“Hyu Ra! Ayo cepat! Konsernya sudah mau dimulai! Kalau kita tidak cepat, kita bisa terlambat!” Hye Jin terus mencecarku untuk bergerak cepat saat aku sedang berganti pakaian di kamar gantiku. Wanita ini memang selalu tidak sabaran setiap kali akan pergi ke konser pianis dan penyanyi terkenal bernama Lee Donghae itu. Hye Jin adalah fans fanatiknya sejak Donghae debut sebagai pianis dan penyanyi. Dia selalu bercerita apapun mengenai Donghae kepadaku, kapanpun dan dimanapun. Bahkan dia tidak akan berhenti bicara sebelum dia lelah sendiri walaupun aku sering mengabaikannya saat bercerita. Aku bukannya tidak suka dengan Donghae. Jujur saja, aku juga suka melihatnya ketika sedang tampil di panggung. Tapi, aku tidak segila Hye Jin. Aku hanya sekedar suka, tidak sebagai penggemar.
“Hyu Raaaaaaa!!!” teriak Hye Jin dari balik pintu kamarku dengan kencang. Dia sungguh tidak sabaran.
“Ya! Kau ini!! Sabarlah sedikit!” Ocehku saat aku baru saja membuka pintu kamarku untuk keluar. “Hyaaaaa!!!” Tiba-tiba saja Hye Jin menarikku keluar dari apartemen. “Ya! Hye Jin! Aku kan belum selesai bersiap-siap!” gerutuku saat Hye Jin dengan semangat menyeretku ke basement apartemen.
“Sudahlah, kau sudah cantik. Kita harus cepat, kau tau.” Tanggap Hye Jin, tidak peduli dengan protesku ini. “Mereka tidak akan mengundur konsernya hanya untuk menunggu kita datang. Aku tidak mau terlewat sedetikpun penampilan Donghae oppa.”
“Baiklah, terserah apa katamu. Tapi, kau tidak bisa membiarkanku bertelanjang kaki pergi ke konsernya, kan??” Kataku saat aku menghentikan langkahku dan menunjuk kakiku yang tidak memakai sepatu sama sekali. Dan itu baru disadari Hye Jin saat kami sudah di lift menuju basement.
“Kau bisa pilih sepatu hak tinggiku di mobil nanti.”
Aku hanya menghela nafas panjang melihatnya seakan-akan sudah menyiapkan segala sesuatu yang berbau darurat. Aku terlalu heran dengannya. Walau bagaimanapun juga dia tetaplah teman baikku.
***
Aku sangat terkejut ketika seisi venue konser menjerit histeris saat Donghae naik keatas panggung untuk memulai konsernya. Aku tidak menyangka sebelumnya suara pekikkan wanita-wanita penggila Donghae itu bisa setinggi itu. Biasanya aku hanya menontonnya di tv. Ini adalah kali pertama aku bisa menontonnya secara langsung karena Hye Jin mendapatkan tiket konser Buy 1 Get 1 Free, jadi aku hanya perlu membayar separuh harga. Sekalipun aku tidak pernah berpikir untuk menonton konsernya. Kalian tau berapa uang yang harus dikeluarkan untuk menonton sekali saja konser Donghae itu?? Minimal fans-fans nya itu harus membayar 500.000 won hanya untuk menontonya selama 2 jam. Itupun adalah harga tiket yang paling murah. Aku hanya tidak membayangkan berapa banyak uang yang perlu dikeluarkan setiap tahunnya untuk fans-fans sejenis Hye Jin. Mungkin ayahku bisa mengusirku dari rumah kalau aku menjadi Hye Jin. Walaupun begitu, berkat hasutan Hye Jin selama seminggu, aku rela kehilanghan uang tabunganku selama 1 bulan hanya untuk datang ke konsernya ini.
“Hyu Ra! Kau lihat sendiri kan dia sangat tampan??!!” pekik Hye Jin ditelingaku saat Donghae mulai memainkan pianonya. Tidak perlu berteriak seperti itu aku juga sudah bisa mendengarnya bicara.
“Ya, dia memang tampan di tv maupun aslinya. Sudah sepantasnya banyak orang yang menyukainya. Dia juga sangat berbakat.” Pujiku saat melihat Donghae memainkan lagu milik pianis favoritenya Yiruma yang berjudul Dreams. Yang kutahu dari Hye Jin, Donghae adalah fans berat Yiruma pianis yang namanya sudah melambung duluan jauh sebelum Donghae debut. Di setiap konsernya, dia tidak pernah sekalipun untuk tidak memainkan lagu milik Yiruma.
“Ahhhhhhh~ Annyeonghaseyo semuanya, selamat malam!!” Sapa Donghae di tengah panggung saat baru saja selesai memainkan lagu keduannya.
“AAAAAAAAA!!!!” Jerit seisi ruangan saat Donghae menyapa Elfish sebutan untuk fansnya.
“Terima kasih untuk semuanya yang sudah menyempatkan diri untuk datang ke konserku. Aku sangat senang malam ini. Kita akan bersenang-senang bersama selama 2 jam penuh. Aku tidak akan mengecewakan kalian semua. Because I Love You.” Di akhir kalimatnya, dia menyebutkan salah satu judul lagu karangan pianis favoritenya lalu kembali duduk di depan pianonya diikuti suara tepuk tangan dan jeritan dari fansnya lagi.
“Dia sangat ramah kan, Hyu Ra..” Puji Hye Jin lagi sambil tersenyum melihat idolanya diatas panggung.
“Tentu saja ramah. Kalau tidak, siapa yang akan menyukainya??”
