Tak banyak yang dilakukan Jieun selama berada di apartemen Rika, tidak ada TV, komputer pun seperti tidak ada gunanya. Hanya bisa menggukanan komputer dengan akses server dan koneksi jaringan internet buatan Seven yang khusus untuk RFA.
“Ahhhhh jinjjaaa michigetdaahh !!” Ucap Jieun sambil mengacak-acak rambutnya, dia hanya mondar-mandir dari satu ruangan keruangan lainnya.
Kriyuuuukk
Langkahnya terhenti saat mendengar suaa perutnya yang mulai lapar, disaat yang bersamaan ponselnya pun berbunyi.
“Ommoo !! Ponsel ku ?? Ada panggilan masuk ? Bagaimana bisa ini kan sejak kemarin ?” Terpapar jelas raut panik di wajahnya, dengan segera ia menerima panggilan tersebut.
“Ne yeoboseo”
“Naya, Seven. Kau tidak apa-apa?” ucap sipenelpon tiba-tiba.
“Ohh, Seven ssi ?. Ahh, nan gwenchana gokjohajima.” Ucap Jieun menjawab telepon dari Seven
“Segera telepon aku ke nomor ini jika ada sesuatu yang terjadi di apartemen ya!” Terdengar suara dari ponsel Jieun yang merupakan suara Seven untuk mengecek keadaan Jieun, Seven pun langsung memutuskan pembicaraan secara sepihak.
“Sesuatu ?? Di apartemen ? Memangnya mau ada apa ??” Gumam Jieun kebingungan, ia tampak memikirkan sesuatu sambil memandang kearah luar jendela.
“Hhhh, kemana perginya Seungho. Mengapa sampai hari ini dia belum datang juga ?” Ucap Jieun
Beep
Yoosung⭐
Jieun nunaa
Jieun
Ooh. Yoosung ssi.
Yoosung⭐
Kau sedang apa ?
Jieun
Aku. Hanya ini dan itu ?
Hahaha
Yoosung⭐
Apa maksudmu dengan hanya ini dan itu ?
Kau lucu sekali nuna.
Hahahah
Bagaimana tinggal di apartemen Rika nuna ?”
Jieun
Hmmm. Well, aku seperti dipenjara. Aku tidak bisa kemana-mana. Aku tidak mengharapkan ini saat aku pulang ke Korea. Ahhh tapi mau bagaimana lagi. Jika ibu ku tau, mungkin ia akan melaporkan pada polisi untuk kasus penculikan.
Yoosung⭐
Ommo !!
Kau baru sampai di Korea ?
Aku kira kau memang orang Korea. Kau datang dari mana nuna ?
Daaan PENCULIKAN ?
Maksud mu kami yang menculik mu ?
Whoaaahh nuna jinjja jangnan anieyo.
Jieun
Geurae. Aku mulai tidak tahan disini. Aku lapar, tidak ada makanan. Aku hanya memakan ramen sejak kemarin. Ahhhh aku ingin pulaaang sajaaa. Tapii aku terkunci dari luar.
Aku benar-benar seperti di sekap di apartemen ini !!
Yoosung⭐
Nuna!!
Aku ingin memberitahumu.
Kami RFA tidak pernah menculik orang !
Dan kami tidak memaksa kau untuk datang ke apartemen Rika nuna kan ?
Kau ingat. Kau yang datang sendiri! Jadi sudah takdir mu untuk meneruskan pekerjaan Rika nuna untuk mengumpulkan para tamu untuk pesta !
Jieun
Tamu ? Naega wae ?”
Yoosung⭐
“Yaa. Karena kau yang saat ini berada di apartemen Rika nuna, jadi hanya kau satu-satunya yang dapat menggantikan posisinya”
Jieun
Ahhh molla!! Bagaimana kalau aku tidak mau ? Hidup diruangan ini saja sudah membuat ku stress!”
Yoosung⭐
Yaaak! Neoonn jinjjaaa !!
Aarrgghhh.
Sudah.
Lebih baik aku main LOLOL!
Kau.
Membuang-buang waktu ku saja !
Kau.
Tidak seperti Rika nuna!
—Yoosung has left the chatroom—
Jieun
Yaaakk !!
Bocah !!
Kauu !!
Mengapa kau menyamai diri ku dengan Rika wanita itu yaaakk ?!
Tidak bertanggung jawab kau pergi begitu saja !!
—Han Jumin has entered the chatroom—
Han Jumin
Jieun ssi
Jieun
Wae ?
Han Jumin
Maafkan aku atas sikap Yoosung padamu. Aku harap kau memakluminya. Dia, anak itu adalah anggota termuda dari RFA jadi kumohon. Mengertilah
Jieun
Mwoya.
Han Jumin
Jieun ssi, ucapan mu tadi. Kau ingin melaporkan kami pada polisi atas tuduhan penculikan ?”
Jieun
Oo! Wae ? Kau takut ?
Han Jumin
Hahah. Ani. Kau tau, berapa banyak biaya yang harus kau keluarkan untuk memproses kasus seperti ini. Dan perlu kau ketahui, mungkin saja kau kalah dalam persidangan jika melawan kami. Ah ani, melawan ku saja mungkin kau pasti kalah.
Jieun
I don’t care !
Han Jumin
Kau, sering sekali mengucapkan bahasa dengan bahasa Inggris.
Jieun
Sejak lahir aku sudah dibawa ke UK oleh orang tua ku. Dan ini adalah kali pertama ku menjejakkan kaki ku lagi di Korea. Dan kau tau ? Pertama kali aku kembali dan mendapat perlakuan seperti ini.. hhhh menyedihkan !
Han Jumin
Jadi apa yang akan kau lakukan ?
Jieun
Aku akan pergi dari tempat ini dan menceritakan semuanya pada ibu dan ayah ku!
Han Jumin
Hmm. Begitu ? Jadi kau tetap ingin melaporkan kami pada polisi ya ?
Sepertinya kau terlahir dari sendok emas. Apa bisnis orang tua mu ?
Jieun
Uri appa ga…
Director Gtech Industry di London.
Uri eomma..
Dia hanya mengelola Asean Bank diseluruh Asia, Hanguk apartement di UK,, Gtech resort di Hawaii, dan GTech shopping avenue di Seoul. Ahh ku dengar ibu ku juga membangun sebuah agency untuk para calon idol di Korea. GT entertainments ? Entahlah ku pikir aku salah dengar.
Han Jumin
Kau ??
Putri semata wayang dari Direktur Lee Soo Myeon
Jieun
Hmm, Han Jumin. Sepertinya kau sangat mengerti dengan dunia bisnis.
Han Jumin
Menarik sekali.
Aku bisa bertemu dengan anak dari idola ku
Jieun
Apa maksud mu ?
Han Jumin
Ayah mu. Adalah motivasi ku untuk berbinis, selain melihat keberhasilan ayah ku. Aku juga mengagumi keahliannya dalam mengelola perusahaan. Namun, kini sepertinya kami bersaing di pasar teknologi
Jieun
Kau punya perusahaan ?
Han Jumin
Ya.
Tapi masih belum sehebat keluarga mu.
C&R International Company
Jieun
Mwoo ??
Kauu ??
Mian tapi aku tidak mengenal perusahaan tersebut.
Han Jumin
Geurae.
Jika kau benar putri dari Lee Soo Myeong, harusnya kau memiliki banyak rekan yang bisa kau undang ke pesta yang akan kita buat.
Ah. Aku ada meeting. Aku pergi.
—Han Jumin has left the chatroom—
“Aaaarrggghhhhhhh !!! Menyebalkaaaaaan !! Mengapa orang orang disini sangat menyebalkan !!!!! Chamkan, dia bilang tadi. C&R Company ?” Jieun pun berusaha mengingat akan sesuatu.
“Ahhh neomu pegopaa. Bagaimana ini, haruskah aku harus memakan ramen sejak kemarin ? Ini tidak akan baik untuk tubuh ku. Ahh tapi, bagaimana caranya aku keluar dari apartemen ini ? Sedang aku terkunci didalam. Argggghhh michigettdah!!” Umpat Jieun sambil menendang pintu utama apartemen dan tiba-tiba saja..
Click
Pintu terbuka.
“Ohhh ?? Pintunya ?? Terbuka hanya aku menendangnya saja ? YAAAKK MENGAPA TIDAK SEJAK KEMARIN AKU MENENDANG PINTU INII AIIISHHHH” Jieun pun buru-buru mengambil ponsel dan keluar dari apartemen untuk mencari makanan.
Jieun berjalan-jalan menikmati udara di Seoul. Memandang dan memperhatikan setiap jalan dan terus mendongakkan kepalanya ke atas langit.
“Ahhh. Nicee. Akhirnya aku bisa keluar dari apartemen tersebut ! Ahhhh menyenangkan sekali. Tapi, bagaimana jika aku tersesat ? Ahh! Benar. Aku pulang saja kerumah ku !” Sambil berjalan Jieun memperhatikan ponselnya dan mencari-cari pesan singkat yang dikirimkan ibunya.
“Andwae !! Andwae !! Mengapa semua pesan ku hilang ?? Ahhh ahhhh waeee waeeeee eommaaaa mengapa ini semua terjadi pada kuuuu ??” Teriak Jieun dengan keras hingga membuat orang-orang disekitar memperhatikannya.
Kediaman Seven
Seven yang sibuk dengan pekerjaannya membuat ia tidak siaga pada CCTV di apartemen Rika.
“Ahhhh melelahkan sekali. Tuhaaan apakah aku boleh keluar saja dari pekerjaan ini ??” Keluh Seven sambil meregangkan otot-ototnya. Namun tiba-tiba ia dikejutkan dengan pemandangan pada monitor CCTV apartemen Rika
“OMMOONAAAA !!! Eoddigaseooo ?? Geu yeojjaaa !! Mengapa ia tidak ada di setiap sudut ruangan ?? Apa ia di culik oleh hacker yang membawanya ke apartemen Rika nuna ? Aiishhhh jinjjaaaa !!!” Seven pun langsung mengecek tiap-tiap monitor CCTV.
“Pukul 11:38 ia masih berada di apartemen dan sekarang ia sudah pergi. Ahhh mengapa CCTV pintu utama masih tidak berfungsi. Kemana yeoja ini!! Menambah pekerjaan ku saja.” Tidak kehabisan akal Seven mencari Jieun menggunakan aplikasi GPS phone log yang ia ciptakan, sebuah aplikasi yang dapat melacak keberadaan sang pemilik ponsel melalui panggilan telepon yang pernah di lakukan.
“Hmm jika dilihat dari koordinatnya ia tidak jauh dari apartemen. Jika ia diculik dalam jarak waktu selama ini ia pasti sudah jauh. Akan ku susul dia.” Ucap Seven dengan serius dan segera meraih kunci salah satu mobil sport di garasi rumahnya.
Vroooommmm
Seven pun berlalu.
####
C&R Company
“Assistant Kang ?”
“Ne isangnim ?”
“Kau tidak perlu repot mencari tahu siapa Jieun sebenarnya.”
“Ah, keundae waeyo isangnim ?”
“Kau belum membaca chatroom ?”
“Belum isangnim.”
“Jieun. Adalah pewaris tunggal Gtech Industry .”
“Mworagoyo ?” Jawab Jaehee terkejut tanpa sadar meninggikan nada suaranya, melihat hal tersebut Jumin yang sedang duduk di mejanya hanya menatap heran pada Jaehee.
“Jeoiseonghamnida Isangnim.”
“Assistant Kang, yang perlu harus kau lakukan adala verifikasi kebenarannya. Apakah Jieun benar-benar putri dari Lee Soo Myeong ?”
“Ne isangnim.” Jaehee pun keluar dari ruangan Jumin “Hhh, apakah ini termasuk dalam jobdesk ku ? Aigooo.” Keluh Jaehee
^^^
Tidak jauh dari apartemen Rika, ada sebuah restoran cepat saji tanpa pikir panjang Jieun pun langsung menghampiri restoran tersebut.
“ahh, untung saja aku membawa dompet ku.” Dengan lahap Jieun menyantap makanan yang ia pesan.
“Uhm, yogiyo aku mau bertanya, apakah di sekitar sini ada layanan untuk menggunakan internet ?” Tanya Jieun pada pramuniaga
“Ne. Kau bisa menggunakan komputer di ujung sana.” Jawab sang pramuniaga menunjukkan arah
“Ahh. Kamshahamnida.” Jieun pun langsung menuju komputer yang tengah tidak digunakan tersebut.
Matanya langsung fokus pada layar monitor. Ia mencari banyak hal, banyak yang ingin ia ketahui.
“Hmm, rupanya seperti ini wajah Han Jumin.” Gumamnya saat melihat profil Jumin di website C&R Company. “ ahhh pantas saja aku merasa tidak asing mendengar perusahaannya. Aku pernah mendegar ketika eomma dan appa membahasnya saat makan malam setelah appa bertemu dengan tamu dari Korea. Ahhh ternyata yang ia temui si kunyuk satu ini.” Gumam Jieun saat mengingat .
“Hmm lalu, Zen. Dia bilang dia aktor kan.” Tidak lama kemudian
“Mwoo ??” Pekin Jieun hingga orang-orang menoleh kepadanya “mantan trainee dari GT entertainment?? Dan diaa diaa pernah berfoto dengan eomma ?! Seolma !!” Ucapnya tidak percaya.
Ia pun segera pergi saat melihat profil yang ia temui.
“Ahhh ada begitu banyak informasi mengenai si kunyuk Jumin itu. Dan Zen, Kang Jaehee seorang assistant yang sangat kompeten dia pun populer sering memberikan training pada calon assistant. Yoosung, tidak banyak informasi mengenainya hanya saja dia sangat tenar di dunia game. Seven. Seven. Tidak ada satupun informasi mengenainya. Aku harus cepat, sebelum ada yang menemui ku. Aku harus pulang kerumah ibu ku.” Jieun berlari menuju telepon umum setelah mengetahui nomor call center Gtech Shopping avenue dan GT entertainment milik keuarganya. Ia yakin dengan cara tersebut ia bisa menemui ibunya.
“Ahh ne, yeobboseo. Benar ini nomor GT entertainment?”
“ne, majayo. Ada yang bisa kami bantu ?”
“Hmm, bisa tolong sambungkan aku dengan CEO Nyonya Lee ?? Katakan padanya aku. Lee Jieun yang menelpon. Anaknya.”
“Ohh maaf tapi nyonya Lee sedang tidak bisa menerima telepon saat ini. Dan ini bukan pertama kalinya ada seorang anak yang mengaku sebagai ana dari CEO nyonya Lee.”
“Aiishhh. Yak ! Kau ini cepat katakan siapa nama mu ? Kau mau ku pecat ya ! Sambungkan aku pada ibu ku ! Jiegeum !!”
“aigooo. Aku takut. Hahah nee nama mu Kim Sunmi. Dengarkan baik-baik nama ku Kim Sun Mi”
“Yaa. Kim Sunmi. Aku tidak banyak waktu untuk bermain-main dengan mu. Jika bertemu dengan mu. Maka habis lah kau! Dan kau harus ingat nama ku. Lee Jieun putri tunggal dari Lee Soo Myeong dan Lee Nayoung. Ahh iya mungkin jika aku bicara seperti ini terkesan aku mengetahui informasi ini dari internet. Whoaaa aku tak menyangka, profil ku oun ada di internet meski hanya sebatas nama dan status usia juga sekolah ku. Katakan pada ibu ku. YANG KEMARIN MENJEMPUT KU BUKAN DRIVER CHOI MELAINKAN ANAKNYA MENGAPA TIDAK MEMBERITAHUKU DULU ? DAN SAAT INI AKU—“ sambungan telepon Jieun pun terputus.
“Wae ? Ahhh. Coin ku habis dan aku sudah tidak punya cash ! Aku harus menukar Poundsterling ke Won ! Ahhh merepotkan sekali.”
####
GT Entertainment
“Yaa Sunmi ya mengapa kau tertawa terbahak-bahak seperti itu ?”
“Hahahahha entahlah tapi ini lucu sekali. Kau tau ada seseorang yang mengaku-ngaku sebagai anak CEO nyonya Lee dan memaksa mu ingin bicara dengannya. Hahaha”
“Benarkah ? Lalu ?”
“lalu ia berkata ‘katakan pada ibu ku bahwa yang kemarin menjemput bukan driver Choi melainkan anaknya.’” Jawab Sunmi sambil menirukan gaya bicara Jieun di telepon tadi. “Yaa Kwon Soo Ah, dia pikir aku bodoh. Driver Choi ? Memiliki anak ? Bukankah ia divonis tidak bisa memiliki anak ? Hahahha” tawa Sunmi meledak, Soo Ah yang berada di hadapannya memejamkan mata dan berusaha memberitahu pada Sunmi jika ada seseorang dibelakangnya dan mendengar semua ucapannya.
“Benar yang kau katakan Kim Sunmi ?” Tiba-tiba terdengar suara wanita dengan aksen berkelasnya yang sangat khas.
“Ahh, annyeonghaseyo nyonya. Ne. Majayo. Kupikir gadis itu membuat lelucon. Karena anak mu saat ini sedang di UK kan ? Mana mungkin ia menelpon mu dari telepon umum seperti tadi dan—“ ucapan Sunmi berhenti seketika saat nyonya Lee melempar vas bunga kecil yang berada di meja resepsionis.
“YAAK !! Neon baboo !! Kau bodoh kau gila !! DIA BENAR ANAK KU ! Jieun sudah kembali dari UK kemarin dan SAMPAI SAAT INI DIA BELUM SAMPAI KERUMAH ! aku bersusah payah mencari tahu keberadaan anak semata wayang ku kesana kemari dan menyebar semua informasi mengenai Jieun keseluruh polisi di Korea ! Dan kau bilang apa ?? Driver Choi tidak menjemputnya ?? Melainkan anaknya ?? Ahh aigoo aigooo. Kepalaku.” Tubuh Nyonya Lee pun kembali melemas
“Nyonya, aku akan membantu mu mencari tahu dimana Nona Jieun sekarang. Beristirahatlah Nyonya.” Ucap driver Choi dan membawa Nyonya Lee kedalam ruangannya.
“Ya! Kim Sunmi. Aku mendengar ucapan mu mengenai ku. Itu tidak melukai ku sama sekali. Tapi saat kau mentertawakan anak Nyonya Lee yang saat ini hilang, dan dia menelepon ke kantor ini adalah sebuah kesempatan emas untuk menemukannya. Kau malah. Ahh minggir cepat telepon staff IT, suruh mereka melacak alamat dari nomor telepon yang di gunakan nona Jieun. Sekarang !”
^^^
Seven telah tiba di sebuah departement store sekitar apartemen Rika, ia sengaja memakirkan mobilnya disana agar tak mudah dilacak keberadaannya oleh agensi tempat ia bekerja.
“Ahhh, cepat sekali yeoja ini berjalan.” Gumam Seven sambil terus memantau ponselnya dan mengikuti petunjuk arah di ponselnya tersebut.
Tiiinnn tiiin.
Sebuah sepeda motor sport berhenti tepat di samping Seven dari arah berlawanan. Sang pengedara pun membuka helm dan berkata
“Yaa. Luciel, apa yang kau lakukan di daerah sini ? Ku pikir kau tidak akan pernah keluar rumah kecuali saat pesta ?”
Seven yang sedang menunduk memperhatikan ponselnya pun tersadar. “Eoh. Zen hyung. Kau apa yang sedang kau lakukan disini ?”
“ Studio tempat aku berlatih kan di sekitar sini, jadi aku selalu melewati jalan ini. Aishh aku yang bertanya terlebih dahulu. Mengapa kau sekarang malah bertanya balik kepada ku ? Ohoo, jika ku lihat kau pasti sedaaaang,, bermain Pokemon!” Ucap pria tersebut yang ternyata Zen sambil mengacungkan telunjuknya layaknya menodongkan sebuah pistol.
“ahhh keugeo, aniya keundae. Zen hyuuung. Ooooohhh chamkan hyung. Yaaa!! Neoon !! Mengapa kau pergi begitu saja !” Seru Seven sambil berlari meninggalkan Zen
“Yaaa Luciel neon eoddigaaa ?” Tanya Zen keheranan sambil berlari mengikuti arah kemana Seven pergi.
“Yaaaa !! Yaaaa !! Nunaaaa !!” Teriak Seven pada seorang gadis yang sedang berjalan santai sesaat setelah menggunakan telepon umum.
“Eohh nugu ?” Gumam gadis tersebut, karena ia ketakutan ia pin berlari “mwooyaaaa!!” Pekiknya
Aksi kejar-kejaran pun berlangsung.
“Yaaa Lucieeelll chamkan ! Uhuk uhuk. Aahh aishhh aku harus berhenti merokok. Uhuk uhuk” keluh Zen
“Yaaaaa, berhentii disituuu jangan lariiii aku lelaaaasaa mengejar mu yaaaaa !!” Seru Seven
“Yaa nuguyaaaa !!! Mengapa kau mengejarku !!” Tanya sang gadis
“Nayaaaa Seven yaa Seveeeenn !!”
Gadis tersebut berhenti
“Seven ?”
“Haaahh haaahh haaah. Yaaa Jieun nunaaaa mengapa kau berlari !!”
“Mana aku tau jika itu kau ! Lagi pula mengapa kau mengejar ku ?” Tanya gadis tersebut yang ternyata adalah Jieun
“Haaahhh haaahh. Aku tidak pernah berolah raga. Aku jadi kelelahan. Yak! Aku berlari karena kau juga berlalrii !”
“Kau membuat ku takut makanya aku berlari.” Jawab Jieun
“Aishh yeoja ini selalu saja menjawab. Ya. Kau tau jika kau keluar dari apartemen Rika nuna kau bisa saja” ucapan Seven terpotong saat Zen datang menghampirinya
“Yaaaaaa, Lucieeelll. Hhaaaaah akhirnya kau berhenti juga. Haahh haaahh” Ucap Zen sambil membungkukan tubuhnya dan memegang lututnya. “Mengapa kau berlari?” Lanjutnya sambil memegang pundak Seven
“Hmm itu karena. I yeoja.” Jawab Seven
“I yeoja ??” Tanyanya lagi sambil memperhatikan Jieun yang berdiri dihadapannya
“Ya, Seven ah, igo hoksi ?”
“Ne Zen hyung, majayo.”
“Eoo… Eottheo.. Eottheokhae ?” Ucap Zen terbata-bata
***
Tbc