home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > Z Apocalypse

Z Apocalypse

Share:
Author : Jo_Chika
Published : 08 Apr 2017, Updated : 16 Aug 2017
Cast : ASTRO GOT7 BTS SF9 TWICE GFRIEND
Tags :
Status : Ongoing
1 Subscribes |912 Views |1 Loves
Z Apocalypse
CHAPTER 27 : Chapter 27

*Kim Minhwa

Yoongi oppa melajukan mobilnya sedikit pelan sambil melihat ke kanan dan ke kiri, tiba-tiba hp Yoongi oppa berbunyi

"Minhwa-ya! Ini dari Jimin" kata Yoongi oppa melihat hpnya sejenak dan langsung memberikannya padaku yang duduk di sampingnya. Aku melihat layar hpnya menampilkan namaku, dengan segera aku menggeser tombol hijau di hp itu

"Hyung! Tolong kami!" teriak Jimin oppa panik

"Oppa dimana?" tanyaku

"Aku di mini market yang di ujung jalan" kata Jimin oppa

"Apa? Mereka dimana?' tanya Dawon oppa

"Mini market di ujung jalan?" tanyaku memastikan

"Itu! Aku melihatnya! Dan ada makhluk-makhluk sialan itu. Dawon-ssi, bersiaplah menembak" kata Yoongi oppa menunjuk depan, lebih tepatnya ke arah 2 zombie yang mendekati tiang penanda mini market

"Kami di depan" kataku, lalu telfon kututup

"Astaga. Ada 4 yang mau menerobos masuk" kata Dawon oppa. Yoongi oppa memberhentikan mobil itu di seberang mini market itu saat Dawon oppa menembaki 2 zombie yang mendekat ke mini market itu

Yoongi oppa langsung mengambil handgun-ku yang kutaruh di dashboard dan langsung menembaki zombie yang mau menerobos pintu mini market. Aku hanya bisa melihat mereka, karena aku tidak memegang senjata sedangkan ada zombie di luar

"Ayo keluar" kata Yoongi oppa

"Tunggu" kataku sambil loncat ke kursi pengemudi saat Yoongi oppa sudah keluar mobil, lalu aku berjalan di belakang Yoongi oppa dan Dawon oppa berada di belakangku.

Yoongi oppa membuka pintu mini market, seketika Jimin oppa dan Inseong oppa langsung berdiri dari balik kasir yang tepat berada di belakang pintu

"Hyung!" pekik Jimin oppa mengagetkanku, Yoongi oppa dan Dawon oppa

"Ya! Jangan ngangetin gitu! Untung gak kutembak" omel Yoongi oppa

"Hehe, mian" kata Jimin oppa. Aku langsung berlari ke balik meja kasir, sekilas menatap Jimin oppa lalu menghampiri Inseong oppa

"Oppa tak apa?" tanyaku, Inseong oppa menatapku lalu tersenyum dan mengangguk

"Ya! Kenapa dia dulu yang kau tanya?" protes Jimin oppa, lalu aku menghadap Jimin oppa yang berdiri di samping Inseong oppa

"Kau tak apa, oppa? Gak digigit zombie, kan?" tanyaku sambil membolak-balik badan Jimin oppa

"Tokki-ya! Berhentilah! Kau membuatku pusing" protes Jimin oppa, lalu aku memeluk Jimin oppa

"Eng.. jangan berbuat yang aneh-aneh, ya.. Disini ada anak di bawah umur" kata seseorang dari belakang Inseong oppa, aku mengintip dari samping lengan Jimin oppa

"Eoh! Youngbin oppa! Eh ada Chani, mian. Hehe" kataku melepas pelukanku pada Jimin oppa

"Nuna, aku juga dibawah umur, tau" protes Rocky

"Hehe. mian-mian" kataku

"Kau mengenal kami?" tanya Chani menatapku bingung

"Tentu saja. Dia Fantasy" kata Dawon oppa dengan semangat dan hanya dibalas anggukan dan senyuman dari Youngbin oppa dan Chani. Fantasy adalah nama fandom SF9

"Lebih baik kita keluar sekarang. Sebelum makin banyak zombie yang datang" kata Jeongkuk oppa

"Oh iya, kita gak bisa balik pake mobil tadi bersamaan. Kita butuh 1 mobil lagi" kata Yoongi oppa saat kami berada di luar

"Aku akan pakai itu" kata Inseong oppa menunjuk ke kirinya, ke arah sebuah mobil yang tak jauh dari tempat kami berdiri sekarang

Aku masuk ke mobil yang tadi kami gunakan untuk menjemput Jimin oppa. Aku duduk di kursi penumpang sedangkan Rocky duduk di kursi pengemudi. Lalu Jimin oppa, Jeongkuk oppa dan Yoongi oppa duduk di belakang. Sedangkan member SF9 masuk ke mobil yang satu lagi

Tak berapa lama, mobil kami berpapasan dengan mobil Dojun oppa

"Eoh? Dojun oppa? Mereka udah balik kah? Kok pergi lagi?" gumamku sambil terus menatap mobil Dojun oppa yang sudah menjauh di belakang mobil kami. Tak lama kami sampai di markas

Saat aku masuk markas, aku melihat 2 manusia yang sangat tidak asing bagiku. Mereka adalah Jinyoung oppa dan Bambam oppa. Harusnya aku sudah tidak kaget, soalnya waktu sebelum pergi menjemput Jimin oppa, aku melihat mereka di mobil Chika

"Eoh?! Inhwa-ya!! Lama tak jumpa!!" teriak Bambam oppa saat melihatku dan langsung berjalan ke arahku lalu memelukku

"Ya! Kenapa kau tak mengabariku kalau kau sudah kembali ke Korea?" tanya Bambam oppa. Bukan hanya aku yang menatapnya bingung, tapi semua orang yang ada di lobby

"Eng.. oppa.. Aku Minhwa.. Bukan Inhwa eonni" kataku dengan hati-hati. Dan seketika Bambam menatapku kaget

"Makanya! Jangan asal peluk orang" kata Jinyoung oppa menertawakan Bambam oppa

"Kupikir kau Inhwa. Mian.. Ngomong-ngomong bagaimana kabarmu?" tanya Bambam oppa

Aku, Inhwa dan Bambam sudah berteman cukup lama, saat itu kami sempat bersekolah di sekolah yang sama saat junior high school, meski berbeda angkatan

"Baik kok. Hehe" jawabku

"Kalian udah berteman berapa lama?" tanya Jinyoung oppa tiba-tiba

"Eng.. entah. Aku lupa" jawab Bambam oppa

Gubrak!

Terdengar gubrakan pintu dari lantai dua. Kami semua langsung masuk ke dalam dan langsung menuju tangga

"Cella. Ada apa?" tanyaku saat melihat Cella turun dari lantai 2

"Chika eonni" kata Cella

"Dia kenapa?" tanyaku penasaran

"Dia berantem sama Dojun oppa. Dan sekarang mengurung diri di atas" kata Cella yang sudah di lantai bawah

"Kok bisa? Masalahnya apa?" tanya Dawon oppa bingung

"Chika terluka. Lalu Dojun marah besar. Lalu Chika bilang kalo dia tak perlu memerlukan ijin dari Dojun kalau mau melakukan sesuatu" kata Mark oppa

"Dia juga bilang tanpa adanya Dojun hyung, kami bisa menjaga diri kami sendiri" tambah Eunwoo oppa

"Ah nih bocah satu!" gerutuku yang langsung naik ke atas. Aku langsung menggedor pintu ruang infestigasi

"Dia sengaja ngumpet di ruang investigasi ato apa sih?" gerutuku

"Ya!! Chika, kau kenapa berantem sama seonbae, sih? Harusnya kau bicarakan baik-baik dengannya. Bukannya malah berantem kayak gini." teriakku. lalu aku turun ke bawah

"oppaa... aku tau kau pasti mendengar ini.. diluar sana sangat berbahaya.. kita belum tau evolusi apa lagi yang bisa dilakukan virus ini.. karna itu tolong kembali kesini eoh?... bukankah disaat seperti ini kita harus terus bersama?? Kau sudah janji akan kembali bersama kami ke indonesiaa..." aku mendengar suara Cella dari tangga, dengan segera aku langsung menghampiri Cella yang sedang menelfon

"seonbaeee... kalian berdua kenapa sih??? Pake acara berantem segala.. kita sekarang lagi berjuang buat lewatin ini bareng-bareng biar kita bisa balik ke indo lagi.. urrhh,, cella yaa.. kau urus oppa-mu ini.. aku yang bakal ngomong sama Chika.." omelku tiba-tibaa

Tak hanya mengagetkan Cella, tapi semua orang menatapku kaget karena aku baru datang dan langsung mengomel dengan bahasa indonesia. setelah itu aku kembali ke atas

"Chika-ya! Ayo keluar. Jangan mengunci dirimu di dalam sana. Kau tau Cella dan bahkan semua bias-biasmu sangat khawatir denganmu." teriakku sambil menggedor pintu. Tapi tidak ada jawaban dari dalam

"Chika? Ya! Eunbin-ah!" teriakku menggedor pintu lagi. Lalu aku masuk ke pintu yang ada di samping pintu yang kugedor tadi. Itu adalah ruangan tempat memonitor kejadian yang terjadi di ruangan investigasi

"Eunbin-ah!" teriakku saat melihat Chika tergeletak tak sadarkan diri di lantai. Aku langsung berlari ke bawah dan memanggil Mark oppa dan Eunwoo oppa, tapi Munbin dan Cella mengekor

"Kenapa?" tanya Mark oppa

"Bisa tolong kalian dobrak pintu ini? Chika pingsan di dalam" kataku, dengan segera 2 namja yang memiliki tinggi badan seperti tiang itu langsung mendobrak pintu. Pada percobaan kedua, pintu itu berhasil terbuka. Mark oppa langsung membawanya ke lantai satu dan membaringkannya di sofa

Dengan segera aku pergi ke dapur untuk mencari baskom dan kain bersih untuk mengompres Chika yang tiba-tiba demam. Setelah menaruh kain bersih itu di dahi Chika, Inseong oppa menghampiriku dan Cella

"Ini sudah malam. Kalian juga istirahat gih" kata Inseong oppa padaku dan Cella. Kami berdua berjalan ke ruangan kantor lalu tidur di sofa yang ada di dalam ruangan itu

Aku tidak bisa tidur. Balik ke kanan, ke kiri, terlentang, tertelungkup, tetap saja aku tidak bisa tidur, akhirnya aku keluar dan melihat Mark oppa, Munbin dan Eunwoo oppa tertidur di dekat Chika

"wah~ mereka kayaknya beneran sayang sama Chika" gumamku. Lalu aku berjalan mencari Jimin oppa

Aku melihat Jimin oppa tertidur di meja kantor yang ruangannya bersebelahan dengan ruangan kantor yang kugunakan bersama Cella

Jimin oppa tidur dengan posisi dia duduk di kursi lalu tangannya dilipat di atas meja dan kepalanya ditaruh di atas tangannya. Melihat itu, aku keluar lagi dan mengambil selimutku di ruangan sebelah, lalu aku menyelimuti Jimin oppa

Jimin oppa tertidur sangat pulas dan terlihat damai. Aku duduk di samping kursinya, lalu menyandarkan badanku di kursinya dan menaruh kepalaku di paha berototnya. Entah kenapa posisi ini membuatku nyaman dan akhirnya aku tertidur.

"hey tokki-ya" panggil seseorang tepat di samping telingaku, dengan keadaan aku masih memejamkan mata, aku membalikkan badanku memungungi sumber suara itu

"tokki-ya, ireona" kata orang itu lagi sambil mengelus rambutku. Otakku langsung tau suara siapa itu, dan langsung memerintahkan badanku untuk berbalik dan menyuruh mataku untuk terbuka

Aku melihat seorang namja imut yang sedang tersenyum menatapku dan juga jemarinya memainkan rambutku

"kau tidur nyenyak semalam?" tanya Jimin dengan lembut, aku tersenyum dan memejamkan mataku lalu mengangguk

"ayo bangun, udah pagi" kata Jimin yang mulai bangkit lalu menarik tanganku memaksaku untuk bangun. Akhirnya aku duduk lalu Jimin oppa berjongkok di hadapanku

"kenapa kau tidur di samping kursiku semalam?" tanya Jimin oppa, aku terdiam mengingat kejadian tadi malam, lalu aku tersenyum

"Aku gak bisa tidur. Jadi aku mencarimu. Ternyata kau sudah tidur, jadi aku menyelimutimu lalu aku duduk di sampingmu. Lama-lama aku tertidur di situ" kataku menjelaskan

"lain kali, bangunkan aku kalau kau tidak bisa tidur lagi, oke?" kata Jimin oppa sambil mencolek hidungku, aku tersenyum lebar lalu menganggukkan kepalaku

"sekarang cuci muka dulu sana" kata Jimin oppa sambil berdiri. Aku mengulurkan tanganku untuk ditarik olehnya, lalu dia menarik tanganku sampai aku berdiri.

Aku berjalan ke kamar mandi untuk mencuci mukaku. Setelah cuci muka, aku berjalan menghampiri Chika dan yang lainnya di ruang tengah kantor polisi ini, tapi Chika masih belum sadar dan Cella mengangkat baskom yang berisi air untuk mengompres Chika lalu aku mengikuti Cella ke kamar mandi untuk membuang air itu dan mengganti airnya

Aku dan Cella berjalan kembali ke ruang tengah dan melihat Chika sudah bangun

"Ya! Eonnie! Akhirnya kau sadar juga." tanya Cella

"Mana Dojoon hyung?" tanya Chika sambil menoleh ke kanan dan kiri lalu menatapku dan Cella

"Semalam seonbae pergi karna marah padamu." kataku menaruh baskom di lantai dan aku duduk di samping Chika

"Kemana??" tanya Chika

"Aku gak tau.. tapi semua member Twice dan Gfriend ikut dengan seonbae." kataku sambil memegang dahi Chika untuk mengecek suhu tubuhnya

"untung udah turun" batinku, lalu aku berdiri dan mengangkat baskom yang kubawa tadi

"Cella, kau sudah menelpon Dojoon hyung?" tanya Chika sambil menoleh ke kanan kiri lagi mencari hpnya. Aku baru mau melangkah, tapi tiba-tiba tangan Munbin menghadangku untuk dia memberikan hp Chika

"Ini." Munbin memberikan hp Chika

"Ish!" gerutuku menatap Munbin yang duduk di lantai, dekat sofa yang diduduki Chika

Seakan sadar ditatap tajam olehku, Munbin mendongakkan kepalanya menatapku bingung, aku langsung menyuruhnya menyingkir dengan isyarat. lalu Munbin menyingkir dan aku berjalan menuju kamar mandi

"Sudah dan oppa tidak mengangkatnya." kata Cella.

Setelah dari kamar mandi, aku langsung ke lobby. ternyata semua member SF9, Rocky dan BTS sedang berkumpul di sini

"oppa" panggilku dan mereka semua menoleh, termasuk Rocky dan Chani, lalu aku menghampiri Jimin oppa dan duduk di sampingnya

"kalian ngapain berkumpul di sini? Nontonin zombie?" tanyaku asal

"enggak. kami sedang mendiskusikan bagaimana caranya keluar dari wabah ini" kata Inseong oppa

"soalnya banyak negara menolak pengungsi dari Korea" tambah Youngbin oppa

"eh? Terus gimana?" tanyaku kaget

"nah itu yang sedang kami pikirkan" kata Jeongkuk oppa

"ato kita ke Jepang saja? Kupikir mereka tidak akan menolak pengungsi dari Korea" kata Yoongi oppa

"memang tidak. malah mereka sedang meneliti virus ini untuk mencari antivirusnya" kata Chani. tiba-tiba kami mendengar teriakan dari ruang tengah. kami langsung ke ruang tengah

"Ah! Wae?! Aku juga ingin ikut!!" teriak Cella kesal.

"ada apa sih?" tanya Jeongkuk berjalan dan berhenti di depanku. dia terlihat seperti tembok yang berada tepat di depanku, belum lagi Jimin oppa berdiri di kiri Jeongkuk oppa. meskipun Jimin oppa tak setinggi Jeongkuk oppa, tapi mereka tetap saja tembok kalau mereka berdiri tepat di depanku seperti ini

"Ish! Sstt! Jangan teriak-teriak! Berisik tau." teriak Chika kesal.

"eng, ini kenapa aku dipagari begini?" gumamku, tiba-tiba ada yang menangkup bahuku dan menggeserku ke kanan, di sebelah Jeongkuk oppa, saat aku menoleh ternyata Yoongi oppa, aku hanya tersenyum

"Kenapa disini ribut-ribut?" tanya Yoongi oppa

"Eo..eo.. Kookie!!! Jungkook oppa!" teriak Chika saat melihat Jeongkuk terkejut, aku menoleh ke kiri

"apa yang dia liat cuma Kookie oppa? Padahal kan yang nanya Yoongi oppa. Dasar Eunbin" batinku

"Ohhh!!!! Chani!!!" teriak Chika menunjuk ke arah kiri Jimin oppa. aku menoleh ke kiri tapi aku tidak bisa melihat siapa di sebelah Jimin oppa, jadi aku maju sedikit untuk melihat siapa yang berdiri di kiri Jimin oppa

Ternyata Inseong oppa dan Dawon oppa. di belakang mereka muncul Chani dan Youngbin oppa

"Kenapa kau terlihat sangat senang melihat Chani dan Jungkook hyung?" tanya Munbin menatap Chika. Mata Chika berbinar-binar menatap 2biasnya yang lain berada di depannya meskipun dengan jarak yang cukup jauh

Chika mulai beranjak dari tempatnya berdiri dan dengan sigap Munbin, Mark oppa dan Eunwoo oppa menahan Chika

"Ya!! Kenapa kalian menahanku?" tanya Chika sambil menoleh ke kiri dan ke kanan. Munbin menahan tangan kanan Chika, Eunwoo oppa menahan tangan kirinya dan Mark oppa menahan kedua bahu Chika.

"dia kenapa?" tanya seseorang dari belakang telingaku, aku langsung menoleh ke kanan karena kaget, dan wajah Chani sangat dekat dengan wajahku

"dia kenal aku, kah?" tanya Chani lagi

"apa dia Fantasy juga?" tanya Youngbin dari kiriku

"muka mereka deket banget astaga" batinku

"dia bukan Fantasy, tapi dia suka pada Chani dan Jeongkuk oppa" kataku menjelaskan

"aku juga? Pantas saja dia histeris saat melihatku tadi" kata Jeongkuk

"Minhwa-ya, tolong akuuu!!" kata Chika, aku langsung menoleh dan melihat dia menatapku dengan memelas, reflek aku langsung tertawa melihat ekspresinya itu

"Chika-ya, sepertinya aku tidak akan bisa menolongmu." kataku sambil menggelengkan kepala

"Cella..." kata Chika menatap Cella.

"Haiguu~ eonnie, sepertinya aku juga tidak akan bisa menolongmu." kata Cella sambil memijit keningnya.

"Kenapa mereka menahan yeoja itu??" tanya Jeongkuk oppa menatapku bingung

"Mereka bertiga tidak akan membiarkan Chika mendekati kalian." kataku

"Kenapa??" tanya Chani

"Yaa!!! Lepaskan aku. Aku mau pergi menyapa mereka." kataku sambil memanyunkan bibirku.

"Biar aku saja yang mewakili kau untuk menyapa mereka." kata Eunwoo hyung.

"Ishh.. mereka juga bias ku jadi aku ingin menyapa mereka secara langsung. Jadi kumohon lepaskan aku eoh??" kataku sambil memajukan bibir bawahku.

"Andwae!" kata Mark oppa.

"Uhh~ neomuhae!" kata Chika

"Chani-ya, coba kau hampiri dia" kataku menyuruh Chani, lalu Chani berjalan menuju Chika dan membungkuk untuk mensejajarkan tingginya dengan Chika

"apa kita seumuran?" tanya Chani tiba-tiba, kami semua langsung terdiam kaget dengan pertanyaan Chani

"ya! Dia seumuran denganku, tau!! Panggil dia nuna" kata Munbin

"ah~ nuna annyeong" kata Chani sambil tersenyum dan Chika terdiam menatap Chani terkejut dan tak bergeming

"dasar Eunbin" gumamku, tiba-tiba ada sebuah tangan melingkar di leherku, aku menoleh ternyata sebuah tembok, maksudku Jimin oppa yang merangkulku

"mau berlatih menembak bersamaku?" tanya Jimin oppa, aku tersenyum dan mengangguk

"ya udah ayo pergi. katamu kau mau cari hyung-mu, kan?" tanya Mark oppa

"ah iya benar. eh iya, annyeong Chani" kata Chika tersenyum menatap Chani yang sudah berdiri tegap di hadapan Chika.

aku dan Jimin oppa berlatih menembak bersama Inseong oppa, Dawon oppa, Youngbin oppa dan Jeongkuk oppa. sedangkan Chika pergi bersama Munbin, Eunwoo oppa, Mark oppa, Cella dan Sanha

TBC

 
POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2025 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK