home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > My Family

My Family

Share:
Author : Mella_grace
Published : 10 Nov 2016, Updated : 30 Dec 2016
Cast : Lee Jongsuk, Bae Suzy, Mark Tuan GOT7, Cha Eunwoo ASTRO, Bambam GOT7, Munbin ASTRO, Minhwa (OC), Chi
Tags :
Status : Ongoing
2 Subscribes |20933 Views |2 Loves
My Family
CHAPTER 12 : My Family - 6.2

*Chika POV

Appa menekan bell rumah Suzy eonnie.

Tak lama kemudian seseorang membukakan pintu.

Orang itu adalah Bambam oppa, ia menatap kami lalu mempersilakan kami masuk tanpa biacara.

Aku dan appa masuk dan berjalan ke arah ruang makan.

“Selamat datang” kata Minhwa menghampiri kami.

“Annyeong, Minhwa-ya” kata appa sambil tersenyum manis ke arah Minwa.

“Annyeonghaseyo” kata Minwa membalas senyum appa-ku.

“Jogeum-man kidaryeo” kata Minhwa.

Lalu ia pergi membantu Suzy eonnie yang sedang berada di dapur.

Tak lama kemudian, Suzy eonnie menyiapkan makanan-makanan itu di atas meja makan.

Tiba-tiba saja Mark oppa berjalan menuju kamarnya melewati kami begitu saja.

“Oppa! Eodi ka?” tanya Minhwa sambil menoleh ke arah Mark oppa.

“Tidur” kata Mark oppa tanpa monoleh sedikit pun.

“Ada apa dengan orang itu??” gumamku bingung dalam hati.

“Bukannya tadi dia bilang laper? Terus kenapa sekarang mau tidur?” gumam Minhwa pelan.

“Mark kenapa?” tanya Suzy eonnie bingung.

Minhwa menoleh ke arah Suzy eonnie lalu menoleh lagi ke arah Mark oppa yang baru mau masuk kamarnya.

“Entahlah” kata Minwa sambil kedua mengangkat bahunya.

“Coba kau panggil mereka semua untuk makan bersama” kata Suzy eonnie sambil menaruh hidangan terakhir di atas meja.

“Ne eomma” kata Minhwa lalu aku berjalan menuju ke sebuah pintu berbeda dari yang di masuki Mark oppa.

“Tunggu sebentar ya..” kata Suzy eonnie sambil tersenyum.

Aku menggangguk meng-iyakan.

Appa lalu berbincang-bincang dengan Suzy eonnie, sedangkan aku hanya memainkan game di PSP yang selalu kubawa ke mana-mana.

Tiba-tiba Minhwa keluar dari balik pintu tersebut lalu berjalan menuju ke pintu lainnya, yang kutau itu bukan kamar Minhwa, mau pun kamar Mark oppa.

“Ribetnya memanggil mereka satu per satu..” gumamku dalam hati sambil menatap Minhwa.

Beberapa menit kemudian Munbin dan Bambam oppa keluar dengan raut wajah yang kesal tapi tiba-tiba saja mereka tersenyum licik.

Lalu mereka dengan cepat menuju kamar Munbin.

Setelah Munbin dan Bambam oppa penutup pintu kamar, Minhwa keluar dari balik pintu dan menuju ke ruang makan.

“Bambam oppa sama Munbin belum kemari kah?” tanya Minhwa dengan wajah polos.

“Gak ada di kamar mereka kah?” tanya Suzy eonnie bingung.

“Aku baru dari kamar Bambam oppa dan menyuruh mereka kemari” kata Minhwa.

“Pindah kamar berarti” kata Mark oppa santai sambil menarik kursi lalu duduk.

“Mark, kau panggil mereka kemari” kata Suzy eonnie.

Mark oppa menoleh ke arah Suzy eonnie lalu berdiri dan berjalan menuju kamar Munbin.

Minhwa duduk di samping kiri ku.

“Kau lagi main game apa?” tanya Minhwa sambil melihat ke arah layar PSP-ku.

“Ini, God Eater 2. Kau mau coba? Aku akan memberikan ISO nya pada mu jika kau mau.” kataku sambil tersenyum.

“Sepertinya seru, tunggu sebentar ya.” kata Minhwa lalu berdiri.

“Oppa! Bambam oppa!” teriak Minhwa lalu masuk ke kamarnya.

Belum 1 menit tiba-tiba Minhwa sudah keluar dari kamarnya lalu berlari ke kamar lain.

“Ayo kita main bareng.” kata Minhwa bersemangat yang muncul dari balik pintu sambil membawa sebuah PSP.

Lalu Mark oppa, Bambam oppa dan Munbin keluar dari kamar Munbin.

Dengan malas Bambam dan Munbin duduk di ruang makan.

“Sekarang kita makan berhubung semuanya sudah disini.” kata Suzy eonnie sambil tersenyum manis.

Lalu kami semua mulai makan.

“Waah~ ini enak sekali eonnie!” kataku spontan dengan mata berbinar-binar menatap Suzy eonnie.

