home_icon
SIGN IN
SIGN UP
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
Portal Berita - Radio Streaming - Komunitas Anak Muda
LOUNGE
HOW IT WORKS
HOW TO BE DFF OF THE WEEK
TERMS OF USE
CONTACT US
  • Latest
  • Most Viewed
  • Most Loved
  • A-Z
  • My Fanfiction
  • My Subscriptions
  • My Subscribers
  • Create New Fanfiction
Fan Fiction > Confused

Confused

Share:
Published : 10 Oct 2013, Updated : 24 Oct 2014
Cast : Sehun (EXO) | Kai (EXO) | Krystal (f(x)) | And other cast
Tags :
Status : Complete
1 Subscribes |16282 Views |4 Loves
Confused
CHAPTER 3 : Chapter 3 / End

 

Chapter 3

 

 

[Author’s POV]

 

 

Sepasang sahabat sedang menghabiskan waktu liburnya berdua. Penampilan mereka pun terlihat santai. Saat ini mereka sedang dalam perjalanan menuju sebuah mall yang berada di pusat kota Seoul. Sang namja sedang fokus mengendarai mobil, sedangkan sang yeoja yang berada di sampingnya sedang menikmati permandangan jalan yang mereka lewati. Sang yeoja yang bernama Krystal benar-benar senang bisa bertemu sahabatnya lagi. Senyuman yang menghiasi wajah cantiknya terus dia ukir sepanjang jalan. Dia merindukan sosok Kai. Perasaan nyaman selalu dia rasakan saat bersama Kai.. Ya, namja yang sedang bersamanya itu Kai.

 

 

Kai menghubungi Krystal untuk menemaninya jalan-jalan. Krystal mulanya sempat ragu, apa benar yang menghubunginya itu Kai, namun setelah memastikannya dia pun mau menemani Kai. Karena letak mall itu cukup jauh dari rumah mereka, Kai meminjam mobil milik hyung-nya. Kebetulan mobil tersebut sedang tidak di pakai.

 

 

Setelah tiba, pertama mereka masuk ke sebuah toko pakaian. Kai mengambil berbagai macam pasang pakaian lalu masuk ke sebuah ruangan yang disediakan untuk mencoba. Tidak lama kemudian Kai keluar dengan pakaian yang berbeda dari sebelumnya dia pakai. Krystal menggelengkan kepala pertanda dia tidak setuju dengan pakaian yang sedang Kai coba. Kemudian Kai kembali masuk dan mencoba sebuah kemeja bermotif bunga-bunga dengan kaos putih polos sambil berpose seperti sedang di pantai. Krystal tertawa melihat Kai menggunakan pakaian tersebut sambil menggelengkan kepala lagi. Terakhir Kai keluar menggunakan sebuah kemeja jeans berwarna biru langit dan kaos berwarna abu sambil jarinya membentuk love sign. Krystal tiba-tiba saja diam memperhatikan Kai, melihatnya mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki, tampan. Kai hanya menautkan alisnya bingung lalu bertanya pada gadis yang sedang memperhatikannya itu.

 

 

Yaa, apa yang sedang kau perhatikan, eoh? Apa.. baju ini tidak cocok juga denganku?” Tanya Kai sambil melihat pantulan dirinya pada cermin.

 

Krystal masih tetap diam tidak merespon. Otaknya sedang berpikir. Ternyata Kai tampan juga. Kenapa aku baru menyadarinya?

 

Saat Kai hendak memasuki ruang ganti, Krystal menghampirinya kemudian memegang pundak Kai. Spontan Kai menolehnya.

 

Waeyo? Apa kau mau ikut masuk?”

 

Ani.. apa maksudmu eoh? Aku hanya ingin membersihkan debu pada baju ini.” Elak Krystal sambil menepuk-nepuk pundak Kai seolah benar ada debu pada baju itu. Krystal tiba-tiba saja menjadi canggung. Dia pun bingung kenapa bisa seperti itu.

 

Hmm.. Kai.. Baju ini cocok denganmu. Kau.. terlihat tampan.” Krystal tersenyum, namun sedikit kaku.

 

Kai tersenyum dan mengangguk, kemudian masuk ke ruang ganti. Setelah menutup pintu, Kai menyandarkan tubuhnya. Jantungnya tiba-tiba saja berdegup sangat kencang. Senyuman terukir di wajahnya. Takut membuat gadis itu menunggu terlalu lama, dia kembali merapikan dirinya.

 

 

Sedangkan Krystal masih saja diam. Dia bingung dengan perasaan aneh yang tiba-tiba saja dirasakan saat memegang pundak Kai. Bahkan dia baru menyadari kalau Kai juga ternyata tampan. Krystal menggelengkan kepala, tidak.. tidak.. ini tidak boleh. Aku mencintai Sehun. Aku tidak akan mengkhianatinya. Kai itu sahabatku, tidak lebih.

 

Tidak lama kemudian, Kai keluar dari ruang ganti. Krystal mengernyitkan dahinya, Kai ternyata masih memakai kemeja yang barusan di cobanya.

 

“Kai, kenapa kau masih menggunakan kemeja itu?”

 

“Aku akan langsung memakainya. Kata kau aku tampan saat memakainya bukan?” Ucap Kai masih dengan nada yang biasanya. Dia berhasil menyembunyikan perasaan senangnya di depan Krystal.

 

Eh?”

 

“Sudah tidak usah banyak bertanya. Tunggu sebentar, aku akan membayar pakaian ini.” Kai berjalan menuju kasir untuk melakukan transaksi.

 

 

Kajja, kau mau kemana lagi?” Ajak Kai sambil menarik pergelangan tangan Krystal.

 

Hmm, bagaimana kalau kita makan terlebih dahulu, setelah itu kita menonton. Ada film yang sudah lama ingin aku lihat. Karena sekarang ada kau, maka ini kesempatan yang bagus.” Ucap Krystal girang.

 

Geurrae.” Ucap Kai menyetujui permintaan Krystal. Apapun yang Krystal mau, sebisa mungkin akan Kai lakukan. Asalkan Krystal bahagia. Namun Kai masih belum mengetahui apa yang sebenarnya sudah terjadi. Tentu, Kai belum mengetahui prihal hubungan Krystal dengan Sehun.

 

 

 

Krystal senang bisa pergi bersama Kai. Rasanya sudah sangat lama dia tidak pergi berdua dengan Kai setelah Sehun datang. Dia tidak akan menanyakan kemana Kai selama ini, dia yakin Kai punya alasan tersendiri kenapa dia tidak memberi kabar padanya. Melihat Kai yang baik-baik saja, sudah membuat Krystal merasa senang dan nyaman berada didekatnya. Apa Krystal menyukai Kai? Krystal juga masih tidak mengerti tentang perasaan ini. Sejak Kai menghilang, dia merasa kehilangan akan sosok Kai. Dia benar-benar mencemaskan Kai. Namun saat ini, Krystal sudah menjadi milik Sehun sepenuhnya. Dia tidak menyesal menerima kembali Sehun, karena memang dia masih mencintai Sehun.

 

 

---

 

 

Sekarang mereka sedang berada di sebuah taman yang terletak tepat di seberang mall. Mereka berjalan santai sambil menikmati udara yang cukup segar sore itu. Taman itu lumayan ramai. Ada sekelompok anak kecil yang sedang bermain bola. Mereka melihat anak-anak itu sambil tersenyum ditambah deru angin yang berhembus membawa kesejukan diantara mereka.

 

 

Kai dan Krystal saling diam. Keduanya sibuk dengan pikiran masing-masing. Krystal sedang berpikir tentang perasaannya kini. Sedangkan Kai, dia sedang dilanda kebingungan. Apakah Krystal memiliki perasaan yang sama dengannya atau malah sebaliknya. Apa dia harus menyatakannya pada Krystal sekarang juga?

 

 

Tanpa Krystal sadari, ada bola yang mengarah padanya. Kai yang menyadari hal itu, spontan menarik lengan Krystal. Namun karena tarikan itu cukup kuat, membuat Kai ikut terdorong setelah Krystal menabraknya. Ternyata ada sebuah batu yang menghambat pergerakan kaki Kai, membuat keseimbangannya goyah. Kai terjatuh dengan Krystal yang berada diatasnya.

 

 

Krystal membulatkan mata terkejut, wajah mereka sangat dekat. Namun setelah melihat raut wajah Kai, Krystal segera bergerak menyamping. Kai memejamkan matanya sambil merisngis. Mendengar suara ringisan dari mulut Kai, gadis itu jadi panik.

 

 

Neo gwaenchana Kai?” Ucap Krystal dengan nada yang terdengar panik.

 

 

Kai tidak merespon pertanyaan Krystal. Karena kenyataannya dia memang merasa sakit di bagian pergelangan kaki kanannnya. Melihat hal itu Krystal sangat panic. Pergelangan kaki Kai membengkak dan membiru. Sepertinya kaki Kai terkilir. Kai masih menutup matanya berusaha untuk meminimalisir rasa sakit yang dirasakan, namun tetap saja tidak bisa. Krystal membantu Kai agar terduduk.

 

 

Tidak lama kemudian datang seorang anak kecil, sepertinya anak itu yang menendang bola barusan. Krystal menatap anak itu dengan tatapan sinis.

 

 

Noona, hyung.. mianhae.. aku tidak sengaja.” Ucap anak itu yang terdengar sangat menyesal.

 

Yaa!! Apa yang kau lakukan?  Dan apa, maaf? Kau tidak lihat apa yang sudah kau perbuat? Kau membuat kakinya terluka!” Krystal sedikit emosi karena bagaimana pun anak itu sudah melukai kaki Kai.

 

Hey, adik kecil. Aku tidak apa-apa. Lain kali, kau hanya perlu berhati-hati ne.. sudah kembalilah bermain.” Ucap Kai sambil berusaha tersenyum.

 

 

Anak kecil itu membungkuk, kemudian kembali ke tempat dimana dia bermain.

 

 

Krystal menatap Kai. Bisa-bisanya dia tersenyum pada anak kecil yang sudah membuatnya cidera. Kai yang menyadari Krystal menatapnya, dia tersenyum sambil mengusap kepala Krystal.

 

“Sudahlah, tidak usah di pikirkan Krys.” Ucap Kai sambil berusaha untuk berdiri. Namun gagal. Rasa sakit itu masih dia rasakan.

 

Ck, bagaimana tidak dipikirkan? Untuk berdiri saja kau sangat kesulitan.” Krystal berdecak kesal, namun dia tetap membantu Kai untuk berdiri.

 

“Kalau hal itu membuat kau terluka, baru aku akan memarahi anak itu. Tapi.. sukurlah kau ternyata baik-baik saja.”

 

Krystal mematung mendengar apa yang Kai ucapkan. Tidak biasanya hal ini terjadi. Krystal sudah sering mendapat rayuan dari Kai, namun sekarang berbeda. Degup jantung Krystal berdegup kencang.

 

 

Kai melambai-lambaikan telapak tangan tepat di depan wajah Krystal, membuat gadis itu tersadar dari pikirannya. Mereka kembali berjalan setelah memutuskan untuk pulang.

 

 

---

 

 

Krystal membukakan pintu mobil untuk Kai sambil membantunya keluar. Mereka sudah tiba di rumah Kai. Ya, Krystal yang mengemudikan mobil Kai. Tentu saja melihat kondisi cidera Kai, sangat tidak memungkinkan untuknya mengemudi. Sebelum pulang, mereka datang terlebih dahulu ke sebuah klinik kecil. Krystal khawatir, takut-takut luka memar Kai menjadi semakin parah. Ternyata kata dokter barusan, keadaan Kai baik-baik saja. Kai hanya perlu mengurangi kerja kakinya yang terkilir. Mendengar itu Krystal merasa lega.

 

 

Krystal membantu Kai duduk di atas kasur, kemudian dia pun ikut duduk di samping Kai. Keheningan tercipta di ruangan itu. Krystal menundukan kepalanya. Ada raut menyesal di wajahnya.

 

“Kai.. mianhae.. gara-gara aku, kau jadi cidera begini.” Ucap Krystal dengan suaranya yang sedikit bergetar.

 

Kai hanya tersenyum mendengarnya. “Sudah aku bilang, aku tidak apa-apa. Kau dengar bukan kata dokter tadi? Asalkan kerja kakiku tidak terlaru berat, maka aku akan segera pulih.”

 

 “Kai.. apa kemarin terjadi sesuatu?’

 

 

DEG~

 

 

 “A..ani.. memang ada apa?”

 

Krystal menggelengkan kepalanya, “Entahlah, hanya saja kemarin aku merasakan sesak di dadaku. Orang yang terlintas dipikiranku adalah kau Kai. Apa benar kau tidak kenapa-kenapa?”

 

Kai mematung mendengar ucapan Krystal. Tidak menyangka perasaan sakit yang dia rasakan, dapat dirasakan juga oleh Krystal. “Krys. Boleh aku bertanya kepadamu?”

 

Hmm.. apa yang ingin kau tanyakan Kai?”

 

“Sebenarnya ada hubungan apa kau dengan.. Sehun?”

 

 

Krystal tertegun mendengar pertanyaan Kai. Dia tidak langsung menjawabnya. Perasaannya mengatakan akan ada sesuatu jika dia memberitahu Kai, walau dia tidak tahu perasaan itu datang dari mana. Namun, mau bagaimana pun Kai harus mengetahuinya.

 

 

“Kai.. kau tahu.. sejak kau pergi, hubunganku dengan Sehun jadi semakin dekat. Sehun masih sama seperti yang dulu. Dia selalu baik padaku, memperhatikanku, mengajariku, semuanya tidak ada yang berubah darinya…”

 

 

Kai masih setia mendengar penjelasan Krystal, walau rasa sesak di dadanya sudah mulai dia rasakan.

 

 

“Dan sore itu.. kami pergi maka. Kami membahas persoalan masa lalu itu. Awalnya aku tidak ingin membahasnya, namun saat aku keluar dari rumah makan itu.. dia menahanku. Dan.. dia menyatakan cinta padaku.”

 

 

DEG~

 

 

Mianhae…” Ucap Krystal yang tiba-tiba saja keluar dari mulutnya sambil menunduk.

 

 

Kai masih memasang raut wajah yang sulit di baca oleh Krystal. Namun mendengar permohonan maaf Krystal, dia menoleh pada gadis itu. Bingung, kenapa malah kata itu yang terakhir dia ucapkan. Harusnya Krystal senang karena perasaannya terbalaskan oleh Sehun.

 

 

Wae? Kenapa kau meminta maaf padaku?”

 

Krystal menggeleng pelan, “Molla.. aku hanya ingin  mengatakannya.” Bulir mata Krystal tiba-tiba saja jatuh. Dia pun bingung, air mata itu jatuh begitu saja. Rasanya sangat sakit menceritakan semuanya pada Kai. Ada rasa ‘takut’ kalau Kai akan pergi meninggalkannya lagi.

 

 

Kai yang melihat itu terkejut. Tentu dia tidak suka melihat itu. Kai menarik Krystal pelan, menyandarkan kepala gadis itu ke pundaknya, mengusap bahunya berusaha dengan ini gadis itu bisa sedikit tenang.

 

 

---

 

 

Pagi itu Kai dan Krystal berangkat bersama seperti biasanya. Namun saat ini mereka pergi memakai mobil milik Krystal. Tentu cidera kaki Kai masih belum pulih. Setibanya di kelas, ada seseorang yang menatap mereka dengan tatapan sinis. Tepatnya menatap Kai. Orang itu cukup tidak suka dengan permandangan yang sedang dilihatnya. Ternyata hal ini yang membuat gadis itu menolaknya untuk berangkat bersama.

 

 

Annyeong Sehun.” Ucap Krystal penuh dengan keceriaan.

 

 

Sehun cepat mengalihkan pandangannya ke arah sumber suara. Dia tersenyum melihat Krystal berjalan menghampirinya. Kai yang melihat kepergian Krystal hanya bisa tersenyum kecut pada Sehun, kemudian dia berjalan menuju bangkunya.

 

 

Sebenarnya Kai sudah menyadari tatapan Sehun saat dia masuk ke dalam kelas. Dia pun membalas tatapan itu.

 

 

Sehun menarik tangan Krystal untuk mengikutinya. Dia mengajak gadis itu ke suatu tempat. Setibanya di tempat tersebut, tepatnya taman belakang sekolah. Sehun ingin membicarakan sesuatu dengan Krystal, hanya berdua.

 

 

“Aku tidak suka kau terlalu dekat dengan Kai.” Ucap Sehun to the point.

 

Wae?”

 

Sehun diam. Dia tidak mungkin terang-terangan mengatakannya pada Krystal. Ya, Sehun ‘cemburu’. Namun dia malu untuk mengakuinya. “Hmm, pokoknya aku tidak suka.”

 

Mian, aku tidak bisa. Mau bagaimana pun, Kai itu sahabatku. Jadi.. aku tidak bisa. Apa lagi cidera kaki Kai di dapat karena menolongku kemarin. Aku harus membalas kebaikan Kai.”

 

Sehun hanya bisa diam mendengarnya. Ada emosi yang bergejolak di dalam hatinya. Tidak suka saat Krystal dekat dengan Kai. Terlebih setelah dia tahu kemarin Krystal pergi dengan Kai hingga larut malam. Pagi ini saja dia menolak untuk berangkat bersama dan lebih memilih pergi bersama Kai. Kenapa harus Krystal? Tidak adakah orang lain atau saudaranya yang mengantar Kai ke sekolah? Saat itu Sehun yakin.

 

Kai kau menyukai Krystal bukan?

 

 

Sedangkan Krystal yang mendengar permintaan Sehun untuk tidak dekat dengan Kai mengambil kesimpulan. Kalau sepertinya.. Sehun cemburu. Tentu Krystal jadi merasa tidak enak. Namun Krystal juga tidak bisa berada jauh dari Kai. Setelah kejadian semalam akhirnya dia menyadarinya.

 

Aku menyayangi dan mencintai Sehun, namun perasaan yang sama aku rasakan juga terhadap Kai.

 

Ya, Krystal akhirnya menyadari semua perasaan aneh yang dia rasakan selama ini. Bisa merasa nyaman bersama Kai juga takut kehilangan Kai, itu sudah mewakili perasaannya terhadap Kai. Dia benar-benar menyayanginya.

 

 

 

Hari itu Krystal banyak menghabiskan waktu di sekolah bersama Sehun. Saat pulang, tentu saja dia bersama Kai. Dia tidak mungkin meninggalkan Kai dan menyuruhnya pulang sendirian, sungguh kejam rasanya menelantarkan orang yang dia sayangi.

 

 

---

 

 

Beberapa bulan sudah terlewati. Perasaan Krystal terhadap Sehun jadi semakin goyah. Perasaannya terhadap Kai semakin meningkat. Dia merasa senang, bahagia, nyaman saat bersama Sehun. Namun disisi lain, dia juga mendapatkan hal yang sama saat dia bersama dengan Kai. Bahkan sikap peduli dan kasih sayang dia dapatkan juga dari kedua orang itu. Hati Krystal sudah benar-benar bercabang menjadi dua. Dia tidak bisa memilih diantara mereka. Jujur saja, Krystal sangat menyayangi Sehun juga Kai. Namun dia tidak mau ada pihak yang tersakiti nantinya. Terlebih Sehun yang masih berstatus sebagai kekasihnya. Dia hanya ingin, kelak semuanya bisa bahagia bersama.

 

 

Kai dan Sehun ternyata sudah mulai saling membenci. Tentu saja Krystal tidak tahu kalau sebenarnya Kai menyimpan perasaan yang sama terhadapnya. Tapi Sehun sudah menyadarinya. Mereka saling tidak suka saat Krystal bersama rival-nya.

 

 

Krystal hanya bingung melihat hubungan antara Kai dan Sehun semakin memburuk. Bahkan awalnya mereka itu sangat dekat. Ada perasaan sedih yang dia rasakan melihat itu semua. Kenapa hal ini terjadi? Apa Sehun sudah mencurigai perasaannya terhadap Kai? Dia benar-benar tidak tahu harus berbuat seperti apa lagi agar semuanya kembali normal.

 

 

---

 

 

Tidak terasa waktu ujian sudah hampir tiba. Krystal jadi lebih sering berkunjung ke rumah Sehun. Mengingat dia memang ahli dalam mengerjakan soal matematika. Lambat-laun Krystal pun menjadi sedikit lebih mahir. Terbukti jika Krystal disuruh mengerjakan soal di depan kelas, dia bisa langsung menjawabnya, walau tidak secepat Sehun. Setidaknya itu lebih baik dari yang dulu.

 

 

Krystal berinisiatif untuk berkunjung ke rumah Kai setelah dia selesai dari rumah Sehun. Tentu Sehun tidak tahu. Dilihat dari kejadian beberapa hari yang lalu setelah dia selesai belajar dengan Sehun, lalu dia memintanya mengantarkan ke rumah Kai. Sehun  benar-benar marah dan membuat Krystal takut. Bahkan Sehun mengancamnya tidak mau belajar bersama bila akhirnya Krystal harus berduaan dengan Kai. Disini bukan hanya Sehun saja yang merasa sakit karena rasa cemburunya, jujur saja hal itu malah membuat Krystal sakit mendengarnya. Dia tentunya tidak mau kalau Kai mendapatkan nilai yang buruk nantinya. Krystal pikir dia, Kai, dan Sehun harus lulus bersama dan mendapatkan nilai yang baik.

 

 

 

Setibanya di rumah Kai, Krystal senang karena Kai mau menerimanya dilihat dari waktu yang sudah cukup malam. Mereka pun memulai belajar bersama. Sekarang Krystal lah yang mengajari Kai.

 

Waaah, kau hebat.. bagaimana bisa kau paham betul tentang materi ini?”

 

Hmm.. kau tidak perlu tahu. Yang terpenting kau bisa mengerti apa yang aku jelaskan dan bisa mengerjakan soal ujian besok.”

 

“Krys..” Kai menatap Krystal curiga, “Apa Sehun yang mengajarimu?” Tebak Kai.

 

Krystal bingung harus bagaimana dia menjawabnya. Dia hanya bisa menunduk sambil menganggukkan kepala.

 

“Apa dia tahu kalau kau sekarang berada di rumahku, bahkan mengajariku?”

 

Krystal menggeleng sebagai jawaban dari pertanyaan Kai.

 

 

BRUGH~

 

 

Buku tebal yang sedang Kai pegang dia jatuhkan ke atas meja. Kemudian Kai berdiri sambil menatap Krystal. Dia menghembuskan nafas panjang berusaha mengurangi rasa sakit di hatinya. “Sebaiknya kau pulang, ini sudah malam. Jangan sampai kau terlambat bangun besok.”

 

 

Krystal kembali menggeleng. Matanya sudah memerah dan bulir mata sudah berkumpul di sudut matanya. “Aku hanya ingin yang terbaik untukmu Kai.. Tak bisa kah kau lepaskan dulu rasa bencimu terhadap Sehun?” Sungguh, Krystal merasakan sakit akibat sikap Kai yang berubah drastis.

 

 

“Apa kau tidak bisa menghargaiku Kai? Aku sudah rela berbohong pada Sehun agar bisa membantumu. Apa kau tidak bisa Kai? Sedikit saja kau pahami posisiku. Aku benar-benar tidak mau kau mendapatkan nilai yang buruk nantinya. Aku ingin kita semua lulus dengan nilai yang memuaskan dan bisa lulus bersama. Hanya itu Kai yang aku mau.. tidak lebih.” Ucap Krystal sedikit lantang dan  memelankan suaranya di kalimat terakhir. Kemudian dia cepat-cepat membereskan bukunya dan keluar dari kamar Kai sambil mencoba menahan tangisnya yang sudah mulai meledak.

 

 

Kai masih diam terpaku. Benar dia sedang mencerna semua perkataan Krystal barusan. Krystal memang tidak mengatakan kalau dia habis bertemu dengan Sehun sebelumnya, namun secara tidak langsung pesan itu tersirat. Sebelum Krystal datang ke rumah Kai, dia bertemu dengan Sehun dan belajar bersama. Lalu sesudahnya, dengan Krystal berbohong pada Sehun, dia datang ke rumah Kai untuk mengajarinya. Ada perasaan bersalah yang Kai rasakan. Sangat besar malah. Dia sudah membuat Krystal menangis. Walau Kai tidak melihatnya secara langsung, namun dia bisa merasakannya dari suara Krystal yang bergetar. Dia menutup mata, mencoba menenangkan hatinya yang sedang berkecamuk.

 

Mianhae Krys. Aku benar-benar tidak bisa.

 

 

---

 

 

Hari dimana ujian terakhir sudah mereka lewati. Seluruh murid bernafas lega, karena mereka semua dinyatakan lulus. Para guru mengucapkan selamat pada semua anak didiknya selama 3 tahun ini. Para murid pun saling mengucapkan selamat pada teman dekatnya, banyak juga yang mengabadikan moment itu dengan berfoto bersama, baik dengan teman mau pun guru pengajarnya. Suasana haru terjadi di tempat itu. Senang sekaligus bersedih. Sebab tidak sedikit juga yang melanjutkan studinya di luar Korea.

 

 

Seorang gadis terlihat seperti sedang mencari seseorang. Objek yang dicari akhirnya dia temukan. Namun ternyata ada dua objek yang dia temukan. Dua objek tersebut sedang berada di dua tempat yang berbeda. Mengingat hubungan antara Kai dan Sehun memang sudah tidak baik lagi. Dia bingung pertama dia harus menemui siapa. Gadis itu merogoh ponselnya dari dalam tas dan langsung mengetikan sesuatu. Ya, dia memilih untuk memberikan pesan singkat pada mereka. Setidaknya dia rasa itu cukup adil.

 

 

Tidak lama muncul dua pesan sekaligus. Krystal terkejut melihat pesan dari siapa yang masuk ke ponselnya. Kai dan Sehun. Dan isi pesan itu pun sama.

 

Ne.. Nado chukkae. Kau ada dimana? Aku akan datang kesitu.’

 

Sungguh itu membuatnya bingung. Terlebih ada hal yang harus dia urus setelah ini. Dan mereka tidak boleh mengetahuinya. Kemudian dengan gerakan cepat Krystal mengetikan sesuatu.

 

Mianhae. Aku sudah di jalan pulang. Aku harus pergi ke suatu tempat bersama Jessica eonni.’

 

Kemudian gadis itu kembali memasukan ponselnya kedalam tas sambil bergegas pergi keluar gedung perpisahan itu. Dia memang memiliki keperluan yang sangat penting setelah ini.

 

Mianhae.. aku harus memilih jalan ini. Aku tidak punya pilihan lain. Aku menyayangi kalian berdua..

 

 

---

 

 

Keesokan harinya. Kai mencoba menghubungi Krystal, namun Krystal tidak kunjung mengangkatnya. Tiba-tiba saja ada firasat buruk yang dia rasakan. Hatinya pun menjadi gelisah. Tidak biasanya Krystal mematikan ponselnya walau dia sedang tidur.

 

“Apa dia sedang pergi bersama Sehun?” Lirihnya. Namun ucapan yang dia katakan tidak sama dengan yang dia rasakan.

 

Kemudian dia dengan cepat berlari keluar rumah menuju rumah Krystal. Dia sudah beberapa kali memencet bel. Tidak ada sahutan, dia pun geram dan nekat memanjat pagar rumah Krystal. Tidak peduli dengan orang yang menatapnya bahkan mencurigainya sebagai maling.

 

 

Kai mengetuk pintu itu dengan tidak sabaran. Masih tidak ada sahutan dari dalam sana. Kai dengan cepat kembali ke rumahnya dan dia berpapasan dengan Chanyeol. “Hyung, kau tahu kemana perginya keluarga Jung? Aku sudah ke rumahnya, tapi rumah itu sepertinya kosong.” Ucap Kai sambil mengatur deru nafasnya.

 

 

Chanyeol hanya menautkan alisnya. Kenapa bisa Kai tidak tahu tentang kepergian sahabatnya? “Mwo? Kau tidak tahu? Hari ini mereka akan pindah ke Amerika. Kalau tidak salah mereka ke.. Los Angeles, dimana orang tua mereka tinggal. Aku dengar pesawatnya take off pukul 12 siang ini.” Ucap Chanyeol sambil melirik jam pada dinding rumahnya.

 

 

Dia tahu prihal kepergian Jung bersaudara karena semalam Jessica berkunjung ke rumah Chanyeol dan Kai. Tujuannya untuk berpamitan, namun setelah Chanyeol bertanya, Jessica memberitahu semuanya. Saat itu Kai  belum pulang karena masih merayakan kelulusan bersama teman-teman dekatnya, mengingat Kai orangnya yang easy going dan punya banyak teman.

 

 

 

Kai membelalakan matanya. Sungguh dia sangat terkejut dengan hal ini. Krystal tidak memberi tahu tentang kepergiannya. Dengan cepat dia menyambar kunci mobil milik Chanyeol dan melesat menuju bandara Incheon. Dilihat jam saat itu sudah pukul setengah 12. “Setengah jam mudah-mudahan aku sempat mengejarnya.” Lirih Kai sambil tetap fokus mengemudi mobil.

 

 

 

Di lain sisi, seorang namja tampan yang sedang merenung di kamarnya. Memikirkan kekasihnya yang sejak kemarin acara kelulusan tidak menghubunginya. Namun dia harus berfikiran positif, karena kemarin dia melihat Kai sedang bersama teman-temannya. Dia menoleh ke nakas samping tempat tidur, ponselnya berbunyi. Melihat nomor yang tertera pada ponselnya, dia berdecak kecil. Sempat dia tidak akan mengangkat panggilan itu. Namun tiba-tiba muncul perasaan buruk yang dia rasakan. Dia pun akhirnya memilih untuk mengangkatnya. Tidak lama obrolan diantara mereka. Setelah sambungan telepon itu terputus dia langsung mengambil kunci motornya dan mengendarainya dengan cepat.

 

 

Orang yang menghubungi Sehun barusan adalah Kai. Kenapa? Kai menyuruhnya segera ke bandara. Mengingat bila menggunakan motor, dia akan lebih cepat sampai dan sempat untuk mencegah Krystal pergi.

 

 

---

 

 

Sehun sudah tiba disana, tepat pukul 12. Dia dengan cepat berlari menyusuri bandara itu. Bulir keringat sudah mulai bercururan di dahinya, namun dia terus saja berlari untuk mencari seseorang. Dia menoleh pada layar yang menunjukan jadwal terbang pesawat. Sehun membulatkan matanya setelah melihat bahwa pesawat dengan tujuan LA sudah take off.

 

 

Tiba-tiba ponsel Sehun bergetar menandakan adanya sebuah pesan yang masuk. Dia bergegas mengambil ponselnya lalu membaca isi pesan itu. Ternyata dari.. Krystal.

 

Mianhae.. Aku harus melakukan ini. Mungkin.. ini cara terbaik yang bisa aku lakukan. Terimakasih kalian sudah mengisi hidupku selama ini. Sungguh aku benar-benar bersukur bisa mengenal kalian. Tidak ada moment yang bisa aku lupakan saat bersama kalian, karena itu merupakan bagian yang paling berharga bagiku. Walau.. keberadaanku yang membuat semuanya kacau. Kedua orang yang aku cintai menjadi bermusuhan. Aku tidak ingin ini terjadi. Aku hanya berharap kita semua bisa bahagia. Ya, entah sejak kapan aku mulai mencintai Kai. Oleh karena itu, aku tidak bisa memilih diantara kalian berdua. Akhirnya aku memilih jalan ini. Aku mendapatkan beasiswa ke LA. Tidak buruk. Karena kebetulan juga orang tuaku berada disana. Jadi.. aku bisa sering bertemu dengan mereka. Semoga saja, dengan perginya aku, semua akan baik-baik saja. Kalian berdua harus kembali berteman. Jujur saja itu membuatku sedih. Ah sepertinya cukup itu saja yang ingin aku katakana. Sebentar lagi pesawat akan take off. Aku harus mematikan ponselku. Sehun.. maaf aku sudah menduakan perasaanmu, tapi jujur aku sangat mencintaimu, sungguh. Dan Kai.. aku juga mencintaimu. Aku ingin yang terbaik untuk kalian berdua. Jaga diri kalian baik-baik. Jangan lupakan aku. Itu saja.. semoga kita bisa berjumpa lagi. Dan ingat, kalian harus berbahagia. Arrachi!’

 

 

Emosi Sehun sudah memuncak. Matanya pun sudah memerah, menandakan air mata sudah menumpuk dan siap keluar. Sakit dia rasakan, ternyata perasaannya selama ini di duakan oleh Krystal. Mata itu menyipit setelah melihat seseorang datang menghampirinya. Sehun ikut berjalan mendekati orang itu.

 

 

BUUGH~

 

 

Sehun langsung memukul wajah Kai. Emosinya sudah pada titik klimaks-nya. Amarah yang dia rasakan sudah tidak bisa di bendung lagi. Apalagi setelah melihat orang yang sudah membuat hati Krystal bercabang menjadi dua.

 

 

Kai jatuh dan tersungkur ke lantai. Ada sedikit bercak darah di sudut bibirnya, membuktikan pukulan Sehun barusan memang benar-benar keras membuat pembuluh darahnya pecah. Kai berdecak kecil sambil menampilkan senyum miring.

 

 

Saat Kai berusaha bangkit, Sehun kembali menghampirinya. Dia menarik kerah kemeja Kai, sehingga posisi wajah Kai sangat dekat dengan wajah Sehun.

 

“Apa kau puas eoh? APA KAU PUAS!!” Ucap Sehun penuh dengan nada kebencian. “Kau sudah membuat Krystal pergi. KAU PENYEBABNYA!! KENAPA KAU KEMBALI!!”

 

Kai hanya tersenyum kecut mendengar semua tuduhan Sehun terhadapnya. “Seharusnya aku yang menanyakan hal itu padamu bukan? Kenapa kau baru kembali saat itu? Itu membuat hubungan baikku dengan Krystal seakan longgar hanya karena dia lebih sering bersamamu.” Ucap Kai justru dengan nada yang bisa di bilang tenang.

 

“KAU TAHU DIA MENCINTAIKU DAN KAMI SUDAH MENJADI KEKASIH, KENAPA KAU MASIH MENDEKATINYA!!?”

 

 “Aku tidak bisa. Karena.. aku mencintainya. Sangat mencintainya. Bahkan melebihi apapun, termasuk nyawaku. Jika kau berada di posisiku, apa kau hanya diam saja saat orang yang kau cintai bersama orang lain? Melihatnya tertawa, senang, bahagia bersama orang lain? Apa kau bisa ikut bahagia melihatnya?”

 

 

BUUGH~

 

 

Mendengar perkataan Kai, membuat emosi Sehun semakin berkoar-koar.

 

 

Tidak lama datang dua orang pria yang memakai seragam yang sama. Mereka menarik Kai dan Sehun agar berjauhan. Melerai pertengkaran diantara mereka.

 

 

“JUSTRU SIKAPMU YANG SEPERTI ITULAH YANG MEMBUAT HATINYA BIMBANG.” Ucap Sehun terakhir sebelum Kai dan Sehun di bawa pergi jauh dari tempatnya semula.

 

 

 

Sedangkan Krystal yang berada dalam pesawat. Dia menitikan air matanya setelah beberapa menit pesawat itu take off. Sebenarnya dia tidak sanggup bila harus berpisah dengan Kai dan Sehun. Namun, ini lah keputusan yang sudah di buatnya. Keputusannya sudah bulat. Dia tidak bisa memilih diantara kedua orang itu.

 

 

Tiba-tiba saja rasa sakit di dadanya dia rasakan. Krystal memegang dada sebelah kiri, merasakan degup jantungnya yang berdegup semakin tidak beraturan. Dia merasakan sakit yang Sehun rasakan. Air mata itu malah mengalir semakin deras. Jessica yang berada di sampingnya hanya bisa menenangkan Krystal. Memang Jessica tidak tahu persis masalah yang sedang dihadapi oleh adiknya, namun dia pikir pasti ini merupakan masalah yang cukup rumit. Dan memang kenyataannya benar.

 

Semoga kalian berdua selalu bahagia.

 

 

---

 

 

Kai merebahkan tubuhnya di atas kasur. Dia merogoh ponselnya di dalam saku celana. Ada satu pesan masuk yang belum sempat dia baca.

 

 

Kai membelalakan matanya setelah membaca pesan itu. Ya, itu pesan yang sama dengan yang Sehun terima, dari Krystal. Dia memejamkan matanya. Dia mencerna apa yang Sehun katakan padanya. Kai merasa, dia sangat bersalah dalam hal ini, mengganggu hubungan Krystal dan Sehun yang sudah saling suka sebelum dia mengenal Krystal. Seharusnya dia tidak usah kembali lagi ke Seoul saat dia berada di Jepang. Perbuatannya membuat Krystal menjadi bimbang. Hatinya bercabang dan tidak bisa memilihnya, karena pada kenyataannya Krystal mencintai Sehun juga. Kai beranjak dari tempat tidurnya menuju balkon. Menatap rumah yang berada di seberangnya. Tampak raut wajah yang menggambarkan rasa penyesalan.

 

Maafkan aku Krys. Aku tidak bermaksud membuatmu bingung.

 

 

 

Hal yang sama pula dilakukan oleh Sehun. Dia masih merasa kehilangan Krystal. Terlebih emosinya pun masih belum redam. Mengingat kejadian hari ini, tepatnya di bandara. Mencerna semua perkataan Kai padanya. Apa memang Sehun yang salah? Kehadirannya lah yang malah membuat semua kacau. Hubungan Kai dengan Krystal menjadi longgar karenanya. Terlebih setelah mengetahui kalau mereka saling mencintai. Namun jujur saja, Sehun memang masih mencintai Krystal.

 

 

 

Intinya, Kai dan Sehun, mereka sedang merenengui semua yang sudah mereka lakukan. Mencoba berpikir setenang mungkin agar tidak ada lagi emosi yang menyelimuti kedua orang tersebut. Tidak ada lagi yang saling menyalahkan. Karena, semua sudah terjadi. Krystal sudah pergi.

 

 

---

 

 

Beberapa bulan kemudian..

 

Seorang gadis cantik berada di sebuah bandara internasional yang berada di Seoul. Gadis itu berjalan menuju pintu keluar sambil menarik kopernya. Gadis itu hanya datang seorang diri. Dia menggunakan topi dengan warna yang senada dengan pakaiannya, namun rambutnya tetap dibiarkan terurai. Ditambah kaca mata hitam yang menghiasi wajahnya. Sungguh gadis yang cantik dilihat dari sisi manapun juga, tidak ada kekurangan sedikit pun yang dia miliki, gadis yang sempurna.

 

 

Gadis itu rindu dengan suasana kota Seoul yang hampir seumur hidupnya dia habiskan disana. Bersama kedua sahabatnya yang juga dia rindukan. Satu semester sudah dia lalui dengan lancar. Gadis itu sedang merayakan waktu libur yang cukup lama sebelum semester berikutnya di mulai.

 

 

Setibanya di bagian terluar bandara, dia pun menaiki sebuah taxi untuk menuju tempat tujuannya. Sebelum pulang, dia mampir ke sebuah rumah makan. Mengingat tidak ada siapa pun di rumahnya, jadi sudah bisa di pastikan tidak ada makanan disana. Dia melihat buku menu yang di berikan oleh pelayan disana. Setelah mengucapkan apa yang dia pesan, pelayan itu pergi. Sang gadis hanya tersenyum sambil memperhatikan suasana jalan yang bisa dia lihat melalui jendela. Sungguh dia rindu kota ini.

 

 

 

Seorang namja dengan ciri memiliki kulit sedikit lebih gelap dari orang Korea pada umumnya, sedang berjalan sendirian mencari udara segar. Di masa awal perkuliahannya, dia merasa sangat bosan. Tidak ada lagi seseorang yang selalu berada di sampingnya. Setelah kejadian beberapa bulan yang lalu.

 

 

Tidak sengaja, dia melihat seorang gadis yang sedang berada di dalam sebuah rumah makan. Dia menyipitkan mata untuk memperjelas penglihatannya. Kemudian seketika mata itu membulat. Dia sangat mengenalnya gadis itu, tidak salah lagi.

 

 

Dia langsung berlari memasuki rumah makan tersebut. Suara lonceng yang menandakan ada orang yang masuk ke dalam restoran itu pun terdengar oleh gadis yang sedang menikmati makanannya itu, dia menoleh ke belakang. Kaget bukan main. Gadis itu sontak berdiri dari tempatnya.

 

 

GREB~

 

 

Sang namja spontan langsung memeluk gadis yang sangat dia rindukan. Memeluknya sangat erat. Melepas semua kerinduan yang selama ini dia rasakan pada sosok gadis dihadapannya ini. Sang gadis hanya dapat berdiam. Seluruh tubuhnya itu seakan kaku.

 

 

“Kai.. sesak.”

 

 

Mendengar pernyataan itu, sontak Kai melepaskan pelukannya. Kemudian Kai menatap manik mata indah yang dimiliki gadis itu. Senyuman pun menghiasi wajah tampannya.

 

 

“Krys.. ini kau? Jeongmal? kau kembali?”

 

 

Krystal tertawa mendengar semua pertanyaan Kai sambil menitikan air mata. Memang tidak ada yang lucu pertanyaan Kai itu, namun dia benar-benar merindukan Kai. Dan sangat kebetulan sekali mereka bisa bertemu sekarang ini. Mereka berbincang-bincang sambil melepas semua kerinduan yang mereka rasakan.

 

 

“Krys, tidak bisa kah kau tetap berada di Seoul dan kuliah disini?”

 

Mianhae Kai. Sepertinya aku tidak bisa. Tapi kan kita bisa sering bertemu. Aku janji, setiap ada waktu libur, aku akan berkunjung kesini. Hmm.. Kai.. gimana kabar Sehun?”

 

Tampak raut kecewa pada wajah Kai, “Kabar Sehun.. dia baik-baik saja. Dia satu Universitas denganku. Oleh karena itu, apa kau benar-benar tidak bisa kembali dan tinggal disini?”

 

Krystal tersenyum mendengarnya, “Benarkah? Aku senang mendengarnya Kai. Hubungan kalian sudah membaik sesuai dengan harapanku.”

 

“Kau tahu? Sehun.. dia.. masih menunggumu. Apa kau tidak bisa kembali bersamanya?”

 

Mata Krystal membulat. Namun dia masih terdiam dan menunggu kelanjutan cerita Kai.

 

Kai menghela nafas cukup panjang. Kemudian melanjutkan perkataanya. “Aku tahu kau masih mencintainya.. melihatmu bahagia bersamanya. Itu.. sudah membuatku senang Krys. Sungguh.”

 

“Kai—“

 

“Kembalilah bersamanya.”

 

 

Kai sudah memikirnya matang-matang sejak kepergian Krystal. Dia akan mengatakan ini jika dia bertemu dengan Krystal lagi. Akhirnya dia memilih untuk mengalah. Terlebih Krystal pun belum mengetahui perasaan Kai terhadapnya.

 

 

“Kai. Apa kau sadar dengan yang kau katakan?”

 

 

Kai hanya mengangguk sambil menampilkan senyuman. Krystal tidak tahu yang sebenarnya ada di dalam hati Kai. Dan Kai pun sudah berusaha untuk merelakannya. Berusaha untuk ikut merasa senang melihat orang yang dicintainya bahagia. Walau itu memang sulit, sangat sulit. Terlebih dia pun sudah membicarakannya dengan Sehun.

 

 

---

 

 

 

 

 

Saat sepulang jam kuliah terakhir. Sehun dan Kai, mereka menyempatkan diri dulu untuk bermain basket bersama teman-teman yang lainnya. Setelah selesai, mereka berniat untuk makan bersama. Tiba-tiba Kai mengisaratkan Sehun untuk mengikutinya agar menjauh dari yang lain.

 

 

Mereka kembali ke lapangan basket yang baru saja di pakai mereka bermain. Suasana hening seketika. Hanya suara decitan sepatu mereka yang terdengar.

 

“Kai, ada apa kau mengajaku kesini? Ada yang ingin kau bicarakan denganku?”

 

Kai membalikan badannya yang sedari tadi membelakangi Sehun. “Ini tentang Krystal.”

 

“Ada apa dengan Krystal? Bukankah kita udah sepakat untuk tidak membahas hal ini lagi? Keinginan dia pun sudah terpenuhi. Kita sudah kembali berteman bukan?”

 

“Ne.. tapi bukan itu yang aku ingin katakan.” Kai menghela nafas terlebih dahulu sebelum melanjutkan kalimatnya. “Aku tahu kau masih mencintainya. Oleh karena itu.. aku.. akan merelakannya denganmu.”

 

“Kai? Bicara apa kau?”

 

“Setelah aku pikir-pikir, melihatnya bahagia bersamamu, itu sudah cukup. Jika aku bertemu dengannya, aku akan memintanya untuk kembali tinggal di Seoul dan.. aku akan memintanya untuk kembali pada kau.” Saat mengucapkan semuanya, ada rasa sesak yang Kai rasakan. Sebenarnya dia pun masih mencintai Krystal, namun setelah merenung tempo hari, dia sudah memutuskannya, dia memilih untuk.. menyerah. “Tapi, ada satu permintaanku. Tolong kau jangan beritahu dia kalau aku pernah mencintainya. Mungkin jika dia tidak mengetahuinya, perasaan dia tidak akan goyah. Dan.. tolong jaga dia terus saat aku sudah tidak bisa berada di dekatnya. Jika kau berani membuatnya terluka kau—“

 

 

GREB~

 

 

Sehun memeluk Kai. Sungguh Sehun tidak menduga, ternyata Kai memutuskan hal ini. Mengalah hanya untuk dirinya. “Terima kasih Kai.. kau memang sahabatku yang terbaik. Maaf karena kehadiranku membuat kau tidak nyaman.” Sehun melepaskan pelukannya. Kemudian tertawa. “Geurrae, tentu saja aku akan menjaganya Kai tanpa kau suruh pun aku akan lakukan. Dan.. kau tidak perlu menjauh. Aku tidak akan cemburu lagi denganmu. Justru aku sangat memohon padamu, kau harus tetap menjaga Krystal ketika aku tidak ada saat dia membutuhkanku. Dan satu lagi. Aku berjanji tidak akan memberitahu apa pun pada Krystal. Yaksok.”

 

 

Kai tertawa sambil memukul lengan Sehun. “Yaa, aku pikir kau tiba-tiba saja menyukaiku. Seenaknya saja main memelukku.” Ucap Kai kemudian merangkul Sehun

 

“Yaa, kau pikir karena kita semakin dekat aku jadi menyukaimu eoh? Tolong jaga sedikit ucapanmu. Jangan-jangan justru kau yang merasakan itu padaku.” Sehun bergidik geli membayangkannya sambil tertawa lepas.

 

 

Mereka pun kembali menuju teman-temannya yang sedang berkumpul di tempat makan.

 

 

---

 

 

Beberapa tahun kemudian..

 

Seorang namja sedang jalan bergandengan tangan bersama seorang yeoja, menuju sebuah gedung yang bisa di bilang sedang mengadakan suatu acara. Banyak orang yang datang dengan memakai pakaian yang formal. Mereka pun memakai pakaian dengan jenis yang sama. Sang namja memakai tuxedo hitam dengan sebuah dasi berbentuk pita di kerahnya. Sedangkan sang yeoja memakai sebuah gaun panjang hingga mata kakinya, ditambah kakinya yang dihiasi oleh high heels berwarna silver yang menambah kesan indah dan cantik.

 

 

Mereka memasuki gedung itu, setelah memastikan pemilik acara itu. Sebuah pesta pernikahan yang terkesan megah dan mewah, mengingat kedua pasangan yang sedang melangsungkan pernikahan itu berasal dari keluarga berada.

 

 

Mereka langsung menuju tempat sang pengantin berdiri untuk mengucapkan selamat. Sang pengantin pria yang hari itu terlihat lebih tampan dari biasanya, juga pengantin wanita yang terlihat benar-benar cantik dengan wedding dress berwarna putih.

 

 

Chukkae.. Semoga kalian bisa terus saling bersama ne.

 

Hey, terimakasih kau sudah mau datang ke pernikahanku. Aku benar-benar senang. Dan Sulli-ah­.. kau terlihat sangat cantik.”

 

Sang pengantin wanit melirik kekasih yang sudah menjadi suaminya itu, kemudian mencubit pinggang sang suami.

 

Aish.. appo. Aku hanya bercanda.” Ucapnya sambil terkekeh. “Hmm Kai, apa kabarmu? Kapan kau menyusul kami?”

 

Kai tertawa mendengar pertanyaan sahabatnya itu. “Secepatnya. Pasti aku undang kalian kalau kami akan menikah, arrachi.” Kemudian dia menoleh pada sang pengantin wanita yang sejak tadi hanya diam namun terus tersenyum. “Krys, selamat ya. Kau mendapatkan suami yang hampir menjadi penyuka sesame jenis, untung kau cepat kembali waktu itu.”

 

 

Sehun yang mendengarnya memukul lengan Kai. Kai pun hanya bisa tertawa melihat tingkah Sehun. Sungguh, mereka benar-benar sangat akrab. Sehun dan Kai. Bahkan sekarang mereka sangat sulit di pisahkan. Tali persahabatan mereka sudah sangat kuat,

 

 

Sulli dan Krystal berpelukan dan saling mengucapkan selamat. Setelah pelukan itu terlepas Krystal tersenyum pada Sulli.

 

“Tolong jaga Kai baik-baik. Kau tahu, dia namja yang sok kuat, padahal dia itu sangat mudah menangis.” Ucap Krystal sambil melirik ke arah Kai jahil.

 

 

Mereka semua tertawa terbahak-bahak seakan tidak ada beban hidup. Mereka semua merasa bahagia, tidak ada lagi rasa benci yang mereka rasakan. Persahabatan itu memang terkadang tidak berjalan mulus, namun justru itu lah proses untuk mencari sebuah sahabat sejati. Kita akan lebih mengenal sikapnya setelah sebuah masalah terjadi. Mengenalnya lebih dalam, mengetahui kesenangan juga ketidaksukaannya, bahkan isi hati masing-masing. Rasa peduli dengan sesama akan muncul dengan sendirinya.

 

 

 

Aku akan tetap mencintaimu, walau kau tidak tahu itu. Biar hanya aku yang merasakannya.

 

 Namun sekarang aku juga sudah mencintai orang lain. Aku mencintainya.

 

Semoga kita semua akan terus tetap seperti ini, sampai bumi ini berhenti berputar.

 

 

 

 

 

 

 

 

END

 

 

 

 

 

Author's Note:

Author mau ngucapin terima kasih banyak buat readers-nim semua yang udah baca FF ini. Gimana ending-nya? HunStal.. Tapi Kai dapet bagian juga kok, jadi ga sad ending kaaan?

Love dan komennya ya.. (padahal jelek begini FF-nya wkwk) Ini udah tamat looh. 

Hmmm sekian deh.. adios~

POPULAR FANFICTION

BERITA PILIHAN

COPYRIGHT 2024 DREAMERS.ID PUBLISHED BY DREAMERS NETWORK