*Park Dojoon
"urgghhhhhhh, pungguunggkuuu sakiittt" gerutuku saat dosen keluar dari kelas.
"dojoon aahh, kau mau ke kantin??" terdengar suara yang sangat familiar di telingaku.
"haahh,, pass.. aku sedang malas gerak. lagipula, bilang saja kalau kau minta ditemani bertemu hoobae dari jurusan dance modern itu kan." kataku sambil menyenderkan kepalaku ke meja menatap junior teman sekelasku.
"hahahaha ternyata kau menyadarinya yah. Hmm, yasudah ayo temani aku. Lagipula apa kau tidak lapar? Kau tidak sarapan kan? Katanya hari ini makanannya enak-enak." kata junior.
"haaahh,, lagipula itu tidak akan menghilangkan rasa laparku tau." Gumamku dalam hati sambil menatap junior datar.
"yasudah ayo kesana" kataku lalu berdiri dan melangkah ke kantin kampus bersama junior.
Sesampainya di kantin kami langsung mengambil makanan yang disediakan.
"waaahhh. Semuanya kelihatan enak." Kata junior.
Aku menatap junior bingung. "apanya yang enak? Semuanya terasa hambar di mulutku." Gumamku dalam hati.
Aku langsung mengambil makanan seadanya dan melangkah mengikuti junior.
"Oo, itu dia." Kata junior sambil melihat 2 orang wanita yang duduk di balik salah satu meja di kantin.
Aku mengikuti junior di belakangnya.
Saat melangkah ke arah mereka aku merasakan perasaan itu.
Perasaan yang selalu datang saat sesuatu yang sejenis denganku dekat.
Aku terlahir dari keluarga vampire kakek dan kedua orang tuaku adalah vampire, sekarang aku tinggal terpisah dari orang tuaku dan tinggal bersama nenekku yang merupakan satu-satunya manusia dalam keluarga kami.
Sejak kecil aku selalu merasakan perasaan aneh saat ada vampire lain di dekatku, mataku tertuju pada kedua wanita itu.
Memang junior sering menceritakan padaku tentang seorang hoobae yang membuatnya tertarik, tapi ini adalah pertama kalinya aku bertemu dengannya.
"perasaan ini, apa itu dari mereka?" gumamku dalam hati.
"hai cella. apa kabar?" kata junior lalu duduk di depan kedua wanita itu.
"oo, hai seonbae. Aku baik-baik saja. Bagaimana denganmu?" kata wanita bernama cella itu.
"aku baik kok.. dojoon aah, ayo duduk. Apa kau mau makan sambil berdiri?" kata junior menepuk kursi di sampingnya.
aku menarik kursi di samping junior dan duduk di sampingnya.
"owh iya, Ini teman seangkatanku dari jurusan bahasa jepang namanya park dojoon." Kata junior memperkenalkanku.
"annyeonghasaeyo, park dojoon imnida" kataku sedikit menunduk.
"aahh, annyeonghasaeyo dojoon seonbae. Namaku cella aku jurusan dance modern semester 1. ini eonnieku chika semester 3 dari jurusan informatika." Kata cella di ikuti dengan anggukan pelan chika.
Junior mendekat ke arah telingaku. "kakaknya juga cantik kan? Siapa tau dia mau jika kau ajak jalan." Bisik junior.
Aku menatap junior kesal. "kau mau namjoo membunuhku?"
Saat itu cella mengeluarkan 2 buah kotak jus dan memberikan salah satunya ke chika.
"hmm.. kau benar-benar suka jus strawberry yah? Terakhir kali bertemu kau juga minum itu kan?" kata junior.
"eehh? umm, begitulah.. ini adalah minuman favorit kami, jadi tidak perlu heran jika seonbae melihat kami minum ini terus menerus." Kata cella.
"hmm memangnya itu enak yaah? Aku jadi ingin mencobanya." Kata junior tersenyum ke arah cella.
Sesaat kemudian aku menghentikan gerakanku lalu menatap chika yang duduk di depanku.
Mataku tertuju pada kotak jus yang baru saja dia buka.
Aku mencium bau yang benar-benar aku kenal membuatku tidak bisa mengontrol diriku dan tanpa sadar mataku mulai berubah tajam.
Tiba-tiba chika mengangkat wajahnya ke arahku.
Aku langsung menundukan kepalaku dengan cepat.
"ohh tidak. apa dia melihat perubahanku barusan? Aku harap tidak." Gumamku dalam hati sambil menarik nafas dalam-dalam mencoba menenangkan diriku.
"ada apa seonbae?" terdengar suara chika dari depanku.
"umm, tidak. Aku hanya memikirkan sesuatu." Kataku menatap chika yang meneguk jus strawberry itu.
"sepertinya dia tidak sadar dengan perubahan di mataku.
Tapi lebih dari itu.. aku penasaran dengan bau minuman mereka, bau yang selalu kucium dari setiap mangsaku dulu.. bau darah." Gumamku dalam hati sambil menatap kotak jus yang mereka minum.
*Jo Chika
"Argghhhh......kepala ku..soal-soal ini terlalu sulit!" gerutu ku saat sedang mengerjakan soal-soal algoritma pemrograman.
"Waktunya sudah habis ya, tolong segera mengirim pekerjaan kalian dalam bentuk .zip ke alamat email xxx@yy.vv." kata dosen dari mata kuliah yang sudah hampir membuatku stres ini.
"apa boleh buat ku kirim saja ini walau belum selesai, pasrah sajalah." Gumamku dan langsung mengirimkan pekerjaanku.
"terkirim"
"Oke sudah terkirim, sekarang aku harus segera ke kantin sebelum kehabisan tempat duduk." Gumamku sambil keluar dari ruang computer.
"Eonnie, ayo cepat. Aku sudah menunggumu daritadi." Kata cella lalu langsung menarik tanganku dan membawaku ke kantin.
Kami langsung duduk di tempat duduk yang kosong dengan 1 meja persegi panjang yang pas untuk 4 orang.
Aku dan cella duduk bersebelahan. Tak lama setelah kami duduk, tiba-tiba saja Junior seonbae datang bersama dengan seorang namja yang entah siapa.
Aku baru melihatnya hari ini.
"Haii cella. Apa kabar?" kata junior seonbae lalu duduk di depan cella.
"Oo, hai seonbae. Aku baik-baik saja. Bagaimana denganmu?" kata cella sambil tersenyum.
"Aihh...kenapa junior seonbae tidak langsung menyatakan cinta nya pada cella saja sih?"gumamku dalam hati melihat tingkah junior seonbae yang jelas-jelas suka pada dongsaeng ku cella.
"Aku baik kok...dojoon aah, ayo duduk. Apa kau mau makan sambil berdiri?" kata junior seonbae menepuk kursi di sampingnya.
Lalu dojoon seonbae menarik kursi di samping junior seonbae dan duduk di sampingnya.
"Owh iya, ini teman seangkatanku dari jurusan bahasa jepang namanya Park DoJoon." Kata junior seonbae memperkenalkan temannya.
"Annyeonghasaeyo Park DoJoon imnida." Kata dojoon seonbae sedikit menunduk.
"Aah, annyeonghasaeyo dojoon seonbae. Namaku Cella aku jurusan dance modern semester 1. Ini eonnieku Chika semester 3 dari jurusan informatika." Kata cella di ikutin dengan anggukan pelan dari ku.
Junior seonbae mendekat ke arah telinga Dojoon seonbae.
Melihat hal itu mendadak saja aku terpikir hal-hal yang menyangkut LGBT.
"Tidak mungkin kan Junior seonbae dengan Dojoon seonbae...ahh!! TIDAK! Jangan berpikir yang aneh-aneh. Sadarlah chika!" Gumamku dalam hati lalu segera melupakan apa yang tadi ku pikirkan.
"Kau mau Namjoo membunuhku?" kata dojoon seonbae kesal.
"Ng? rasanya aku melewatkan sesuatu...tapi ya sudahlah." Gumamku.
Lalu Cella mengeluarkan 2 buah jus strawberry dan memberikan salah satunya padaku.
"Akhirnya aku makan jugaaa...energy ku sudah terguras karna algoritma pemrograman tadi." Gerutuku mengingat soal-soal sulit di kelas tadi.
"Hmm.. kau benar-benar suka jus strawberry yah? Terakhir kali bertemu kau juga minum itu kan?" kata junior sambil menunjuk jus strawberry di tangan cella.
"Eehh? Umm, begitulah.. ini adalah minuman favorit kami, jadi tidak perlu heran jika seonbae melihat kami minum ini terus menerus." Kata cella sambil tersenyum manis.
"Tentu saja ini adalah minuman favorit kami, karna dari semua makanan dan minuman yang ada hanya inilah satu-satunya yang bisa kami rasakan dengan lidah kami selain ini semuanya terasa hambar." Gumamku dalam hati sambil melihat jus strawberry yang ku pegang.
"Hmm memangnya itu enak yaah? Aku jadi ingin mencobanya." Kata junior tersenyum ke arah cella.
Aku menusukkan sedotan ke kotak jus strawberry. Saat itu mendadak saja dojoon seonbae menatapku.
Karna aku tak suka di tatap mendadak seperti itu jadinya aku tak menatap balik matanya melainkan melihat ke bawah lebih tepatnya ke meja.
"Loh? Aku harus menghilangkan kebiasaanku yang suka menunduk ke bawah! Yosh!" gumamku dalam hati lalu segera mengangkat wajahku dan melihat ke arah dojoon seonbae lalu dengan cepat dojoon seonbae menundukkan kepalanya dan menarik nafas dalam-dalam.
"ada apa seonbae?" kataku bingung melihat tingkah dojoon seonbae.
"umm, tidak. Aku hanya memikirkan sesuatu." Kata dojoon seonbae menatapku yang sedang meneguk jus strawberyku.
Aku melihat jam tanganku.
"Aaa! 5 menit lagi. Maaf seonbae aku harus segera pergi. Aku ada mata kuliah lagi. Bye cella, junior seonbae dan emm dojoon seonbae." Kataku sambil berdiri dan langsung pergi terburu-buru ke ruang kelas yang cukup jauh dari kantin.
"Haaahh..untung saja tepat waktu." Gumamku lalu segera masuk dan duduk di kursi yang terletak 3 meter dari papan tulis di depan kelas.
"Oke, mari kita mulai pelajarannya." Gumam pak dosen di depan kelas.
Selama pelajaran berlangsung rasanya tidak ada satu pun yang ku mengerti sampai akhirnya selesai pelajaran.
"Selesai juga...habis ini aku mau pulang saja, aku capek dengan mata kuliah hari ini." Gumamku dan langsung bersiap-siap pulang.
Sebelum pulang aku menelepon cella.
"O..cella, aku pulang lebih dulu ya, aku capek." Kataku.
"Oke eonnie, lagian habis ini aku masih ada urusan." Kata cella.
"Baiklah. Bye.." kataku lalu mematikan telpon.
Untung saja tempat tinggal kami tidak jauh dari kampus.
Letaknya di depan kampus dan kami tinggal di sebuah apartemen yang di berikan oleh orangtua kami.
Kami disini tinggal terpisah dengan orangtua kami yang seorang vampire darah murni.
Sesampai di depan pintu apartemen mendadak saja aku lupa password nya.
"Argghhh...kenapa aku bisa melupakkan hal yang begitu penting disaat genting begini sih?!" gumamku kesal sambil mengacak-acak rambutku.
Akhirnya aku mnelepon cella.
"oke tidak dijawab berarti dia sedang sibuk lalu apa yang harus ku lakukan?? masa aku harus berdiam diri disini seperti anak hilang sambil menunggu cella pulang?" gumamku sambil mondar-mandir tak jelas di depan pintu.
"Hey! Chika."
"Chika."
"Oi!"
Mendadak wajah seseorang muncul tepat di depanku.
"Aa!! Kamjjakkiyaa" teriakku.
"Apa yang kau pikirkan chika?" kata moonbin heran.
"hmm itu aku lupa password pintu nya dan aku tak bisa menelepon cella karna dia sedang sibuk jadi aku tak bisa masuk ke dalam rumahku sendiri.. dan lagi kenapa kau mendadak muncul di depanku seperti itu?" kataku menatap bin kesal.
"itu karna kau tidak mendengar panggilanku sama sekali, dan lagian kau lupa password kamarmu?? Hahaha ini lucu chika" kata bin sambil tertawa meledek.
BUK!
"Akhh! Chika kenapa kau menendang kaki ku? Sakit tau.." kata bin mengangkat kaki kirinya sambil meringis kesakitan.
"Karna kau terlihat bahagia saat aku sedang susah hehe.." kata ku sambil tersenyum manis yang sebenarnya ada sesuatu yang tersirat di balik senyum ini.
"Aahaha kalau begitu maafkan aku chika..aku tak akan melakukannya lagi. Kita damai oke?" kata bin sambil menepuk-nepuk pelan kepalaku.
"uhh...dasar kalau begini sih aku takkan bisa marah lagi padanya." Gumamku dalam hati.
"Ya sudah..sebagai gantinya kau harus meminjamkan tempat tidurmu padaku sampai cella pulang, karna aku butuh istirahat." Kataku menatap bin.
"Baiklah tuan putri, hamba akan mengantar anda ke sana.." kata bin berpura-pura sebagai bawahan tuan putri.
Aku dan bin saling bertatapan dan tertawa bersama karna tingkah bin yang lucu.
Apartemen bin dan aku hanya berseberangan.
"Hyung..aku pulang. Chika juga ada disini." Kata bin sambil menutup pintu.
"Annyeong eunwoo emm op..p- hyung ahahaha..." kata ku sambil tertawa paksa.
"Oo chika anyeong..wah seperti baisa ya kau masih sullt memanggilku dengan sebutan oppa.." kata eunwoo hyung.
"Ah..maafkan aku eunwoo hyung.." kataku dengan rawut wajah sedih.
"Tak apa, pelan-pelan saja." Kata eunwoo hyung sambil tersenyum.
"Baiklah hyung." Kataku tersenyum.
Lalu masuk ke kamar bin dan langsung berbaring lalu 1...2...3...aku pun tertidur.
"Chika..hey..ayo bangun."
"Ng...ada apa?" kataku pelan.
"Cella sudah pulang." Kata bin.
"Benarkah?" kataku lalu segera bangun dan berjalan keluar kamar.
Aku langsung perpamitan sekaligus berterimakasih pada bin dan eunwoo hyung.
Sesamampainya di apartemenku.
"Cella yaa...passwornya pintu nya apa?? Aku lupa loh." Kata sambil bermalas-malasan di sofa.
"Hah? Kau lupa password?? Passwordnya 7722 loh." Kata cella terkejut.
"Benarkah? Aku tidak ingat sama sekali ahahaha..." kata ku sambil tertawa.
"Dasar eonnie tukang pelupa.." kata cella sambil menggeleng kepalanya.
Lalu kami makan malam setelah makan malam cella berlatih dance dan aku mengerjakan pr ku setelah itu aku langsung tidur.
Saat aku menutu mataku mendadak saja aku teringat dengan dojoon seonbae sewaktu di kantin tadi siang.
"....Dojoon seonbae? Tatapan matanya...terlihat seperti haus darah. lalu.. aura apa ya yang tadi siang aku rasakan? Apakah dojoon seonbae juga seorang vampire?? Kenapa aku bisa tak merasakannya dari awal??" pikirku dan akhirnya aku tertidur.