"Sejak kapan kau kembali ke Seoul??" Suho tidak bisa melepaskan pelukannya pada Irene
"Baru kemarin" Irene melepaskan pelukannya dan tersenyum melihat Suho
"Kenapa kau bersekolah di sana?? Apa kau tidak mau menjadi sekretarisku??" Suho melihat lambang sekolah di blazer yang dikenakan Irene
"Shirreo.... Aku ingin menikmati kehidupan sekolah. Aku sangat lelah dengan kegiatan bisnis di Amerika."
"Arasseo.. Aku akan mengembalikan bisnis Ayahku dan secepat mungkin menikah denganmu" Suho membelai lembut kepala Irene
Seseorang masuk ke dalam ruangan...
"Park Chorong sudah datang..." Minseok menginfokan
"Arasseo..."
"Sudah waktunya aku pulang. Annyeong.." Irene tidak bisa berhenti tersenyum
Suho tersenyum kembali melihat Irene keluar ruangan..
"Park Chorong sudah menunggu di luar ruangan"
"Al-a..." Suho melepaskan jas yang di kenakannya dan membenarkan dasinya
"Ka-kau......." Chorong terkejut melihat Irene keluar ruangan Suho
"Mian, aku lupa memberitahumu. Aku merupakan teman masa kecil Suho. Aku sudah lama sekali tidak bertemu dengannya, jadi mungkin aku akan sering mengunjunginya. Mian..." Irene menjelaskan
"A-aahhhh..... Arasseo...." Chorong sedikit tersenyum
"Suho sudah menunggumu, aku pulang duluan...." Irene berjalan menuju lift
Chorong mengetuk pintu ruangan Suho..
"Masuklah.." Suara Suho mempersilahkan Chorong
Minseok langsung keluar ruangan saat Chorong membuka pintu...
"Duduklah..." Suho terlihat sibuk dengan handphonenya
"Tinggal beberapa minggu lagi pernikahan kita akan berlangsung" Suho melanjutkan
"Eoh..." Chorong melirik ke arah Suho
"Artikel mengenai pertemuan kemarin sudah tersebar. Jadi aku mohon kerjasamanya denganmu"
"Eoh??"
"Kau tau kan, mempertahankan hubungan sampai pernikahan berlangsung.. Minggu depan akan ada fitting baju pernikahan kita. Walaupun ini hanya pernikahan bisnis, ku harap kau bisa melakukannya dengan baik"
Chorong terdiam sejenak mendengar ucapan Suho
"Dia memang berubah menjadi orang yang berbeda.. Ternyata dia sangat dingin" Ucap Chorong dalam hati
"Untuk memenuhi perjanjian yang di buat Ayahku, apa kau bisa melakukannya??" Suho kembali menjelaskan
"Tentu saja..." Chorong memaksakan senyumannya
"Arasseo... Minseok sudah menunggumu di bawah. Dia akan mengantarmu pulang" Suho kembali sibuk dengan handphonenya
"Boleh aku bertanya?? Apa kau mengenal Irene?" Chorong terlihat penasaran
Suho menurunkan handphonenya..
"Eoh. Dia teman masa kecilku. Waeyeo??"
"Aniya, aku hanya bertanya. Kalau begitu, aku pulang..." Chorong keluar ruangan
Chorong melihat Minseok sudah berada di depan lobby..
"Minseok'ssi. Bisakah kau mengantarku ke Rumah Sakit Ayahku??"
"Nde.." Minseok langsung berjalan menuju mobil
Di dalam mobil, Chorong dan Minseok hanya terdiam...
"Minseok'ssi, apa Suho memang selalu bersikap dingin? Dia terlihat berbeda dengan kemarin" Chorong membuka pembicaraan
"Nde.. Semenjak sibuk dengan bisnis nya, dia menjadi jarang tersenyum.."
Chorong mengingat saat Suho menahan tubuhnya yang akan terjatuh, dia mengingat Suho tersenyum padanya..
"Apa dia pernah dekat dengan yeoja lain??"
"Setahuku hanya Irene, teman masa kecilnya. Sudah hampir 5 tahun, mereka tidak bertemu.."
Chorong kembali tenggelam di pikirannya..
"Kamsahamnida, Minseok'ssi.." Chorong turun dari mobil dan membungkukkan badannya
"Chorong'ssi, untuk apa kau kesini? Park Byun'ssi baru saja keluar dengan beberapa temannya" Seorang yeoja di lobby melihat Chorong
"Aku tidak mencari Appa.... Aku hanya.... Ingin istirahat sebentar di sini, hehee" Chorong sedikit tersenyum
"Yaa, kapan kau datang??" Hoya menghampiri Chorong
"Hoya'ah...."
"Baegopa.. Temani aku makan..." Hoya memegang pundak Chorong dan mengajaknya menuju kantin Rumah Sakit
Chorong lebih banyak melamun sambil melihat ke arah makanan di depannya..
"Waegerae?? Apa kau sakit??" Hoya menghentikan makannya
"A-aniya...."
"Apa ada yang ingin kau ceritakan??"
Chorong menghela nafas panjang...
"Hoya'ah... Apa kau akan menikahi orang yang tidak kau sukai??"
"Tentu saja tidak.. A-ahhh mian.. Apa kau mulai ragu dengan pernikahanmu dengan pengusaha itu??"
"Eoh..... Apa aku mengambil keputusan yang tepat hanya karena aku ingin membantunya?? Atau aku memang bodoh dengan menerima pernikahan semacam ini??"
"Mungkin kau akan menemukan jawabannya nanti. Kau tidak perlu khawatir. Kau sudah membuat orang tuamu senang dengan pernikahanmu nanti.. Makanlah, aku tau kau belum makan dari siang, lihatlah wajah pucatmu itu.." Hoya mendorong makanan ke arah Chorong
"Gomawo sudah mengkhawatirkanku, Hoya'ah..." Chorong mulai memakan makanan di depannya
Hoya terus melihat ke arah Chorong sambil tersenyum..
Beberapa hari kemudian...
"Yaa, kau lihat kerumunan itu?? Kurasa sedang terjadi sesuatu" Hara menunjuk ke arah parkiran sekolah
"Yaa, Kim Suho.. Kim Suho..." Seorang yeoja di belakang Chorong berlari sambil sedikit berteriak
"Aishhhh... Beruntungnya dirimu.. Apa dia akan selalu menjemputmu seperti ini??" Hara melihat kerumunan yeoja yang semakin ramai
Chorong berjalan menuju gerbang sekolah..
"Yaa, apa kau tidak menghampirinya??" Hara menunjuk ke arah Suho yang keluar dari mobilnya
"Aniya... Untuk apa?? Aku tidak terlalu suka dengan keramaian seperti itu" Chorong terus berjalan menuju gerbang sekolah
Seseorang memegang lengan Chorong dan terdengar teriakan yeoja-yeoja di sekitarnya..
"Kajja..." Ucap Suho sambil tersenyum
Chorong terkejut.. Dia dengan terpaksa mengikuti Suho menuju mobilnya..
"Apa kau akan terus membuat sekolahku ramai seperti ini??" Chorong berbicara saat berada di dalam mobil
"Hanya untuk hari ini.." Suho fokus dengan menyetir
Mobil Suho berhenti di depan sebuah toko pakaian pengantin..
"Kalian sudah sampai??" Harabeoji menyambut Suho dan Chorong
"Kau bisa melihat-melihat dulu, kurasa memang banyak yang cocok denganmu, Chorong'ah.." Ibu Chorong terlihat tidak sabar
Suho dan Chorong naik ke lantai dua..
"Jinjja ippuda" Chorong tidak bisa berhenti tersenyum melihat beberapa baju pengantin yang di tunjukkan seorang pegawai
Chorong sibuk memilih-milih, sementara Suho sibuk dengan handphonenya dan terlihat menerima panggilan..
Chorong mencoba beberapa baju pengantin.. Dia mencari-cari Suho untuk di tunjukkannya...
"Apa masih ramai di sekolahmu??" Suara Suho terdengar di balik beberapa baju yang tergantung
"Eoh.. Tenang saja..... Aku tidak akan lupa janjiku padamu. Saat dia menandatangani kesepakatan saham, bisnis ini akan menjadi milikku dan aku bisa menikahimu..." Suho terus berbicara dengan seseorang di handphonenya
"Kurasa banyak di sini yang cocok denganmu" Suho berbicara sambil memegang beberapa pakaian
"Eoh.. Aku akan mengabarimu.. Saranghae, Irene'ah...." Suho memutus panggilan
Chorong terlihat terdiam sambil menundukkan kepalanya..... Suho terkejut dengan Chorong yang sejak tadi berada tidak jauh darinya
"Apa benar semua yang kau ucapkan??" Chorong masih menundukkan kepalanya
"Ka-kau mendengar semuanya?????" Suho masih terkejut
"Jawab pertanyaanku, apa itu semua benar???" Mata Chorong terlihat berair, dia terus berusaha menahan air matanya
------------------------------------------------To Be Continued-----------------------------------------