home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > My Korean Trip

My Korean Trip

Share:
Author : nurulayngtys
Published : 28 Sep 2016, Updated : 12 Nov 2016
Cast : EXO
Tags :
Status : Ongoing
0 Subscribes |3251 Views |2 Loves
My Korean Trip
CHAPTER 5 : EMPAT

Hari kedua Vania dan Diandra di Seoul diawali dengan sarapan dengan roti yang mereka beli semalam di sevel dekat hotelnya. Karna makanan di Korea rata-rata mengandung hewan yang suka bermain dilumpur dan mereka berdua adalah muslim jadi Vania dan Diandra harus mencari makanan yang benar-benar bisa dimakan, seperti roti. Jam dinding dikamar hotel mereka sudah menunjukkan pukul 09.00 waktu setempat, mereka memutuskan untuk bersiap-siap dan melanjutkan perjalanan sesuai dengan apa yang sudah ada di list mereka.

“Btw van, gue baru ngelist perjalanan untuk dua hari doang lohh” ujar Diandra kepada Vania yang sedang mandi.

“Demi apa lo di?” balas Vania.

“Gue ngga tau lagi mau kemana soalnya, makanya nanti malem gue mau ketemu temen gue di Korea buat nanya-nanya tempat yang harus kita kunjungi mana lagi” jawab Diandra santai.

“Temen lo orang Indonesia atau oppa-oppa Korea gitu di?” tanya Vania yang sudah keluar dari kamar mandi dengan rambut yang masih basah.

“Vaniaaaaa… Lo mah oppa-oppa mulu yang di omongin” kata Diandra sambil berjalan menuju kamar mandi.

“Yak an lumayan kalo oppa-oppa gitu” balas Diandra.

Destinasi mereka adalah melakukan Gangnam City Tour, tak hanya terkenal karna lagu milik Psy, Gangnam street juga terkenal karna kehidupannya yang mewah. Vania dan Diandra berada didalam bus yang akan membawa mereka mengelilingi daerah Gangnam yang baru terisi sepuluh orang termasuk mereka. Pemberhentian pertama mereka adalah Apgujeong Street, yang mereka berdua ingat dari tempat tersebut adalah dimana para personil EXO yang masih berjumlah 12 orang membeli hadiah untuk Chanyeol yang berulang tahun saat shooting EXO’s Showtime.

“Gue tau barang disini mahal semua di” kata Vania.

“Beli aja yang menurut lo ini bikin gue jatuh cinta gitu van” jawab Diandra “Jangan banyak-banyak tapi, soalnya kita masih mau ke Gangnamnya disana lebih banyak toko-toko kaya gini” sambungnya.

“Iyaaaa bu, siaap” balas Vania.

Setelah melakukan window shopping, Diandra dan Vania memasuki salah satu butik yang menjual rok yang menurut mereka ‘’gue jatuh cinta sama barang ini’. Mereka akhirnya membeli rok dengan model yang sama namun berbeda warna. Diandra memilih warna hitam, sedangkan Vania memilih warna biru langit. Setelah itu mereka melanjutkan perjalanan mereka mengelilingi Apgujeong yang tidak begitu ramai.

Hari pun semakin siang, akhirnya mereka melanjutkan perjalanan ke destinasi selanjutnya yaitu Bougensa Temple. Bisa dibilang kuil tersebut terlihat sama dengan kuil-kuil lainnya, namun tujuan Diandra kesana hanya untuk mengambil beberapa foto bagian kuil untuk bahan koleksi fotografi pribadinya sedangkan Vania Ia hanya mengikuti kemana pun Diandra pergi. Tak lama berada di temple tersebut mereka melanjutkan perjalanan ke Gangnam Station, bersamaan dengan waktu makan siang akhirnya mereka memutuskan untuk mencari restoran yang Internasional seperti KFC atau semacamnya sebelum mereka berbelanja.

“Jauh-jauh ke Korea makannya KFC ya di” kata Vania.

“Emang lo mau itu perut terkontaminasi dengan makanan dari hewan yang suka main di lumpur? Hahahaha” tanya Diandra.

“Hahaha ya engga lahhh”

Sesudah makan siang Vania dan Diandra kembali berjalanan mengelilingi Gangnam Station, mereka berjalanan menuju kantor agensi idola mereka yaitu SM Entertaiment setidaknya untuk berfoto namun mereka juga tetap berharap dapat bertemu bias mereka secara tidak sengaja. Tak lama setelah itu mereka melanjutkan window shopping mencari baju yang pas untuk rok yang mereka beli tadi di Apgujeong.

        Destinasi selanjutnya merupakan sebuah mall yang berada di daerah Gangnam yaitu COEX Mall. Di mall tersebut Vania dan Diandra masuk kedalam COEX Aquarium, walaupun didalamnya tak berbeda jauh dengan Heundae Aquarium yang mereka datangi di Busan. Tetapi mereka menikmati beberapa pemandangan ikan-ikan laut yang menjadi objek fotografi Diandra.

Beralih pada makanan khas Korea yaitu Kimchi, di mall yang mereka kunjungi terdapat satu museum yang dibangun sebagai satu pusat pengetahuan mengenai makanan tersebut. Di dalam museum terdapat koleksi variasi-variasi berbagai kimchi, sejarah kimchi dan nilai gizi yang terkandung dalam kimchi. Selain itu di museum tersebut juga ada beberapa data statistik penelitian mengenai kimchi.

Karna banyaknya anak muda yang mendatangi tempat ini akhirnya Diandra dan Vania memutuskan untuk mampir ke Megabox Cineplex dalam mall tersebut. Tak jauh berbeda dengan bioskop-bioskop biasanya, tempat duduknnya tertata rapih namun interiornya terlihat sangat mewah. Selain itu bangku yang mereka duduki dapat bergerak, terdapat efek angin serta kacamata 3D yang membuat penonton seakan-akan ikut bermain dalam film yang mereka tonton.

“Di sumpah hari ini kayanya kita jalan-jalan mahal ya” kata Vania.

“Gapapa van toh tujuan kita kan emang buat jalan-jalan mahal” jawab Diandra.

Vania dan Diandra memutuskan untuk kembali ke hotel untuk beristirahat. Karna cuaca di Seoul tidak sama dengan Jakarta badan mereka tidak menerima dengan baik sehingga Diandra mengalami flu.

“Ahhhh akhirnya ketemu kasur..” kata Vania.

“Gue mandi duluan deh van lo tidur-tiduran dulu aja sambil nonton oppa-oppa lo di tv” balas Diandra.

◦◦◦◦◦

        Hari berganti menjadi malam, Diandra yang mempunyai janji untuk menemui salah satu temannya yang berkuliah di Korea pun segera bersiap-siap, namun Ia tidak tega untuk membangunkan Vania yang masih tertidur sejak mereka tiba di hotel sore tadi. Diandra meninggalkan surat di meja yang berada disamping tempat tidur mereka agar Vania tetap terjaga.

Malam ini terasa begitu dingin untuk Diandra karna Ia mengalami flu tiba-tiba, tetapi Ia harus tetap bertemu dengan temannya untuk menanyakan beberapa tempat yang harus dikunjungi selama beberapa hari kedepan. Diandra masuk kedalam salah satu restoran berlabel halal yang menjadi tempat pertemuannya.

“Apa kabar lo rai?” tanya Diandra.

“Sangat baik… Lo gimana?” balas Raina temannya.

“Pas gue berangkat ke Korea sih masih baik, cuma hari ini tiba-tiba gue flu” jawab Diandra.

“Norak lo di, padahal kan ini bukan pertama kalinya lo ke Korea” kata Raina.

“Enak ajaaa.. Ehh gue mau minta rekomendasi tempat-tempat yang harus gue kunjungi di Korea dong rain”

“Banyaakkk sihh, buat berapa hari emang?”

Perbincangan mereka semakin seru karna tak hanya membicarakan tentang tempat-tempat yang harus dikunjungi di Korea, mereka juga menceritakan tentang masa-masa SMA mereka. Setelah makanan yang mereka pesan sudah datang mereka pun menyantap makanan tersebut sambil berbincang-bincang.

        Diwaktu yang sama Vania baru saja bangun dari tidurnya dan langsung menemukan surat yang Diandra tulis untuknya. Setelah membaca surat tersebut Vania segera menuju kamar mandi karna Ia ingat setibanya di hotel dengan sangat cepat Ia tertidur. Selesai mandi Vania memutuskan untuk menunggu sampai Diandra pulang dan makan malam bersama. Namun keadaan perut Vania tidak bisa bekerjasama dengan pikirannya. Hanya bermodalkan bahasa Inggris dan nekat, Vania akhirnya keluar dari hotel dan mencari makan malamnya sendiri.

Vania : Di, gue cari makanan dulu ya

Diandra : Emang lu tau jalan?

Vania : Gue bisa nanya nanti

Diandra : Yaudahhhh ati-ati ya, lo jangan jauh-jauh dari hotel atau engga bawa barang yang ada logo hotel kita

Vania : Iyaaaaaa bu

Setelah memutuskan untuk berjalan-jalan sendiri mencari makan, Vania menemukan restoran yang berlabel kan halal didepannya. Karna sudah lapar akhirnya Ia masuk kedalam restoran tersebut. Restoran tersebut tak jauh dari Han River, sungai yang sangat terkenal di Korea selatan. Entah bagaimana caranya Vania berjalan cukup jauh dari hotel untuk mencari restoran berlabelkan halal hingga sampai di daerah Han River.

“Udah di Han River kalo ngga main-main kayanya percuma deh” katanya pada diri sendiri.

Vania pun akhirnya berjalan-jalan sekitaran Han River yang memiliki pemandangan yang dipercantik dengan lampu-lampu. Setelah mendapatkan beberapa foto pemandangan Han River, Vania mempostnya di Instagram. Vania masuk ke salah satu sevel untuk membeli susu pisang seperti yang kemarin Ia beli bersama Diandra, namun saat keluar dari sevel tiba-tiba seseorang menarik slingbag Vania yang berisikan dompet dengan uang yang memang Ia bawa hanya untuk membeli makan dan handphone yang baru saja Ia masukkan.

“Copet!!!!” teriak Vania lalu berlari mengejar seorang pria yang membawa slingbagnya tersebut.

        Merasa putus asa akhirnya Vania kembali ke sevel tempat Ia membeli susu pisang tadi dan duduk dibangku yang disediakan didepan sevel tersebut. Ia meletakkan susu pisang yang dibelinya sebelum slingbag miliknnya ditarik oleh seseorang, tangannya bergerak memutari ujung botol susu pisang tersebut. Tanpa di sadari air matanya mulai jatuh, karna memikirkan bagaimana Ia bisa pulang ke hotel. Hal yang menjadi petunjuk hotelnya adalah tissue yang ada di dalam slingbagnya dan juga handphone yang bisa digunakan untuk menelfon Diandra.

◦◦◦◦◦

|VANIA’S POV|

        Dua orang pria bermasker dan bertopi berjalan menghampiri ku, aku pun menyadari hal tersebut. Aku segera menoleh kearah mereka yang mulai dekat dengan ku agar jika mereka berniat untuk menyakiti aku bisa lari terlebih dahulu. Namun saat aku melihat mereka air mataku masih tak bisa berhenti mengalir, salah satu dari pria itu menyapa ku menggunakan bahasa Korea. Aku ingin membalasnya namun mulutku sama sekali tidak bisa mengeluarkan suara sedikit pun.

“Kamu ngga bisa bahasa Korea ya?” tanyanya menggunakan bahasa Inggris aku menjawabnya dengan anggukan kepala “Kenapa menangis?” tanyanya lagi

“Tadi tas ku di jambret seseorang, didalamnya ada handphone dan alamat hotel tempat ku menginap” jawab ku “Kamu ada handphone?” sambung ku Ia hanya mengangguk “Ada aplikasi Line ngga?” sambung ku lagi.

“Ada, kamu mau pinjam?” katanya.

“Iyaaa, aku hanya tau Id Line teman ku yang ada di hotel” jawab ku.

Pria tersebut merogoh kantung jaketnya juga celana trainingnya setelah tidak menemukan seseuatu yang dicari, pria tersebut menanyakan sesuatu dalam bahasa Korea kepada temannya. Mereka berdua membicarakan sesuatu yang menurut ku penting namun aku sama sekali tidak mengerti pembicaraan mereka dan aku masih terlalu susah untuk berhenti menangis meratapi nasib untuk kembali ke hotel. Jika saja mereka berdua tidak bisa membantu ku untuk meminjamkan handphone mereka, entahlah bagaimana aku bisa pulang ke hotel menemui Diandra dan ikut pulang bersamanya ke Indonesia.

“Kami berdua tidak membawa handphone, kamu bisa ikut kerumah kami untuk bisa menelfon temanmu” ujarnya.

Aku sedikit ragu untuk menuruti mereka, karna pada dasarnya aku tidak kenal dengan mereka dan sejak tadi mereka sama sekali tidak membuka masker yang menutupi mulut mereka. Perasaan ku mulai bimbang untuk memutuskan ikut dengan mereka atau diam disini sampai tiba-tiba Diandra datang menemui ku. Tapi itu mustahil jika Diandra tiba-tiba datang. Yang aku fikirkan hanyalah jika mereka berdua ternyata adalah orang jahat yang ingin menculik bahkan menjual ku.

“Bagaimana?” tanyanya lagi.

“Baiklah aku ikut dengan kalian” jawab ku tanpa berfikir yang negative tentang mereka. 

Aku mengikuti mereka dari belakang sambil menggenggam susu pisang yang sejak tadi belum ku minum dan berjaga-jaga untuk dijadikan sebagai senjata jika mereka melakukan hal yang tiba-tiba bisa terjadi. Tak lama kemudian mereka berhenti disalah satu rumah dan langsung masuk kedalamnya. Pria yang sejak tadi berbicara dengan ku menyuruh untuk masuk kedalam.

“Tunggu disini yaa” katanya.

Aku duduk disofa ruang tamu rumah mereka yang tertata rapih dan hanya ada beberapa panjangan lukisan. Beberapa menit kemudian pria tadi keluar dengan handphonenya dan duduk didepan ku. Ia membuka topinya dan juga masker yang sejak tadi menutupi mulutnya dan sebagian wajahnya. Saat itu juga aku terkejut dengan wajahnya dan diam tak melakukan hal apa pun setelah tau bahwa yang sejak tadi yang aku kira penjahat adalah Baekhyun salah satu member EXO.

“IYA DIA BAEKHYUN EXO. BIASNYA DIANDRA. GILA JANGAN BILANG INI DORM MEREKA. TERUS YANG SAMA BAEK TADI SIAPA WOY? ASTAGA NGGA KUAT. ADA SEHUN NGGA YA? GUE BELUM SIAP KETEMU SEHUN.” sekiranya itulah kata-kata yang terus terputar dipikiranku saat ini.

“Hei, kenapa diem aja..” tegurnya menyadarkan lamunan ku.

“Baekhyun..” kata ku tanpa ku sadari kata tersebut keluar begitu saja dari mulut ku, Ia hanya memberikan senyumnya kepada ku lalu tak lama kemudian satu-persatu member EXO yang ada dirumah tersebut keluar “kamu telfon dulu nih temen kamu” sambung Baekhyun menyodorkan kembali handphonenya

Aku segera mengambil handhponenya membuka aplikasi Line dan langsung mengetik Id milik Diandra. Setelah itu aku mengirim pesan kepadanya untuk mengadd kembali akun Line Baekhyun ini agar aku bisa menelfonnya. Saat aku menelfon Diandra sengaja aku meloadspeaker perbincangan ku dengan Diandra agar mereka juga mendengarkan, namun mereka sudah pasti tidak mengerti bahasa kami.

Dii, gue di jambret di Han River dan ngga bisa pulang ke hotel

Ini lo pake handphone siapa?

Handphone orang yang nemuin gue pas gue nangis di depan sevel

Lo dimana sekarang?

Dirumah orang yang nolong gue

Lo kirim location lo sekarang dehh van nanti gue jemput

Lo yakin mau jemput gue malem-malem gini?

Gue juga takut sih keluar malem-malem di negara orang. Tapi lo yakin emang disana aman?

Aman di kayanya, besok pagi gue pulang deh..

“Suruh temen kamu kirim location hotel biar besok kita anter ke hotel” ujar Suho yang mulai berbicara kepada ku.

Di, lo disuruh kirim location hotel.. Besok mereka mau anter gue pulang katanya

Yaudahhhh gue kirim location sekarang ya, kalo seandainya ngga aman lo langsung cari kantor polisi terus ketik ID Line gue pake handphone polisi yang ada aplikasi Linenya

Iyaaa di iyaaa

Yaudahhh take care ya van, kalo mau tidur kamar lo dikunci aja

Setelah mematikan sambungan telfon dengan Diandra kini semua mata tertuju kepada ku, aku masih belum menyangka kalau akhir dari penjambretan tadi bisa bertemu dengan bias-bias ku yang selama ini hanya bisa ku lihat dari layar kaca. Tepat di depan ku Baekhyun duduk, disamping kanannya Chanyeol, lalu Suho, disamping kirinya Kai dan sehun. Sedangkan keempat lainnya sepertinya sedang berada diluar rumah jadi mereka hanya berlima.

“Jadi gimana tadi kejadiannya?” tanya suho yang paling pandai berbahasa Inggris.

“Aku keluar dari sevel dan memasukkan handphone ku kedalam slingbag saat ingin menuju salah satu bangku tiba-tiba seseorang menariknya begitu saja dan lari dengan sangat cepat. Awalnya aku mengikuti namun tidak terkejar, akhirnya aku balik dan duduk disalah satu bangku yang ingin ku duduki tadi sambil memikirkan cara untuk kembali ke hotel. Didalam tas ku ada alamat dan nama hotel tempat ku menginap untuk beberapa hari ini” jelas ku.

“Lalu bagaimana bisa bertemu dengan Baekhyun dan Kai?” tanya Suho.

“Jadi ceritanya begini hyung.. Kai bilang ‘Hyung.. Itu ada perempuan nangis, samperin hyung kasian’ aku jawab ‘Eh jangan dulu, kalo dia bukan perempuan baik-baik gimana?’ Kai bilang ‘Tapi kayanya dia bukan orang Korea hyung, siapa tau dia tersesat’ Akhirnya kita berdua samperin dan ternyata bener deh dia abis kena musibah” jelas Baekhyun secara rinci.

“Ini temen ku udah kirim location hotelnya” kata ku.

“Tapi kayanya temen kamu lagi sakit ya?” tanya Suho lagi.

“Iya, dia lagi flu” awab ku.

“Kalian dari mana?” tanya Sehun tiba-tiba.

“ASTAGA MIMPI APA GUE SEHUN AJAK GUE NGOMONG!!” dalam hatiku “Dari Indonesia” jawab ku.

“Kamu tau kita siapa kan?” tanya Kai.

“Aku fans kalian, bagaimana bisa aku tidak mengenali kalian” jawab ku “Tapi tadi sungguh aku tidak mengenali mu dan Baekhyun. Tapi tenang, aku bukan fans yang sangat fanatik dan melakukan sesuatu hal yang tidak ku fikirkan terlebih dahulu kok” sambung ku dan mereka semua menghela nafas.

“Untuk malam ini mungkin kamu bisa menginap disini sampai besok salah satu manager kami akan mengantar kembali ke hotel” jelas Suho dan aku hanya mengangguk.

“Kamu bisa pakai kamar ku” ujar Sehun “Aku bisa tidur bersama Kai dan Suho hyung bisa tidur dikamar Lay hyung” sambungnya.

“Terima kasih sudah membantu ku banyak seperti ini” kata ku.

“Tenang kamu kan fans kami, mana mungkin kami tidak melakukan apa-apa untuk fans yang datang dari Indonesia dan butuh pertolongan seperti mu” sahut Baekhyun.

“Mari aku antar ke kamar ku” ujar Sehun.

Sehun sendiri yang mengantar ku menuju kamarnya dan Suho. Kamarnya sangat tertata dengan rapih, terpajang beberapa foto mereka saat photoshoot di beberapa album yang sangat tidak asing untuk ku. Saat ini aku masih belum bisa percaya bahwa member EXO lah yang membantu ku, memboleh kan ku menginap di dorm mereka dan bias ku sendiri yang merelakan kamarnya untuk ku tidur mala mini. Disini aku merasa menjadi fans yang sangat beruntung dapat satu rumah dengan idola ku dan merasa kan tidur di tempat tidur yang selalu ditiduri oleh bias ku sendiri.

“Selamat tidur..” kata Sehun “Oiya aku belum tau nama mu, btw siapa nama mu?” sambungnya.

“Vania..” jawab ku.

“Okee, Selamat tidur Vania..” katanya mengulangi kata-katanya dengan senyuman khas miliknya yang membuat ku meleleh ditempat saat ini juga.

◦◦◦◦◦

“Aku rasa dia benar-benar bukan fans yang sangat fanatik dengan kita hyung, buktinya dia terlihat biasa saja saat melihat kita” kata Kai saat mereka semua berkumpul di meja makan.

“Aku rasa juga begitu” sambung Sehun.

“Tumben belum tidur..” kata DO yang baru saja datang bersama dua member lainnya yang tak ada saat Vania datang yaitu Chen dan Xiumin sedangkan Lay Ia sedang berada di China menjalankan shooting dramanya.

“Kita kedatangan tamu” jawab Chanyeol.

“Siapa hyung?” tanya Chen pada Suho dan Xiumin hanya memberikan tatapan matanya kepada suho tanpa mengeluarkan kata-kata.

Suho akhirnya menceritakan kembali kronologis datangnya Vania dan kejadian yang menimpanya malam ini. Sebagai leader Suho memberikan beberapa masukkan untuk memperlakukan tamunya dengan baik, bagaimana pun juga Vania merupakan fans mereka. Suho tak lupa membagi tugas untuk berjaga malam menjaga tamu mereka agar tidak keluar dari dorm tanpa sepengetahuan mereka.

“Sehun, DO, Baekhyun, Kai kalian jaga yaa” ujar Suho.

“Iyaaaa hyung” jawab Kai dan Sehun bersamaan sedangkan DO dan Baekhyun hanya mengangguk.

Mereka masuk kedalam kamar masing-masing, lalu Sehun mengeluarkan kasur lipat dan meletakkannya diruang keluarga mereka, Kai mengeluarkan playstation dan mulai memainkan beberapa game melawan Baekhyun. Sedangkan DO sedang memasak ramen untuk mereka yang berjaga malam. Vania yang sejak masuk kedalam kamar Sehun tidak bisa memejamkan matanya untuk tidur akhirnya Ia memutuskan untuk keluar dari kamar.

“Loh van belum tidur?” tanya Sehun saat melihat Vania keluar dari kamarnya dan membuat Kai dan Baekhyun menoleh kearahnya.

“Ngga bisa tidur, kalian kenapa belum tidur?” balas Vania.

“Kita lagi jaga malem” jawab Baekhyun.

“Aku boleh minta air minum ngga?” kata Vania.

“Kamu lurus aja terus belok ke kiri itu dapur kita, disana ada D.O kok lagi masak” jawab Kai.

“Okee, makasihh ya”

Vania mengikuti arahan Kai menuju ke dapur untuk mengambil air mineral, sesampainya di dapur DO dan Vania sama-sama kaget melihat satu sama lain. Vania lalu membungkukkan badannya sambil mengatakan hai pada DO, begitu pun sebaliknya. Sesampainya didapur Vania benar-benar melihat DO yang Ia ketahui sikapnya yang dingin kepada semua orang.

“Cari apa?” tanya DO singkat.

“Air minum” jawab Vania.

Tanpa mengatakan sepatah kata pun DO berjalan menuju lemari yang berisikan air mineral botol dengan jumlah yang banyak lalu memberikannya kepada Vania. Gadis itu hanya bisa tersenyum sambil mengucapkan terima kasih. Vania tau sekali bagaimana sifat DO yang memiliki nama asli yaitu Kyungsoo.

“Aku bantu yaa” kata Vania lalu DO hanya memperhatikan Vania dengan matanya yang tidak begitu sipit untuk kalangan orang Korea.

Vania mengambil beberapa mangkuk dan menjejerkannya didekat kompor. Sambil menunggu ramen instan yang dimasak matang, DO duduk di bangku yang berselang satu bangku dari Vania. Ia hanya memperhatikan Vania yang duduk sambil minum air mineral yang diberikannya tadi.

“Namanya siapa?” tanya DO.

“Vania..” jawab Vania dengan ramah.

“Fans kita ya?” tanya DO lagi dibalas dengan anggukan kepala oleh Vania “Asalnya dari mana?” sambungnya.

“Indonesia..” jawab Vania dan DO hanya membulatkan mulutnya “Kayanya itu udah mateng dehh” sambung Vania sambil melihat kearah panci yang berisikan ramen instan.

Keempat ramen tersebut pun sudah siap di dalam mangkuk masing-masing, Vania merapihkan mangkuk-mangkuk tersebut diatas meja makan sedangkan DO memanggil ketiga temannya yang asik bermain playstation. Vania kembali duduk ditempatnya, lalu Sehun duduk dibangku samping Vania, yang berhadapan dengan Baekhyun, dan DO yang duduk disamping Sehun yang berhadapan dengan Kai. Disaat semuanya sudah duduk Sehun kembali berdiri dan mengambil mangkuk kecil dan sumpit.

“Kamu makan juga ya, masa cuma ngeliatin kita makan” kata Sehun sambil membagi ramen dari mangkuknya.

“Ngga usah.. Aku udah makan kok tadi sebelum tas ku ilang” jawab Vania.

“Udahhh makan aja sedikit” kata Sehun memberikan mangkuk yang sudah berisi ramen dari mangkuknya kepada Vania.

Mau tidak mau Vania menerimanya dan mereka mulai menyantap ramen instan tersebut bersama sambil mengobrol tentang Vania dan juga EXO kedepan. Perbincangan mereka terlihat seperti perbincangan beberapa teman yang sudah lama kenal, terlihat sangat akrab. Inilah hal yang sangat diinginkan oleh semua fans, dapat mengobrol dan duduk secara nonformal seperti ini. Bahkan Baekhyun, Sehun, Kai dan DO juga terlihat sangat ramah terhadap Vania yang baru saja bertemu dengan mereka beberapa jam yang lalu.

 ◦◦◦◦◦

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2025 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK