“Kamu masih pacaran sama dia, Soo Hee?” Tanya sahabatku yang sedan mengunyah tteopokki nya.
“Yah, lebih tepatnya hanya main-main. Kan aku sudah pernah bilang padamu kalau aku hanya haus pacaran.” Jelasku.
“harus nya kamu putusin dia dong? Kan kamu udah punya JinYoung?” Tanya nya lagi.
Aku juga heran mengapa aku tidak memutuskannya walaupun aku sudah punya pacar di dunia realita. Mungkin karena aku tidak rela untuk melakukannya.
TRING!
Hp-ku bunyi saat aku lagi bersama sahabatku, YuJin. Itu adalah pacar online-ku bernama, Mark. Kita memang berhubungan sangat dekat di social media, tetapi tiap kali aku mengajaknya bertemu, ia selalu mengganti topik pembicaraan.
“Sudah makan, Manis?:)” Katanya di window chat LINE.
Tentu saja, kami berhubungan lewat LINE karena bagi anak muda LINE sangat mudah untuk dipakai.
“Memangnya aku anak kecil disuruh makan? >:(“ balasku.
“Hanya memastikan emang gaboleh? ._.”
“Annyeong~ mau makan hihihi:D”
“Ih ninggalin!”
“Soo Hee?”
“Haloo?”
Aku membiarkannya, sengaja tidak balas karena reaksinya yang kupikir sangat imut. Kalian tahu? Jika aku tidak membalas chat-nya, ia akan spam memanggilku bahkan menungguku hingga aku balas. Bahkan meneleponku. Menurutku itu sangat menarik sekaligus membuat hariku karena kelakuannya itu.
“Soo Hee! Dari tadi liatin hp mulu! Ketawa-ketawa sendiri lagii! Liatin apa sih? Mark ya?” panggil YuJin.
“Haah? Apasih YuJin! Engga tuh!”
“Tteopokki kamu dingin tuh entar!!” panggilnya lagi.
Memang beberapa hari ini aku suka senyum-senyum sendiri karena Mark. Aku kenal Mark saat aku men-download dating app, dan kebetulan ia mengajakku kenalan. Akhirnya kami saling membagi pengalaman satu dengan yang lain dan menjadi dekat. Entah mengapa walaupun hanya main-main, aku menyukainya.
Alasan aku menatap dan mengecek hp-ku adalah dia. Sumber manusia yang membuatku senyum-senyum sendiri adalah dia. Aku sebenarnya sudah berpikir bahwa pasti di dunia nyatanya ia sudah memiliki orang spesial yang ia sayangi di sana, mana mungkin aku dianggap. Makanya aku pun menganggap nya begitu juga walaupun aku tidak pernah menanyakannya. Hubungan kami saat ini mungkin sudah lebih dari 3 bulan? Aku juga tidak begitu menghitungnya. Lumayan lama menurutku untuk orang yang pacaran hanya main-main. Aku selalu mengajaknya untuk bertemu, entah napa ia tidak setuju dengan ide itu dan selalu berusaha untuk menghindari topik tersebut.
“Cagiyaa~~” Panggil pacarku yang bernama JinYoung itu.
Iya, aku tentu saja memiliki pacar di dunia realita. Sebelum kenalan dengan Mark aku sangat ingin berpacaran hingga men-download aplikasi kencan itu. Kemudian waktu berjalan hingga JinYoung menyatakan perasaan padaku sebulan yang lalu. Bisa dibilang JinYoung sangat prihatin padaku dan tentu saja menyayangiku setulus-tulusnya. Sebenarnya, sebelumnya aku memang tidak kenal dekat dengan JinYoung. Ia termasuk tipe yang gampang bergaul dengan orang-orang dan tentu saja tampan. Mungkin karena itu aku menerimanya.
“JinJin? Hai! Bikin kaget saja! Sejak kapan kamu disana?” Sapaku pada pacarku.
Aku memanggilnya JinJin. Menurutku itu panggilan yang cocok untuknya tanpa alasan apa-apa.
“Baru kok hehe.. eh ntar di dekat Myeong-Dong street ada toko kue yang baru buka, pada bilang enak juga!! Mau kesitu bareng?” ajak JinJin.
“Ayo!”
Lihat kan betapa manisnya dia. Memang sih, banyak orang yang bilang bahwa aku menyukai JinJin karena ia baik, prihatin, tampan dan populer karena menurut mereka itu mencintai orang harusnya tidak ada alasan apa-apa tetapi menyukai semua tentangnya. Aku hanya mengabaikan saja karena aku percaya bahwa “cinta sejati” itu tidak ada. Pada akhirnya semua laki-laki sama saja, semuanya bermain dengan logika sementara perempuan bermain dengan perasaan sehingga jika ditinggal atau putus pasti akan nangis. Aku tidak akan menjadi perempuan yang seperti itu. Aku tidak akan jatuh ke jurangnya laki-laki.
“Nanti kujemput ya, Soo Hee!” Katanya setelah bel berbunyi tanda waktu istirahat sudah selesai.
***
“Mmm! Kamu benar! Ini enak sekali, JinJin!” seruku menyantap kue-kue yang terlihat manis itu.
“hihi.. aku senang kamu menyukainya.” Katanya sambil tersenyum.
Kuakui JinJin sangat tampan. Ia seperti idola yang sahabatku, YuJin, suka. YuJin fanatic boyband-boyband hingga menyebut salah satu dari mereka itu pacarnya dan tiap kali aku kerumahnya, poster boyband itu dimana-mana. Tak terasa kami sudah 3 jam di toko kue itu dan langit sudah gelap.
Setelah kami berbincang-bincang selama 3 jam itu, JinJin mengantarku pulang. “ternyata JinJin memang yang terbaik untukku.” Kataku di dalam batin.
TING!
“Ah! Aku lupa dengan Mark! Ebuset 11 missed calls!?” Aku tidak memperhatikan hp-ku saat kencan karena kumatikan. Beberapa saat kemudian Mark menelepon lagi.
“Soo Hee!? Apa yang terjadi!? Gwenchanaa!?” sebelum aku bilang halo, ia langsung menerobos berbicara duluan dan mengkhawatirkanku.
“apa sii Mark! Aku tidak apa-apa! Hanya batere habis. Jangan khawatir.. aneh biasa ga pernah khawatir.”
“Ya! Suka-suka aku dong.. masalah buat lo?” ia berbicara dengan nada nyolot.
“Aku mau tidur, nyanyikan lagu lagi dong, Mark! Hihi”
“Suka ya sama lagu aku ckck..”
“Iya! Masalah buat lo?”
Kuakui Mark memiliki suara yang sangat emas. Aku tidak tahu pendapat orang lain tetapi suara dia selalu membuatku tenang. Ia selalu menyanyikan lagu “twinkle twinkle little star” tiap malam hingga aku tertidur. Bahkan yang paling aku sukai, ia tidak mematikan telefonnya hingga pagi dan menungguku hingga aku bangun hanya untuk mengatakan “selamat pagi”.
Didalam benakku yang paling dalam, aku masih berharap kalau Mark dan aku suatu saat akan dipertemukan dan dari “pacaran main-main” itu bergeser menjadi “resmi pacaran”.
Walaupun kemungkinan itu kecil, hati kecilku tidak akan menyerah untuk berharap itu.
Twinkle twinkle little star
How I wonder what you are
Up above the world so high
Like a diamond in the sky
Twinkle twinkle little star
How I wonder what you are.
Suaranya manis sekali. Aku tidak tahan tetapi tertidur karena kantuk yang menyerang. Akhirnya aku tertidur dengan suara Mark di sampingku.
“Aku mencintaimu, Soo Hee, mimpi indah.”
***
“Soo Heeeeee!!!!! AKU—AKU—AKUUUU---“ Teriak YuJin pagi-pagi saat aku masuk kelas.
“Santai YuJin. Kamu kenapa?” tanyaku menenangkanya.
“AKU MENANG TIKET FANMEETING GOT7 WOI!” teriaknya lagi.
Ya, seperti yang aku bilang ia sangat fanatik, walaupun Ibu nya tidak memperbolehkannya ke fanmeeting itu dengan cara membayar, ia tidak menyerah yaitu mengikuti Giveaway tiket itu. Tapi aku sedikit kaget ia memenangkannya karena menurutku itu sangat susah untuk menang karena jumlah peserta yang banyak mengikuti giveaway tersebut.
“Wow, itu terdengar baru sekali.”
“kamu, Soo Hee-ssi akan menemaniku ikut fanmeeting ini tanpa tapi! Titik.” Ajaknya dengan paksaan itu.
Yah, lagian aku tidak ada kerjaan apa-apa lagi. Ga salah juga sih mengikuti itu.
“18 Febuari ya? Besok dong?” Tanyaku lagi.
“Yup! Besok sayangku!”
TING!
Tiba-tiba ada LINE dari Mark mengatakan bahwa ia akan tidak aktif selama besok dan mungkin akan aktif malamnya. Sedikit sedih sih, tapi aku juga seharian menemani YuJin, jadi aku tak begitu khawatir.
“Mark lagi?” Tanya YuJin.
“Ya.. ia mengatakan kalau ia tidak akan aktif seharian besok.” Jelasku.
“Yah daripada Mark yang itu mending aku sama Mark GOT7 aahh~ pacar idaman~~” Kahyalnya lagi.
“Terserah deh YuJin hahaha.”
“wow besok ada apa Soo Hee~~” Tiba – tiba JinJin muncul di belakangku.
“Ah.. YuJin mengajakku kek fanmeeting boyband apalah, gajelas gitu, Aku hanya menemaninya.” Jelasku pada JinJin.
“Yah~ besok gabisa jalan-jalan ama Soo Hee deh~” Katanya dengan aksen lucu.
“Apasih JinJin hahaha.”
***
“Ebuset rame amat YuJin-ah.”
“Yah, namanya fanmeeting!” balasnya.
Kami sedang ditengah mencari tempat duduk kami. Aku tidak percaya keramaian ini. Sulit sekali dipercaya semua orang ini fanatik seperti YuJin.
“Akhirnya duduk juga..” kataku lelah mengantri masuk ke ruangan fanmeeting ini.
YuJin daritadi tidak berhenti bercerita tentang GOT7 tetapi lebih spesifik pada JB, apalah itu. mungkin Justin Bieber? Kemudian sudah ada hitung mundur 5 detik sebelum acara itu dimulai.
“Ah! Yujin! Aku ke toilet sebentar ya! Kebelet!!” kataku tidak bisa menahan pipisku.
YuJin hanya mengangguk tanpa melihat padaku. Sangat hiper. Aku senang sih melihatnya seperti ini karena hari ini ia tidak berhenti tersenyum.
“ah toilet dimana sih?” Aku terus keliling-keliling hingga masuk ke suatu ruangan yang kukira toilet.
“sepertinya aku masuk keruangan yang tidak seharusnya di masukki.” Batinku mencium insting yang seperti nya merasakan ini ruangan yang tidak seharusnya dimasukki. Aku menoleh ke kanan kiri tetapi tidak ada satu pun orang yang muncul.
BRUK!
“Ah.. Maaf..”
Tiba-tiba saat aku menoleh kanan kiri, aku terabrak karena tidak melihat ke depan.
“Ah! Gwenchanayo? Kamu bisa berdiri?” Tanyanya sambil mengulurkan tangannya yang bermaksud untuk membantuku berdiri.
Pikirku ia sepertinya bukan hanya staff disini. Melalui pakaiannya, mungkin ia manager? Aku tidak tahu kalau ini perasaanku atau bukan, tetapi suaranya sangat familiar.
“Kamsahamnida.. aku bisa berdiri kok.”
“Baiklah kalau begitu. Hati-hati ya!” Katanya sambil menoleh kebelakang meninggalkanku.
Sepertinya sangat sibuk.
“Anu..”
“yaa? Mengapa?” tanyanya.
“Apa kamu tahu toilet dimana?” tanyaku malu-malu.
Ia sedikit terkekeh mendengarku menanyakan itu. Tetapi ia dengan senang hati mengantarku.
“Ah.. tunggu disini sebentar ya! Aku cuman sebentar!!” Aku takut ditinggal karena aku sama sekali tidak tahu liku-liku tempat ini dan aku harus balik ke auditorium tadi tanpa tahu jalan balik.
“Hahaha! Baiklahh~” Katanya sambil tertawa.
Aku tidak menyangka ia akan menemaniku seperti ini. Ia baik sekali. Lalu akhirnya ia mengantarku menuju auditoriumnya tetapi ia tidak mau masuk kedalam auditorium tanpa alasan. Aku berterimakasih padanya dan balik ke tempat dudukku.
“lama sekali kamu!” Kata YuJin.
“YA! Aku nyasar tau!! Untung saja ada orang baik yang menunjukkan jalan untukku!!” jelasku pada YuJin.
YuJin tertawa lepas saat mendengar penjelasanku seolah aku ini buta arah karena menurutnya liku-liku tempat ini sangat mudah untuk dihafalkan.
“INILAH GOT7 KAWAN-KAWAN! MARI KITA SAMBUT DENGAN TEPUK TANGAN YANG MERIAH!” Teriak MC itu pada penonton.
Seketika semua penonton langsung berteriak kegirangan saat 7 laki-laki itu berjalan keluar dari belakang gorden dan menunjukkan dirinya di depan panggung.
“H..ah.. itu..Yu-YuJin.. Cowo yang memakai baju merah itu…”
diantara 7 laki-laki itu aku melihat sosok yang sangat familiar. Ia adalah laki-laki yang membantuku tadi saat aku nyasar disini. Hoo rupanya dia salah satu dari artis itu kah. Kalo YuJin dengar pasti shock. Aku akan memberitahunya nanti saja saat fanmeeting sudah selesai. Kemudian 7 laki-laki itupun memperkenalkan diri mereka sendiri.
"Hm? kenapa Soo Hee?" Tanya YuJin menjawanbku tadi.
"ah.. tidak jadi."
Aku mungkin memang agak sedikit penasaran dengan nama yang sudah menyelamatkanku tadi. Jadi aku menunggu hingga gilirannya untuk memperkenalkan diri.
“Annyeonghaseyo! GOT7 imnida!!”
Kemudian mereka cerita dikit tentang perjalanan mereka kesini dan apa yang mereka lakukan sebelum sampai disini.
“tentu saja kalian tau aku leader dari GOT7, JB imnida!”
Oh! Itu yang YuJin suka. Saat aku menoleh ke YuJin, bisa teriak lagi. Lucu sekali~
“Jackson imnida~~”
Karena cowo yang menyelamatku terdapat diujung barisan, jadi ia terakhir untuk memperkenalkan dirinya.
Setelah 6 orang kenalan…
“Annyeonghaseyo~ Mark imnida~”
Seketika jantungku berhenti berdetak dan tentu saja kaget.
Sebenarnya aku memang tahu ada yang bernama Mark di GOT7 dan tentu saja selain Mark di GOT7, pasti ada orang yang bernama Mark lebih banyak. Jadi aku tidak menghiraukan. Tetapi entah kenapa aku jadi terpikir pada pacar online-ku.
Fanmeeting berjalan dengan lancar dan aku sedikit menikmatinya karena aku belum pernah melihat YuJin sesenang ini sebelumnya. Dari pagi hari sebelum berangkat kesini hingga sekarang ia tidak berhenti membuka lebar mulutnya seperti itu.
Daritadi memang banyak sekali event-event yang dibuat itu membuatku tidak bosan menontonny seperti, mereka menyanyi dan menarikan salah satu lagu dari album mereka, lalu ada beberapa lucky fans yang dipanggil maju untuk berfoto secara individual bersama GOT7, tetapi sayangnya kami berdua tidak menjadi salah satu lucky fans tersebut. Banyak misi yang diberikan oleh MC untuk GOT7 dan mereka menjalaninya dengan lancar, dan yang terakhir mereka menceritakan tentang diri mereka sendiri apa yang mereka sukai dan kegiatan rutin sehari-harinya.
Acara Fanmeeting itu sudah hamper selesai. Sesuai kata MC GOT7 ada misi terakhir yaitu, menyanyikan lagu favoritnya dan menjelaskan mengapa mereka menyukai lagu itu.
“Dan yang terakhir, Mark. Silahkan nyanyikan lagu yang benar-benar ada dipikiranmu saat ini.” Kata MC itu.
“uhm.. aku jadi malu hahaha.” Kata Mark malu-malu.
“lagu ini sebenarnya kekanak-kanakan sekali. Tetapi tiap malam aku selalu menyanyikannya untuk orang yang kusayangi supaya ia bisa tertidur lelap.”
Seketika itu semua fans menjadi diam, memikirkan siapa orang yang ia sayangi itu. tetapi mereka tidak terlalu pedulikan karena mungkin orang yang disayanginya itu adalah keluarganya.
Twinkle twinkle little star
How I wonder what you are
Up above the world so high
Like a diamond in the sky
Twinkle twinkle little star
How I wonder what you are.
Aku tidak percaya apa yang barusan aku dengar. Suaranya sama persis seperti orang yang kukenal. Tidak mungkin kan? Mungkin hanya imajinasiku saja.
Tidak. Ini bukan imajinasi. Itu adalah Mark. Mark yang kusayangi selama ini.
Tak sadar air mata menetes di pipiku, mengalir dengan sangat deras. Aku sudah tidak peduli lagi dengan segalanya.
Selesai fanmeeting itu, aku bergegas ke ruangan dimana aku bertemu Mark saat aku hilang.
Rupanya sekarang disitu sudah dijaga oleh pria yang berbadan kekar. Aku tidak bisa melewatinya.
“ADUH!!” Kata salah satu pria badan kekar itu.
“Pergi, Soo Hee-ya. Kejar Mark, jangan sampe ia hilang lagi!” YuJin terdengar seperti ia tau segalanya. Aku tidak tahu mengapa ia bisa tahu.
“Aku akan menjelaskannya setelah ini! Pergi Soo Hee!” katanya lagi menghajar 2 pria berbadan kekar itu.
Aku tidak menemukan Mark dimana-mana.
“Mark! Dimana!? Dimana kamu..?” panggilku pada koridor yang hampa itu.
TING!
Hp-ku berdering lagi tanda ada LINE yang masuk.
Itu adalah Mark.
“Soo Hee. Apakah kau tahu tadi ada cewe yang aneh sekali. Ia nyasar dan tabrak denganku.”
“cewe itu..adalah aku, Mark.”
Aku mendengar suara kaki yang berlari menuju arahku dan semakin lama suara kaki itu semakin kencang.
“Soo Hee!!!” Teriak Mark.
“Aku disini Mark.” Kataku pelan.
Ia langsung memelukku dengan erat tanpa mengatakan apapun lagi. Aku tak menyangka kita akan bertemu tetapi, aku bersyukur yang berkuasa telah mendengar doaku. Terimakasih telah mempertemukan kami.
“haah.. ini adalah alasanku tidak mau bertemu denganku, Soo Hee. Karna kamu akan kaget kalau aku adalah member dari boyband. Tetapi entah kenapa aku merasa bersyukur telah bertemu denganmu.” Katanya sambil menatapku dengan mata yang lembut itu.
“Iya iya, aku juga cinta padamu, Mark.” Kataku terkekeh.
3 tahun kemudian..
Lonceng yang berbunyi-bunyi telah menandakan bahwa aku telah menjadi istri dalam beberapa jam kedepan.
“Apakah kamu bersedia menerima Mark Yi Eun Tuan sebagai suamimu dan terima dirinya dalam keadaan senang maupun susah?”
“Ya, Aku bersedia.” Kataku.
“kalian boleh mencium.”
Dengan kata itu, kami langsung berciuman dan aku tentu saja, resmi menjadi istri Mark.
“Aku memang tidak percaya cinta sejati, tapi karena Mark aku hanya percaya bahwa cinta sejati hanyalah dia.Terima kasih Mark telah menjadi cahaya dalam hidupku dan membuatku percaya bahwa cinta sejati itu ada.”
--TAMAT--