Jam pelajaran Bahasa inggris telah usai, kini waktunya para siswa untuk beristirahat dan pergi menuju tempat kesukaan mereka di waktu tersebut. Kantin tempat untuk mereka makan , Perpustakaan dimana mereka menyalurkan hobi membaca atau hanya sekedar menambah info tentang tugas ,Taman tempat dengan udara terbuka yang pas untuk bersantai dan bersenda gurau bersama, atau lapangan basket tempat dengan banyak pria tampan disana.
“ kau dengar tadi? Gadis itu bilang sedang berbicara dengan Mark “
Ucap salah seorang siswi yang tempat duduknya tak jauh dari Nayeon. Mereka melirik kearah Nayeon dengan penuh selidik. Nayeon sebenarnya mendengar semua itu, hanya saja ia berusaha menghiraukannya.
Mark masih disebelahnya, ia bersandar dengan santai menatap para gadis tukang gosip dikelasnya itu.
“ apa salahnya jika dia bicara denganku huh? Ahhh.. kalian iri benarkan?”
Tentu saja mereka tak dapat mendengar perkataan Mark saat itu, hanya Nayeon ya hanya Nayeon yang dapat mendengarnya. Nayeon memalingkan wajahnya kearah kanan menatap wajah Mark dengan seksama.
“ Kita ke kantin saja “ seluruh gadis yang tersisa dikelas itu kini pergi meninggalkan Nayeon seorang diri , bagi mereka yang tak melihat Mark , Nayeon benar-benar sedang sendiri kali ini.
“ siapa kau? “
Spontan kalimat itu keluar dari bibir manis Nayeon. Mark hampir benar-benar diam . Entah apa yang harus dijawabnya. Ia ingin jujur tapi ia tidak ingin kehilangan kesempatan. Di hari kedua ia akhirnya menemukan orang yang mampu melihatnya. Sekiranya gadis ini dapat membantunya menemukan cinta sejati agar ia terbangun dari tidur panjangnya.
“Aku? Kau tidak tahu aku? Poster yang di pajang di seluruh mading di sekolah ini , apa kau tidak memperhatikannya? “
Nayeon nampak bingung dan alhasil dia menggelengkan kepalanya.
“ astaga .. harusnya kau memperhatikan , paboya.. aku ini Mark salah satu idol di sekolah ini. jadi kau beruntung bisa duduk bersamaku, tak ada seorang gadis pun yang dapat kesempatan duduk bersamaku sebelum kau.”
Tak ada respon bagus dari raut wajah Nayeon, ia masih terlihat datar. Nayeon menghela nafas dan berlalu meninggalkan Mark , sesosok arwah itu sendirian.
“ Yak! Kau mau kemana “
*
-- Ruang Latihan Member GOT7 –
“ haha.. itu konyol sekali , lelucon seperti apa itu..” ucap Bambam dengan sedikit terbahak setelah mendengar cerita Junior dan Jaebum mengenai Nayeon saat dikelas.
“ Kami juga heran soal itu ..”
Jawab Junior seraya menghempaskan tubuhnya ke sofa.
“ Mark Hyung ? gadis itu siswi baru, dan dia baru memasuki kelas, itu bukan suatu kebetulan dia mengatakan bahwa ia sedang berbincang dengan Mark Hyung,bukan? “
Kini perkataan Yugyeom membuat seluruh orang dalam ruang latihan itu diam. Mereka berbalas tatapan satu sama lain.
“ lupakan soal itu, masalahnya Mark masih belum sadarkan diri. Festival sekolah tinggal sebulan, kita sudah terdaftar. “ Youngjae menyandarkan tubuhnya pada dinding.
“ aku akan sehat , percayalah .. aku akan berusaha . hey ayolah kalian harus terus berlatih meski tanpaku. “
Mark , ya dia memperhatikan keputusasaan teman-teman dalam satu grup nya itu.
“ Jackson .. semoga kakimu cepat pulih..” lanjutnya lagi seraya menatap kearah Jackson yang duduk terdiam dengan menundukkan kepalanya.
Banyak sekali hal yang ingin disampaikan oleh Mark kala itu . Namun tak ada yang dapat mendengarnya.
Ia akhirnya meninggalkan ruang tempatnya berlatih bersama para member GOT7 sebagai icon idola di sekolahnya.
**
“ hai nona “ sapa Mark dengan senyum ramahnya
“whoa . astaga , kenapa kau suka sekali muncul tiba-tiba? “
Nayeon bicara dengan nada sedikit kesal. Jantungnya berdetak tak beraturan karena terkejut.
“ hei awas “
Mark menarik tangan Nayeon hingga berada dipelukannya. Apa ini? bahkan mark dapat menyentuh tangan Nayeon. Selain itu tubuh Nayeon tidak menembus tubuhnya. Sepertinya ada suatu kekuatan yang mampu membuatnya begini.
Nayeon lepas dari pelukan pria didepannya itu.
“ bisakah berdiri ditempat aman? Kau bisa tertabrak motor. “
“kau yang mengejutkanku tadi , hingga aku merubah posisi berdiriku. Tapi , terimakasih “
“ iya iya maafkan aku. Umm.. boleh aku memanggilmu bunny? “
“apa?”
“ kau memiliki gigi kelinci , jadi aku memanggilmu bunny, haha “
Baru kali ini seorang pria mendekati nayeon. Bahkan tak sungkan untuk bersenda gurau bersamanya. Mungkin pipi Nayeon kali ini memerah .
“ tak menjawab ? aku anggap jawabannya iya. Kk~” mark sedikit terkekeh lalu berjalan mendahului Nayeon.
“ Hey !”
Nayeon berlari menyusul mark dan ia kini berjalan berdampingan dengannya.
“ ada apa? Mau pulang bersama? Tapi aku tidak membawa kendaraan “
“ tak apa. rumahku tidak jauh dari sini”
Nayeon tersenyum menatap wajah Mark dari arah samping yang terpapar sinar matahari.
Mark memalingkan wajahnya melihat kearah samping kirinya, perasaannya bilang seorang gadis cantik baru saja memperhatikannya, dan benar saja. Jantung Mark kini terasa berdetak .
“ apa tubuhku yang terbaring disana juga merasakan ini? sepertinya aku jatuh cinta padanya. Jika jantungku ini berdetak karenanya, aku akan mendapatkanmu menjadi cinta sejatiku” batin Mark seraya tersenyum bahagia.
Beberapa meter sudah mereka berjalan bersama dari gerbang sekolah. Tak terdengar dialog diantara mereka. Mungkin mereka kini hanya saling membatin satu sama lain sekarang ini.
“ bagaimana kalau kita duduk sebentar? Anggap saja waktu untuk beristirahat “
Mark angkat bicara menghapus kesunyian diantara mereka . Nayeon mengiyakan ajakan Mark.
Mereka berjalan bersama menuju taman dan duduk dibawah pohon yang membuat suasana di sekitar mereka nampak sangat sejuk. Nayeon memusatkan perhatiannya pada danau disebelah kirinya. Ia terdiam dan tidak menatap kearah Mark yang berada di depannya.
***