-ah, kenapa kau pindah ke sekolah ini?” tanya Hyosung.
“A..aku bosan sekolah disana. Teman terbaikku pergi. Tidak ada lagi yang mengasikkan disana” jawabku.
“Maksudmu?”
“Aku pindah kesini karena kau ada disini. Kau kan selalu membuat suasana hatiku menjadi baik.”
“Maksudmu, karena kebodohanku. Kau merasa senang berada di dekatku.” ucapnya sambil memanyunkan bibirnya. Menggemaskan.
“Aniya. Keuge anira.”
“Gomawo Siwon-a. Kau memang chingu terbaikku.”
Chingu? Hm, sampai kapan dia tetap akan tetap menganggapku chingu.
“Oh ia, kau tadi kenapa bisa bertengkar dengan yeoja menyeramkan itu?” tanyaku.
“Eoh, tadi aku melihat namja tampaaaan sekali. Jadi, aku terus memperhatikannya tanpa melihat jalan. Akhirnya, aku tidak sengaja menabrak yeoja tadi.” jawabnya malu-malu.
Hatiku terasa sakit saat dia memuji namja lain. “Eoh, Siwon-a. Lihat! Itu namja tampan yang ku maksud.” tunjuknya.
“Yang mana?”
“Itu yang berjalan ke arah ruang guru. Namja berambut coklat itu.”
Aku menajamkan mataku untuk melihat sosok namja yang di kagumi Hyosung. Setampan apakah dia? Akh, itu kan Cho Kyuhyun, teman satu sekolahku waktu SMP. Teman? Ani, di hari terakhir duduk di bangku SMP dia menjadi musuhku. Bukan lagi temanku.
“Kau lihatkan? Dia tampan sekali bukan?” tanya Hyosung yang berhasil membuyarkan lamunanku.
“Eoh. Oia, kelas mu dimana?” tanyaku. Aku malas membicarakan namja evil itu.
“Aku di kelas XIA1. Neon?” jawabnya
“Yah, kita tidak satu kelas. Aku dikelas XIA2.”
“Gwenchanna. Kelas kita pasti bersebelahan.”
#Hyosung POV
Aku memperkenalkan diriku setelah Kim sonsengnim memintanya. Mataku menelusuri setiap meja. Siapa tahu ada namja tampan itu disini. Omoo! Dia memang sekelas dengan ku. Wah! Beruntungnya aku.
Teman semeja ku adalah Seohyun. Aku sibuk bertanya padanya tentang namja tampan itu saat istirahat. Ternyata dia adalah ketua kelas+ketua OSIS di sekolah ini. Namanya Cho Kyuhyun. “Kau menyukai Kyuhyun? Sebaiknya jangan kalau kau ingin selamat.” kata Seohyun.
“Apa maksudmu? Memangnya kenapa?” tanyaku.
“Kau tau Jiyeon kan? Yeoja yang tadi pagi marah padamu.”
“Geurom, waeyo?”
“Kyuhyun itu mantan pacarnya Jiyeon.”
“Mwo? Maldo andwae, namja setampan Kyuhyun pernah berpacaran dengan yeoja menyeramkan seperti Jiyeon.”
“Terserah kalau kau tidak percaya. Tapi itulah kenyataannya. Dan menurut kami semua, walaupun mereka sudah putus. Jiyeon masih menyukai Kyu.” jelasnya.
“Memangnya siapa yang meminta putus?”
“Menurut kabar yang beredar. Kyu lah yang memutuskan Jiyeon.”
Hahaha.. tentu saja Kyu yang memutuskannya. Pasti dia tidak tahan dengan kelakuan Jiyeon.
Aku semakin bersemangat sekolah. Mulai sekarang aku tidak akan datang terlambat lagi. Yuhuu!! beruntungnya aku. Aku melihat Kyuhyun memarkir motornya. Lalu aku mengikutinya dari belakang. Tapi tiba-tiba langkahnya terhenti, dan berbalik menghadapku.
“Kau, kenapa kau mengikutiku? Nuguya? Aku tidak pernah melihatmu sebelumnya.” tanyanya.
“A..aku tidak mengikutimu. Kelas ku disitu.” tunjukku. “Aku murid baru. Kau tidak ingat aku? Kemarin aku kan sudah memperkenalkan diriku di depan kelas.” jelasku.
“Ani” dia tersenyum, tapi kenapa aku malah melihatnya seperti seringai.
#Kyuhyun POV
Yeoja ini. Dia pikir aku peduli dia murid baru atau tidak? Tugasku sudah cukup menumpuk. Menjadi ketua OSIS cukup melelahkan. Aku malas mengurusi orang lain. Saat jam istirahat, yeoja tadi pagi mendatangiku dan memberiku sebuah kotak bekal.
“Ige mwoya?” tanyaku.
“Ini kimbab. Ibuku membuatnya banyak. Meogeoseoyo.”
Aku tidak menolak pemberiannya. Siapa juga yang mau menolak gratisan. Sudah lama tidak ada yang menawariku makanan gratis “Gomawo.”
“Cheonma”
#Jiyeon POV
Saat menuju kantin, aku melewati kelas Kyu. Dan aku merasa ada sesuatu yang aneh. Jadi ku putuskan untuk mampir ke kelasnya. Cih, yeoja ganjen itu lagi? Apa dia sekelas dengan Kyu? Aku melihatnya dengan tatapanku yang paling tajam dan menyeramkan. Teman yeojanya terlihat menarik tangannya agar menjauhi Kyu. Aku menghampiri meja Kyu. “Kyu-ya, apa band ku akan tampil kan di acara pensi nanti?” huft… untung saja aku punya bahan yang akan ku bicarakan dengan Kyu.
“Sepertinya tidak bisa Jiyeon-ah, konsep kali ini lagi booming-boomingnya boyband dan girlband. Jadi, pengisi acaranya akan banyak boyband dan girlband.”
“Baiklah. Kalau ada event yang meminta pengisi acaranya band jangan lupa hubungi aku”. Kyu terlihat bingung dengan sikapku, biasanya kan aku sering berdebat dengannya tentang band ku kalau tidak jadi tampil.
“Oeh, ne” ucapnya.
Aku langsung pergi meninggalkannya, tapi sebelum pergi aku melirik tajam ke yeoja ganjen tadi.
***
Semakin hari kulihat Hyosung, yeoja ganjen itu tidak sungkan-sungkan mendekati Kyu. Sepertinya dia ingin mendapatkan pelajaran khusus dariku. Baiklah, ku pastikan besok adalah hari yang menyenangkan bagimu Han Hyosung.
Pagi ini ku lihat Hyosung sedang menunggu bis, aku menghentikan mobilku dan mengajaknya masuk untuk pergi bersama-sama ke sekolah denganku. Awalnya dia ragu, tapi aku memberikan senyum terbaikku untuknya. Aku menghentikan mobilku sebelum sampai kesekolah. Lalu memberi aba-aba pada Shin Hye dan Suzy untuk membawanya ke halaman belakang sekolah.
“Kau mau apa?” tanya Hyosung.
“Kau tenang saja. Aku hanya perlu bantuanmu sedikit. Kau mau kan menolongku.”
“Memangnya apa yang bisa ku bantu?” tanyanya.
“Shin Hye-ya, keluarkan alatnya.” perintahku.
“Ige”
#Hyosung POV
Sebenarnya apa yang akan dilakukan Jiyeon padaku? Jujur, perasaanku tidak enak. Tadi apa katanya, perlu bantuanku? Apa dia benar-benar memerlukan bantuanku? Aku tidak yakin.
“Aku hanya ingin memberimu sedikit make-up. Kau tau kan aku tidak bisa berdandan. Jadi, sebelum aku mendandani diriku. Kau mau kan jadi percobaanku.” pintanya dengan wajah memelas, yang menurutku seperti di buat-buat.
“eng..ng..” bagaimana ini? Haruskah aku menuruti keinginannya?
“Bolehkan Hyosung-ah?”
“Ne”
“Baiklah, kita mulai dari mana. Hm, aku tertarik dengan lipstick ini. Bagaimana Hyosung-ah? Kau suka warnanya kan?” tanyanya. Tanpa menunggu jawabanku dia sudah memoleskan lipstick merah cerah itu ke bibirku. Ani, bukan hanya bibirku saja. Dia juga memoleskannya ke pipiku. Ya Tuhan, kenapa gadis ini begitu jahat padaku? Apa salahku padanya?
“Geumanhe Jiyeon-a.” Sebuah suara mengagetkan kami.
FYI: ff ini sudah pernah di publish di akun facebook author & salah satu fp.
Kritik & saran bisa mention ke twitter @IkAsifa248 atau PM via facebook: http://facebook.com/iqha.asifaixa