“Kalo begitu makanlah yang banyak.” kata appa sambil mengelus-elus kepalaku.

“Jika kau mau, eonnie bisa memasakkan makanan untukmu.” kata Suzy eonnie menatapku sambil teresenyum ramah.

“Jinjja??” kataku menatap Suzy eonnie dengan mata berbinar-binar.

~~~

“Appa! Katanya ada berkas yang kurang di sekolah..” kataku sambil membangunkan appa yang masih tidur di kasurnya.

“Berkas apa lagi?” kata appa sambil membuka sebelah matanya.

“Aku ga tau, ayo appa kita ke sekolah.” kataku sambil menarik-narik tangan appa.

“Tunggu dulu, appa mau siap-siap.” kata appa sambil duduk di tempat tidurnya lalu bangkit berdiri.

Aku langsung keluar dari kamar appa dan duduk di ruang tengah sambil memainkan PSP ku.

Tak lama kemudian appa keluar dengan membawa map besar yang berisi seluruh berkas-berkas-ku.

“Kajja!” kata appa sambil tersenyum.

45 menit kemudian kami sampai di sekolah.

Aku dan appa langsung pergi ke ruang guru dan mengurus berkas-berkas yang kurang tersebut.

“Sudah tidak ada yang kurang lagi kan?” kata appa ke salah satu staf di situ.

“Tidak, semuanya sudah lengkap pak.” kata staf sambil tersenyum ramah.

“Baiklah, ayo Chika.” kata appa.

Lalu aku dan appa keluar dari ruang guru.

“Chika-ya” panggil Minhwa yang muncul dari samping pintu ruang guru.

Aku kaget melihat Minhwa dan Munbin.

“Mereka kok bis-.. ah aku mengerti kenapa appa memindahkanku ke sekolah ini.” gumamku dalam hati.

“Nah, mumpung ada Minhwa dan Munbin. Kau pergi bersama mereka ya, Chika” kata appa menepuk pelan kepalaku.

Aku menatap appa bingung.

“Ya sudah, appa pergi dulu ya. Annyeong” kata appa pamit dengan terburu-buru.

“Apa Jongsuk ajussi telat ke lokasi shooting?” tanya Minhwa sambil terus menatap appa yang berjalan dengan terburu-buru.

“Mungkin.” kataku mengangkat bahuku.

“Ya udah ayo ke kelas” kata Munbin.

“Kau di kelas mana?” tanya Minhwa menatapku.

“Di 11-2” kataku.

“Nice!! Kajja!” kata Minhwa bersemangat yang langsung merangkulku.

Saat kami bertiga berjalam ke kelas.

“Kenapa semua orang mendadak menatap kami??” gumamku bingung dalam hati.

Lalu bell masuk pun berbunyi, seorang guru tiba-tiba menahanku dan menyuruh Minhwa dan Munbin masuk ke kelas.

“Kau murid pindahan kan? Tunggu sebentar ya.” kata songsaengnim.

Lalu ia masuk ke kelas tanpa menutup pintu kelas.

“Annyeong yeoreobun!” kata songsaengnim ke arah murid-murid di dalam kelas.

“Ne, Annyeonghaseo~” kata murid-murid serempak.

“Hari ini kita kedatangan murid baru, silakan masuk.” kata songsaengnim.

Dengan sedikit gugup aku masuk ke dalam ke dalam kelas dan menatap mereka semua.

“Perkenalkan dirimu.” kata songsaengnim.

Aku mengangguk lalu menatap ke depan.

“Annyeonghasaeyo, nae ireumeun Chika imnida.” kataku sambil sedikit membungkuk.

“Chika, kamu duduk Chanwoo.” kata songsaengnim tersenyum ramah.

“Ne, saem.” kataku menatap songsaengnim.

Aku lalu menatap ke depan untuk duduk tapi, “Saem” kataku menatap saem lagi.

“Ada apa, Chika?” kata songsaengnim bingung.

“Aku tidak tau Chanwoo yang mana, saem.” kataku polos.

Lalu seisi kelas langsung tertawa.

“Kenapa mereka semua tertawa?” gumamku bingung dalam hati.

“Ah~ Mian saem lupa.” kata saem sambil tersenyum.

“Chika! Chika! Di sini.” kata Minhwa sambil menunjuk ke kiri.

Di sana ada seorang cowok yang duduk di depan Munbin dan di sebelah cowok itu terdapat bangku kosong.

Lalu aku berjalan ke arah yang di tunjuk Minhwa, sebelum duduk aku menoleh ke arah Minhwa sambil tersenyum lalu duduk.

“Annyeong Chika. Namaku Chanwoo.” kata seorang cowok yang duduk di sebelah kiriku.

“Ah~ jadi dia yang bernama Chanwoo.” gumamku dalam hati.

Aku tersenyum ke arah Chanwoo, lalu hening.

“Oke, ini sedikit awkward.” gumamku dalam hati.


TBC

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2025 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK